The Cross

Under the Cross

English
Indonesian
Search
Archives
Photos
Maps
Ambon Info
Statistics
Links

 

  References

  Refferal

  Want to Help?

  Feedback

  Pattimura

 


HTML pages
designed &
maintained by
Alifuru67

Copyright © 2000
1364283024&
1367286044

 


 

AMBON Berdarah On-Line
About Us


 

Menerapkan Syariat Islam, Mempercepat Disintegrasi - Sahetapy: Bayarannya Terlalu Mahal


Ambon, Siwalima (30 Nov) - Tekad Panglima Laskar Jihad, Jafar Umar Thalib untuk memberlakukan Syariat Islam di Maluku ditanggapi dingin anggota F-PDI Perjuangan DPRD Maluku, Pdt Chris Sahetapy sebagai mimpi di siang bolong, karena pemaksaan ideologi suatu kelompok terhadap kelompok lain tidak sesuai dengan ideologi Pancasila yang dianut Indonesia selama ini.

"Karena itu bila syariat Islam dipaksakan berlaku oleh kelompok tertentu di Maluku resikonya sangat berat, yaitu selain berhadapan dengan rakyat dan TNI/Polri, juga di sisi lain dapat mempercepat disintegrasi bangsa," ujar Sahetapy kepada Siwalima siang kemarin menanggapi ancaman Jafar Umar Thalib seperti dilansir harian ini bahwa pihaknya akan menerapkan syariat Islam di Maluku.

Menurut Sahetapy, sejak rusuh pecah di Maluku 19 Januari 1999 lalu, sudah terlihat secara jelas ada konspirasi kelompok tertentu yang dimainkan. Ini terlihat secara jelas melalui ide relokasi yang digulirkan mantan Kasum Letjen TNI Suaedy Marasabessy dan Thamrin Ely tahun lalu, dimana penghancuran basis-basis Kristen dan langsung dikuasai.

"Ini sudah terlihat secara jelas baik di Ambon maupun di Seram dan Buru, semua kantong-kantong pemukiman Kristen dihancurkan lalu dikuasai". Dicontohkan Sahetapy, dari Rumahtiga hingga ke Nania, Waai maupun Suli dan sebagainya, termasuk Seram Timur, sebagian Seram Barat, sebagian Seram Selatan dan Buru Utara Timur. Karena itu, kata Sahetapy, Penguasa Darurat Sipil melalui pembantu-pembantunya segera melakukan pembersihan di bekas desa-desa Kristen yang kini telah diduduki secara paksa oleh orang-orang yang bukan memiliki hak secara hukum di daerah itu.

"DPRD Maluku akan meminta laporan pertanggungjawaban tertulis gubernur selaku penguasa darurat sipil terhadap semua peristiwa yang terjadi saat diberlakukan hukum Darurat Sipil di Maluku 27 Juni lalu hingga kini. Sebab, eskalasi konflik setelah Darsi terhitung cukup tinggi dan membawa korban jiwa dan material yang cukup banyak".

Dia menilai, menjamurnya kelompok jihad di Maluku saat ini sudah harus menjadi tanggung jawab pemerintah diantaranya mengundang intervensi masuk ke Maluku untuk bersama rakyat di ini daerah mengusir kelompok jihad dari bumi Seribu Pulau ini. Dia bahkan menilai pernyataan Jafar Umar Thalib mengenai diberlakukan syariat Islam di Maluku telah menunjukan suatu tindakan subversi terhadap negara, sehingga Jafar harus segera ditindak.

"Saya kira statemen ini bayarannya cukup mahal karena bagaimanapun upaya merobah Pancasila juga bertentangan dengan doktrin TNI/Polri yang telah menunjukan kehebatannya untuk melindungi Pancasila dan negara kesatuan RI selama ini," tandasnya. Menurut Sahetapy, isu RMS yang dikembangkan selama ini merupakan lagu lama yang digunakan sebagai topeng untuk menyukseskan ideologi mereka. (fan)

From : Izaac Tulalessy - Wartawan Harian Umum Siwalima Ambon 


Received via email from: Alifuru67@egroups.com

Copyright © 1999-2000  - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML pages designed and maintained by Alifuru67 * http://www.oocities.org/ambon67
Send your comments to alifuru67@egroups.com