|
|
Soal Tertangkapnya 19 Anggota Brimob di Gemba Ambon, Siwalima (06/12/00) - Teka-teki seputar 19 anggota Brimob yang "terindikasi" ikut terlibat dalam pertikaian Kairatu belum lama ini, saat operasi penyisiran oleh Bataliyon Gabungan (Yon Gab) semakin membenarkan indikasi tersebut. Saat disergap pada saku baju dinasnya ditemukan surat tugas dari Polda Maluku, kata sebuah sumber terpercaya kepada Siwalima kemarin. Disebutkan, ketika ditangkap jumlah mereka bertambah satu orang menjadi 20 orang. Kesemuanya berasal Brimob Resimen III Jakarta itu adalah Serka Amirudin, Serka Pajri, Serda Aufin Kawaubun, Serda Amir Masnere, Serda Irsan Kadir, Serda Sulkifli, Serda Nasarudin, Serda Samsul, Serda Kafu, Serda Arman, Serda Umasugi, Serda Jufri, Serda Ramli Anggoda, Serda Gamin Kudubun, Prada Asel, Prada Surif Elly, Hanrudin Elmus, Brada Mulaidi, Brada Elias, Brada Aster Saidi. Menurut sumber yang pantas dipercaya, menyebutkan, mereka diduga kuat terlibat dalam operasi perusuh saat menghancurkan Desa Kairatu dan Dusun Uraur. Dari tangan merekan berhasil pula disita 27 pucuk senjata organik jenis SS1 sebanyak 24 pucuk dan jenis revolver 3 pucuk. Disebutkan, ke-27 pucuk senjata itu disita hanya dari dua prajurit brimob yang berbeda, yaitu 12 pucuk jenis SS1 tertangkap di tangan Serka Amirudin, dan 12 pucuk SS1 lainya dari tangan Serka Pajri. . Sedangkan 3 pucuk senjata Revolver, 2 pucuk disita dari tangan Serda Irsan Kadir, dan satunya dari tangan Serda Nasarudin. "Dari surat tugas dari Polda, tertulis, Amirudin dan Pajri bertindak sebagai komandan untuk dua satuan tugas brimob untuk mengawal speedboat," kata sumber itu. Dengan peristiwa tersebut, diharapkan Kapolda Maluku Brigjen Pol Drs Firman Gani dapat segera menindaklanjuti masalah dugaan keterlibatan anak buahnya. Jika terbukti mereka secara sengaja turut bermain dalam kerusuhan di Kairatu dan Uraur, otomatis akan memperburuk citra Polri dimata masyarakat Maluku, yang selama ini begitu diagung-agungkan, kata sumber tersebut. (mg4)
|