MEMPERSIAPKAN WAKTU
(: anakku yang belum terlahir)

Oleh :
Ari Setya Ardhi


 
 

Membangun rumah pelaminan
dalam kepala, aku menampung
tantangan waktu sepenuh kesetiaan.
mempersiapkan nafas matahari,
mengusung desah rembulan
sembari menyajikan perkampungan embun
ke atas rahim dunia. hingga
benih-benih kuburku mampu
menembus keangkuhan cuaca
menimbang-timbang belantara badai,
memelihara tantangan tsunami.
membiarkan sungai air mata
menghanyutkan pertempuran darah
yang mendirikan mihrab kemerdekaan
menyambut ratap kelaparan
yang mengalir deras, menepi kesenyapan
bilik keteduhan istriku, lalu
bayang-bayang ilalang bermain,
mendendangkan kelembutan sarah lambung.
aroma tanah berkeliaran,
besermerbakan kesejukan zikir berdah
berkelana lepas, menyempurnakan
prosesi kelahiran yang menuntun
gemertap talenta, membahana
diantara keriuhan sike rebana
bertalu-talu memanggili kesucian
tangis malaikat yang dititipkan-NYA

mempersiapkan waktu,
kita mulai meruntuhkan ambisi
tembok kerja, membuka silsilah tahun lewat
kehalusan tawanya, menorehkan
biografi persalinan dalam buku
masa depan. menuliskan kecanggungan
ruhmu mengeja bahasa masa yang tertatih-tatih
kemudian membaca jejak-jejak mungil
berpetakumpet dalam dada,
sampai ia mampu melepaskan pertikaian nasib
membangun penjara kebersahajaan
di setiap gerbang, menyematkan
kolase mimpi yang pernah tertunda
lalu memandang ketegaran yang
meledakkan aliran benih keabadian kita

 Bohemian Jambi 26 Februari 2000
 

sajak-sajak Ari Setya Ardhi
 


 Sajak-sajaknya yang Lain
 Penyair-penyair Lain