|
|
Masariku Daily Report 4 - Provided By Masariku Network Ambon Usaha Penyerangan Fajar Ambon kembali tegang saat terjadi usaha penyerangan oleh perusuh Muslim di kawasan Mardika. Hari Minggu, 3 Desember 2000 pukul 02.30 Wit terjadi ledakan mortir yang jatuh di kawasan Kristen (mardika) tepatnya Gang Vista. Masyarakat sekitar lokasi kejadian yang sebagian (ibu-ibu dan anak-anak)berusaha menyelamatkan diri dan sebagian lagi (orang dewasa laki-laki) bersiaga menjaga daerahnya. Selang beberapa menit kembali terdengar ledakan yang kedua dan kemudian diikuti dengan tembakan rentetan, akibat dari massa perusuh Muslim mulai bergerak dari arah ruko batu merah (kawasan Islam) masuk menuju Wijaya II (daerah Kristen) (Hasil pantauan personil dilapangan), hal ini diantisipasi oleh aparat keamanan 527 TNI-AD dengan melepaskan tembakan untuk menghadang massa yang bergerak masuk. Akibatnya terjadi kontak antara aparat keamanan dengan perusuh Muslim hingga pukul 03.30 Wit. Korban tidak teridentifikasi. situasi terkendali, massa kembali mundur ke arah ruko batu merah dan galunggung. Ledakan mortir terjadi lagi untuk yang kesekian kalinya di gang Vista hingga mengakibatkan 5 orang warga Kristen yang sementara berjaga-jaga terkena serpihan, diantaranya:
Korban dilarikan ke RS. Bhakti Rahayu saat itu juga. Sementara itu penyerangan yang sama telah dilakukan sehari sebelumnya pada hari sabtu 03.20 Wit (dini hari). Konflik ini diawali dengan penyerangan terhadap pos penjagaan milik pasukan 527 TNI-AD yang berlokasi di daerah perbatasan Mardika - Batu merah. Atas insiden penyerangan umat Islam terhadap pos militer ini dikabarkan 4 orang meninggal dunia dan puluhan lainnya menderita luka berat dan ringan. Suasana Natal di Kota Ambon Kota Ambon semenjak beberapa hari sebelum bulan desember telah diwarnai dengan kegiatan-kegiatan persiapan menyambut datangnya hari Natal. Disepanjang kota dan gang-gang maupun dirumah-rumah suasana Natal diwarnai dengan dibuatnya Taman Natal yang dihiasi dengan Pohon Natal dan asesoris lainnya. Sedangkan dijalan raya mulai kelihatan parade rombongan Santa Claus mengelilingi kota untuk mengunjungi anak-anak dirumah-rumah. Hari ini Minggu, 3 Desember 2000 umat Kristen Maluku telah memasuki minggu pertama Adventus yang ditandai dengan Ibadah Advent I di Gereja-gereja. Masariku Daily Report 3 - Provided By Masariku Network Ambon Kekuatan Personil Laskar Jihad di Maluku Jumlah kekuatan laskar jihad di Maluku sekitar 14.167 orang yang tersebar di kota Ambon kabupaten Maluku tengah (pulau Seram, Haruku, Saparua dan Banda) kabupaten pulau buruh dan Tual (Maluku Tenggara) disamping tersebar juga di Propinsi Maluku Utara. Jumlah ini disampaikan oleh ketua Tim Pengacara Gereja (TPJ) Semi Waeleruny, SH dalam bantahannya terhadap statement Gubernur Maluku Dr. Saleh Latuconsina bahwa jumlah laskar jihad di Maluku hanya 1300 orang, dalam sebuah konferensi pers pada hari jumat 1 Desember 2000 Ambon. Pos Terapung Dalam rangka mengatasi peristiwa penembakan yang selama ini terjadi di daerah teluk Ambon baik yang dilakukan dengan menggunakan speed boat maupun penembakan yang datangnya dari arah belakang kota, Ruko batu merah, Tantui, pesisir pantai Rumah Tiga maupun tanjung Martha Alfons (daerah yang telah dikuasai oleh Islam) maka Penguasa Darurat Sipil dalam jangka waktu beberapa hari ini akan segera membangun Pos Terapung di Teluk Ambon. Pos ini direncanakan akan ditempati oleh pasukan gabungan dari TNI dan POLRI. Jalur Lintas Hutan Alternatif Terakhir Beginilah nasib masyarakat Kristen yang bermukim di Kota Ambon yang hendak melakukan perjalanan ke desa Passo dan sekitarnya begitupun sebaliknya. Mereka harus menempuh alternatif jalur lintas hutan akibat peristiwa penembakan beruntun beberapa hari belakangan yang telah memakan banyak korban di teluk Ambon. Oleh kelompok Islam baik dari darat maupun dengan speed boat. Jalur lintas hutan yang dilalui melintasi beberapa desa diantaranya Hatalai Naku, Kilang, Hukurila, Rutong, Hutumuri dan Passo begitupun sebaliknya. Perjalanan ini harus ditempuh dengan jalan kaki dari hatalai sampai di hukurila ± 8 km melalui
jalur setapak melintasi gunung dan lembah, serta becek (bila hujan), setibanya di Hukurila
terkadang mereka harus naik ojek dengan ongkos Rp.15.000 / orang dari hukurila hingga ke
Passo. Kalaupun lewat laut mereka harus membayar ongkos Rp. 50.000 / orang dari Passo ke
Benteng melewati jalur Seri - Latuhalat. Adapun KM. Dobonsolo Rencana tiba dan berangkat
senin, 4 Desember 2000 di Halong, semua penumpang yang ingin berangkat harus menempuh
jalur ini suka atau tidak suka. Lalu bagaimana dengan anak-anak, lansia serta mereka yang
cacat, sakit atau membawa barang ?. Ambon Kembali Bergejolak Suasana kota Ambon pada hari jumat, 1 desember 2000 terlihat ramai aktivitas jalan seperti biasanya.namun pada pukul 11.00 Wit datang sekelompok demonstran yang menamakan dirinya mewakili umat muslim yang diperkirakan sekitar 300 orang, menuju kantor Gubernur untuk menyatakan sikap mereka yang salah satunya mempertanyakan penyelesaian konflik yang terjadi di Kairatu. Namun aparat keamanan yang bertugas di kantor itu menghalang agar jangan sampai massa pendemo berhadapan langsung dengan umat kristen yang ada di dalam dan sekitar kantor tersebut. Proses ini dilakukan hanya untuk menghindar dari bentrok antar umat, sehingga diminta untuk hanya beberapa orang perwakilan saja yang dapat bertatap muka dengan Penguasa Darurat Sipil, hanya saja ada sebagian dari para pendemo yang tidak puas, maka terjadi adu mulut dengan aparat yang bertugas, mengakibatkan salah seorang petugas keamanan sempat dipukul, dan pada saat yang bersamaan terdengar ledakan peluru hampa yang dikeluarkan dari moncong aparat yang bertugas namun massa malah lebih marah dan berusaha maju, bersamaan itu juga terdengar ledakan bom yang begitu besar membuat situasi langsung kacau. Para pendemo (Muslim) oleh aparat keamanan digiring keluar halaman kantor Gubernur Maluku. Beberapa saat kemudian terdengar 5 kali bunyi ledakan mortir, datangnya dari arah belakang kota yang jatuh di sekitar lapangan merdeka serta diikuti dengan tembakan beruntun. Akibat konflik yang terjadi antara massa Islam dengan aparat keamanan 8 orang terkena tembakan 4 orang diantaranya meninggal dunia dan 4 orang lainnya dalam keadaan kritis. Kemudian Pasukan Yonif 517 & membuat blokade dengan pagar betis dan 2 buah panser didepan kantor Walikota Madya Ambon untuk menghindari pertikaian lebih lanjut oleh kedua kelompok yang sementara berkerumun pada posisi poskota (Polsek Sirimau) dan didepan BCA. Bersamaan dengan itu beberapa jam kemudian (14.50 Wit) sebuah mortir meledak di halaman bangunan gedung Gereja baru Silo, mengakibatkan jalan sekitar pohon pule sempat ditutup beberapa saat. Sementara itu sekitar pukul 15.30 Wit terjadi penembakan terhadap 1 buah speed boat dan KM. California di teluk Ambon mengakibatkan 2 orang meninggal dunia. Korban langsung dibawa ke RS. TNI AL Halong. Hingga berita ini diturunkan situasi kota Ambon dalam keadaan siaga satu penuh. HASIL PENGECEKAN KEJADIAN DI SERAM TIMUR Sumber : DANRAMIL Geser atas nama Lettu Junaid, yang sedang berada di Bula dalam rangka mendampingi kunjungan Gubernur, anggota Koramil Bula Sertu Jailani Telp. 0915-21352. Dekat dengan kantor Koramil Bula. Isi berita : Kejadian pertama dikecamatan Geser (pulau disebelah timur pulau Seram / KODIM Masohi). 1. pada tanggal 23 November 2000 Serda Petrus Susena anggota KODIM Masohi membawa masyarakat Nasarani 20 orang dari dusun Harvome menuju dusun Gol mencari kepala dusun Gol (Islam) dari dusun Karlomeng menuju dusun Gol menggunakan speed boat kira-kira 1 jam, kepala desa tidak ditemukan (mengungsi) selanjutnya kembali ke dusun Karlomeng, persoalan belum jelas tetapi informasi dari masyarakat dicari dalam rangka mau dipukuli. 2. pada tanggal 28 November 2000 pukul 05.00 Wit Dusun Karlomeng (Nasarani) yang menyerang dusun Sumelang (Islam), informasi dari masyarakat yang diserang pihak penyerang dilihat adanya tiga oknum aparat atas nama Serda Petrus Husein bersama dua anggota Brimob. Kemudian tiga orang masyarakat dari dusun Sumelang luka ringan atas nama Noke, Ucup dan Alan dirawat di Desa tanah baru. Pada pukul 12.30 Wit dusun Karlomeng (Nasarani) menyerang dusun Kildor. Kerugian belum diketahui. Kejadian kedua dikecamatan Geser pada tanggal 23 November 2000 pukul 10.00 Wit dusun Laema (Islam) menyerang dusun Uta (Nasarani) menggunakan Speed Boat kira-kira sepeuluh menit. Kerugian 1 Gedung Gereja dan 3 rumah dibakar serta 3 rumah rusak berat. Masyarakat Uta pada saat penyerangan mengungsi kehutan, selesai diserang kembali lagi ketempat semula, anggota Koramil ada 2 orang yang melindungi masyarakat dengan cara membawa lari kehutan dan setelah penyerangan kembali lagi. Pada tanggal 23 November 2000 pukul 18.00 Wit. Didusun Sori Islam 1 orang guru atas nama Balubun meninggal terbunuh pelaku tidak diketahui. Disalin dari aslinya KRONOLOGIS HILANGNYA SPEED BOAT TULEHU MENUJU DESA SIRISORI ISLAM. Satu buah speed boat dari tulehu menuju sirisori Islam berangkat sabtu 18 November pukul 13.00 Wit hingga saat ini minggu, 19 November 2000 pukul 02.00 Wit belum ditemukan speed boat tersebut ditumpangi oleh 15 orang, 12 orang penumpang ditambah 3 orang abk atas nama : * Ibu saimima (49 Thn). Minggu 19 November 2000 pukul 10.10 Wit. Pelapor saudara Nanang Sirisori Islam dan di rilei oleh saudara Mohamad Jean Lestaluhu dari Tulehu. Usaha pencaharian speed boat yang dilakukan berhasil menemukan barang-barang bawaan dari para penumpang sementara penumpang dan abk serta speed boat hingga saat ini belum ditemukan. Barang-barang tersebut ditemukan disepanjang perairan pulau Haruku bagian luar berhadapan dengan laut Banda. Saat ini barang tersebut sudah berada didesa Sirisori Islam dan diamankan sebagai barang bukti. Minggu 19 November 2000 pukul 13.20 Wit. Pelapor Mohamad Jean Lestaluhu (Tulehu) berdasarkan informasi dari masyarakat Tulehu di pesisir pantai Tulehu bahwa kapal patroli polisi perairan telah tiba diperairan Tulehu namun sampai saat ini korban belum juga ditemukan (posko bantuan kemanusiaan tragedy Idul Fitri berdarah MUI DATI I Maluku). Disalin dari aslinya
32 KRI dengan persenjataan mutakhir yang dimiliki oleh TNI-AL dari tanggal 18 November 10 Desember 2000 melakukan latihan pengendalian laut diperairan Indonesia Timur. Diantaranya 18 KRI melakukan latihan di perairan laut Maluku, 6 KRI di perairan laut Papua, sebagian diperairan laut Kupang dan sebagian lagi di perairan laut Manado. Latihan uji profesi yang berlangsung diperairan Maluku dimulai pada tanggal 28 November di sekitar laut Seram sementara itu, diteluk Ambon 8 buah KRI spesial melakukan latihan yang sama. Sementara itu kamis, 30 November 2000 sekitar pukul 14.00 Wit sebuah kapal selam milik TNI-AL berbadan lebar muncul dipermukaan laut sekitar tanjung Martha Alfons teluk Ambon. KAPAL PERANG USS U-BRYAN DI PERAIRAN MALUKU Beberapa hari yang lalu TNI-AL dikejutkan dengan munculnya sebuah kapal perang milik
Amerika Serikat (USS U-BRYAN) yang berada di perairan laut Maluku. TAK ADA LAGI YANG TERSISA Hidup orang basudara Salam Sarani, pela gandong yang ada di pulau Ambon yang menjadi ciri khas orang Maluku benar-benar hancur tanpa tersisa, 'rotan sudah putus, sudah putus ujung dua' Sejarah ini mesti berlalu sekalipun pahit harus ditelan oleh anak cucu. Cerita ini diakhiri dengan pengusiran warga Sarani Maluku didesa Wayame yang merupakan desa terakhir di pulau Ambon yang masih tersisa warga Salam Sarani hidup berdampingan. Berawal dari peristiwa uji coba penyerangan terhadap warga Kristen di desa Wayame pada hari Minggu 26 November 2000 pukul 01.00 dini hari yang dilakukan oleh kelompok perusuh (umat Islam). Oleh kelompok Kristen mendapat informasi bahwa akan dilakukan penyerangan terhadap umat Kristen Desa wayame oleh aparat keamanan setempat sekitar pukul 24.00 Wit. Pukul 01.00 Wit warga Kristen setempat dikagetkan dengan 3 kali ledakan bom dan pembakaran sebuah rumah milik warga Kristen setempat. Bersamaan dengan itu sebagian warga Kristen langsung menuju pantai dan mengungsi dengan speed boat pada malam hari itu dan sebagian lagi menuju asrama kompi senapan-C 733 BS KODAM XVI Pattimura Wayame. Mereka yang lari ke 733 BS selanjutnya dikawal untuk menyeberang ke gudang arang namun oleh kapal patroli milik TNI-AL yang dikerahkan untuk mengamankan laut sekitar tidak mengijinkan adanya speed boat yang melintasi wilayah laut tersebut. Sekitar pukul 03.00 Wit dini hari oleh Dansektor diperintahkan pasukan kompi B 733 Waiheru untuk mengamankan wilayah konflik terutama daerah sekitar pertamina. Pukul 08.00 oleh pendeta jemaat Wayame (Pdt. Sahalessy) warga yang telah mengungsi ke gudang arang diminta kembali ke desa Wayame, dengan alasan situasi telah dikendalikan oleh aparat keamanan. Pada hari rabu, 29 November 2000 oleh warga Islam setempat memberikan surat ancaman kepada warga Kristen melalui bapak pendeta yang isinya meminta warga Kristen didesa wayame agar secepatnya keluar dari desa wayame selambat-lambatnya hingga tanggal 8 Desember 2000. Hingga berita ini diturunkan sementara terjadi pertemuan antara perwakilan umat Islam dari Mesjid Al-fatah, Hitu, Wayame dengan Umat Kristen wayame yang diawali dengan Ibadah Kunci bulan pada pukul 19.00 Wit bertempat di Gereja Wayame. Provided By Masariku Network Ambon
|