|
|
SERUPA TAPI TAK SAMA. Organisasi Laskar Jihad yang di Maluku, menegaskan bahwa mereka berbeda dengan Pasukan Berani Mati pendukung Presiden Gus Dur yang akan Jihad ke Jakarta. Sebenarnya mereka ini saling bermusuhan.
SEMARANG - Forum Komunikasi Ahlus Sunnah wal Jamaah (FKAWJ) selaku institusi yang mewadahi Laskar Jihad Ahlus Sunnah wal Jamaah menyatakan, laskarnya sama sekali tidak ada hubungan baik secara struktural dan koordinatif dengan munculnya pasukan berani mati pembela Gus Dur (Front Pembela Kebenaran) yang oleh sebagian media massa disebut sebagai ''Laskar Jihad'' pro-Gus Dur. Penjelasan itu disampaikan oleh Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) FKAWJ Jateng, Massadun ST, saat berkunjung ke Kantor Redaksi Suara Merdeka Semarang, Jumat kemarin. ''Hal ini perlu kami sampaikan guna menepis isu dan keraguan yang beredar di masyarakat bahwa perjungan Laskar Jihad Ahlus Sunnah wal Jamaah sudah keluar dari koridor keumatan. Dan kami tetap konsisten tidak ikut terlibat dalam kegiatan politik praktis, yang berkaitan dengan kekuasaan,''katanya. Pihaknya menyayangkan adanya tayangan di stasiun televisi yang menampilkan tulisan ''Laskar Jihad'' beserta anggota laskarnya pada saat memberitakan Pasukan Berani Mati pembela Gus Dur. ''Banyak donatur kami yang menanyakan, apa ada keterkaitan kegiatan laskar kami dengan pasukan berani mati. Nah, yang begini kan perlu diluruskan,'' tambah pengurus yang lain, Tommy Aslam. Massadun kembali menegaskan, organisasinya tidak akan pernah ikut serta dalam politik praktis. Laskar Jihad hanya membela kepentingan muslim, bukan penguasa, para jenderal, ataupun elite politik. Nama organisasi Laskar Jihad di bawah wadah FKAWJ pimpinan Ja'far Umar Thalib mencuat pada awal 2000, saat organisasi ini membekali anggotanya dengan latihan fisik guna membantu kaum muslimin dalam pertikaian bernuansa SARA di Maluku. Aktivitas mereka ini mendapat reaksi dari pemrintah dan aparat keamanan, karena pengiriman Laskar Jihad ke Maluku ini dikhawatirkan dapat memperuncing pertikaian tersebut. Meski di bawah hambatan dan rintangan, mereka tetap dapat masuk ke Maluku. (29t) Received via email from: Masariku@yahoogroups.com |