MEMBACA TEKS SEJARAH
Oleh :
Ari Setya Ardhi





kita hanya bisa membaca nama-nama pahlawan dari buku-buku sejarah kekasih,
merekonstruksi peristiwa teks dalam potret kekaburan,
namun demikianlah kemerdekaan tercumbui sepanjang almanak penampung prasasti darah pejuang bunda
biarkan wewangian yang tengah bergulir di sela percepatan cerobong pabrik-pabrik serta deru mesin keseharian kita
lantaran tiang-tiang terpancang di lautan gerimis,
telah mengibarkan sang saka menonggaki jiwa kita

memang cuma membaca teks-teks sejarah kekasih,
meneteskan danau air mata serta sungai luka pada samodra kepala.
sementara biografi di rahim ibu adalah catatan kemenangan sekaligus perlawanan
yang menetaskan helaian proklamasi dalam setiap desahan,
dan inilah bangsa raya,
indonesia jaya penghuni tungku keabadian,
ketika ayah memasak di dapur,
lantas emak berangkat ke kantor,
anak-anak bebas mempermainkan impian revolusi di halaman luas rumah liberty membaca teks sejarah,
kerancuan tanggalan sudah banyak yang dibenarkan
hari-hari kenangan melepas kita berkeliaran,
bercinta dan bercumbu ke jalan-jalan yang menabur berlaksa cahaya kunang-kunang Bohemian
 

Jambi, 1998
 
 

SIRKUIT: Sajak-sajak Peduli Bangsa
Republika Online edisi : 19 Jul 1998

 Sajak-sajaknya yang Lain
 Penyair-penyair Lain