The Cross
Under the Cross

English
Indonesian
Search
Archives
Photos
Pattimura
Maps
Ambon Info
Help Ambon
Statistics
Links
References
Referral

HTML pages
designed &
maintained by
Alifuru67

Copyright ©
1999/2000 -
1364283024
& 1367286044


Ambon Island 

 

AMBON Berdarah On-Line
About Us

 

 

  Ambon Island

  Ambon City

 

 

   Latupatti

  Want to Help?

From: "Joshua Latupatti" <joshualatu@hotmail.com>
Date: Wed, 21 Feb 2001 11:28:36

AHLUS DUS'TA WAL HA'SUT MAKIN KEPANASAN!
download artikel     Tanggapan-tanggapan Joshua Lainnya 

Salam Sejahtera!

Saudara-saudara sebangsa,

Mohon tidak bosan terhadap saya!!
Perkiraam saya bahwa saya akan harus kembali secepatnya memang sangat akurat!! Pasalnya, "laskar ahlus dus'ta wal ha'sut" ini semakin "kepanasan" karena "racun mereka tidak begitu mempan lagi dan sekarang malah ber-balik" mencekik leher tuannya!!! Izinkan saya meramaikan per-mainan ini, sekedar membantu "laskar ahlus dus'ta wal ha'sut" un-tuk memasang belenggu ke leher mereka sendiri!! Rasanya sayang kalau saya harus mengundurkan diri pada saat 'permainan akan mencapai akhirnya'!!! Saya akan berusaha untuk 'mengambil ba-gian-bagian yang saya rasa penting', dan membuang 'sampah ha-ian' yang terlalu banyak didaur-ulang!

Selamat mencermati!

AHLUS DUS'TA Wal HA'SUT:
Source Dewan Pimpinan Pusat Forum Komunikasi Ahlus Sunnah wal Jama ah ; Date 2001-02-18
MUI Maluku Ajak Waspadai Gerilya Politik RMS

Ambon, Laskarjihad.or.id
Setelah gagal mengusir warga muslim dari Ambon/Maluku, ge-rakan pemberontak Republik Maluku Selatan (RMS) mulai men-jalankan aksi gerilya politiknya. Gerilya politik RMS ini dilaku-kan baik di dalam maupun luar negeri, dengan tujuan mendapat-kan dukungan dan pengakuan secara resmi. Terhadap itu maka Majelis Ulama Indonesia (MUI ?) Maluku meminta agar seluruh umat Islam di Indonesia untuk mewaspadai semua gerakan RMS itu.

JOSHUA:
Sudah kepalang basah, "Majelis Utusan Iblis-Maluku" sekarang mencoba merasuk bangsa dengan 'rayuan maut bernafaskan aga-ma'!! Dengan lantang, mereka berteriak "seluruh umat Islam In-donesia", seakan-akan memang "seluruh umat Islam Indonesia" memang menghormati 'majelis hasut' ini dan perduli pada teriak-an mereka!! Istilah "seluruh umat Islam Indonesia", tidak lebih dari sekedar "ungkapan kosong melompong" orang-orang yang sudah kehilangan pamor mereka!!! Mendengar sesumbar kosong seperti ini, GAM akan melirik dan berkata: "Kunyah sendirilah tuh sampah kalian, orang-orang munafik"!!!

AHLUS DUS'TA Wal HA'SUT:
Selain melakukan rapat bersama, pada kesempatan itu MUI juga melaporkan semua langkah dan kegiatan para delegasi MUI yang dikirim ke Jakarta guna bertemu sejumlah pimpinan militer dan pemerintah untuk mengadukan dan melaporkan tindakan brutal Batalyon Gabungan (Yon Gab) yang telah menembak mati 15 warga muslim dan melukai 23 orang lainnya dalam insiden berda-rah tanggal 20 hingga 22 Januari 2001 di ruko Batu Merah. Terhadap masalah ini, utusan umat Islam menuntut agar Pangdam XVI Pattimura, Brigjen. Imade Yasa dan Komandan Yon Gab, Ri-cky Samuel serta Dansektor, Letkol I Gede Sugiarta untuk di pe-cat dari jabatannya, selanjutnya mereka di adili di mahkamah mili-ter. Selain itu, utusan umat Islam juga menuntut agar Yon Gab dan marinir ditarik dari Ambon karena kesatuan tersebut telah di-boncengi oknum-oknum TNI yang pro kristen dan RMS.

JOSHUA:
Tidakkah kita sebenarnya berhadapan dengan sekelompok orang-orang dungu tak berakhlak?? Setelah dua kali "disentil" dengan masalah yang telah mendingin, "Ruko Batu Merah & Komando Si-luman Wijaya II", kunyuk bodoh ini mencoba memunculkan lagi 'berita basi' itu ke permukaan!!! Perhatikan angka "kematian fik-tif" (15 orang) dan bandingkan dengan "kata MUI yang lain di ba-wah ini!! Berita ini adalah "martil" untuk kepala-kepala kambing dungu tapi bukan main jahatnya ini!! Terima kasih atas budi baik

Sdr. 'source@jujur.com' !!!

From: "source@jujur.com"
To: <joshualatu@hotmail.com>
Date: Mon, 19 Feb 2001 11:46:53 +0700
Insiden Batu Merah Maluku
Widodo AS:Yon Gab TNI Tak Salah
Reporter: Aulia Andri

detikcom-Jakarta, Hasil penyelidikan TNI terhadap Insiden Batu Merah Maluku telah dilakukan. Hasilnya, seperti disebutkan Pangli-ma TNI Laksamana Widodo AS, tak ada kesalahan prosedur yang dilakukan Batalyon Gabungan TNI. Hal itu dikemukakan oleh Panglima TNI saat menjawab pertanyaan para anggota Komisi I DPR RI, di gedung DPR/MPR Senayan, Senin (19/2/2001). "Berda-sarkan hasil penyelidikan terhadap Yon Gab TNI bahwa Yon Gab TNI telah bertindak sesuai prosedur," kata Widodo. Dengan pernya-taannya ini, Panglima TNI sekaligus membantah keterlibatan Batal-yon Gabungan (Yon Gab) TNI dalam insiden Batu Merah Maluku yang menewaskan 4 warga muslim dan 10 luka-luka. "Dari laporan hasil klarifikasi langsung oleh tim investigasi mabes TNI tentang kasus itu, diketahui bahwa dalam insiden ini Yon Gab I TNI tetap dapat bertindak sesuai prosedur tetap menjaga netralitasnya," ulang Widodo.

JOSHUA:
Perhatikan sekarang bahwa "laporan lain" mengatakan hanya ada 4-mayat dan 10 luka!!! Perhatikan bahwa tuduhan "Yon Gab dan Ma-rinir telah diboncengi oknum-oknum TNI yang pro kristen dan RMS", adalah penyataan diri bahwa "MUI = majelis utusan iblis", yang menaungi gerombolan biadab, "laskar jahad ahlus dusta wal hasut"!! Saya percaya bahwa telah terjadi "penguburan masal se-cara diam-diam" terhadap bangkai-bangkai "laskar jahad ahlus dus-ta wal hasut"!!! Setelah "terhasut" oleh janji "satu orang satu ka-mar di Sorga", orang-orang malang ini malah dikirim "tanpa upaca-ra" ke hotel 'Salome' (satu lobang rame-rame)!!! Inilah "wajah as-li" pentolan-pentolan "MU-Iblis-Maluku dan Al Fatah", yang saya kenal benar!! Jika anda tidak percaya, coba-cobalah lakukan peneli-tian terhadap "orang tua dan keluarga" dari orang-orang malang ter-sebut, apakah mereka tahu dimana dan bagaimana ayah/suami/anak, dan saudara/sepupu mereka???

Mari kita kembali ke sumber kita!

From: "source@jujur.com"
To: <joshualatu@hotmail.com>
Date: Mon, 19 Feb 2001 11:46:53 +0700

Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maluku mengatakan dalam insiden di Ruko Mahardika dan Pelabuhan Batu Merah pada tanggal 20 Januari 2001 lalu, 4 muslim tewas tertembak dan 10 lain-nya mengalami luka-luka. Dalam pernyataannya, MUI Maluku me-ngatakan aksi penembakan tersebut dilakukan oleh Yon Gab TNI yang terdiri dari Marinir, Kopassus dan Paskhas. Atas hatuhnya kor-ban yang disebut MUI, Widodo menilai korban lebih disebabkan adanya konflik horisontal. "Korban di daerah Malukud dan Maluku Utara itu konflik horisontal yang cukup besar, dan sebagin besar korban akibat saling menyerang dari kelompok-lompok yang berti-kai," jelasnya. Lebih lanjut, menurut Widodo dalam penjelasan ter-tulisnya, Insiden Ruko Mahardika dan Batu Merah tidak bisa dilihat dari kasus perkasus tetapi perlu dicermati lebih mendalam sebagai problem yang dihadapi oleh aparat keamanan dalam rangka mene-gakkan netralitas dan ketegasan bertindak dalam menanggapi masa-lah konflik horisontal di Maluku. Buktinya, Yon Gab I TNI dalam enam bulan tugasnya di Maluku telah berhasil meredam kerusuhan yang timbul di Maluku . Dalam masa tugas itu, Yon Gab juga telah menyita 8 pistol, 31 pistol rakitan, 1 senjata panjang, 63 senjata ra-kitan, 6 bom besar dan 674 bom rakitan serta ribuan amunisi dari berbagai kaliber senjata serta senjata tajam. "Yon Gab telah meme-lihara netralitasnya serta tidak terpengaruh pihak-pihak yang berti-kai," ujar Widodo.(ray/tbs)

JOSHUA:
Selain sikap "netral" dan "sesuai prosedur", yang tersirat dari kata-kata Pangab itu adalah bahwa ketika itu, "YonGab bukan cuma me-nyerang, tetapi 'berperang'"!!! Bunyi tembakan dan ledakan yang merobek Ambon, adalah akibat dari "pertempuran hebat", dan bu-kan sekedar "penyergapan warga sipil tak bersenjata"!!! Kalau sa-ja 'bukti' masih belum cukup, carilah 'hotel Salome' itu, karena ta-munya masih baru semua!! Tidak terlalu sukar mencari lokasi ku-buran masal yang masih baru!!!

AHLUS DUS'TA Wal HA'SUT:
Rapat bersama yag diprakarsai oleh Wakil ketua MUI, Abdurrahma Khouw itu akhirnya mendapatkan suatu kesimpulan kalau kerusuh-an Ambon yang meletus pada tanggal 19 Januari 1999 itu adalah suatu rencana matang yang diuat oleh gerakan separatis Republik Maluku Selatan (RMS) yang didukung pihak kristen Ambon. De-ngan kenyataan itu maka saat ini dapat dikatakan setiap kristen ada-lah RMS.

JOSHUA:
100 ekor kambing merumput ramai-ramai, lalu berkesimpulan bah-wa makanan mereka amat segar!! Saya bisa terima kesimpulan itu, sebab kambing-kambing kambing itu 'makan rumputnya'!! Hal ini tentu berbeda dengan kasus 100 ekor kambing 'MU-Iblis-Al Fatah' yang duduk "memadu embikan dungu" mereka, lalu berkesimpulan bahwa 'rumput di luar sana memang segar'!!! Gembong MU-Iblis seperti si "abdurlaknat chok" ini selalu mengumbar 'kesimpulan' tanpa pernah mampu memperlihatkan 'data'nya!!! Coba anda cer-mati!! Penghasut berjubah ini selalu menyebar hasutan "pemberon-takan RMS - 19 Januari 1999, yang membantai umat Islam, meng-hancurkan Mesjid, dan segala macam tetek bengek bumbu hasutan berbau agama", tetapi "tidak sekalipun" mereka menyebut "nama-nama" dari 'yang terbantai' dan 'yang hancur' pada tanggal 19 Januari 1999 tsb!!!

AHLUS DUS'TA Wal HA'SUT:
Dan setelah 2 tahun pihak kristen dan RMSnya tidak mampu mengusir warga muslim secara keseluruhan, sejak tanggal 18 Januari 2000 lalu, pihak kristen merubah pergerakannya dari kekerasan dan pengusiran menjadai gerakan diplomatis dan politik ke duania internasional. Dan langkah nyata yang ditempuh pihak kristen adalah mendeklarasikan kemerdekaan RMS itu.

JOSHUA:
Jika anda menghitung, berapa banyak warga Muslim dan warga Kristen Ambon/Maluku yang mengungsi, anda akan dapatkan gambaran, "siapa sebenarnya yang terusir"!!! Jangan cuma terpaku pada jumlah manusia, tetapi perhatikan juga jumlah "desa adat" yang dijarah dan dihancurkan!!! Bandingkan jumlah "desa adat Islam" dan "desa adat Kristen" yang musnah!!! Hal terakhir yang mungkin bisa dijadikan "ukuran" adalah jumlah warga asli dan pendatang, baik yang Islam maupun Kristen, "yang masuk Ambon/Maluku"!!! Begitu "terpakunya" MU-Iblis-Maluku pada "awal kerusuhan", sehingga hari lahir FKM-pun mereka bisa keliru sebutkan (Januari)!! Lagipula, bagaimana mungkin orang mendeklarasikan kemerdekaan dari negara yang sudah merdeka??? RMS itu sudah, masih dan akan tetap ada!!!

AHLUS DUS'TA Wal HA'SUT:
Ir. H. Nasir Rahawarin MSC, pembantu Rektor Universitas Darussalaam Ambon dalam kesempatan itu mengatakan, permasalhan di Maluku saat ini sudah tidak tepat lagi kalau dikatakan sebagai bentuk konflik antar Islam dan Kristen saja, karena yang menjadi motor dan penggerak penyerangan dan pembantaian umat Islam adalah gerakan separatis RMS yang ada di GPM maupun di Belanda.

JOSHUA:
Anda bisa mengerti sekarang, mengapa "laskar har'am ja'had" ini bisa demikian dungunya kan??? Bagaimana tidak?? Seorang Pembantu Rektor Universitas Islam Darusalam saja, bisa sedungu ini!!! Jadi pembantu rektor atas dasar apa??? Dasar agama??? Yang saya pernah dengar, si "nasir kampungan" ini adalah "dosen Unpatti!! Dengan mengeluarkan pernyataan konyol seperti ini, "PR nasi rames" ini sudah merasa "tidak akan kembali ke Unpatti'!! Sudah kepalang basah, mengapa tidak sekalian saja "membusukkan Kristen Ambon/Maluku!!? "Moga-moga saja, konco saya, si "kopral-dungu - racun kastor" berhasil meracuni proses pembangunan kembali Kampus Unpatti, dengan teori RMS-dungunya", pikir si 'kam pungan nasir!!! Padahal si "dungu-nasir" tidak sadar, bahwa dia sedang memperlihatkan "rata-rata akhlak dari dosen-dosen Islam", yang mati-matian diperjuangkan oleh "MUIblis-Maluku" dan "laskar hardah" (haram jadah)!!! Orang Ambon bilang, NAU-NAU!

Padahal, Belanda "tidak" selamanya menjadi backing RMS!!! Baca tayangan di bawah ini, supaya tidak buta hati lagi, "nasir"!!!

BELANDA MEMBANTU AGRESI ( RI ).
Untuk melemahkan Perjuangan kita di forum International, Belanda melanggal peraturan2 International, tantang HAK2 ASASI MANUSIA ( HAM ), dengan jalan menghambat wakil2 republik kita empat kali berturut2 ( 1950-1962 ) dalam perjalanan mereka keluar negeri melalui Papua Barat. Dan pada tanggal 11 september 1953, Belanda menahan serta menjatuhkan Hukuman Larang Bicara kepada PJM. Ir. J.A, Manusama, sebab beliau adalah Ketua Misi Politik kita diluar negeri. Dengan jalan itu, bukan saja Belanda menghina status offisial dari wakil2 Republik kita, tapi terutama, Belanda melanggal perjanjian Geneva tanggal 28 July 1951,tentang suaka politik. Dan lebih dari itu, Balanda menghambat perjuangan kita dari Dewan Keamanan; serta memberikan kesempatan seluas2 nya kepada RI , untuk merampas hak2 kita selaku SATU BANGSA YANG BERHAK MENENTUKAN NASIBNYA SENDIRI.

JOSHUA:
Itulah juga mengapa "para pembajak kereta api" dan seluruh warga Ambon/Maluku di Belanda, tidak dikembalikan Pemerintah Belanda ke "tanah air mereka"!!! Selain "hutang janji", ternyata Pemerintah Belanda juga punya "hutang dosa" terhadap kemanusiaan pada umumnya, dan "manusia Maluku" pada khususnya!!! Begitupun, saya belum yakin bahwa para penghasut bersorban seperti MUIblis Maluku, memiliki cukup modal moral kemanusiaan untuk memahami hakekat persoalan RMS!!!?

AHLUS DUS'TA Wal HA'SUT:
Source Dewan Pimpinan Pusat Forum Komunikasi Ahlus Sunnahwal Jama ah ; Date 2001-02-19
Kristen Ambon Tolak NKRI

Ambon, Laskarjihad.or.id (19/02/2001)
Kristen Ambon semakin terang-terangan menyatakan diri sebagai kaum pemberontak. Kali ini sikap pemberontak ditunjukkan oleh para tokoh kristen yang mengikuti Loka Karya Mediasi Solusi Konflik Maluku yang diselenggarakan Komnas HAM.

JOSHUA:
Yang mengherankan saya ada dua hal!!! Pertama: Mengapa Komnas HAM sebagai 'penyelanggara', tidak memberikan kesimpulan seperti yang disampaikan oleh "laskar ahlus dus'ta wal ha'sut" ini?? Apakah karena Komnas HAM berpijak pada HAM, bahwa setiap orang memiliki hak untuk menerima atau menolak sesuatu dari luar, sementara "laskar ahlus dus'ta wal ha'sut" hanya berorientasi pada hal-hal yang bisa "didustakan dan dihasutkan" mereka!!!? Yang kedua: "bagaimanakah hubungan sebab akibat antara lokakarya 'mediasi solusi konflik Maluku', bisa berhubungan dengan sebuah 'pernyataan pemberontak'??? Namanya saja sudah menunjukkan bahwa lokakarya tersebut bertujuan mencari "bentuk-bentuk solusi bagi konflik Ambon/Maluku"!!! Tolong ingat-ingat hal ini!!

AHLUS DUS'TA Wal HA'SUT:
Dalam Lokakarya tersebut, pihak kristen yang diwakili 12 tokoh fundamentalnya menolak untuk menandatangani Pernyataan Sikap Bersama untuk tetap berpegang teguh pada kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

JOSHUA:
Di sini, terlihat jelas bahwa "laskar ahlus dus'ta wal ha'sut" yang juga 'amat pandir' ini sudah "keluar dari jalur utama lokakarya tersebut"!!! Yang sedang dilakukan ini adalah "mencari solusi" ataukah melangsungkan "akad nikah", sehingga perlu melakukan "sumpah setia"??? Apakah setiap lokakarya harus didahului oleh pernyataan "di dalam kerangka mana" peserta lokakarya itu berdiri??? Coba tanyakan sama biang pandir "laskar ahlus dus'ta wal ha'sut" ini, apakan "membangkan perintah Presiden RI itu termasuk di dalam kerangka NKRI", atau di dalam "kerangka babi"???

AHLUS DUS'TA Wal HA'SUT:
Sementara itu, delegasi Islam dengan senang dan semangat menandatangani semua Lokakarya di Nusa Dua, Bali tersebut direncanakan berlangsung dari tanggal 18 hingga 24 Januari 2001, namun karena delegasi kristen menolak kesepakatan tersebut, akhirnya lokakarya di batalkan, dan tidak menghasilkan kepututsan apa-apa.

JOSHUA:
Siapa yang tidak senang kalau "dosa hitamnya" akan dapat ditutupi dengan sebuah penggakuan bahwa dia adalah "warga NKRI"??? Dari tadi saya mendapat kesan bahwa lokakarya tersebut sudah jalan, tetapi kandas pada saat pleno!! Rupanya, lokakarya itu 'batal' karena (katanya) pihak Kristen tidak mau menandatangani kesepakatan bersama, untuk tetap berpegang teguh pada 'kerangka NKRI' Jika Komnas HAM yang "menyaratkan adanya sumpah setia" kepada NKRI, sebelum lokakarya berjalan, maka Komnas HAM juga sama dungunya dengan "laskar ahlus dus'ta wal ha'sut" ini!! Malah, saya bisa katakan bahwa lokakarya ini hanyalah semacam "jebakan"pengalih masalah, terhadap warga Kristen Ambon / Maluku!!! Mungkin karena "kebodohan" ini pula, Komnas HAM urung membuat komentar tentang kegagalan lokakarya tersebut!!!

AHLUS DUS'TA Wal HA'SUT:
Ketua delegasi umat Islam, Thamrin Elly kepada Laskarjihad.or.id menjelaskan, pihaknya mengajak delegasi kristen untuk membawa lokakarya yang disponsori Komnas Ham itu dalam kerangka NKRI. Namun, niat baik tersebut di tolak mentah-mentah oleh delegasi kristen. Pihak kristen justru bersuara lantang menyatakan bukan bangsa Indonesia lagi. Menurut Thamrin, para peserta yang beragama kristen secara pribadi maupun bersama-sama sudah menunjukkan sikapnya untuk tidak loyal dan tidak mengakui eksistensi NKRI. Hal tersebut dinilai sebagai pemahaman yang sejalan dengan isi deklarasi RMS oleh Front Kedaulatan Maluku (FKM) tanggal 18 Desember 2000 yang lalu.

JOSHUA:
Yang agak "amis" dari pentolan MUIblis-Maluku dan "laskar ahlus dus'ta wal ha'sut" ini, adalah bahwa "tidak satupun nama-nama delegasi Kristen Ambon/Maluku yang mereka cantumkan!!!?? Saya curiga, taktik "no name" ini dijalankan karena "nama-nama" delegasi tersebut, "tidak masuk daftar Pengurus FKM", sementara para kambing pengasut ini hendak "memanipulasi arah lokakarya menuju FKM"!!! Siapa yang tidak kenal "si munafik laknat-thamrin ely" yang 'terisak isak' ketika melihat rumahnya tidak digores oleh warga Kristen Manggadua??! Di dalam "daram munafik" tersebut, si munafik ini mengaku bahwa "SEGALA KEBOHONGAN OLEH AL FATAH /MUIblis MALUKU, YANG DIEDARKAN ITU HARUS SAYA TANDATANGANI, KALAU TIDAK SAYA DIBUNUH"!!! Lalu, warga Kristen Manggadua yang lugu, menelan semua bualan si "thamrin" dengan rasa simpati!!! Setelah itu, si "haram ely" bersama sama dengan "tikus kailolo suaedi marasabessy" merancang program "pemisahan ala Berlin" terhadap Ambon dan Maluku!!! Di dalam rencana itu, Jazirah Leihitu, Pulau Ambon harus menjadi bagian Muslim!!! Karena itulah, desa-desa Kristen seperti Waai, Suli, Passo, Negeri Lama, Nania, Durian Patah (termasuk Benteng Karang), Kate-Kate, Poka-Rumah Tiga, Hatiwe Besar Tawiri sampai ke Alang - Liliboi, harus di "laskar-jarahkan"!!! Itu baru sebagian dari "rencana rakus-laknat" dari duet "ely-marasabessy"!!!

AHLUS DUS'TA Wal HA'SUT:
"Karena peserta kristen tidak bersedia menandatangani Pernyataan Sikap berarti telah menunjukkan sikap dan iktikad buruk dan anti NKRI. Berarti mereka sudah tidak berhak lagi berada di wilayah NKRI dan tidak pantas mengikuti Lokakarya yang diselenggarakan oleh Komnas HAM," kata Thamrin. Pihaknya saat itu juga meminta kepada Komnas HAM untuk melaporkan "Kasus Nusa Dua" itu kepada pihak-pihak yang berwajib dan berkompeten untuk ditindaklanjuti secara hukum. (ro)

JOSHUA:
Selain "munafik" dan "rakus", si "t'haram' rin-ely" ini juga adalah anggota DPRD-Maluku (?) yang "paling dungu" di sepanjang sejarah!! Coba anda katakan begini,: "Karena referendum menyatakan bahwa Rakyat Timor tidak lagi mau menjadi warga NKRI, maka mereka harus keluar dari wilayah NKRI - pergi dari Timor Loro-sae"!! Apakah anda tidak akan dikatai sebagai "kambing dungu"? Coba lupakan "kerakusan si haram - ely" ini, lalu anda lihat pernyataannya!! Apa Ambon/Maluku harus kami bawa ke dekat Belanda, misalnya?? Atau warga Kristen Ambon/Maluku harus mencari dan mendirikan Ambon/Maluku yang baru di tempat lain?? Bagaimana sebenarnya "konsep pembentukan suatu negara" di dalam otak kambing-ely, sehingga Joshua disuruh keluar dari TANAH LELUHUR-nya?? Kami memang binatang munafik, rakus, dan dungu, pakambing-ely!!!

Coba kita dengarkan kata seorang Muslim, yang kita tahu amat kritis!!!

Source Mandiri Online Date 2001-02-18
Munir di Belanda: Jangan Bantu Ambon Dengan Uang

DEN HAAG, Mandiri - Baru-baru ini Ketua Dewan Penasehat Kontras Munir SH melanglang di negeri Belanda. Munir sempat menemui beberapa tokoh nasional di negeri Kincir Angin itu. Selain itu Munir juga memberikan pemaparan tentang situasi politik dan keamanan di tanah air belakangan ini. Konflik Ambon menjadi suatu cerminan dari ketidakberdayaan bangsa ini menyelesaikan persoalan-persoalan hak asasi manusia, sehingga wajar kalau konsep tentang nasionalisme dipertanyakan kembali. Bayangkan saja dari konflik Ambon ada sekitar 2000 nyawa terbunuh dan lebih dari 100.000 pengungsi. Apakah bangsa Indonesia itu sebenarnya masih ada atau tidak? Indonesia ada itu karena adanya keinginan untuk membentuk Indonesia. Kalau orang susah hidup bersama berdasarkan SARA, konsep bangsa ini mau dikemanakan.

JOSHUA:
Saya hanya ingin sampaikan bahwa "tiga kalimat terakhir" di atas, adalah "embrionya FKM"!!! Jika warga Ambon/Maluku (tanpa alasan zaman purba-agama), tidak dianggap lagi sebagai rakyat Indonesia, atau bagian dari Bangsa Indonesia, buat apa kami tetap memiliki fanatisme buta yang membinasakan kami??? Siapa yang akan tinggal di dalam negara, dimana sebagian rakyatnya "melawan perintah Presidennya secara terang-terangan, boleh membentuk milisi sendiri, ditunjang oleh oknum TNI/Polri yang 'desersinya direstui', mengaku amat soleh, tetapi menjarah dan berzinah, dan amat nasionalis, tetapi berkiblat ke Arab dan para habibnya"?? Dengar kata Bung Munir lagi!!!

Source Mandiri Online Date 2001-02-18

Salah seorang mahasiswa yang kebetulan kuliah di Belanda dan ikut dalam diskusi ini lalu bertanya: Apakah kerusuhan yang sering terjadi di tanah air akibat masih rendahnya pendidikan di kalangan masyarakat, jadi kurang sadar akan kehidupan harmonis dan demokratis? Munir lalu menjawab, tidak yakin bahwa faktor rendahnya pendidikan mempunyai korelasi yang positif terhadap terjadinya pelanggaran hak asasi manusia. Justru orang-orang yang berpendidikan tinggilah yang seringkali melakukan pelanggaran hak asasi. Munir mencontohkan, seperti kasus Maluku, sesungguhnya terjadi akibat gesekan politik yang ada di pusat atau karena fragmentasi politik yang terjadi di pusat. Hal ini terjadi karena adanya konflik kepentingan dan ambisi politik dari elit-elit politik. Orang bawah atau akar rumput sendiri sesungguhnya sudah capek perang dan tidak ingin perang lagi. Setiap ada perdamaian dari bawah, justru orang-orang dari luarlah yang menghentikan perdamaian.

Jadi bukannya ikut menghentikan peperangan tapi malah menghentikan perdamaian.

JOSHUA:
Saya hanya ingin mengucapkan "terima kasih" kepada Bung Munir, dan jika boleh, "tolong salin beberapa data penting tentang RMS, terutama menyangkut "agama para warganya", dan "sedikit kesan & pesan dari warga Muslim Ambon/Maluku di sana, mumpung Bung Munir lagi di dekat 'sumber'-nya!!! Sekali lagi, terima kasih!!!

Saya pergi untuk kembali lagi!! Segera!!!

Salam Sejahtera!!!

JL.

Received via email from: Alifuru67@egroups.com

Copyright © 1999-2001  - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML pages designed and maintained by Alifuru67 * http://www.oocities.org/maluku67
Send your comments to alifuru67@egroups.com