
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

HTML pages
designed &
maintained by
Alifuru67
Copyright ©
1999/2000 -
1364283024
& 1367286044
|
|
From: "Joshua Latupatti" <joshualatu@hotmail.com>
Date: Tue, 24 Apr 2001 09:42:33
JAWABAN KOMENTAR SEORANG PENGAMAT
download artikel Tanggapan-tanggapan Joshua Lainnya
Salam Sejahtera!
Saudara-saudara sebangsa,
Seperti biasanya, saya ingin memberikan jawaban saya atas komentar orang terhadap saya
dan tulisan-tulisan saya, lewat jalur "umum", dengan harapan, ada yang berguna bagi orang
lain juga! Selain itu, saya selalu berusaha untuk blak-blakan bagi siapa saja, dan saya tidak
suka main sembunyi-sembunyi lewat jalur pribadi! Biarlah orang mengenal Joshua, apa
adanya.
Kali ini, saya berkesempatan menerima komentar seseorang yang mengaku sebagai
"pengamat masalah-masalah HAM"!!! Semoga kesempatan yang langka ini dapat saya
pergunakan sebaik-baiknya! Terima kasih atas perhatian saudara-saudara!
FROM: WWN UGM PAFELA@USA.NET
To: joshualatu@hotmail.com
Subject: Komentar
Date: 20 Apr 2001 10:02:35 MDT
Joshua Latupatti yang "baik"
JOSHUA:
Salah satu kebiasaan saya, adalah menggunakan "tanda petik" pada istilah-istilah tertentu
untuk memberi tekanan, baik positif, negatif, dipertanyakan, atau berarti sebaliknya! Melihat
istilah "baik" di atas, saya yakin, artinya pasti terbalik dari bunyinya!!
FROM: WWN UGM PAFELA@USA.NET
Setelah membaca beberapa komentar-komentar Anda berkaitan dengan berita-berita yang
beredar di media massa, saya sebagai pengamat sosial dan kemanusiaan serta HAM, sangat
terkesan sekali dengan tulisan/komentar Anda tersebut. Kesan inilah yang mendasari saya
untuk memberikan sedikit komentar kepada Anda.
JOSHUA:
Berpatokan pada pengakuan anda tentang "siapa anda", maka wajarlah jika "kesan" anda akan
bekisar di seputar masalah "kemanusiaan dan HAM"! Paling tidak, itulah harapan saya, karena
saya memang sedang ‘mati-matian’ untuk memberdirikan kebenaran di dalam rangka
kehidupan kemanusiaan yang ber-HAM!!!
FROM: WWN UGM PAFELA@USA.NET
1) Kesan pertama yang dapat saya ambil adalah bahwa saya yakin anda adalah seorang yang
pintar. ini terbukti dengan banyaknya kosa-kata istilah-istilahyang anda punyai keluarkan
dalam menanggapi sebuah berita yang ada.
JOSHUA:
Saya mulai meragukan harapan saya, karena kata "pintar" di atas, sebab "kemampuan
menggunakan berbagai istilah dalam penulisan", tidak merupakan indikator tunggal ttg.
kecerdasan seseorang. Selain itu, seperti yang sering saya katakan, saya berusaha
"mencerdaskan" orang di dalam hal memisahkan yg. salah dari yang benar, mengatakan
‘ya’ bagi yang benar dan ‘tidak’ bagi yang salah! Orang yang cerdas akan sukar ditipu dan
dipermainkan oleh slogan-slogan kosong dan munafik, walau diberi ‘parfum sorgawi’
sekalipun! Orang yang cerdas akan menembus inti tulisan-tulisan saya sampai ke dasarnya!!
Saya kuatir, "situasi terkesannya anda", tidak didasarkan pada "isi tulisan saya", tetapi pada
"bahasanya", sehingga harapan saya untuk berbicara tentang kemanusiaan dan HAM mungkin
tidak akan terwujud!!!
FROM: WWN UGM PAFELA@USA.NET
2). Yang kedua. tepatlah anda memberikan tulisan berwarna merah untuk memberikan
perhatian bagi orang yang mungkin akan tersinggung dengan pernyataan anda. Tapi sayang
Anda kurang memperhatikan hak orang lain untuk tidak dicela dan dicaci maki.
JOSHUA:
Sebagai seorang "pengamat", tentulah anda harus tahu, bahwa yang memberikan "peringatan
dengan hurup-hurup berwarna merah", adalah "Moderator" website dimaksud!!! Saya bukan
orangnya bung!!! Berikutnya, coba anda pikirkan ilustrasi yg. sederhana ini! Seseorang
"menggorok" leher ayah dan adik laki-laki anda, lalu "memperkosa" ibu dan kakak perempuan
anda!!! Apakah anda akan menyebut orang itu sengan (dengan, -red) sebutan "Tuan pembunuh
dan pemerkosa budiman???" Ataukah anda akan mengatainya sebagai "hewan pembunuh dan
pemerkosa biadab"?? Pilihan anda yang akan menentukan kebenaran pernyataan anda di
atas!!!
FROM: WWN UGM PAFELA@USA.NET
Menurut saya, sangatlah baik jika anda memperhatikan ini dan menggunakan kata-kata yang
sopan dan baik untuk menanggapi orang lain walaupun apa-apa yang dari orang lain itu adalah
sesuatu yang tidak kita senangi atau tidak sesuai dengan kepentingan kita.
JOSHUA:
Saya percaya, "nasihat" di atas ini adalah "nasihat yang baik"! Saya bersungguh-sungguh di
dalam pernyataan ini!!! Saya harap anda percaya, bahwa saya juga "berusaha keras" untuk itu,
tetapi belum berhasil juga, atau katakanlah lebih banyak yang gagal daripada yang berhasil!!!
Mungkin anda akan lebih bisa mengerti, mengapa saya gagal, jika anda sempat berkunjung ke
Ambon/Maluku. Anda akan bisa melihat "pandangan mata yang kosong, dari orang-orang yang
tidak punya apa-apa lagi!!! Anda akan bertemu dengan wanita-wanita yang merasa bahwa
"harga dirinya sudah pergi bersama dengan kehormatan yang direnggut-paksa, atau pergi
bersama clitoris yang dipangkas dengan menggunakan pisau dapur"!! Jangan anda berpikir
bahwa saya tidak menusuk bathin saya dengan mengulang-ulang cerita tentang sengsara nya
orang Maluku!!! Hati saya seperti "sate", tertusuk dan dan terbakar sekaligus!!!
FROM: WWN UGM PAFELA@USA.NET
Terlebihlagi Anda adalah orang Timur yg katanya penuh dengan kesopanan dan tata-krama.
Yang juga kan Anda seorang yang beragama tentunya (??) sehingga Sopan-santun, tata
krama dan etika "kemanusiaan" yang baik akan senantiasa tampak dalam tingkah laku, dan
perkataan kita.
JOSHUA:
Anda yang tinggal di USA, tentu mengenal istilah "bullshit" kan??? Anda pasti mengerti "apa
bedanya", jika jari kaki anda "terinjak" orang Amerika atau orang Indonesia, di pusat
perbelanjaan kan??? Di situlah anda mengerti bahwa istilah "sopan-santun dan tata-krama
Timur" hanyalah "kebanggaan kosong"!!! Jika anda berdiri di depan loket di Amerika, anda akan
mendengar ucapan, "How may help you?" (How may I help you -red) atau "Can I help you?",
tetapi di depan loket di Indonesia, apalagi kalau anda terlihat seperti "orang kebanyakan",
maka anda akan mendengar kalimat "Ada perlu apa!", atau "Perlu apa!"! Sekarang anda
mengerti apa yang saya maksudkan dengan istilah "bullshit" kan???
FROM: WWN UGM PAFELA@USA.NET
Bukankah Anda di Ajari "untuk memberikan pipi kiri, jika pipi kanan anada (anda -red)
ditempeleng orang lain ???. Mudah-mudahan anda ingat ....
JOSHUA:
Tentu saya "sangat ingat" ajaran itu!!! Sayangnya, "ajaran" itu berhubungan dengan "apa yang
saya tuliskan", dan "tidak bersangkut-paut dengan "bagaimana saya menuliskannya"!!! Ajaran
itu untuk "hati" dan bukan untuk "mulut"!!! Sayang, anda yang "hanya mampu sampai di kulit"
dari tulisan saya, ternyata salah kaprah dan mengira vitamin itu sabun mandi!!!
FROM: WWN UGM PAFELA@USA.NET
3) Dari pernyataan dan komentar anda, mennurt saya, tampak sekali anda sangat dengki
dengan kelompok yang bukan kelompok ANda. Sampai-sampai pemerintah yang senantiasa
membantu anda dan kelompok anda juga kena caci maki dg gelar-gelar yang buruk. Padahal
kan seharusnya sebagai seorang warga negara yang beragama dan beradab tentu akan taat
pada pemerintahnya, terlebuih lagi jika pemerintah itu membantu kelompok nya.
JOSHUA:
Hei bung!!! Mana masalah HAM-nya??? Sejak tadi, anda cuma membahas maslah ‘PA’
saja, sehingga terasa seperti HAMPA!!! Anda ini pengamat atau pengumpat??? Saya ini anak
Ambon yang Kristen, dan saya "tidak pernah" benci sama "suku lain" atau "agama lain"!!!
Saya dilahirkan dan dibesarkan di dalam "Semangat Persaudaraan Pela-Gandong yang "tidak"
anda miliki!!! Yang "merusak" persaudaraan "Pela-Gandong", "Salam-Sarani" saya justeru
adalah "orang luar" yang "rakus", dan "dengi" melihat keakraban kami di Ambon/Maluku sini!!!
Apakah anda pernah membaca kata-kata makian saya terhadap "Kiyai Haji Abdurahman
Wahid", sebagai "Ketua PB-NU" maupun sebagai "Presiden"????? Bagaimana saya bisa
"memaki" NU, sedangkan "Riyanto" mati menggantikan saudara-saudara saya seiman???
Coba sebutkan contoh "ketidak-taatan" saya pada Pemerintah!!! Coba sebutkan contoh-contoh
"bantuan Pemerintah" bagi "kelompok Kristen-Maluku" (itu kan maksud anda?)!!! Jika
Pemerintah "membantu Kristen-Maluku" dan "menelantarkan kelompok Muslim-Maluku", apa
anda pikir, saya tidak akan memaki Pemerintah juga??? Sayang, komentar anda terlalu "picik"
dan "rendah"!!! Saya berjuang untuk Pela-Gandong, Salam-Sarani, sementara anda
terbelenggu oleh "fanatisme sempit dan picik"!!! Sebenarnya, apa arti kata "bangsa" itu bagi
anda???
FROM: WWN UGM PAFELA@USA.NET
4) yang terakhir saya ingin menggugah hati nurani dan rasa keagamaan Anda. Apakah Yesus
akan senang dan sudi "menanggung" umatnya yang kasar, yang suka caci-maki dan
mendengki ???. Tentu tidak kan....
JOSHUA:
Kalau anda masih mau menerima nasihat, selain dari berlagak memberinya, "jangan lancang
mencampuri urusan iman orang lain", jika tidak ingin "mempermalukan diri sendiri atau iman
sendiri"!!! "Orang sehat tidak perlu dokter, dan orang tidak berdosa, tidak perlu Juru Selamat"!!!
Justeru kepada "orang sakit dan berdosa" seperti saya, sesuai dengan kesan anda itu, Yesus
datang ke dunia!!! Apakah anda tidak keliru dengan "pengakuan" yang nampak di dalam istilah
"menanggung" di atas??? Lain kali, jangalah mencoba "menggugah hati nurani dan rasa
keagamaan saya", karena kedua-duanya sudah "jauh di atas jangkauan punya anda"!!!
FROM: WWN UGM PAFELA@USA.NET
Bukankah anda diajari kasih sayang antar sesama manusia ??? Saya sarankan Anda untuk
bertaubat dan lebih mendalami ajaran agama Anda lebih dalam lagi. Saya yakin anda akan
mendapatkan cahaya yang terang yang akan menangungi hidup anda dan anda akan
mendapatkan kebenaran hakiki bahwa sesnugguhnya Tuhan adalah Satu, yang Maha Esa
yakni Allah Ta’ala, bukan Tuhan yang tiga, dua atau seribu.
JOSHUA:
Jika saya "mengasihi orang lain", sebelum saya "mengasihi saudara-saudara saya", saya
adalah "pendusta-munafik"!!! Jika saya "mengasihi saudara-saudara saya, lebih dari kasih saya
kepada ‘kebenaran’, saya adalah "pencinta kejahatan yg. buta mata dan buta hati"!!! Karena
anda terlalu ‘dangkal’, anda "tidak becus untuk melihat" bahwa "semua kamampuan saya
untuk melakukan ini, tidak datang dari diri saya sendiri, tetapi dari "Sang Kebenaran" itu
sendiri!!! Anda akan jadi gila jika mencoba memahami konsep, "Dia di dalam saya dan saya di
dalam Dia", sebab pemahamannya terletak di dalam "pengalaman", yang tidak akan pernah
anda alami!!! Anda mencoba "menusuk iman saya" secara "halus", dengan gaya ketimuran
kebanggaan anda, padahal dengan melakukan itu, anda justeru memamerkan "kerendahan
kemampuan rohani" anda sendiri!!! Iman saya tetap "teguh", entah anda mengerti atau tidak
mengerti tentang konsep "Trinitas"!!!
Sebuah renungan sederhana untuk anda! Yesus katakan, "baptislah mereka dengan nama
Bapa, Anak dan Roh Kudus" Itulah dasar "konsep Trinitas" bagi iman saya!!! Misalkan bahwa
Allah "tidak setuju" dengan konsep tersebut, sehingga anda dan Allah menjadi satu pihak
terhadap saya kan? Kini, kerahkan seluruh kemampuan logika anda, dan coba jawab
pertanyaan ini! "Mengapa Allah ‘tidak pernah’ menggugat "Tokoh ke-3" di dalam Trinitas,
yaitu "Roh Kudus"? Saya berharap, jawaban anda nanti akan menambah keyakinkan anda,
bahwa anda benar-benar berada di dalam terang!!!
FROM: WWN UGM PAFELA@USA.NET
Tetapi Dia-lah AllahYang Esa dan bahwa muhammad adalah benar-benar Utusan Allah yang
terakhir yang membawa petunjuk bagi manusia untuk menjalani kehidupan yang berbahagia
didunia dan di akhirat (jadi bukan model tanggung menanggung, karena perbuatan manusia itu
akan ditanggung sendiri akibatnya, apakah kita belajar kemudian orang lain yang menjadi
bodoh....tentu tidak kan.....
JOSHUA:
Wah, saya tidak tahu, karena saya "tidak meyakini hal itu"!!! Anda bisa mengatakan bahwa
"Basuki" itu seorang "nabi", maka jadilah Basuki seorang nabi bagi anda!!! Saya cuma kuatir,
orang "plin-plan" seperti anda, apa bisa punya iman yang kuat? Tadi pakai "Yesus
menanggung" untuk mencela kekasaran saya, sekarang "menolak konsep yang anda pakai
sendiri"! Kalau anda mau menanggung sendiri akibat perbuatan anda, tanggunglah sendiri!!!
Apa memang harus saya pikirkan??? Tetapi, jangan lantas "memaksakan iman anda pada
orang lain", model "sunat karbitan paksa laskar biadab" itu!! Jangan-jangan yang anda
maksudkan dengan "pengamat HAM" itu adalah "ham berupa irisan tipis daging babi atau sapi
untuk pelapis sandwich" itu ya???
FROM: WWN UGM PAFELA@USA.NET
5) oh ya menurut saya seharusnya ambon berdarah on line ini harus bangga menggunakan
istilah-istilah nya sendiri bukan menggunakan simbol-simbol lain. Kalau Islam punya
assalamu'alaikum, nasrani punya salam sejahtera dlll maka kita harus pakai milik sendiri. Malu
ah ... eh gengsi ah pakai istilah orang lain...(itu lho seperti pesan pembukaan dibawah site ini)
Saya Kira cukup sekian dulu. terima kasih
JOSHUA:
Perhatikan "betapa dangkalnya" anda!!! Orang lain sudah terpaku dengan nama "ambon
berdarah", sedangkan anda malah pusing dengan urusan tetek-bengek sampah yang tak
berarti!!! Anda pasti "amat puas" setelah menyelesaikan paragraf terakhir, sambil berpikir,
"habislah kamu Joshua"!!! Anda keliru besar!!! Semakin anda meleceh saya, semakin turun
derajat anda karenanya!!! Mau lihat buktinya, bung??? "Salam Sejahtera" itu bahasa Indonesia,
"milik sendiri" kan? Lalu anda pikir, "assalamu’alaikum" itu "bahasa sendiri"???
Apa anda yakin bahwa istilah "Ta’ala" itu "milik sendiri"??? Kalau memang istilah
"assalamu’alaikum" dan "Ta’ala" ini harus anda anggap sebagai "milik sendiri", maka jadilah
itu milik sendiri bagi anda!!! Tetapi, "berhentilah" usil dengan urusan orang lain!!! Biarkan orang
"bebas memilih", apa dia mau pakai milik sendiri atau milik orang atau milik tuyul, itu
urusannya sendiri!!! Ketika seseorang mencoba mengatakan mana yang terbaik bagi orang
lain(tanpa diminta), dia sedang ‘menggali sumber masalah baru’, yang’ bisa memuai
menjadi malapetaka!!! Coba katakan secara jujur, "malu ah" dan "gengsi ah" punya anda di
atas, akhirnya membuat merah wajah saya atau malah wajah anda???
Ternyata, anda "bukan" seorang "pengamat kemanusisaan dan HAM", tetapi si dogol yang
berlagak menggurui dan usil dengan urusan orang lain!!! Anda "tidak" terkesan oleh
tulisan-tulisan saya tentang kemanusiaan dan HAM, tetapi "makan hati" diam-diam, karena
perbuatan "junjungan"-mu seperti "laskar biadab alloh-iblis" itu saya telanjangi bulat-bulat di
depan umum!!! Untuk kesekian kalinya saya ingatkan, "saya paling tidak suka berbantahan
tentang iman", sebab "keyakinan masing-masing orang tidak harus sama", dan "perbedaan" itu
bukanlah suatu "kelemahan" atau suatu "kekurangan", tetapi "sesuatu yang harus dihargai"!!!
Oleh sebab itu, "janganlah bermain dengan api, kalau tidak ingin terbakar"!!! Maafkan
kelancangan saya!!!
Salam Sejahtera!!!
JL.
Received via email from: Alifuru67@egroups.com

Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML pages designed and maintained by Alifuru67 * http://www.oocities.org/maluku67
Send your comments to alifuru67@egroups.com |