|
|
MASARIKU UPDATE - PENYERANGAN BRUTAL TERUS BERLANJUT Aktivitas masyarakat kota Ambon pasca penyerangan brutal yang berlangsung tanggal 19 sampai 20 Mei 2001 tetap terlihat berlangsung sebagaimana biasanya. Sekalipun demikian umumnya para karyawan kantor beragama muslim tidak menampakan dirinya selama dua hari terakhir ini pada instansi-instansi pemerintahan, seperti kantor gubernur dan kantor kota madya Ambon. Demikian pula wilayah dagang para pedagang muslim yang biasanya digelar di depan Rumah Sakit Tentara Ambon, mendadak sepi dari kegiatan. Hal yang sama terjadi pada hampir semua wilayah transaksi antara para pedagang muslim dan kristen, yang biasanya terjadi pada beberapa tempat di seputaran kota Ambon. Rupanya mereka cukup mewaspadai kemungkinan berkembangnya konflik-konflik baru yang menjebak mereka. Atau juga upaya pembalasan dendam dari berbagai pihak yang menjadi korban tindakan penyerangan brutal tersebut. Namun rupanya para penyusup dan penyerang masih belum puas dengan tindaka! n pengecut dan barbar yang telah dilakukan. Pagi tadi sekitar jam 10.00 terjadi penyusupan dan pembantaian dengan modus yang sama di wilayah pemukiman Kristen di gunung nona Ambon. Empat orang penyusup dengan modus yang sama, mengetok pintu rumah keluarga Karmite dan segera menikam pemilik rumah begitu pintu dibuka. Bukan saja bapak Karmite yang tewas dibantai dengan 19 lobang tusukan, tetapi juga sang anak yang berumur 02 tahun saat ini berada dalam keadaan kritis di RSU DR Haulussy Ambon, akibat luka tusukan. Saat mereka dibantai istri dan ibu dari sang anak sementara ke pasar, untuk membelanjai kebutuhan keluarga mereka. Diperkirakan para menyusup mengendap masuk dari arah wilayah pemukiman Muslim Pohon Mangga, yang memiliki jalan setapak menuju ke daerah Kristen Gunung Nona. Rumah keluarga Karmite sendiri terletak agak terpisah dari keluarga Kristen lainnya. Hal ini secara geografis memberikan peluang yang cukup besar bagi suatu upaya penyusupan dan pembantaian sepert! i itu. Sampai berita ini diturunkan, belum muncul respon dari berba gai pihak yang bertanggung jawab untuk menanggulangi masalah tersebut. Masariku Network Received via email from: Masariku@yahoogroups.com |