Menuju Kemabukan Oleh :
Ari Setya Ardhi
tiba-tiba saja aku ingin mengenang
dunia candu, membangkitkan syahwat
kekalahan manusia, sembari
memanggili nama asmara yang pernah
kau titipkan pada karaguan angan.
hanya deru pilu menampar jendela,
pintu terketuk desis angin yang
bebas berdesir, melepas janji
sabana di antara dosa-dosa udara
yang hanya mampu mencatat
keperihan tanpa berbatas.
duka tak terperi mengalunkan
pedih tiada bertepi
memeram dendam bersunyiaku seperti terus saja
meneguk arak memabukkan
menghujam-hujam gelas meradang
tenggorokan, sementara botol-botol
yang pernah kau sodorkan
menjadi mata air bergelinjang
menggerit, hingga biografi kita
pecah, mengalirkan beling
yang sama-sama menciptakan luka
"aku titipkan benih-benih simalakalma kepadamu,"
kembali jerit abadimu menyeret
gerimis memasuki benak mendungku
Jambi, Juli 1999
PUISI Ari Setya Ardhi
Media Indonesia on line 06052000Sajak-sajaknya yang Lain
Penyair-penyair Lain