Bab 15
Brain Storm

Dewasa ini penggunaan "kekuatan" non-fisik untuk berbagai hal yang menyangkut keseharian sebetulnya sangat banyak. Sehari-hari kita tidak menyadari hal tersebut dan mengatakan atau memberi identitas berbeda-beda tentang akibat pemakaian kekuatan tersebut. Salah satu yang bisa disebutkan di sini adalah impulse buying. Ini adalah suatu istilah dalam dunia periklanan dan perdagangan (marketing). Maksudnya mengacu pada perilaku konsumen yang membeli sesuatu tanpa perencanaan terlebih dahulu atau bahkan tanpa berpikir sebelumnya tentang benda atau jasa yang dibelinya tersebut. Celakanya lagi setelah membeli, banyak konsumen yang kemudian melupakan barang atau jasa yang tadi dibelinya itu meskipun mungkin harganya cukup mahal.

Misalnya saja sebuah alat pemeras jeruk yang bisa memotong-motong daging buah jeruk yang diiklankan di televisi. Karena gencarnya iklan, tanpa sadar orang langsung memesan. Seminggu kemudian saat barang itu tiba, mungkin dia kaget dan baru sadar kalau dia pernah memesan dan membayar barang yang dia sendiri tidak tahu kapan akan dipakainya.

Kecenderungan seperti di atas sangat sering terjadi di kalangan konsumen pada segment mana saja. Iklan dirancang untuk bisa "menipu" memori konsumen. Dengan berbagai cara menyelipkan energi negatif, yang mampu menggerakkan seseorang untuk mengkonsumsi sesuatu yang sebetulnya tidak dibutuhkannya.

Di dalam otak manusia, setiap saat sangat mungkin terjadi badai dan gejolak yang sangat berbahaya bagi kelangsungan kehidupan pemiliknya. Adanya badai di dalam otak manusia, yang berupa pembajakan dan pembelokan memori pada hal-hal yang sesungguhnya tidak berguna dan berbahaya bagi kelangsungan kehidupan, karena manusia tidak menyadari kondisi tubuhnya secara utuh, tidak tahu kemampuannya sendiri. Dan ini menyebabkan manusia menjadi sangat mudah terbius oleh desakan dan intervensi energi negatif yang datang melalui berbagai cara.

Manusia diberi bekal energi dan spare-parts yang sangat cukup bahkan berlebih. Manusia juga merupakan satu-satunya mahluk hidup yang diberi kesadaran. Mampu menyadari tiap-tiap tindakan dan apa yang sedang berlangsung di sekelilingnya. Berbeda dengan hewan serta mahluk lainnya yang hanya diberi insting untuk kontrol kehidupannya, manusia sebetulnya jauh lebih canggih dari tampilan mayoritasnya sekarang ini.

Tapi sayangnya banyak manusia melupakan kemampuan ini atau bahkan sama sekali tidak mengetahui bahwa dirinya memiliki kemampuan demikian. Banyak perbuatan sehari-hari dilakukan atas dasar insting saja, suatu tingkat mental yang setara dengan yang dimiliki hewan. Karena kondisi manusia seperti itu, sesamanya yang lebih kreatif memanfaatkannya untuk suatu keuntungan bagi dirinya atau kelompoknya. Terjadilah saling memangsa di kalangan manusia, dengan cara-cara kasar ataupun terselubung dan halus sekali yang disamarkan dengan berbagai atribut bisnis, kegiatan sosial bahkan keagamaan.

Badai pikiran dan otak manusia bisa mencapai tingkat di mana kita tidak lagi bisa membedakan suara yang datang dari dalam diri (suara hati) dan dari luar. Badai selalu menimbulkan kerusakan dan itulah yang terjadi di dalam pikiran serta otak manusia. Bila itu terus dibiarkan, kita akan terjerumus dalam pergulatan hidup yang sia-sia. Akibatnya, kematian menjadi akhir perjalanan, suatu finish-line bagi sebuah perjalanan nikmat yang bernama kehidupan. Dan menjadi tua dianggap suatu teror bagi manusia: fisiknya makin peyot, reyot, lemah, tak bertenaga.

Banyak sekali orangtua yang menghabiskan masa tuanya dengan duduk menanti datangnya malaikat pencabut nyawa. Tapi betulkah sikap demikian? Apakah proses menua merupakan hukuman? Apakah menua merupakan proses dari sebuah perjalanan dan akhir sebuah episode yang tak bisa dihindari atau ditunda?

Apakah Tuhan menciptakan manusia yang sedemikian lengkap dan canggih ini hanya untuk "hidup" selama 60, 70, atau paling lama 90 tahun? Mengapa pohon yang dianggap sekian tingkat di bawah kecanggihan manusia, justru lebih mampu menghadapi kehidupan dengan waktu yang sekian kali lipat usia kita? Mengapa manusia yang dibuat lebih canggih justru memiliki jatah tertentu untuk hidup?

Pohon yang tidak pernah pergi kemana-mana dan terikat dengan tempat awal tumbuhnya, justru mampu mengalahkan waktu. Pohon berjuang sendirian tanpa memperhitungkan surga maupun neraka dan terus eksis bila tidak ditebang oleh manusia.

Apakah anda tertarik dan ingin mengalahkan sang waktu? Untuk mengendalikan penuaan? Untuk tidak pernah menjadi tua, reyot, peyot, berkerut, dan kemudian mati dengan penampilan yang sangat jelek?

Yang pertama harus dilakukan adalah memperbaiki struktur berpikir. Setelah anda berjuang membaca buku ini dengan harapan menjadi lebih hebat dibandingkan orang lain, sampai pada halaman ini anda khawatir kembali. Bukankah anda tidak mungkin menghindari kematian?

Pikiran-pikiran seperti ini adalah khas orang yang berpikir bagian kiri. Sepenuhnya rasional, logis, dan analitis. Dengan latihan-latihan pada bab-bab terdahulu, semestinya sekarang anda sudah mulai aktif berpikir dengan lebih seimbang, memakai kedua belahan otak. Tetapi bila anda belum yakin dengan itu, silakan melakukan latihan berikut dan mendapatkan pemahaman ulang tentang adanya sebuah kehidupan lain di dalam diri anda. Juga sekaligus sebuah orientasi baru bahwa anda adalah roh, jiwa, dan bukan fisik belaka seperti yang selama ini anda sangka. Dengan orientasi baru ini, mungkin saja pengalaman lain tentang kehidupan mulai memasuki arena pemahaman anda. Bahwa menua adalah proses yang seharusnya terjadi dengan tetap baik, bukan merapuh, melapuk, dan semakin ringkih.

Brain Storm Workout Sesi I

Meredakan badai menuai pemahaman

Mulailah dengan mencari ruangan tenang yang bersirkulasi udara baik, nyaman, dan familiar bagi anda. Duduklah dalam posisi apa saja, yang penting nyaman dan kendur. Mulailah dengan memejamkan mata, kemudian lakukan eksplorasi ke seluruh bagian tubuh dimulai dari bagian kaki.

Kaki kanan: jari-jari, telapak kaki, pergelangan, tumit, tungkai, betis, lutut, paha.

Kaki kiri: jari-jari, telapak kaki, pergelangan, tumit, tungkai, betis, lutut, paha.

Pantat, kelamin, perut bagian bawah, pinggang, pinggang belakang, perut.

Diafragma, dada, punggung, punggung atas.

Bahu kanan, pundak kanan, lengan kanan, siku, lengan bawah, pergelangan tangan, telapak tangan, jari-jari tangan, ibu jari, telunjuk, jari tengah, jari manis, kelingking.

Bahu kiri, pundak kiri, lengan kiri, siku, lengan bawah, pergelangan tangan, telapak tangan, jari-jari tangan, ibu jari, telunjuk, jari tengah, jari manis, kelingking.

Leher bagian belakang, bagian depan, dagu, rahang, pipi kanan, pipi kiri, hidung, mata kanan dan kiri, alis, dahi, puncak kepala.

Kerutkan alis dan dahi, tegangkan sampai maksimal, lalu lepaskan segera, kendurkan.

Ulangi proses tegang dan kendur pada bagian wajah ini 3 kali, lalu kembalilah pada posisi awal, relaksasi, kendur, mata tetap terpejam, santaiiii.

Brain Storm Workout Sesi II

Mata tetap terpejam. Sekarang berdirilah dengan tegak tetapi kendur. Seluruh tubuh diupayakan relaks dan tidak ada penegangan di bagian-bagian tubuh manapun. Kedua tangan tergantung lepas di samping tubuh, punggung tetap tegak.

Kemudian mulailah menyentuhkan telapak tangan ke bagian muka dengan posisi kelingking bertemu di tengah alis, ibu jari berada di pipi depan telinga dan jari lainnya tersebar ke arah atas. Tempelkan telapak dan jari tangan dengan lembut tanpa tekanan sama sekali ke bagian wajah, berikan perhatian seksama pada sesi tersebut.

Jangan berpikir tentang hal-hal aneh atau membayangkan yang anda inginkan terjadi. Biarkan saja segalanya berjalan sebagaimana adanya, wajar, tanpa dipikir-pikir. Tarik napas perlahan dan dalam sampai ke perut lalu keluarkan kembali dengan perlahan dan panjang. Ulangi pernapasan ini sampai 9 kali tarik dan hembus, tanpa tergesa atau kurang nyaman.

Setelah hitungan kesembilan sambil terus bernapas dalam dan pelan, pada hitungan kesepuluh, geser tangan ke bawah melewati pipi, leher, terus bernapas dengan perlahan dan dalam, tangan terus digeser ke bawah, melewati leher dan sekarang di bagian dada, jangan lupa merapatkan jari tangan saat mulai menggeser dengan sentuhan lembut tanpa tekanan.

Hentikan tangan anda tepat di bagian buah dada, kedua tangan dalam posisi tepat menutup kedua buah dada dan puting pada posisi tengah-tengah telapak sementara ujung-ujung jari bertemu di tengah dada.

Pada posisi ini hitung napas sampai 9 kali hitungan dan tangan dipertahankan menutup dengan lembut di bagian dada tersebut, pada napas ke sepuluh tangan mulai digeser lagi ke arah bawah melewati diafragma dan sekarang sampai di perut. Tepat pada posisi pusar, geser kedua telapak lebih ke arah tengah sehingga akan bertumpuk di atas pusar.

Letakkan dengan lembut tanpa tekanan dan berhentilah pada posisi bertumpuk di atas pusar tersebut selama 9 kali lagi hitungan napas tarik dan hembus.

Pada hitungan kesepuluh tarik napas kembali, geser kedua tangan berpisah ke arah bawah tubuh, melewati kedua paha kanan dan kiri terus ke lutut dan berhentilah pada posisi tersebut, badan agak membungkuk dan jangan mengunci lutut, tetapi lutut ditekuk sedikit agak rileks, pertahankan posisi ini dalam 9 kali hitungan tarik dan hembus napas.

Pada hitungan tarik napas kesepuluh, geser posisi tangan ke arah bawah lagi, melewati tulang kering dan berhenti tepat di atas punggung telapak kaki, posisi badan lebih membungkuk dan lutut tetap ditekuk agar tidak kaku terkunci.

Kembali pertahankan posisi ini dalam hitungan napas 9 kali tarik dan hembus, lalu lepaskan tangan perlahan dan biarkan tergantung bebas di depan tubuh, lemaskan seluruh tubuh masih dalam posisi membungkuk, kemudian perlahan gerakkan ke arah tegak secara bersamaan antara tubuh dan tangan.

Tangan terus ke atas dan lurus ke atas saat tubuh sudah tegak, kemudian turunkan tangan kembali ke posisi kanan kiri tubuh, pelan-pelan buka mata, selesai.

o O o

Anda bisa melakukan 2 sesi latihan Brain Storm Workout ini kapan saja anda merasa membutuhkan, lebih baik bila bisa melakukannya setiap hari secara rutin. Ingatlah untuk melakukan latihan ini secara lembut, perlahan, dan perhatian yang seksama pada tiap gerakan, tiap sesi dan saat yang dilalui dalam latihan. Latihan ini bukan sekedar kegiatan menggerak-gerakkan otot, yang terutama pada latihan ini adalah gerakan pikiran, gerakan kesadaran, dan perhatian anda untuk bergabung dan berkolaborasi dengan tubuh maupun jiwa.

Lalu apakah dengan latihan-latihan sederhana seperti itu kita bisa mengalahkan dan mengendalikan waktu, juga menunda penuaan? Bila anda melakukan latihan-latian sederhana tadi secara rutin dan bersedia meluangkan waktu 15 menit sehari untuk itu, dapat dipastikan bahwa anda tidak akan tua sebelum anda menghendaki diri anda menjadi tua. Ini juga akan berpengaruh banyak terhadap hal-hal yang berkaitan dengan penyakit dan macam-macam hal yang berhubungan dengan masalah kesehatan. Anda tidak lagi tergantung kepada obat-obatan, vitamin, atau food suplement.

Seluruh latihan dalam Right Brain Training (RBT) bukanlah dimaksudkan untuk menjadikan anda sakti atau mumpuni, atau menjadi seorang paranormal dalam pengertian umum di Indonesia. RBT justru akan menjadikan anda sebagai manusia yang sangat biasa. Sangat wajar serta dekat dengan alam semesta. Anda tidak lagi perlu segala sesuatu yang bukan datang dari alam secara langsung. Anda tidak lagi perlu bumbu masak, pengawet makanan, obat kuat, penambah nafsu makan, penghalus kulit wajah, pengencang payudara, dan berbagai produk yang dikatakan seolah-olah akan mampu membuat hidup anda menjadi lebih oke.

Dengan mengalahkan "badai" di dalam otak kita melalui perangsangan titik-titik syaraf tertentu, seluruh kebutuhan kehidupan akan tersedia di sekitar anda. Anda akan merasakan energi positif yang luar biasa dalam menjalani kehidupan anda, dan perubahan dalam diri anda itu akan turut dirasakan oleh orang-orang di sekitar anda, lingkungan anda.

Wassalam.

<< Kreativitas || Lampiran >>

 
Pertanyaan atau pernyataan dapat disampaikan melalui e-mail.
Kritik tanpa solusi sangat tidak diharapkan karena hanya akan menambah masalah saja.
Dimohon maklum dan maafnya apabila terdapat sesuatu yang tidak berkenan.
Di mana ada kemauan, di situ ada jalan.