![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
Pencapaian Arahat: melalui Vipassana atau Samatha? Sumber: Taman Budicipta |
||||||||
![]() |
||||||||
Pertanyaan: apakah benar bahwa utk jadi Arhat...dgn Vipassana ATAU Samatha semedi saja sdh cukup ? Either one method is o k to achieve arhatship ? Atau...tanpa melalui jhana, setiap org bisa mencapai arhatship ? Jawaban: Ini adalah pertanyaan yang sangat bagus. Supaya lebih mudah mengikuti penjelasan dari jawaban di atas, diskusi lampau tentang meditasi seharusnya dibaca dulu di bagian "Meditasi." Berikut adalah yang dijelaskan oleh Sang Buddha: 7 Faktor Pencerahan harus dicapai secara bertahap-tahap (perhatian -> analisa Dhamma -> keuletan -> kegirangan -> ketenangan -> konsentrasi -> keseimbangan batin). Ini adalah latihan yang sudah sangat dekat dengan Nibbana. Begitu dekatnya sehingga ketika Sang Buddha sakit, Beliau meminta 7 faktor pencerahan ini dibaca kepadaNya dan dengan perenungan kembali terhadap 7 faktor ini, penyakit Beliau sembuh. Tapi 7 Faktor Pencerahan dikuasai setelah menguasai 4 dasar perhatian benar (perhatian terhadap badan, perasaan, pikiran, dan dhamma). 4 dasar perhatian benar dikuasai setelah menguasai penjagaan 5 pintu indera (mengontrolnya sehingga mata tak melirik-lirik objek yang mengiurkan, dst). Penjagaan 5 pintu indera dikuasai setelah menguasai sila. Sila dikuasai dengan pengertian benar. Pengertian benar didapat dari mendengar Dhamma, merenungi Dhamma, berdiskusi Dhamma, dari para Bhikkhu, dari kerabat Dhamma, dst. ( <----- ini tahap kita sekarang...masih di kolong-kolongnya) Inilah tahap-tahap yang harus dilalui seseorang sebelum mencapai kesucian Arahat. Jadi Vipassana dan Samatha saja tak akan cukup kalau tak didasari landasan yang kokoh! Karena tanpa landasan yang kokoh, Vipassana dan Samatha akan sulit mendapat kemajuan yang berarti. Harus disadari bahwa Vipassana dan Samatha adalah saling mendukung. Mengapa demikian? Bisa kita baca di banyak sutta, salah satunya adalah Yuganaddha Sutta. Di Yuganaddha Sutta dikatakan: Seseorang hanya bisa mencapai kesuciaan Arahat melalui salah satu dari 4 route berikut: 1) Samatha matang dulu, kemudian Vipassana matang. 2) Vipassana matang dulu, kemudian Samatha matang. 3) Samatha dan Vipassana dilatih barengan dan matang barengan. 4) Dengan pikirannya yang terkonsentrasi, jalan Nibbana terbuka dan ia mengikutinya. Jadi apakah Vipassana atau Samatha (satu metode) saja cukup? Jawabannya adalah tidak. Masing-masing membuka jalan ke yang satunya lagi. Atau bersama-sama mereka membuka jalan ke Nibbana. Pertanyaan selanjutnya, "Apakah seseorang harus memiliki Jhana terdahulu supaya dapat mencapai kesucian Arahat?" Seorang Arahat tak harus memiliki keagaiban (abhinna), misalnya Bhante Sariputta tak memiliki abhinna. Tetapi Jhana diperlukan untuk mencapai kesucian Arahat karena Jhana adalah bagian dari Jalan Utama Berunsur Delapan (Konsentrasi benar). Hanya dengan menyempurkan semua unsur dari Jalan Utama barulah seseorang bisa mencapai kesuciaan tertinggi! |
||||||||
![]() |