
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

HTML pages
designed &
maintained by
Alifuru67
Copyright ©
1999/2000 -
1364283024
& 1367286044
|
|
From: "Joshua Latupatti" <joshualatu@hotmail.com>
Date: Wed, 14 Mar 2001 12:29:36
PENGAKUAN KERAKUSAN LASKAR PENJARAH
download artikel Tanggapan-tanggapan Joshua Lainnya
Salam Sejahtera!
Saudara-saudara sebangsa,
Apa yang saya katakan tentang "kerakusan laskar penjarah" itu, dapat anda dengarkan sendiri
di dalam "pengakuan" mereka di bawah ini!! Rencana busuk dari "laskar pencuri beriman"
untuk menguasai seluruh Jazirah Leihitu, Pulau Ambon, bukanlah sekedar 'omong kosong' si
Joshua saja! Para perusuh dan penjarah yang mengaku sebagai "laskar Allah" ini, mencoba
segala cara kotor untuk "merampas milik orang Kristen"!!! Di Poka-Rumahtiga, mereka
menggunakan alasan "Pembangunan kembali Kampus Unpatti" untuk tetap bercokol! Di Waai,
mereka memaka alasan "sejarah" untuk mempertahankan jarahan mereka!!! Mereka
"menjadikan Allah terlihat seperti gelandangan yang tidak mampu memiliki rumah sendiri,
apalagi menyediakan lahan dan perumahan bagi 'laskarNya yang terkasih' ini!!! Oleh sebab itu,
"Allah merestui segala bentuk kerakusan dan penjarahan", asalkan yang melakukannya adalah
"penjarah rakus beriman yang dikasihiNya"!!! Iblis sendiripun tidak pernah melakukan kejahatan
dengan "mengatasnamakan Allah"!!!
Di samping itu, tulisan ini juga memperlihatakan, "siapa sebenarnya yang terlibat di dalam
konspirasi teroris Internasional, dan merongrong kewibawaan Negara Kesatuan RI"!!!
LASKAR PENJARAH:
Mujahidian Ambon Gelar Latihan Gabungan
Ambon, Laskarjihad.or.id (13/03/2001)
Sebanyak 900 Mujahidin yang berasal dari seluruh desa di pulau Ambon, Seram, Haruku dan
Saparua mengikuti Latihan Gabungan (Latgab). Latgab yang digelar selam 4 hari, dan dimulai
sejak hari Jumat (9/3) hingga Senin (12/3) tersebut dilaksanakan di desa Wai Salam,
kecamatan Salahutu, Maluku Tengah, daratan pulau Ambon.
JOSHUA:
Anda perhatikan "betapa tidak tahu malunya" para penjarah ini membubuhkan nama "Islam" di
atas "barang jarahan mereka"! Desa Kristen Waai yang sudah hidup ratusan tahun, dijarah luar
dalam, sehingga lembaran-lebaran (lembaran-lembaran red) seng, tegel-tegel, sampai ke
engsel-engsel jendela, lalu diberi cap "Islam"!!! Saya masih tidak percaya, bahwa para penjarah
ini memang "mewakili Islam"!!! Satu hal yang perlu anda catat adalah bahwa, "100 orang
berlatih perang dan merampok, dibilang 900 orang, tetapi 900 orang yang mati konyol,
dilaporkan 10 orang", adalah "dusta harian" dari laskar perampok kelaparan ini!!!
LASKAR PENJARAH:
Ditekankannya ukhuwah Islamiyah oleh Ustadz Ja'far saat itu karena, saat ini umat Islam
sedang digerogoti kekuatannya oleh orang-orang munafik. Secara bersamaan pula, pihak kafir
kristen berusaha memecah belah kekuatan orang Islam dengan cara membayar dan
menyusupkan orang-orangnya ditubuh barisan Mujahidin. Berdasarkan penilaian Ustadz Ja'far,
semua manuver dan akal busuk dari pihak kristen itu akan dapat diatasi apabila seluruh
Mujahidin dapat bersatu. Dengan bersatu maka strategi orang kafir akan mental. Dan yang
lebih penting lagi, usaha pihak kristen untuk memecah belah kekuatan Mujahidin dapat
ditangkis.
JOSHUA:
Saya pikir, pernyataan pertama sebenarnya dapat mengadung kebenaran, jika ditulis "Umat
Islam sedang digerogoti imannya, dari dalam oleh orang-orang munafik seperti saya, si ustadz
jarah"! Soal "membayar penyusup" adalah "kebiasaan sendiri" yang dicoba untuk
dicangkokkan kepada oran lain!!! Pelatihan para perusuh dan penjarah di atas tanah milik
warga Kristen yang dijarah, adalah "kebusukan" yang terlihat jelas! Tetapi si "ustadz busuk"
membolak balik ceritanya untuk menghasut umat Islam, bahwa "orang yang dijarah" itulah
yang busuk dan kafir!! Konsep barbar dan rakus ini, nantinya bisa diterapkan kepada siapa
saja, termasuk yang bukan Kristen! Alasannya, persahabatannya dengan seseorang Muslim
tidak disukai si "ustadz jarah", dan dicap sebagai "memecah belah kekuatan Islam"!!
LASKAR PENJARAH:
Para Instruktur yang berpengalaman di medan jihad baik, di dalam negeri (pemberantasan PKI,
RMS, Permesta) maupun di luar negeri (Afghanistan, Moro, Kosovo, Bosnia) tersebut dengan
gesitnya mempraktekkan gerakan merangkak, menyelinap, mengintai dan menembak tepat
sasaran. Baik dilakukan secara perorangan maupun secara beregu.
JOSHUA:
Karena "kebodohan" dan "nafsu menghasut umat Islam", laskar pandir ini telah "membenarkan
pernyataan saya"!!! Kesaksian dari Desa Kristen Suli tentang "wajah mirip Yasser Arafat" dan
dari Desa Kristen Hatiwe (Besar), tentang "3 mayat Pakistan", kini "disahkan" sendiri oleh
"kelompok dungu berlagak pandai" ini!!! Mereka-mereka inilah yang terlibat dengan "konspirasi
teroris Internasional" untuk merongrong Kewibawaan NKRI, sambil "menista Agama dan
Allah"!!! Sudah saya katakan berulang-ulang, bahwa "apa yang mereka tuduhkan kepada warga
Kristen Ambon/Maluku, adalah apa yang mereka perbuat sendiri"!!! Tuduhan "Kristen-RMS
menimbun senjata/amunisi untuk mengulang pemberontakan RMS", ternyata adalah "aktivitas
mereka sendiri", seperti yang terlihat pada "Latgab" ini!!! Anda mungkin berpikir bahwa 'bisa
saja yang melatih itu orang Indonesia, tetapi pernah ikut "teroris Internasional"!! Pendapat itu
tidak seluruhnya salah, tetapi tidak seluruhnya benar! Untuk mengempos semangat merusuh
dan menjarah, orang sendiri saja tidak akan mampu! Harus ada "figur asing", yang
memperlihatkan "rasa solider teroris Internasional", sekaligus menunggangi kebiasan umat
untuk melihat perusuh Arab, Afhganistan, dkk. itu sebagai yang lebih superior dari perusuh
lokal sendiri! Satu-satunya "materi latihan" yang tidak diberitakan adalah tentang "teknik
mencongkel, menimbun, mengangkut, dan membagi barang-barang jarahan milik musuh Allah,
warga Kristen!!!!
LASKAR PENJARAH:
Desa Wai Salam
Dipilihnya Wai Salam sebagai lokasi latihan bersama tersebut didasarkan atas sejarah sejarah
keberadaan desa itu sendiri. Dimana desa tersebut sebelumnya menjadi hunaian komunitas
elit kristen Ambon. Namun, setelah Mujahidin melancarkan serangan balasan terhadap desa
kristen itu pada bulan Juni 2000 lalu desa kristen itu akhirnya dikuasai muslim Ambon kembali.
JOSHUA:
Ya Robbi! Yang dikatakan sebagai "sejarah" itu ternyata hanyalah kisah men-"jarah", yang
didasari oleh sifat "tamak beriman" terhadap harta benda orang lain!!! Si "ustadz dungu" ini
pernah "mempublisir" sebuah "karangan pandirnya" sebagai "sejarah Desa Waai"!!! Tetapi
setelah "bantahan" diterbitkan, laskar plastiknya tidak lagi berani menuturkan "kebodohan
panglima plastik mereka", tetapi dengan bebal, tetap menyanyikan lagu "sejarah - tanpa syair"
untuk menipu masyarakat!! Bagaimana mungkin seorang "mahasiswa fakultas teror" bisa
mahir sejarah, kecuali men-"jarah"??!!
LASKAR PENJARAH:
Sehingga yang terlihat di desa Waai saat itu adalah bongkahan-bongkahan serta puing-puing
bekas rumah warga kristen yang sudah hancur. Namun, dibalik kehancuran itu, ternyata
disebelah utara gereja (dibelakang gereja) terdapat bekas bangunan Masjid, yang saat itu
tinggal pondasi dan dua gapuranya.
JOSHUA:
Saudara-saudara mungkin pernah mendengar arti dari ungkapan "Gandong" sebagai salah satu
ciri khas adat istiadat Ambon/Maluku!! "Gandong" yang sama artinya dengan "Kandung"
adalah "ikatan saudara kandung" antara Desa-Desa Adat di Ambon/Maluku! Selain bisa berupa
"ikrar menjadi saudara kandung", ikatan dua atau lebih Desa-Desa Adat Ambon/Maluku ini
terjadi antara "yang berasal dari nenek moyang yang sama" (seturunan)!! Anak-anak mereka
"memilih agama sendiri-sendiri", dan memilih "lokasi hunian sendiri-sendiri" pula, di dalam
upacara adat yang damai dan penuh rasa persaudaraan!!! Oleh sebab itu, anda bisa saja
menemukan "bekas Mesjid" pada Desa Adat Kristen, atau "bekas Gereja" pada Desa Adat
Islam"!!! Hal ini sangat jelas terlihat pada "desa kembar Salam-Sarani", seperti Desa Hila, Hitu
(Lama & Meseng) dan Tial, di Ambon!!!
Seandainya benar bahwa Waai itu dahulu adalah "Desa Islam" yang kemudian menjadi Desa
Kristen, hal ini tidak dapat dijadikan alasan yang sah untuk merampasnya kembali, kecuali
oleh dorongan sifat "rakus"!!! Jika tindakan ini 'dibenarkan', maka "Mesjid Al Fatah juga harus
disingkirkan dari tempatnya sekarang, karena "tanah itu dulunya adalah milik warga Kristen
Ambon"!!! Jika "prosedur tamak" model si "jaffar plastik" ini sah, mengapa mereka
meraung-raung jika Israel berniat merobohkan Mesjid di Jerusalem, yang dulunya adalah
"Sinagoge"??? Apa alasan mereka untuk menuntut "pengembalian daerah-daerah yang mereka
sebut sebagai 'kampung Islam',di atas Tanah Adat Desa-desa Kristen, dari Desa Passo ke
Desa Latuhalat??? Jika Jazirah Leihitu, Pulau Ambon, hendak dijadikan Jazirah Islam, dengan
alasan picik "mayoritas Desa-Desa Adat Islam", maka posisi Desa Adat Islam-Batumerah,
sebagai "satu-satu"-nya Desa Adat Islam pada Jazirah Leitimur, Pulau Ambon, jadi sangat
goyah!!! Warga Kristen Ambon bisa saja "mengarang" cerita bahwa Desa Islam Batumerah,
adalah Wilayah Adat Desa Kristen Soya, yang dirampas secara perlahan-lahan!!! Tetapi hal itu
tidak pernah terpikirkan karena warga Kristen Ambon bukanlah "penjarah beriman", selain
bahwa Desa Kristen Passo, sebagai "Pela" Desa Islam Batumerah, tidak akan tinggal diam!!!
Menerima pembayaran dari "Pela atau Gandong" yang membeli barangnya saja, dianggap
sebagai sesuatu "aib", apalagi 'merampas milik Pela atau Gandong'??? Kami warga
Salam-Sarani Ambon/Maluku "tidak punya mental jarah karena iman, seperti ini, dan ratusan
tahun sudah, kami hidup tenteram dan damai di Ambon/Maluku, pada desa kami
masing-masing. Kelompok "penjarah kelaparan yang rakus" inilah yg. membawa "nista" ke
atas tanah Pusaka Leluhur kami!!!
LASKAR PENJARAH:
Dari berbagai keterangan yang Laskarjihad.or.id himpun dari beberapa tokoh tua di tetangga
desa Waai, menjelaskan kalau sebelum Belanda datang, Waai adalah desa Islam. Namun
karena penduduknya diusir oleh Belanda, maka desa tersebut diberikan kepada kristen, dan
keadaan tersebut bertahan hingga Juni 2000 lalu. (ron)
JOSHUA:
Coba sebutkan nama "tua bangka tak punya harga diri itu"??? Pasti tidak bisa, sebab "saksi
dusta" dan "keterangan fiktif", itu adalah "ciri-ciri khas makhluk durjana" ini!!! Apakah masuk
akal sehat, bahwa Belanda "hanya memilih Waai", tetapi "semua Desa Islam yang lain tidak
disentuh"??? Desa Islam Tulehu dan Liang yang mengapit Desa Kristen Waai, malah tidak
dikorek-korek Belanda, padahal, Tulehu misalnya, adalah desa pelabuhan penghubung Ambon
ke Pulau-pulau Lease dan ke Pulau Seram!!! Di Desa Islam Liang sendiri, terdapat "landasan
udara" yang tersembunyi di balik Gunung Salahutu, dan bernilai strategis bagi Belanda, tetapi
Desa Islam Liang "tidak dikristenkan" oleh Belanda!!! Mana mungkin Belanda mengusir warga
Muslim Ambon, sementara warga Muslim Ambon /Maluku seperti "Sersan Ohorella", masuk
KNIL?? Dasar "ustadz rakus-pandir"!!!
LASKAR PENJARAH:
Ambon, Laskarjihad.or.id (13/03/2001)
Desa Waai Salam, kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, daratan Pulau Ambon,
sejak bulan Juni 2000 yang lalu menjadi desa yang mati tak berpenghuni. Tak ada tanda-tanda
kehidupan di desa yang dulunya menjadi primadona kristen Ambon karena kekayaan
cengkehnya itu.
JOSHUA:
Sudah lihat "jarahan" yang melelehkan air liur si "ustadz rakus" ini??? Cengkeh!!! Yang pasti,
pepohonan cengkeh yang menggiurkan itu "tidak ditanam oleh Muslim-pra-Belanda
(seandainya alasan tamak itu benar)!!! He "ustadz rakus", Waai juga terkenal karena "babi
hutan yang amat lezat"!!! Habiskanlah babi-babi itu, karena babi-babi itu masih "jauh lebih
halal" dari kamu!!!
LASKAR PENJARAH:
Bila siang hari, sejauh mata memandang yang terlihat hanya hamparan puing-puing rumah
yang jumlahnya ratusan buah. Sementara itu malam hari, desa tersebut mati tak ada
tanda-tanda kehidupan. Yang terlintas saat itu hanya, kesunyian. Namun, kondisi desa Waai
yang saat ini telah diganti namanya menjadi desa Waai Salam sejak tanggal 9 hingga 12
Maret kemarin menjadi berubah. Kesunyian yang semula menyelimuti desa tersebut berubah
dengan berbagai bentuk suara yang beragam, dari seruan Islam, merdunya kalam Ilahi serta
teriakan serta pekikan Allahu Akbar.
JOSHUA:
Ya benar!!! Biarlah "berbagai bentuk suara yang beragam, dari seruan Islam, merdunya kalam
Ilahi serta teriakan serta pekikan Allahu Akbar" itu, "mendatangkan restu Alloh ke atas
kebiadaban dan kerakusan kalian di atas tanah jarahan itu"!!! Biarlah "cengkeh dan babi
hutan", menjadi sesajian kalian yang "harum di hadapan Alloh", supaya diberkatilah anak
cucumu dengan ke limpahan barang-barang jarahan dari orang Kristen!!! Amin!!!
LASKAR PENJARAH:
Sementara itu disiang harinya, terlihat ratusan Mujahidin yang berlari, menyelinap dan tiarap di
antara reruntuhan rumah menjadi hiasan tersendiri di desa Waai Salam.
JOSHUA:
Apalagi yang paling "memuaskan hati kepala penjarah", selain dari memandang pasukan
jarahnya berlatih merampok di atas tanah jarahan!!! Betapa berbunga-bunganya hati si "ustadz
jarah" melihat kemegahan Mesjid Al Jarah, yang beratapkan seng jarahan dan berlantaikan
ubin jarahan, dan yang berdiri di atas tanah jarahan??!!
LASKAR PENJARAH:
Hanya untuk menontonkah mereka?
Ternyata bukan itu saja yang mendasari mereka membanjiri lokasi Latgab itu, tetapi dengan
suka rela mendatangi lokasi itu sambil membawa berbagai makanan untuk para mujahidin.
Dari sudut inilah mulai terlhat secara jelas dan nyata, kalau masyarakat Muslim mendukung
kegiatan dan latihan bersama yang diselenggarakan Laskar Jihad Ahlus Sunnah Wal Jamaah
itu. Ini semua sekaligus membuktikan kalau muslim Ambon telah sepakat menyatakan perang
terhadap pihak kristen yang selama ini menanamkan permusuhan dan kebengisan terhadap
umat Islam. Mungkin kalau anda melihat pasti akan berkesimpulan seperti perang revolusi
kemerdekaan, dimana warga dan tentara bersatu saling membantu,…dalam waktu
bertahun-tahun. Allahu Akbar. (ron)
JOSHUA:
Itulah memang salah satu teknik "menjarah secara halus" yang kalian andalkan!!! Berbekal
'jenggot kambing dan jubah Aladin, dan sedikit kata-kata Arab dan Afganistan, kalian menjarah
makanan dari Muslim awam dengan dalih agama!!! Sudah berapa banyak upeti "kegadisan"
dan "kehormatan" para gadis Muslim Ambon/Maluku yang kalian "jarah dengan firman
Alloh"??? Sudah berapa banyak "mujahidin haram" yang kalian produksikan atas nama iman
dan "penyerahan" kepada Alloh"???
Teruslah bermimpi di dalam kepuasan semu "dukungan umat Islam Ambon/Maluku", supaya
kamu tidak terbangun ketika kebenaran dan keadilan datang berkunjung!! Pela dan Gandong
Salam-Sarani sedang belajar bergandeng tangan, dan sebentar lagi kami akan berpelukan!!! Di
saat itulah, tidak akan ada satupun wadah yang mampu menampung kebiadabanmu yang
tidak sedikit atas umat Salam-Sarani Ambon/Maluku!! Semua nya akan ditelanjangi, hai
"kepala penjarah", dan kamu tidak akan punya tempat berlindung, salain di Arab, Afganistan
dan lain-lain habib terorismu, atau di neraka!!!
Salam Sejahtera!!!
JL.
Received via email from: Alifuru67@egroups.com

Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML pages designed and maintained by Alifuru67 * http://www.oocities.org/maluku67
Send your comments to alifuru67@egroups.com |