MEREBUT SEJARAH Oleh :
Ari Setya Ardhi
pemukiman burung tinggal, kerangka
memberkaskan ketandusan perumahan
rayap yang memutar stereo
kepekatan di tanah ini, mesin-mesin
telah merontakkan busana sejarah
lewat kuasa besi yang melimbas
gema microphone tradisi, hingga
nyanyian lapar menjelma kehidupan
legenda yang terbawa-terbawa dalam rekaman
masa lalu. nenek dan kakek sibuk memutar
disk-disk kenangan, ibu sibuk memintal
kabel-kabel di dalam rahim. kemudian
ayah masih percaya terhadap warisan
potret-potret pusaka leluhur
yang terus saja dijajakan
bersama perdagangan mimpi,
memperebutkan kelelapan kemerdekaanseperti sia-sia saja aku merebut
sisa sejarah, ketika sungai-sungai
merubah diri sembari menata kesibukan ombak
ke atas meja hidangan, lautpun mendirikan
pabrik-pabrik, melahirkan cerobong-cerobong
nasib dan mengangsurkan keriuhan asap
tanpa batas kedaluwarsa
o, puncak mahameru telah mempersiapkan
eskalator pendakian, membangun
lift-lift bergerak, mengantarkan
paspor luar angkasa, dari atas hanya
pecahan benua berkilau cahaya
''selamat malam, keabadian
telah membunuh matahari,''
sapa suara maut yang kemudian
bergaung dalam kebisuan pekuburanBohemian Jambi 11.01 2000
sajak-sajak Ari Setya Ardhi