
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

HTML pages
designed &
maintained by
Alifuru67
Copyright ©
1999/2000 -
1364283024
& 1367286044
|
|
From: "Joshua Latupatti" <joshualatu@hotmail.com>
Date: Mon, 02 Apr 2001 09:39:17
RMS: PRO DAN KONTRA (4)
download artikel Tanggapan-tanggapan Joshua Lainnya
Salam Sejahtera!
ROLLY UBRO:
Menurutnya, kalau berbicara mengenai RMS belum tentu semua orang Maluku mendukung.
"Kalau hal ini ditanyakan kepada basudara kita di Maluku Tenggara, pasti mereka tidak
mendukung RMS. Begitupun di Utara. Oleh karena itu, jangan sampai satu-dua orang yang
ada di FKM lalu mengklaim diri atas nama masyarakat Maluku dan berupaya memperjuangkan
kembali RMS. Saya khaeatir akan terjadi pertumpahan darah di masyarakat," ucap Uvro.
(lis/ana)
JOSHUA:
Jika dikatakan bahwa "belum tentu semua", saya pikir FKM tidak keberatan, sebab Sdr. Ubro
berbicara tentang "kualitas", yang tidak perlu terlalu dirisaukan pembuktiannya! Di dalam "satu
keluarga" saja, belum tentu semua anggotanya sependapat tentang sesuatu hal kan? Tetapi,
Timor Lorosae sudah buktikan bahwa "belum tentu semua" itu TIDAK penting!!! Apakah FKM
"keliru" mengatas-namakan warga Maluku, BIARLAH ditentukan oleh "warga Maluku" sendiri!!
Dalam hal ini, saya tidak mengatakan bahwa Sdr. Ubro keliru dengan perkiraan, tetapi saya
hanya ingin meminimalkan perbantahan yang tidak perlu saja!
Pernyataan Sdr. Ubro tentang "PASTI mereka (Malra dan Malut) TIDAK mendukung", agak
sukar diterima, sebab "kepastiannya" tidak punya dasar apa-apa!!! Sudah pernahkan Sdr. Ubro
"mengumpulkan pendapat umum (Malra & Malut) tetang hal ini? Atau kalau boleh saya
bertanya, "atas nama siapakah saudara berbicara dengan menggunakan kata PASTI di
atas???" Apakah Maluku Utara yang saudara singgung, beruhubungan dengan "sejarah RMS"
(dulu), ataukah "Maluku Utara yang kita kenal sekarang"?? Jika yang saudara rujuki adalah
"sejarah RMS", atau "Maluku Utara yang dulu", dapatkah saudara jelas kan "MENGAPA
namanya Republik Maluku Selatan (RMS), dan bukan Republik Maluku" (RM)?? Agak
melantur? Dari komentar saya ini, mungkin Sdr.Ubro akan melihat bahwa kita punya "kuatir
yang sama", tetapi "kuatir saya" memiliki penjelasan!!! Saudara ingin menjelaskannya juga?
F K M :
FKM, kata mereka, berkeinginan agar masalah moral, masalah hukum serta ajaran agama
yang dianut di Indonesia dijunjung tinggi oleh pemerintah termasuk TNI-Polri serta seluruh
masyarakat Indonesia. "Inti dari seluruh ajaran moral, ajaran hukum dan ajaran agama adalah
kebenaran dan keadilan untuk keselamatan," katanya dan memohon agar Presiden mengakui
RMS adalah sah sebagai suatu negara yang berdaulat, dan juga memohon kedaulatan RMS
dikembalikan.
JOSHUA:
Sampai di sini, saya masih melihat sebuah PERMOHONAN, dengan kemungkinan DITERIMA
atau DITOLAK!!! Saya berharap, apapun bentuk kemungkinannya, semoga itu tetap berada di
dalam kerangka "moral hukum – kebenaran dan keadilan"!!
F K M :
"Kami harapkan pula agar Bapak Presiden tidak memandang dari soal menerima atau menolak
RMS atau alasan lainnya, tetapi soal apakah benar ataukah salah RMS itu. Apabila Bapak
Presiden tidak memberikan penjelasan, atau telah memberikan penjelasan namun penjelasan
itu kurang berkenan, maka kiranya kami tidak dipersalahkan untuk menuntut Indonesia untuk
mengakui dan mengembalikan kedaulatan RMS, sehingga apa yang kami lakukan itu patut
dipandang sebagai suatu perjuangan kebenaran sebagaimana yang diakui oleh ajaran moral,
ajaran hukum, ajaran agama yang dianut di Indonesia," kata Manuputty.
JOSHUA:
Di sini, ternyata bahwa "jawaban Pemerintah" mengandung konsekwensi!! Rasanya terlalu
terburu-buru, jika saya katakan bahwa FKM sedang MENGANCAM Pemerintah RI, sebab yang
ditunggu FKM bukanlah semacam vonis YA atau TIDAK, tetapi PENJELASAN!! Kalau saya
tidak keliru, FKM seperti sedang "tidak menutup diri" dari kemungkinan diajak BERDISKUSI,
BERDEBAT, atau bentuk-bentuk lain dari DIALOG! Saya meangkap (menangkap -red) isyarat
yang sama, ketika FKM mencoba bertemu muka dengan DPR! Sayangnya, DPR menunjukkan
sikap pengecut, dengan "menghindar dari KFM sambil menggumankan berbagai alasan yang
tidak jelas!!! Seperti yang sudah saya katakan dahulu, sekarang semuanya terserah pada
Pemerintah kita, "apakah PR ini akan kita selesaikan bersama di dalam RUMAH, ataukah
membiarkan FKM sendiri mencari ‘tutor dan solusinya" di LUAR RUMAH!!! Bagaimana?
APAKAH KITA BISA MENGHARAPKAN AKAN ADANYA SEMACAM DIALOG???
F K M :
Diharapkan pula agar perjuangan mereka itu tidak dipandang sebagai upaya untuk melawan
pemerintah Indoensia. "Namun harus dipandang sebagai perjuangan melawan ketidak adilan
dan ketidakbenaran yang selama ini didengungkan oleh Indonesia. Perjuangan kami dengan
cara-cara yang benar untuk menegakkan yang benar walaupun hal itu menyangkut
pengembalian kedaulatan Republik Maluku Selatan (yang benar), maka kami mohon kepada
Bapak Presiden agar mendukung perjuangan kami itu, karena negara adalah alat bagi
perjuangan kebenaran," tandasnya.
JOSHUA:
Saya merasa, permintaan FKM ini adalah "permintaan yang cukup sulit", bagi kondisi Negara
saat ini, di mana LOGIKA tidak terlalu banyak berperan!!! Orang cenderung mengambil jalan
pintas untuk "mengklasifikasikan" sesuatu yang mereka "tidak sukai", sebaik apapun sesuatu
tersebut!!! "Tidak setuju" sering berarti "menentang", dan tidak ada istilah "netral"!!! "Mencari
keadilan" sering dikategorikan sebagai "melawan"!! "Mempertanyakan" sebuah kebijaksanaan
Nasional sering dicap sebagai "tidak nasionalis", atau yang lebih buruk lagi, "penghianat"!!!
Salah bicara, "makar", salah langkah, "separatis"!!! Saya tidak menyesalkan tindakan FKM,
dalam hal "timing", tetapi saya sesalkan "SITUASI NEGARA YANG MORAT-MARIT" sekarang
ini!!! Presiden mungkin tidak menganggap Surat FKM itu sebagai "upaya melawan
Pemerintah", tetapi DPR, MPR, ORMAS, ORPOL dan Politisi mungkin akan "berpendapat
lain"!! Sebegitu besarnya harapan saya terhadap sebuah DIALOG, masih lebih besar kuatir
saya, bahwa FKM terpaksa harus menyelesaikan PR ini di "luar rumah"!!! Itu di tingkat
Nasional! Bagaimana di tingkat Daerah???
From: BURUNGPOMBO@a...
Date: Wed Mar 28, 2001 1:31am
Subject: TNI & POLRI ( JIHAD JAWA ), HANCURKAN MALUKU
Pada tanggal 25 April 2001, akan terjadi suatu gerakan yang dijalankan oleh segenap anak
Bangsa Maluku ( Sarani dan Salam ) , akan mengibarkan bendera empat warna sebagai
ungkapan perasaan dari segala apa yang ditimpa penderitaan selama dua tahun lebih ini, oleh
Pemerintah dan TNI( Jihad JAWA) di atas tanah tumpah darah kami Maluku Tercinta.
JOSHUA:
Pertama, sekali lagi saya jelaskan bahwa "saya TIDAK setuju" dengan SUBJECT di atas!!!
Menggeneralisasikan TNI/POLRI dan JAWA adalah tindakan yang TIDAK bijaksana!!! Orang
akan memperoleh kesan bahwa "tuduhan dusta laskar laknat" tentang "Kristen Ambon anti
Jawa", itu ada benarnya, padahal itu TIDAK BENAR!!! Perjuangan kita untuk "mengangkat
semua fakta tentang kerusuhan Ambon/Maluku, akan terhambat!! Lebih parah lagi, FKM akan
mendapat "tambahan musuh" yg. tidak perlu! Biarlah saya MOHON MAAF pada TNI/POLRI
dan orang JAWA, atas ucapan saudara saya ini!!!
Berikutnya, saya ingin memohon dengan HORMAT, namun SANGAT, sedapat-dapatnya,
URUNGKANLAH rencana pengibaran Bendera RMS di Maluku, 25 April 2001 mendatang!!
Kami masih berjalan terseok-seok karena "luka yang belum bisa sembuh", dan kami
betul-betul ‘lelah dan kenyang’ dengan kerusuhan ini!!! Izinkah kami untuk mengecap udara
damai ini barang sejenak, lepas dari rasa was-was, curiga, tegang dan takut! Relakan kami
untuk sejenak menikmati hidup, tanpa harus meneteskan air mata untuk ‘korban dan korban’
yang sedianya bisa kita hindari!!! Sebenar-benarnya alasan dibalik pengibaran bendera
tersebut, di dalam kondisi Darurat Sipil seperti ini, tindakan itu akan dianggap "salah", dan
"nekad" pasti memakan korban!!! Posisi kami sebagai "yang terhasut" di dalam kerusuhan ini
akan segera "didusta-balikkan" menjadi "yang menghasut"!!! Selain itu, FKM tidak akan
mendapatkan dukungan yang berarti, karena "kelelahan lahir-bathin" yang masih meliputi
warga Maluku, sementara Pela dan Gandong masih belum seperti dulu lagi!!! Kengganan untuk
berhadapan lagi dengan "konflik baru", dapat membangkitkan rasa tidak senang terhadap
FKM, atau malah menentang FKM!! Warga Maluku akan bisa saling tuding sebagai
"pengacau" dan "pengecut", lalu "saling pukul" karena terbawa emosi!!! Sedapat-dapatnya,
pilihlah modul perjuangan yang tidak memakan korban! Tolonglah pertimbangkan lagi!!?
Bisakah basudara yang menentang Pengibaran Bendera RMS, HANYA menggunakan
BUJUKAN kepada basudara yang setuju??? Apapun juga, "katong masih basudara" kan???
BRIGJEN I MADE YASA:
SOURCE MANDIRI ONLINE
Date 2001-03-27
Pangdam: TNI Siap Tangani Isu RMS
March. 27, 2001 18:51:44 WIB
Reporter/Penulis: Izaac Tullalesy
AMBON, Mandiri - Pangdam XVI Pattimura Brigjen I Made Yasa menegaskan, TNI siap
membantu pihak Polri menangani gerakan separatis Republik Maluku Selatan (RMS). Sebab,
wacana RMS adalah perbuatan makar terhadap negara RI. Pernyataan Pangdam menanggapi
sinyalemen pengibaran bendera RMS pada 25 April 2001 mendatang. Isu ini bahkan ramai
dibahas masyarakat di Maluku.
JOSHUA:
Jika Pangdam XVI Pattimura, mengkasifikasikan "rencana pengibaran Bendera RMS, 25 April
2001 mendatang, sebagai suatu "rencana makar", saya TIDAK bisa membantahnya di dalam
kerangkan NKRI "sekarang ini"!!! Tetapi jika Pangdam mengatakan bahwa "wacana RMS
adalah perbuatan makar terhadap negara RI", 5I tahun yang lalu, saya harus katakan bahwa
"ucapan tersebut hanya didasarkan pada ‘Buku Sejarah Indonesia’, karangan orang "bukan
Maluku", yang dipelajari di sekolah-sekolah!!!
BRIGJEN I MADE YASA:
"Masalah pengibaran bendera RMS merupakan tugas dan tanggung jawab pihak kepolisian
untuk melakukan upaya-upaya antisipasi, tetapi pihak TNI pun tidak tinggal diam dan akan
selalu membantu langkah pihak kepolisian," ujar Pangdam Made Yasa di Makodam XVI
Pattimura, Selasa (27/3).
JOSHUA:
Saya berharap bahwa "upaya-upaya antisipasi" itu tidak hanya berupa "penyebaran intelijen"
dan "penyiapan pasukan anti makar", tetapi juga melibatkan "usaha-usaha pencegahan"!!!
Usaha pencegahan ini dapat dilakukan melalui PENDEKATAN atau DIALOG dengan pihak
FKM!!! Situasi yang digambarkan sebagai "ramai diperbincangkan masyarakat", juga dapat
digunakan di dalam usaha pencegahan, misalnya dengan melibatkan masyarakat di dalam
DIALOG tersebut!!! Masalahnya adalah, "Apakah Polda Maluku "sudah atau bersedia"
melakukan hal itu??! Jika belum atau tidak, apa yang bisa dilakukan Pangdam untuk
menginisiasi DIALOG tersebut???
BRIGJEN I MADE YASA:
Menurut Pangdam, bagaimanapun rencana pengibaran bendera dan sebagainya yang menjurus
pada tindakan makar sudah ada upaya-upaya dan aturan main dari pihak Kepolsian untuk
menangani masalah ini, dan kalau itu menyalahi aturan main, berarti pihak Kepolisian akan
bertindak sesuai dengan prosedur yang berlaku.
JOSHUA:
Saya sedikit dibingungkan dengan istilah "aturan main" di sini! Jika ‘aturan main’ itu punya
Polisi, yang "menyalahi aturan main" itu siapa??? Sejujurnya, saya kuatir melihat "sikap"
Kapolda Maluku, Brigjen Firman Gani!! Saya kuatir, yang dimaksudkan dengan "antisipasi"
hanyalah berupa kegiatan "intip dan sikat"!!! Bagaimanapun juga, "mencegah itu jauh lebih baik
dari mengobati"!!! Tetapi saya belum melihat tindakan seperti yg. saya lakukan terhadap FKM
(minta pembatalan rencana tersebut) di atas, baik oleh Polda Maluku, maupun oleh Kodam XVI
Pattimura!!! Ataukah, saya harus bertanya kepada PDSD-Malu ku???
SOURCE MANDIRI ONLINE
"Hal yang sama juga terjadi saat pengibaran bendera di Papua dan Polisi yang sangat
berperan aktif untuk meredamnya, oleh sebab itu jika ada kekurangan maka pihak TNI tetap
mendukung dan siap siaga," jelasnya..
JOSHUA:
Saya berharap, semoga TIDAk terjadi "kembaran Kasus Waijaya II" terhadap warga
Ambon/Maluku, yang pasti akan lebih banyak Kristennya, 25 Apri mendatang!!! Jika tindakan
represif memang harus diambil oleh Polda/Kodam, saya berharap agar PIHAK SIPIL yang
menentang FKM, TIDAK dijadikan pendukung tindakan Aparat!!! Sebesar apapun "kadar
nasionallitas" seseorang, keterlibatan "pihak sipil" harus DITOLAK!! Sebaliknya, tindakan
"antisipatif" PDSD-Maluku terhadap kemungkinan Pengibaran Bendera RMS tersebut, harus
meliputi usaha-usaha PENCEGAHAN terhadap "konflik internal warga Maluku, pro vs. kontra"
RMS!!!
SOURCE MANDIRI ONLINE
Made Yasa menjelaskan ada kegiatan yang pihaknya bisa turun langsung, dan ada kegiatan
yang tidak boleh turun langung. "Apakah hal itu (isu RMS,red) oleh masyarakat dikatakan
makar atau tidak, tetapi yang paling penting kita harus tahu proses dan tata cara masyarakat
menyelesaikan masalah dengan baik dan benar," katanya.
JOSHUA:
Maaf, saya benar-benar tersesat di sini!!!
SOURCE MANDIRI ONLINE
Jangan sampai, lanjut Pangdam dikembangkan di Maluku suatu kegiatan kelompok tertentu
untuk menghakimi, menindak dan menyelesaikan masalah orang lain.
JOSHUA:
Saya percaya, "ucapan Pangdam" ini seharusnya diarahkan ke "laskar gabungan alloh-iblis"
itu!!! Jika FKM masuk kategori "orang lain", maka "lasgab alib" itu LEBIH orang lain lagi!!!!!
Atau, jangan-jangan si Izaac ini yang salah mengetik??? Masakan bahasa untuk hal segenting
ini, bisa kocar-kacir begini ??? Baiklah saya berhenti sampai di sini saja dulu, dengan menitip
pesan saya kepada PDSD-Maluku, sebagai berikut!!!
"Seberapa besarnya kesalahan atau makar FKM atau RMS di dalam pengibaran bendera
RMS, seandainya hal itu terjadi juga, saya berharap agar PDSD-Maluku bersikap sedikit lebih
bijaksana, sebab MAU ATAU TIDAK MAU, TINDAKAN PDSD-Maluku DAPAT
MEMPERLAMBAT ATAU MEMPERCEPAT PEMBAHASAN MASALAH RMS PADA
MAHKAMAH INTERNASIONAL"!!! Sudah terlalu banyak DARAH mengalir sia-sia di dalam
Negara ini, dan WAJAH kita amat BURUK di dalam pandangan orang sedunia!!! Silahkan
berpendapat apapun terhadap saya, tetapi saya sudah mengatakannya!!!
(selesai)
Salam Sejahtera!!!
JL.
Received via email from: Alifuru67@egroups.com

Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML pages designed and maintained by Alifuru67 * http://www.oocities.org/maluku67
Send your comments to alifuru67@egroups.com |