MEMBAKAR KERETA WAKTU Oleh :
Ari Setya Ardhi
kereta kencana yang berderap,
memberkaskan kilauan debu sepanjang
los-los yang menyisakan aroma
kematian waktu. kemudian dari
jejak yang tertanam sepanjang
trotoar, seringai masa lalu seakan
berjihad, mengumandangkan dengus
peradaban kota terbakar, menyala
diantara diorama abad tak teragenda
hingga gedung-gedung mengobarkan
perhitungan kesumat tiada terlunaskan.
gemuruh mesin-mesin mengerang bersama
tangisan perih kabel-kabel.bagai membakar kereta waktu,
jam dinding berhenti berdetak, berkiblatkan
angka-angka kekosongan. berita-berita
bencana semakin membangun pekuburan dunia.
kepalaku menancap pada kebekuan menara baja,
dengan gigil belulang menggemeretakkan
keranda sembilu, deritnya menyilet-silet
kibar spanduk di muka gerbang kekalahan.telah kubakar kereta waktu,
derita asap membumbung, meratakan
langit-langit rumah air mata
merusuk, menghujam jantung lantai.
di dalam, dadaku pecah, meledakkan
berkas kerinduan di perkampungan kabut.
o, legenda selalu saja
menjadi silsilah zaman
yang membuat kanak-kanak tertawa?Bohemian Jambi, 2 Januari 1999
sajak-sajak Ari Setya Ardhi