|
|
Pengamanan Terhadap Umat Kristen Belum Memadai Ambon, Siwalima (09/12/00) - Konflik berdarah di Maluku yang terus menajam saat ini, tak bisa dipungkiri telah memposisikan komunitas Kristen pada tataran yang sangat sulit. Betapa tidak. Banyak daerah-daerah Kristen, misalnya, hingga kini belum sepenuhnya diamankan aparat keamanan. Karena itu tidak heran jika terjadi serangan pihak perusuh, maka pemukiman itu serta merta lebih dulu hancur. Hal itu diungkapkan Praktisi Hukum Fileo Pistos Noija, SH menjawab Siwalima, kemarin.. Menurut Noija, banyak bukti yang memperlihatkan bahwa jaminan keamanan terhadap orang-orang kristen yang hidupnya dikelilingi kelompok tertentu terkesan tidak ketat sehingga membuka peluang besar akan hancurnya pemukimanan-pemukiman itu Dicontohkan, desa-desa yang berpenduduk kristen yang berada di kepulauan Kasui, kecamatan Seram Timur, kurang ada jaminan keamanan yang baik, sehingga ketika diserang perusuh maka disamping perkampungannya hancur, yang lebih parah lagi mereka dipaksa perusuh untuk beralih agama. Hal yang sama juga terjadi di Jemaat Salas, Kecamatan Bula. Dimana, kejadian ini sudah pernah dilaporkan Ketua Majelis Salas kepada Wakil Gubernur Bidang Kesra, Dra. Ny Paula Renyaan, agar mengevakuasi anggota Jemaat Salas. Sayangnya, Surat Perintah Wagub tertanggal 14 Agustus 2000 kepada Bupati Malteng itu tidak disikapi. Ya. "Karena tidak disikapi, maka semua anggota jemaat Salas kini sudah beralih agama," ujar Noija sembari berharap agar masalah ini harus mendapat perhatian serius dari Gubernur selaku PDS. Diakui, masalah ini merupakan pelanggaran HAM yang sangat berat. Karena itu, lanjutnya, yang diharapkan adalah bukan soal kerja saja, namun, lebih dari itu soal langkah-langkah konkrit. Menanggapi pernyataan Anggota Komnas HAM, Koesparmono Irsan, SH bahwa kasus Kasui jika tidak ditangani secara serius oleh PDS, maka akan menjadi isu internasional. Noija yang juga alumnus Fakultas Hukum Unpatti ini dengan cepat meralatnya. "Bukan akan menjadi isu internasional, tetapi sesungguhnya sudah menjadi isu internasional," tegas Noija. (mg5).
|