
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

HTML pages
designed &
maintained by
Alifuru67
Copyright ©
1999/2000 -
1364283024
& 1367286044
|
|
From: "Joshua Latupatti" <joshualatu@hotmail.com>
Date: Fri, 09 Feb 2001 12:10:10
IBLIS BERDANGDUT, ULAR MELIUK-LIUK! (2)
download artikel Tanggapan-tanggapan Joshua Lainnya
Salam Sejahtera!
(bagian ke-2 ; selesai)
SIWALIMA:
2. "Terlalu Gampang PDS Katakan Kesui Selesai"
Ambon, Siwalima
Penegasan Gubernur Maluku, Dr Ir MS Latuconsina, bahwa kasus Islamisasi Kesui dianggap
selesai seperti yang dipublikasikan beberapa media lokal, tak pelak mengundang reaksi
banyak pihak.
7. Kasus Kesui Belum Selesai
Ambon, Siwalima - Penjelasan Gubernur Maluku, Dr Ir Saleh Latuconsina seputar kasus
Islamisasi Kesui seperti yang dilansir beberapa media lokal, kemarin, ternyata melahirkan pro
dan kontra. Ada warga yang sepakat agar kasus ini sebaiknya ditutup menyusul klarifikasi dan
penjelasan yang sudah diberikan langsung gubernur. Namun, tak sedikit juga yang memprotes
penjelasan itu dan mengatakan kasus ini belum selesai.
JOSHUA:
Saya melihat adanya suatu "kecenderungan aneh" di tubuh PDS kita ini, yang terus-menerus
dipraktekkan!!! Kecenderungan itu saya namakan kecenderungan "Sudah Selesai"!!! Jika
"warga A menyerang warga B, PDS mengevakuasi warga B dari tanah kelahirannya, lalu
menetapkan bahwa 'persoalan "sudah selesai"!! Umat A melakukan pelanggaran HAM
terhadap umat B, yang lalu diungsikan oleh PDS, lalu masalah "sudah selesai'!!! PDS
bertindak seakan-akan "perampokan, penjarahan, pembakaran dan pembunuhan" yang
dilakukan oleh "perusuh beriman" itu, adalah "suatu kewajaran" di dalam konflik dan "tidak
berkonsekwensi hukum"!!! "Pengebirian masal atas laki-laki dan wanita warga Kristen Pulau
Kesui" memang sudah terhenti, karena para korban sudah disingkirkan dari sana. Tetapi,
terhentinya perbuatan biadab yang memalukan itu, bukan berarti masalah "pelanggaran hukum
dan pelanggaran HAM" sudah selesai dengan sendirinya!!! Kalau begini keadaannya, saya
tidak akan heran jika PDS tidak perduli apakah kasus "12 anak iblis plastik", kasus "19
desertir Brimob-Gemba", kasus "Anggota DPRD - FPPP dengan bom-nya", kasus "orasi
ustadz iblis", kasus "kelahiran prematur dari Tim Advokasi Lebaran Berdarah di Al Fatah",
kasus "pengarahan massa oleh Ketua MUI-Maluku, Hasanussi", kasus "keterlibatan
MUI-Maluku di dalam Pengislaman Karbitan warga Kristen Kesui", dan berbagai kasus lain,
sudah melalui keseluruhan "prosedur hukum" atau belum!!! Bagaimana mungkin "fakta 19
Januari 1999" bisa terungkap, jika PDS tetap gemar bermain kucing-kucingan dengan
hukum??? Apakah "Saleh Latuconsina" masih punya hati nurani untuk berdiam diri terhadap
kebenaran, dan membiarkan "hasutan Kristen-RMS sebagai pela ku kerusuhan pertama, 19
Januari 1999", tetap disebar-luaskan oleh 'laskar perusuh plastik' dan 'para pendusta dan
penista aga ma'??? Saya ingin sekali menantang Saleh Latuconsina, apakah dia berani
memberikan "pernyataan yang jujur dan benar" tentang 'peristiwa 19 Januari 1999, seputar jam
15.30 waktu Ambon" atau tidak!!!
SIWALIMA:
4. Jihad Lokal Ditangkap, 829 Warga Hatu Allang Dievakuasi
Ambon, Siwalima
Sementara itu, sumber Siwalima di Piru melaporkan, penyergapan yang dilakukan Yon Gab, di
daerah itu telah berhasil menangkap beberapa orang tersangka diantaranya jihad lokal asal
desa Pelauw, dan oknum aparat. Selain itu, kata sumber yang tak mau menyebutkan jati
dirinya itu, Yon Gab berhasil menyita puluhan karton berisi bom, dan di badan karton itu
tertulis nama negara Kuwait berikut kaus oblong bertuliskan Laskar Jihad Forum Ahllusunnah
Wal Jamaah serta speedboat milik perusuh. (ana)
JOSHUA:
Saya amat-sangat berterima kasih dan bangga terhadap YonGab, yang sudah melakukan
banyak hal di dalam membendung kebiadaban "laskar plastik"!! Saya hargai sangat jerih-payah
dan kejujuran YonGab di dalam "memberangus yang merusuh", tetapi jika saya boleh
mengusulkan, saya akan katakan "tembak mati dan musnahkan" saja baik orang maupun
barang-barang yang sempat diberangus, selama PDS tetap meliuk-liuk menghindari prosedur
hukum!!! "Laskar iblis" yang anda bekuk di Barat, akan dilepas PDS untuk merusuh di Timur!!!
Anda difitnah oleh berbagai "ormas pendusta dan media penghasut", tetapi PDS segan
mengatakan yang sebenarnya tentang anda!!! Seperti yang saya katakan tadi, jika dapat
"lenyapkan saja iblis-iblis itu beserta perangkat kejahatan mereka, dari bumi kita ini"!!!
Sebagai selingan, cermatilah sebentar informasi di bawah ini!!!
SIWALIMA:
Source Harian Umum Siwalima Date 2001-02-01
BERITA HARIAN UMUM SIWALIMA EDISI: 1 Februari 2001
6. Rekapitulasi Sitaan Yon-Gab di Hotel Wijaya II
OKNUM Perwira TNI/Polri masing-masing,
1. Mayor Inf Nurdin Nonci, Nrp.30492 anggota Irdam XVI Patti mura,
2. Ajun Komisaris Besar Polisi Jati Waramas Saragih, Nrp.56070-163, sudah dimutasikan ke
Mabes Polri,
3. Komisaris Polisi Riky Pais, Nrp 6310608 Kabag Sabhara Polda Maluku dan sementara
diusulkan sebagai Kabag Serse Umum Polda NTB,
4. Komisaris Polisi Abdi Darman Sitepu, Waka Polres Jeneponto (Calon Dan-sat Brimob
Maluku),
5. Inspektur Dua Polisi Yanto, Nrp.95020647 Kasat Bi-mas Polres P Ambon dan Pp Lease.
Bintara dan Tamtama Polri,
1. Serka Polisi Suwanto, Nrp. 69080139 anggota sat Lantas Polda,
2. Baratu Pol Suyatmin, Nrp.750081 anggota Polda Malu-ku,
3. Barada Pol Ashar, Nrp. 69090069 anggota sabara Perintis Polres,
4. Britu Pol Joko Kuswantoro,
5. Britu Pol Dedi Rukmandar, serta
6. Anshar Mansyur (21) alamat waihaong dan
7. ke-37 rekannya yang juga turut disergap malam itu.
Disamping itu turut juga disita Senjata Api dan Munisi berupa, Senjata SS-1 2 pucuk, Senjata
Roger Mini 4 pucuk, Pistol FN 1 pucuk, Pistol Colt 38 laras pan-jang 4 pucuk, Pistol Colt 38
laras pendek 2 pucuk, serta amunisi tajam SS-1 421 butir, munisi tajam Kal 5,56 mm 27 butir,
munisi Colt 41 butir, munisi 9 mm 10 butir, munisi karet SS-1 32 butir, munisi AK 5 butir.
Juga turut disita, magasen SS-1 6 buah, magasen Roger 5 buah, magasen FN 3 buah,
sangkur SS-1 2 buah, sangkur Brimob 1 buah, sangkur lain 5 buah, senjata rakitan 1 buah,
pistol rakitan 1 buah, kemeja dinas Polisi 3 buah, rompi anti peluru Polisi 1 buah, bom asap
merah 1 buah, bom rakitan 2 buah, bom rakitan kosong 1 buah. Sepatu PDL 1 pasang,
shabu-shabu 1 bungkus, tabung shabu-shabu 1 buah, tas besar 1 buah, lampu sirene 1 buah,
radio HT 1 buah, tas hitam isi buku 1 buah, tas coklat isi pakaian 1 buah, dragrim hitam 2
buah, kopel rim hitam 7 buah, tas pingang 2 buah.(tim)
JOSHUA:
Katakan pada saya, apakah barang-barang sitaan YonGab ini merupakan keperluan sehari-hari
dari beberapa orang Perwira atau lebih mirip ke "persediaan/perlengkapan perang"???
KORIDOR:
Source Koridor Date 2001-02-02
Korban Insiden Hotel Wijaya Temui Akbar Tandjung
Reporter: Rizal Maslan
detikcom - Jakarta, Korban, keluarga korban dan saksi insiden Hotel Wijaya di Ambon
menemui Ketua DPR Akbar Tandjung. Mereka mengeluhkan tindakan penyerangan yang
dilakukan aparat Batalyon Gabungan TNI dan Polri yang menewaskan 10 orang dan puluhan
orang luka.
JOSHUA:
Ini yang namanya "ular ketemu pawangnya"!!! Kemana lagi para pendusta goblok ini akan bisa
menjual cerita sedih murahan mereka, kalau tidak ke gedung DPR/MPR, 'the house of snakes',
dan kepada si "pawang ular" dedengkot GOLKAR ini?? Selain tolong catat pernyataan
"menewaskan 10 orang", coba anda pikirkan juga, "mengapa tukang drama fiktif" ini tidak
mengurus dirinya sendiri, tetapi malah lebih "mempermasalahkan kasus Komando Siluman
Wijaya II"???
KORIDOR:
Kedatangan mereka diantar oleh Forum Komunikasi Ahlus Sunnahwaljamaah pimpinan Ustadz
Jafar Umar Thalib. Mereka menemui Akbar di lantai III Nusantara III Gedung DPR/MPR Jakarta,
Jumat (2/2/2001). Akbar tampak didampingi pimpinan DPR lainnya, Soetardjo Soerjogoeritno
dan Baharuddin Aritonang.
JOSHUA:
Saya memang tidak kaget kalau yang "mensponsori" acara drama 'pemutihan dosa' ini adalah
"laskar plastik, dan malah si ustadz iblis" juga turun medan secara pribadi!!! "panglima plastik"
ini pasti di dalam angkara yang luar biasa, sebab puluhan, atau malah ratusan anak-anak
plastiknya mati konyol, tanpa bisa diupacarakan, agar "bau plastik hangus"nya tidak merusak
"drama dusta korban sipil tak bersenjata" yang lagi disutradarainya!!! Tetapi saya semakin
penasaran juga, "mengapa laskar plastik ini begitu mempermasalahkan kasus yang sama
(Wijaya II)!!!??
KORIDOR:
Dituturkan Jafar, Ahlus membawa korban dan saksi mata dalam operasi sweeping Yon Gab
yang dipimpin Pangdam Patimura Brigjen I Made Yasa. Sebelumnya, kelompok laskar jihad
secara in absensia telah dituduh sebagai perusuh. "Satu bulan sebelumnya, saya pernah
didatangi salah seorang ajudan Pangdam Pattimura berpangkat Letkol yang mengatakan,
Pangdam telah mengambil kesimpulan kalau kalangan muslim di Ambon ada 2 kekuatan
perusuh. Pertama, kekuatan moral adalah Ahlus dan kekuatan secara fisik adalah pasukan
siluman yang merupakan anggota TNI dan Polri yang disersi yang gabung dengan para
perusuh," tutur Jafar.
JOSHUA:
Saya pikir, "pertanyaan saya mulai terjawab"!!! "panglima dungu" ini berniat mendiskreditkan
Pangdam XVI Pattimura dan YonGab, sehingga tak sadar mulai "menelanjangi" diri sendiri!!!
Yang mungkin agak keliru adalah bahwa "laskar plastik" itu ada lah kekuatan "moral perusuh,
penjarah, pembunuh dan pezinah" sekaligus kekuatan "fisik" untuk melakukan kebiadaban itu!!!
Para "desertir" TNI/Polri hanyalah pelengkap untuk "komando strategis" dan "teknis lapangan"
saja!!!
KORIDOR:
"Kami selalu dituduh seperti itu. Begitu juga para korban yang tertembak dan dianiaya," tukas
Jafar. Di antaranya adalah 4 orang anggota Brimob termasuk komandannya Dansatbrimob
Sitepu yang baru beberapa hari di Ambon. Sitepu disayat-sayat dengan sangkur oleh Yon Gab,
kemudian Letkol Saragih, Mayor Ricky Putra dan Letda Syaifudin. Semuanya anggota Brimob
yang saat ini sedang dirawat di RS Yarsi Jakarta. Kemudian Mayor TNI Nurdin dianiaya dan
diancam akan dipecat oleh Pangdam Patimura.
JOSHUA:
Soal tetek-bengek seperti 'disayat-sayat' itu dapat anda buktikan sendiri, tetapi saya ingin
mengajak anda melihat bagaimana si "panglima plastik dungu" ini menggunakan istilah
"KAMI"!!! Saya mendapat kesan bahwa "panglima dungu" ini seakan-akan berkata, "di antara
kami, ada 4 orang Perwira Polisi…dst"!!! Dan, karena itu "saya" (panglima plastik) datang untuk
kepentingan mereka (para korban sipil dan Perwira Polri + 1 Perwira TNI, dst) juga!!! Semakin
banyak mereka mengamuk tentang para desertir tangkapan YonGab itu, semakin jelas
"keterkaitan" mereka dengan Komando Siluman Wijaya II"!!!
KORIDOR:
Dijelaskan Jafar, korban dari anggota TNI Polri ini merupakan korban dari operasi sweeping
saat menginap di Hotel Wijaya yang dituduh sebagai komando para perusuh. Padahal kelima
korban ini menginap di Hotel Wijaya karena ada beberapa yang belum memiliki rumah atau
terbakar saat kerusuhan lalu.
JOSHUA:
Apakah anda percaya bahwa "panglima plastik" ini tidak tahu perbedaan antara "sweeping"
dan "penyergapan"??? Lihat juga argumentasinya yang morat-marit!!! Jika "beberapa" dari lima
orang belum punya rumah, apakah normalnya "yang punya rumah" ikut "beberapa yang belum
punya rumah" untuk tinggal di Hotel, ataukah "beberapa yang belum punya rumah" itu ikut
"yang punya rumah" untuk tinggal di rumah mereka??? Ini belum melibatkan kenyataan bahwa
"beberapa yang belum punya rumah" itu sudah "dimutasikan ke luar Ambon", sekitar 3 bulan
sebelumnya!!!
KORIDOR:
"Kalau ada kerusuhan di Ambon, laskar jihad dan nama mereka selalu disebut-sebut," kata
Jafar.
JOSHUA:
Wah!! "Panglima plastik" jadi cengeng amat!!!??? Mana khotbah berapi-apinya di Al Fatah, dan
kemana perginya orasi menggelora yang mengatakan bahwa "orang Kristen dan Yahudi itu
adalah musuh Allah yang harus dilenyapkan"??? Cobalah berkunjung ke situs "laskar
plastik.org" lalu carilah satu saja tayangan yang tidak berbau menghasut, atau yang
menyatakan bahwa gerombolan ini bukan perusuh!!! Anda akan pulang dengan tangan hampa!!!
KORIDOR:
Menanggapi hal itu Akbar mengaku akan menindaklanjutinya dan akan segera membawa
persoalan ini ke Komisi II DPR pimpinan Soetardjo Soerjogoeritno. "Kita juga akan minta
keterangan dari Pangdam Patimura termasuk anggota Ahlus, saksi dan korban untuk dimintai
keterangan. Saya juga akan datang ke Ambon untuk mengecek, tapi belum tahu waktunya
kapan. Dalam waktu dekat saya akan segera menghubungi Panglima TNI agar bisa berdialog
dengan para saksi, korban dan Ahlus untuk menjelaskan duduk persoalan kasus ini," kata
Akbar.
JOSHUA:
Ini baru ramai, kalau "pawang ularnya" turun gunung!!! Yang berkoar tentang Ambon/Maluku
dulu adalah "komisi I DPR", dengan "panja mandul"nya, tetapi sekarang si "pawang ular"
berbaju GOLKAR, akan membawanya ke "komisi II DPR"!!! Apa memang "pawang ular"
berhidung mawas ini punya 'kewenangan' untuk meminta keterangan dari Pangdam XVI
Pattimura?? Hei 'setan GOLKAR perusak dan penghisap bangsa' bercengkeramalah dengan
'sesama iblis' dan jangan menistai tanah Ambon/Maluku dengan "kedegilan akhlakmu"!!! Tidak
sadarkah kamu bahwa Ambon/Maluku "jijik" terhadap kamu dan konco-konco
DPR/MPR-mu???!! Namanya saja yang "akbar", tetapi hanya "hidung"nya yang akbar untuk
mengendusi "emas dan harta karun di Ambon/Maluku"!!!
KORIDOR:
Persoalan ini, lanjut Akbar, harus diserahkan kepada hukum karena negara ini adalah negara
hukum. "Saya prihatin dengan para korban dan kejadian tersebut. Sekarang memang, kalau
ada anggota TNI dan Polri yang disersi harus dihukum. Namun, apa perlu diserbu dengan cara
seperti itu yang justru memakan korban?" tukas Akbar. (sss)
JOSHUA:
Saya belum pernah mendengar "maling" berbicara tentang "hukum", kecuali "maling negara
dan bangsa Indonesia" yang bernaung di bawah "pohon beringin"!!! T anyakan "ketua GOLKAR
dan ketua DPR" munafik ini, bagaimana caranya dia bisa meringkus 'sekelompok desertir
bersenjata yang memiliki perlengkapan siap tempur'!!! Apakah dengan mengadakan acara
"dengar pendapat munafik" seperti yang biasa dimainkan oleh DPR??? "He "akbar", kamu
menjijikan"!!!!!
LASKAR PLASTIK:
From: Marinyo Maluku <marinyo@e...>
Date: Tue Feb 6, 2001 7:20am
Subject: Berita dari Pimpinan "Laskar (Penjamun) Jahad"
Dewan Pimpinan Pusat Forum Komunikasi Ahlus Sunnah wal Jamaah
FKM Kandas di DPR RI
Jakarta, LaskarJihad.or.id (06/02/2001)
Serombongan delegasi Front Kedaulatan Maluku (FKM) terusir dari gedung DPR/MPR RI
setelah permintaan mereka untuk bertemu dengan anggota Komisi II DPR-RI dalam rapat
tentang otonomi daerah (otda) yang dijadwalkan berlangsung Senin (5/ 01/01) pukul 14.00
ditolak oleh pihak Komisi II. Alasan utama penolakan: bau separatis yang sangat menyengat di
tubuh FKM.
JOSHUA:
Bagi saya pribadi, "bau separatis" masih jauh lebih harum daripada "bau darah", "bau barang
jarahan", atau "bau mesum perzinahan" yang amat sangat menyengat dari balik jubah dan
sorban "munafik" dari "laskar plastik"!!! Tetapi, tentunya "lain" pula "selera DPR/MPR" kita
sekarang ini kan?? Mereka tentu lebih menggemari yang berbau "sirik dan haram", asalkan
dibalut dengan "alasan agama" bukan??? Saya malah amat senang mendengar "penolakan"
tersebut, karena dengan demikian para wakil FKM tidak sampai "menistai diri mereka" dengan
"kotoran DPR/MPR", sekaligus membuktikan "kepengecutan DPR /MPR" yang memang "tidak
mampu dan tidak layak" menjadi "wakil RAKYAT AMBON/MALUKU"!!!
LASKAR PLASTIK:
Tim LaskarJihad.or.id saat itu berada di gedung DPR/MPR mendampingi Ayip Syafruddin
(Ketua Forum Komunikasi Ahlus Sunnah wal Jamaah (FKAWJ) yang hendak menyampaikan
surat pernyataan sikap DPP FKAWJ terhadap rencana pertemuan Komisi II dengan FKM yang
dijadwalkan hari itu.
JOSHUA:
FKM tidak akan mungkin diterima, ketika "ular sedang bercengkerama dengan para
pawangnya", di dalam "sarang ular" yang dulunya pernah menjadi 'gedung DPR/MPR'!!!
Lagipula, untuk apa harus berbasa-basi dengan kelompok ular yang tidak paham "mana
informasi" dan "mana fakta", "mana kesimpulan" dan "apa itu interpretasi"??!! DPR/MPR tidak
setingkat dengan anda FKM, karena itu ludahi mereka keluar dari dalam mulutmu!!!!!
KORIDOR:
Dalam pernyataan sikapnya DPP FKAWJ menyikapi rencana pertemuan Komisi II DPR RI
dengan FKM tersebut merupakan satu bentuk penghinaan terhadap kedaulatan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
JOSHUA:
Saya kurang yakin, apa yang akan dikatakan oleh "lasakr plastik dungu" ini, jika GAM-Aceh,
ingin bertemu dengan DPR!!! Ini hanya berandai-andai, sebab GAM juga menganggap DPR ini
seba- (sebagai , red) "sampah" dan tak mungkin ingin mencium bau mereka!!!
KORIDOR:
Akhirnya pukul 2 siang LaskarJihad.or.id mendapat informasi dari pihak humas gedung DPR-RI
bahwasanya pihak FKM tidak jadi diterima oleh Komisi II DPR-RI. Sekitar pukul 2.30 siang
gerombolan separatis Kristen tersebut diketahui pergi meninggalkan gedung DPR-MPR.
Alhamdulillah ternyata makar mereka gagal total.
JOSHUA:
Dengan menggunakan "pengalas lidah ular" - "Alhamdulillah", "laskar dungu" ini mengatakan
bahwa "makar mereka (FKM) telah gagal"!!! Apakah rencana bertemu dengan DPR itu adalah
suatu tindakan "makar"??? Kedua, jika memang "makar mereka gagal", mengapa "laskar
plastik dungu" bersama "kopral dungu" mereka mengatakan "FKM mencapai kemajuan di
bidang politik atau diplomasi atau apa lagi itu"??? Jangan kaget, "lidah ular" itu kan
bercabang???
KORIDOR:
Delegasi Umat Islam Maluku Tuntut Yon Gab Ditarik Ternyata kepergian gerombolan FKM
tersebut dilakukan secara diam-diam dan ketakutan karena pada saat yang sama hadir pula
sekitar 80 orang perwakilan umat Islam Maluku di gedung rakyat tersebut.
JOSHUA:
Saya merasa kasihan sebenarnya pada orang-orang yang mengidolakan manusia-manusia
picik pikiran dan picik akhlak seperti ini!!! Mereka mencoba "mencocokkan predikat
'gerombolan' itu kepada FKM", tetapi kebodohan mereka malah menunjuk ke diri sendiri!!!
Pertama, apakah yang namanya "gerombolan" itu selalu mengandalkan "jumlah yang banyak"
atau biasanya muncul dengan beberapa orang saja??? Apa yang perlu 'ditakutkan' delegasi
FKM, jika mereka adalah "gerombolan", atau jika yang 80 orang itu bukan terlihat mirip dengan
"gerombolan'!!! Senjata makan tuan, karena tuan 'lebih dungu' dari senjata!!!
KORIDOR:
Perwakilan umat Islam Maluku tersebut dipimpin oleh Brigjend TNI (Purn) Rustam Kastor
sebagai wakil ketua Forum Pembela Keadilan Maluku (FPKM) disertai oleh beberapa tokoh
umat Islam Ambon, antara lain; Husain Toisutta (Ketua Front Pembela Islam Maluku),
beberapa anggota DPRD I Maluku, H.M Nasir Rahawarin dan H Abdurrahman Khow dari MUI
Maluku, beberapa tokoh masyarakat Muslim Ambon, serta puluhan pemuda-pemuda Muslim
Ambon dan belasan Ibu-Ibu Muslimah Ambon.
JOSHUA:
Senang sekali bisa bertemu lagi dengan "analis milter kondang", pak "kopral dungu"!!!
Bagaimana kalau FPKM itu saya namakan "forum penyebar kebodohan di maluku"??? Jangan
berang pada saya, sebab bukan saya yang melayakan "nama baru" ini, tetapi andalah
penyebabnya pak "kopral dungu"!!! Coba kita lihat, apakah "kedunguan" itu masih melekat atau
sudah anda lepaskan!!!
KORIDOR:
Mayjen (Purn) Rustam Kastor, sebagai bekas seorang tentara TNI menyampaikan tentang
kebrutalan aparat Yon Gab saat melakukan misi mereka yang dinamai operasi Sandi Yudha di
Ambon selama ini. Dimulai dari penangkapan dan penyiksaan terhadap 12 anggota Laskar
Jihad sehabis pulang dari pengajian subuh di Air Salobar, dilanjutkan dengan peristiwa
sweeping brutal di Gemba yang menewaskan 2 orang warga sipil, salah satunya seorang ibu
yang sedang hamil.
JOSHUA:
Bukan main!!! Baru berpindah satu paragraf, "pangkat si kopral" naik dari "brigjen-purn" ke
"mayjen-purn"!!!??? Lagipula, ternyata anda memang lebih senang dengan istilah "kopral
dungu"!!! Masakan orang "pengajian subuh" membawa "peluncur roket", "racun kastor"???
"pengajian subuh" atau "perampokan subuh" hei "kopral dungu"??? Saya masih ingat benar
dengan "korban seorang ibu di Gemba, yang lagi duduk sendirian di bawah pohon, lau kena
peluru YonGab dari luar desa"!!! Ibu itu bernama "Fa-Timah"(karena itu disukai timah panas),
tetapi waktu itu dia "belum hamil" pak "kopral bego"!! Apakah setelah mati barulah ibu
Fa-timah ini hamil, sehingga bisa dihitung sebagai 2 orang??? Satu belum hamil tapi mati, lalu
kemudian hamil tapi tetap mati!!
KORIDOR:
Belum cukup sampai disitu, lanjut Pak Rustam, Yon Gab juga menembaki umat Islam di
Masohi saat memprotes tindakan Kristen yang telah membantai salah seorang warga Wahaii,
Seram Utara. Selanjutnya Yon Gab kembali melakukan aksinya menggempur perkampungan
Muslim Kapahaha, hanya karena kematian seorang rekan mereka yang dibunuh warga saat
tertangkap basah melakukan zina di malam bulan suci Ramadhan.
JOSHUA:
He makhluk haram!!! Masaalah di Masohi itu berkaitan dengan "penembakan terhadap 3
nelayan Kristen Amahai", dan "pencegatan, pembakaran mobil angkot, yang menewaskan
satu orang", yang juga di Amahai, dan tidak ada hubunganya dengan Wahai!! Lagipula, yang
berhasil mencegah meluasanya kebiadaban "laskar laknat" mu di Masohi itu adalah Yon-731
Kabaresi, Waipo !!!! Dasar "laskar iblis", Wahai yang diserang tanpa alasan dan YonGab yang
begitu dimusuhi karena melakukan yang benar, "dipasang" di mana-mana sesuka hati iblisnya,
supaya hasutannya jadi berkhasiat dan kebiadabannya mempunyai alasan resmi!!! Dialah
"anak pezinah", YonGab yang dituduh berzibah!!! Hei "kastor", bukankah ibumu juga tidak tahu
siapa bapakmu yang sebenarnya, karena dia sering 'main-main' di malam bulan suci
Ramadhan???
KORIDOR:
Serangan tersebut dilakukan oleh satu peleton Yon Gab di tengah malam secara
besar-besaran. Menurut Pak Rustam, hanya berkat pertolongan Allah sajalah umat Islam di
Kampung Kapahaha bisa selamat. Laskar Jihad bersama mujahidin lokal yang waktu itu
berjaga di perbatasan berusaha melindungi Muslimin Kapahaha agar tidak terbantai oleh
serangan Yon Gab saat itu. Lanjut Pak Rustam, jika bukan karena pertolongan Allah niscaya
ratusan penduduk muslim akan mati malam itu.
JOSHUA:
Dengar analisa "kopral dungu" ini!!! Apa hubungan "satu peleton" dengan "secara
besar-besaran"?? Melihat "kemanpuan" YonGab di dalam meringkus 'Komando Siluman
Wijaya II', apakah serangan besar-besaran mereka tidak mampu menghasilkan "beberapa
mayat" saja??? "laskar plastik" bersama "mujahidin lokal" bertempur dengan YonGab
menggunakan pedang dan tombak, atau dengan "persenjataan yang setara", sehingga bisa
bertahan??? Hei "kopral dungu", pernyataan kamu ini "melemahkan drama sipil tak bersenjata"
di Ruko Batu Merah itu!!! Jangan mimpi mendapat pertolongan Allah, selain Allah kamu itu
penipu, pendusta, perusuh dan penjarah seperti kalian!!!
KORIDOR:
Dan kejadian paling akhir ini, lanjut Pak Rustam, pada tanggal 19-22 Januari 2001 terjadi
tragedi yang sangat menyakitkan hati umat Islam Ambon, yang dengannya mustahil umat
Islam akan berdamai dengan Yon Gab, yaitu tragedi di ruko Batu Merah yang menewaskan 15
warga sipil serta melukai puluhan warga yang tidak bersenjata.
JOSHUA:
Coba buka catatan saudara-saudara tentang "jumlah korban" seperti kata "Kiki Syahnakri" dan
si "ustadz iblis" di atas!!! Mengapa "10 korban mereka" membengkak menjadi "15 korban" di
bibir durjana si "kopral dungu" ini??? Apalagi kalau bukan disebabkan oleh "dusta buatan"
untuk menghasut???
KORIDOR:
Selanjutnya pada tanggal 24 Januari masyarakat Kristen Ambon memasang spanduk di
beberapa sudut kota Ambon yang substansinya mendukung tindakan pelanggaran HAM yang
dilakukan Yon Gab atas warga sipil Islam, karena menurut mereka direstui oleh Tuhan Yesus.
JOSHUA:
Sebenarnya muhibah "ular ke pawang" ini mau mengeluhkan tindakan YonGab, atau
meresahkan "pendapat warga Kristen di Ambon/Maluku"??? Katanya "analis militer andal",
kok analisanya jadi "cengeng" dan melorot kemana-mana??? Mau dirsetui atau atau mau tidak
direstui, apa urusan kamu dengan Tuhan Yesus, hai anak haram???
KORIDOR:
Menurut Pak Rustam sebagai bekas tentara, kerusuhan di Ambon Maluku yang sudah
berlangsung 2 tahun lebih, adalah perang agama antara warga Islam dan warga Kristen,
sehingga tidak perlu sampai menurunkan pasukan elit, apalagi berupa pasukan gabungan,
sehingga Yon Gab harus segera ditarik.
JOSHUA:
Baru saja komentar saya berjudul "analisa haram si kopral dungu" memuat pernyataan si
"kopral dungu" bahwa kerusuhan Ambon/ Maluku disulut oleh "gerakan separatis RMS",
sekarang dia menyatakan bahwa yang sudah berlangsung selama 2 tahun ini adalah "perang
agama"!!! Mana ada iblis yang suka bicara benar??? Dustanya juga tidak konsisten!!!
Sekarang, si "kopral dungu" ini mengakui bahwa YonGab itu adalah "gabungan pasukan elit"!!!
Tetapi tadinya, "gabungan pasukan elit" ini tidak becus meremukkan Kapaha, yang dikawal
oleh "laskar plastik dan mujahidin lokal" yang hanya bersenjatakan pedang dan tombak!!??
Apa mungkin "gabungan pasukan elit" ini menembak warga sipil tak bersenjata" jika yang
dihadapi mereka bukan "lawan setara", paling tidak di dalam hal persenjataan??? Ketika
melancarkan "analisa haram"nya terhadap RMS dan FKM, si "kopral dungu" ini berka ta bahwa
"berkembangnya separatis Kristen di Ambon/Maluku disebabkan juga oleh 'penarikan aparat'
TNI/Polri yang dituduh Kristen Ambon/Maluku, 'bersekongkol dengan laskar plastik"!!!
Sekarang ini, dia menyarankan agar, "gabungan pasukan yang elit seperti YonGab, 'tidak perlu'
dikirim ke Ambon/Maluku"!!!! Mengapa bisa begitu meliuk-liuk?? "Karena 'laskar perusuh dan
penjarah' itu kewalahan melawan YonGab!!!" Bukan saja karena YonGab itu adalah 'pasukan
elit', tetapi dari YonGab, 'laskar bejad' ini tidak dapat mengharapkan seorang desertirpun yang
bi- (bisa, red) menyokong kebiadaban mereka, seperti yang dilakukan segelintir oknum
Kostrad Wirabuana dan Yon-403!!!
KORIDOR:
Tokoh Obet di DPR Kabur Diam-Diam
Pada saat pertemuan dengan Komisi II itu hadir pula tokoh obet yang menjadi anggota DPR-RI
yaitu Prof. J. Sahetapy. Namun mungkin dikarenakan rasa takutnya, Ia keluar secara
diam-diam. Ketika ada yang mengetahui tokoh kristen yang disinyalir menjadi salah satu
dalang kerusuhan tersebut kabur keluar ruangan, salah satu pemuda muslim berteriak
"Provokatooor". Namun karena tidak ada pemuda muslim yang berjaga di luar, profesor Kristen
RMS ini berhasil keluar dengan aman. Pertemuan tersebut berakhir sekitar pukul 16.00 WIB.
(ads)
JOSHUA:
Coba perhatikan, siapakah yang "bermental gerombolan" di dalam kitipan di atas??? Ya, tentu
saja Pak J.E. Sahetapy yang profesor itu tidak ingin mencemari dirinya dengan kedegilan
mental gerombolan yang diperlihatkan di dalam "rumah ular" itu!!!!
Pesan saya untuk KORIDOR, kalau tidak ingin hanya menjadi serupa dengan "bakul sampah",
ada baiknya berita-berita pandir yang tak masuk akal ini tidak anda muati!!! Tetapi jika
KORIDOR berpendapat bahwa "dusta dan hasutan" itu adalah berita yang "layak muat", itu hak
anda!!! Jika demikian, anda tak perlu sakit hati kalau KORIDOR disebut "media ular beludak"
seperti REPUBLIKA!!!
DETIKCOM:
Source Detikcom Date 2001-02-06
Komnas HAM Paparkan Akar Permasalahan Konflik Maluku
Reporter: Yogi Arief Nugraha
detikcom - Jakarta, Ketua Komnas HAM Djoko Soegianto memaparkan akar permasalahan
konflik yang terjadi di Maluku. Pemaparan itu sendiri merupakan hasil laporan Komisi
Penyelidikan Pelanggaran HAM dan Mediasi di Maluku (KPMM) pimpinan Bambang W
Soeharto. "Disimpulkan, konflik yang terjadi di Maluku dan Maluku Utara telah mengakibatkan
pelanggaran HAM secara vertikal oleh unsur perorangan aparat negara, baik polisi dan militer,"
tutur Djoko kepada wartawan usai bertemu dengan Presiden Gus Dur di Bina Graha Jakarta,
Selasa (6/2/2001). Akar permasalahan terjadinya konflik di Maluku, papar Djoko, antara lain
disebabkan oleh faktor kecemburuan sosial masyarakat, provokasi dari luar, peristiwa
Ketapang, sikap tidak netral dari sebagian aparat keamanan maupun Pemerintah Daerah,
sentimen agama, rasa dendam, pertentangan elit politik dan peristiwa lainnya yang bersifat
individual.
JOSHUA:
Di sini, saya hanya akan menyoroti alasan analisa Komnas HAM, tentang "kecemburuan
sosial"!!! Hal ini "harus" lebih dirinci, misalnya dengan keterangan "siapa yang cemburu kepada
siapa'!!! Jangan-jangan analisa ini malah identik dengan analisa dari "sosiolog bego" si "imam
prasodjo", bahwa warga Kristen Ambon/Maluku cemburu pada 'pendatang Muslim' yang
memiliki tingkat ekonomi yang lebih baik!!! Padahal, warga Kristen Ambon/Maluku, tidak ada
yang menjadi "penjual tas kresek di pasar", "meminta-minta" dan "tidur di emperan toko", atau
"mencopet dan mencuri'!!! Jika Komnas HAM ingin mencapai "akar permasalahan konflik
Ambon/Maluku", pelajari ungkapan "Dalam beberapa jam, Ambon akan kita kuasai"!!!
Ungkapan ini "tidak" diucapkan oleh warga Kristen Ambon/Maluku, dan memiliki arti yang
"lebih dalam" dari sekedar 'kecemburuan sosial"!!! Hubungkan kata "kuasai" dengan "banjir
pendatang BBM di segala bidang, formal, informal dan keamanan", dan dengan 'judul makalah
populer HMI-Maluku', yang berbunyi "Perjuangan Belum Selesai Sebelum Maluku Diislamkan",
maka Komnas HAM akan tiba pada "akar permasalahannya"!! Ingatlah bahwa "Ketapang"
hanyalah "usaha mengkambing-hitamkan para preman Ambon/Maluku, untuk menutupi
"proyek inti"-nya!!! Saya juga ingin menantang Komnas HAM untuk berterus-terang tentang
peristiwa "sore hari, 19 Januari 1999" kepada publik, HAM-siapa yang dirobek pada saat itu!!!
LASKAR PLASTIK:
Dewan Pimpinan Pusat Forum Komunikasi Ahlus Sunnah wal Jamaah
Hadirkan Para Korban dan Saksi; PUSPOM TNI Siap Selidiki Kasus "Batu Merah Berdarah"
Jakarta, LaskarJihad.or.id (06/02/2001)
Aksi brutal yang dilakukan oleh aparat Batayon Gabungan (Yon Gab) di kawasan Ruko Batu
Merah, Ambon beberapa waktu yang lalu, kini kasusnya siap ditangani dan diselidiki oleh
Pusat Polisi Militer (PUSPOM) TNI di Jakarta. Mayjen. CPM Djasri Marin, Komandan
PUSPOM TNI mengatakan bahwa pihaknya siap menangani kasus tersebut. "Kami siap untuk
melayani masyarakat, termasuk kasus ini. Bahkan malam hari pun kami siap", tegasnya.
JOSHUA:
Saya percaya, "kesiapan melayani masyarakat" itu penting, tetapi yang labih 'hakiki' adalah
"kesiapan untuk bersikap jujur dan bertindak di dalam kebenaran'!!! Jika tidak, maka semua
kesiapan untuk melayani masyarakat di dalam melakukan penyelidikan kasus "Ruko Batu
Merah" dan "Komando Siluman Wijaya II" hanyalah akan menjadi semacam "kehebohan" atau
"keramaian" yang membungkus inti permasalahannya!!! Dalam permainan seperti ini, saya
akan menang jika saya punya "cukup dana" untuk "menyewa para demonstran" ke gedung
DPR/MPR yang sekarang berubah fungsi menjadi "sarang ular" tersebut!!!
LASKAR PLASTIK:
Sementara itu, Heru Susetyo, SH, Direktur Pusat Advokasi Hukum dan Hak Azasi Manusia
(PAHAM), atas nama korban dan saksi kebrutalan YonGab pada peristiwa Batu Merah
Berdarah, menjelaskan secara garis besar kepada Mayjen. Djasri Marin tentang kasus yang
terjadi di Ambon. Dimana, warga muslim yang menghuni Ruko Batu Merah telah mendapatkan
perlakuan yang tidak manusiawi dari oknum-oknum aparat keamanan yang diduga keras
pelakunya adalah aparat Yon Gab. Heru mengungkapkan lebih lanjut kepada PUSPOM TNI
bahwa kasus ini harus ditangani dengan serius, sebab dia merasa khawatir kalau kasus ini
akan dibiarkan begitu saja dan tidak pernah ada kelanjutannya. Heru juga mengingatkan bahwa
banyak kasus yang melibatkan oknum TNI sebagai pelakunya yang kandas begitu saja. "Kami
harap kasus ini segera diselesaikan, jangan sampai berlarut-larut seperti halnya kasus Trisakti
sejak Mei 1998, kasus Tanjung Priok, dan lainnya.", tambahnya.
JOSHUA:
Coba perhatikan pernyataan SH-dungu ini!!! Sebelumnya, saya merasa anda mungkin berpikir
bahwa saya ini "suka sekali mendungukan orang"!!! Tapi, cobalah anda perhatikan contoh yang
satu ini, lalu katakan kepada saya, apakah saya berlebihan di dalam menggunakan istilah
"dungu" itu!!! Si SH-(…) ini mengatakan bahwa dia (dan kelompoknya) datang "atas nama
korban dan saksi kebrutalan YonGab pada peristiwa Batu Merah Berdarah"!!! Perhatikan
pernyataannya tentang "YonGab"!!! Kemudian si SH-(…) ini mengatakan "diduga keras
pelakunya adalah aparat Yon Gab"!!! Apakah pernyataan seperti ini, pantas dikeluarkan oleh
seorang "praktisi hukum"??? Tidak pantas!!! Karena itu, saya rasa, saya tidak berlebihan kalau
(…) itu saya isi dengan kata "dungu", menjadi "si SH-dungu"!!! Hanya seorang SH-dungu yang
mengeluarkan pernyataan dungu seperti itu, dan menyama-ratakan "kasus Trisakti" dan
"kasus Priok" dengan "konflik Ambon/Maluku"!!! Saya pikir, kita tidak usah berlama-lama di
sini,sebab sudah cukup banyak kebodohan dan dusta yang kita bahas kali ini!!! Iblis masih
akan terus berdangdut, dan ular akan tetap meliuk, tetapi kita tidak boleh berhenti berusaha
dan berharap, agar bangsa ini menjadi lebih cerdas dari saat ke saat!!!
Salam Sejahtera!!!
JL.
Received via email from: Alifuru67@egroups.com

Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML pages designed and maintained by Alifuru67 * http://www.oocities.org/maluku67
Send your comments to alifuru67@egroups.com
|