The Cross
Under the Cross

English
Indonesian
Search
Archives
Photos
Pattimura
Maps
Ambon Info
Help Ambon
Statistics
Links
References
Referral

HTML pages
designed &
maintained by
Alifuru67

Copyright ©
1999/2000 -
1364283024
& 1367286044


Ambon Island 

 

AMBON Berdarah On-Line
About Us

 

 

  Ambon Island

  Ambon City

 

 

   Latupatti

  Want to Help?

From: "Joshua Latupatti" <joshualatu@hotmail.com>
Date: Thu, 17 May 2001 10:25:29

PENDUSTA-PENDUSTA REPUBLIK
download artikel     Tanggapan-tanggapan Joshua Lainnya 

Salam Sejahtera!

Saudara-saudara sebangsa,

Saya ingin mengajak saudara memperhatikan beberapa berita di bawah ini, yang mengungkapkan "berbagai" peristiwa di sekitar Pulau Ambon! Saya akan memperlihatkan bahwa saya "tidak sembarangan" menyebut sebagian "sumber" sebagai "pendusta" dan "penghasut"!!! Silahkan menyimak!!!

Sdr. RUD SUG dan OGEB, silahkan mengomentari isinya, dan mohon agar to the point, tanpa basa-basi murahan yang tidak perlu, agar orang bisa menilai dan menarik kesimpulan!!!

MASARIKU UPDATE 13 MEI 2001
Dear all,

Baru hari ini wasantara di kota kami aktif kembali, jadi beta baru bisa kirim kabar lagi dari kota Ambon. Minggu, 13 Mei 2001 Pukul 13.30 WIT, Kembali terjadi penembakan di perairan teluk Ambon oleh warga Muslim terhadap warga Kristen yang menumpang speed boat tujuan Gudang Arang-Galala, yang mengakibatkan 3 orang meningal dunia dan 2 lainnya mengalami luka-luka yang cukup serius. Ketiga orang yang meninggal adalah:

1. Elsoes Kaya (25), mengalami luka tembak pada pinggul kiri.
2. Polly Manuputty (61), mengalami luka tembak pada kepala bagian belakang
3. Magdalene Manuputty/Pitris (65), mengalami luka tembak pada bagian pipi kiri.

Dan korban luka-luka adalah:
Ongen Manuputty, luka tembak pada pingang kanan dan Wolly Mahue, luka tembak pada paha kiri dan tangan kiri. Kedua korban luka-luka ini masis menjalani perawatan inrensif pada rumah sakit Dr. Haulussy Ambon.

SOURCE ASTAGA Date 2001-05-13
Speed Ditembak di Teluk Dalam Ambon, Tiga Tewas

Speed boat "Teluk Ambon" dari dermaga Benteng, Kecamatan Nusaniwe tujuan Desa Galala, Kecamatan Baguala, Kodya Ambon, Minggu sekitar pukul 14.30 WIT, ditembak di Teluk Dalam Ambon mengakibatkan tiga penumpang tewas. Data yang dihimpun Antara menunjukkan, tiga korban meninggal masing-masing Polly Manuputty (61) --beralamat di Desa Passo-- mengalami luka tembak di belakang kepala, Ny. Magdalena Pitris/Manuputty (65) --beralamat di Desa Suli-- mengalami luka robek pada pelipis kiri akibat terkena serpihan peluru dan tertembak pada bahu kiri, serta Elsoes Kaya (25) yang tertembak di pinggul kiri hingga tembus. Selain tiga korban meninggal, aksi penembakan itu pun mengakibatkan dua orang penumpang lainnya mengalami luka-luka yakni Ongen Manuputty (26) --beralamat Desa Passo-- tertembak di punggung kanan serta Wolly Mahue (33) --beralamat di Lateri-- mengalami luka tembak pada paha kiri serta tangan kiri.

SOURCE JAKARTA POST Date 2001-05-13
Speedboat attack kills two in Ambon water

AMBON, Maluku (JP): A violent attack took place in the waters off Ambon on Sunday when gunmen sprayed bullets at the speedboat Teluk Ambon at about 2:30 p.m., killing three people and injuring two others. The three fatalities were identified as the speedboat driver Selvianus Kaya, 25, and passengers Poli Manuputty, 61, and Magdalena Manuputty, 65, a local journalist quoted staff at the Haulussy General Hospital as saying.

JOSHUA:
Ketiga sumber di atas, "hanya melaporkan satu" peristiwa, yang sama di "Teluk Ambon", dengan "inti berita yang sama pula"!! Dua "sumber" di bawah ini, memberitakan berita yang sama, dan dua "berita lain", yang tidak diberitakan sumber-sumber di atas, atau sumber lain!!! Coba kita cermati beritanya, sambil mengingat satu istilah, yaitu "s e r a n g a n" (atas penumpang speedboat yg. Kristen, oleh penumpang speedboat yg. Muslim) !!!

SOURCE REPUBLIKA Date 2001-05-14
BAKU TEMBAK DI TELUK AMBON TEWASKAN 3 ORANG
Laporan: SUKIRNO

Ambon-RoL-- Pertikaian di teluk Ambon kembali menelan korban. Akibat aksi baku tembak antar 2 speedboat yang ditumpangi dua kelompok bertikai, 3 orang dikabarkan tewas dan 2 orang luka parah. Kejadian pada Ahad(13/05/01) sekitar pukul 14.30 WIT semakin menambah panas situasi kota Ambon, yang dalam beberapa hari terakhir terlihat tegang. Ketiga korban yang meninggal akibat tembak menembak itu adalah Elsius Kaya, Riry Manuputty dan Polly Manuputty. Sedangkan penumpang yang mengalami luka-luka adalah Holly Mahua dan Ongen Manuputty. Baik korban meninggal maupun luka saat ini juga dilarikan ke RSUD Haulussy Ambon. Sejumlah saksi mata mengungkapkan, aksi baku tembak yang terjadi di perairan Batu Merah, itu terjadi setelah sebuah speed dari arah Benteng yang hendak menuju ke Galala berpapasan dengan sebuah speedboat yang melaju dari Rumah Tiga menuju Batu Merah, di sekitar perairan Batu Merah. Tidak tahu siapa yang memulai, tiba-tiba kedua speed tersebut terlibat aksi baku tembak," kata Umar Hasan yang saat kejadian menyaksikan langsung kejadian itu dari depan bank Bapindo di pantai Mardika.

FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
MUSLIM AMBON LANCARKAN SERANGAN BALASAN DI TELUK AMBON, 3 KRISTEN TEWAS
Ambon, Laskarjihad.or.id (14/05/2001)

Setelah mendapat serangan di perairan teluk Ambon, Kamis (10/5) lalu, pada hari Ahad (13/5) sekitar pukul 14.30 WIT, muslim Ambon melancarkan serangan balasan terhadap pihak kristen. Serangan balasan kali ini dilakukan setelah Marinir TNI AL tidak berusaha menangkap pelaku penembakan terhadap speedboat warga muslim sebelumnya. Padahal, dalam Tablgh Akbar yang digelar di halaman Masjid Al Fatah beberapa hari yang lalu, umat Islam meminta agar TNI segera menangkap pelaku penembakan yang melukai Waisa (32), warga Waitomu, Kecamatan Leihitu. Aksi serangan balasan itu, dilancarkan terhadap sebuah speedboat milik kristen yang melayani rute Benteng – Galala. "Ketika speed berpenumpang 20 orang pemberontak Republik Maluku Selatan (RMS) melewati perairan Batu Merah, dari arah Rumah Tiga bergerak sebuah speed muslim. Begitu berpapasan, speed yang ditumpangi warga muslim langsung melepaskan tembakan," kata Hasan, salah satu saksi mata. Rentetan tembakan muslimin tadi, akhirnya mampu menghajar penumpang speed yang berjubel itu. Akibatnya 3 orang dinyatakan tewas dan 2 lainnya luka parah. Kristen yang menemui ajal adalah Elsius Kaya, Riry Manuputty dan Polly Manuputty.

JOSHUA:
Saya tidak tahu, "nama-nama korban" itu diambil dari mana, sebab "saksi" yang melihat dari jauh, "tidak mungkin bisa mengenal" para korban!! Bagi saya, kedua sumber ini cuma "menguping" dan ":tidak meliput langsung"! Hal ini sangat jelas terlihat pada nama korban "Magdalena Manuputy/Pitris", yang disebut "Riry Manuputty"!

Sementara "republika berdusta", dengan memberitakan kejadian tersebut sebagai suatu "baku tembak", "habib mereka, si laskar jarah", malah membantah "dusta republika ", dengan menyebut peristiwa tersebut sebagai "serangan balasan Muslim"!! Akibatnya, "saksi yang sama", ":Hasan", bisa memberikan "kesaksian yang berbeda" untuk satu peristiwa!!! Kepada "republika", si "saksi mata" ini mengatakan "tidak tahu siapa yang mulai", tapi kepada "laskar jahad", dia katakan "Muslim langsung melepaskan tembakan"!!! Jika "iblis" melawan "setan", yang nampak adalah "kebodohan"!!!

SOURCE REPUBLIKA
Date 2001-05-14
3 TEWAS, AKSI PENYERANGAN BERLANJUT DI AMBON; LAPORAN: SUKIRNO

Ambon-RoL-- Aksi penyerangan di perairan Ambon kembali terjadi. Bahkan serangan kali ini tergolong besar karena dilakukan diberbagai tempat dengan serempak. Akibat pertikaian pada hari Senin (14/05/01) itu dikabarkan 3 orang tewas. Korban tewas adalah Jamaudin Wenno (30) dan Fauzan Ely (3). Keduanya warga desa Lattu, kecamatan Kairatu, Maluku Tengah daratan Pulau Seram. Keduanya tewas saat speedboat yang ditumpanginya diberondong penyerang kristen di sekitar perairan Ori, Pulau Haruku. Sedangkan korban lainnya adalah, Hasan Lain (50). Hasan tewas setelah ditembak saat mengail ikan di perairan Laha, kecamatan Baguala, Ambon. Keterangan yang berhasil Republika himpun dari Posko Lattu di Batu Merah Ambon, pada Senin sore menyatakan, kejadian memilukan yang menimpa warga Lattu tersebut terjadi saat speedboat yang ditumpangi sekitar 20 orang warga Lattu diberondong tembakan oleh kelompok pengacau kristen di peraran Ori. "Saat itu speed melaju dari Lattu hendak menuju Tulehu. Sesampainya diperaiaran Ori, terlihat sebuah speed yang dibodinya bertuliskan Puri Indah melaju dari arah desa Kamarian, Pulau Seram. Begitu mendekati speed yang ditumpangi warga Lattu tersebut, speed Puri Indah langsung menghujani tembakan," kata Irwan Patty, ketua Kerukuan Amalattu di Ambon. Akibat serangan tersebut, lanjut Irwan, Jamaudin dan Fauzan langsung tewas seketika. Saat itu juga korban Fauzan langsung dilarikan ke desa Lattu. Sementara jenazah Jamaudin hingga berita ini belum ditemukan karena terjatuh di laut.

FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
KRISTEN LANCARKAN SERANGAN SEREMPAK
Ambon, Laskarjihad.or.id (14/05/2001)

Pada hari ini, Senin (14/5) kristen Ambon kembali melancarkan serangan serempak terhadap warga muslim. Serangan kali ini dilakukan pihak kristen di 3 lokasi perairan di sekitar kepulauan Ambon. Yakni, diperairan Hutumuri, Ori dan Laha Akibat serangan tersebut 4 orang meninggal dunia karena terjangan peluru yang dilepaskan kristen Ambon. Keempat korban yang meninggal tersebut antara lain Fauzan Ely (3) dan Jamaudin Wenno (30) keduanya warga Lattu. Keduanya meninggal saat speed yang ditumpanginya diserang para pemberontak kristen di perairan Ori, Haruku. Keterangan yang diperoleh dari Posko Lattu menyatakan, insiden penembakan terhadap speed yang penuh dengan warga Lattu, Seram itu terjadi diperairan Ori. Menurut mereka, saat itu speed bertolak dari Lattu hendak menuju Tulehu. Namun sesampainya di dekat perairan Ori, muncul speed kristen yang bertuliskan Puri indah di lambungnya, dari arah Kamarian. Begitu mendekati speed yang ditumpangi warga muslim tadi, speed Puri Indah itu langsung menghujani penumpangnya dengan tembakan. Akibatnya, 2 korban meninggal dan bebrapa penumpang lainnya mengalami luka parah. Korban Fauzan dilarikan ke desa Lattu, sementar hingga kini jenazah Jamaudin Wenno masih dalam pencarian karena terlempar di laut.

JOSHUA:
Di dalam bagian ini, terlihat bahwa "pendusta" dan "penghasut" cukup "kompak", dan karena itu, saya akan berikan komentar saya untuk keduanya sekaligus! Yang berbeda adalah "jumlah korban" (3 dan 4), dan akan saya bahas tersendiri!!!

Setahu saya, hanya ada tiga daerah Muslim di sekitar Kairatu, yaitu "Waimital" yang sering disebit "Gemba", "Waihatu" (di sebelah kiri Kairatu jika dilihat dari pantai), dan satu di antara Kairatu dengan Seriawan (di sebelah kanan), dan namanya "Waiselang"!!! Saya bisa saja "tidak tahu" bahwa memang sudah ada desa baru bernama "Latu"!!!

Jika anda melihat peta Pulau Haruku, maka di sebelah "utara", terdapat Desa "Pelauw" (Islam) dan "Kariuw" (Kristen), tetapi Kariuw sudah tak ada lagi (dibumi hanguskan)! Di sebelah "kanan/Timur" agak ke utara, terdapat Desa Kristen "Hulaliu"! Di antara Pelauw dan Hulaliu, terdapat "Desa O r i "! Di sebelah "kiri/barat" agak ke utara, terdapat desa Islam, "Kailolo", Kabau" dan "Ruhumony", yang berhadapan dengan desa "Liang" (Islam), "Waai" (Kristen yang sudah dibumihangus kan), dan desa "Tulehu" (Islam) di Pulau Ambon!!!

Jika anda berlayar dari Kairatu "lurus ke selatan", anda akan tiba di "Liang"! Dengan menyusuri pantai memutari tanjung ke selatan lagi, anda akan melewati "Waai", yang sepenuhnya dikuasai oleh "laskar jarah", dan tiba di "Tulehu"! Anda bisa "dipotong" oleh speedboat dari desa Kristen, "Seriawan" dan "Kamarian" di Pulau Seram, tetapi hal ini "mudah dipantau" dari "Pelauw" dan "Kailolo" (Haruku) serta "Liang" (Ambon)! Jadi, jika anda berlayar lurus ke Selatan ( apalagi kalau agak serong menjauhi Seriawan dan Kamarian), maka praktisnya, anda "aman terlindung" di kiri-kanan, sampai ke Tulehu!!!

Pertanyaannya, "mengapa anda harus menyimpang ke kanan", menuju Ori, sedangkan tujuannya adalah "Tulehu" di sebelah kiri??? Jika, katakanlah bahwa anda "hanyut terbawa arus", mengapa anda tidak "mampir" ke Pelauw?? Seandainya saja, anda diserang di "perairan Ori", oleh speedboat dari Seriawan atau Kamarian, maka serangan tersebut akan sangat mudah dipantau dari Pelauw yang "lebih dekat" ke anda, dan oleh desa Islam "Kulur" di Pulau Saparua, yang juga "lebih dekat" ke anda, daripada Seriawan atau Kamarian ke anda!!! Selain itu, "penyerang Kamarian dan Seriawan" mengambil risiko cukup besar , dengan serangan "bodoh" seperti itu!!!

Akibat "tuntunan kapten dungu", akhirnya, yang "meninggal" bukannya di bawa ke Pelauw yang "lebih dekat", atau ke Tulehu sebagai "bukti", tetapi dibawa kembali ke "Latu", dgn. risiko "diserang lagi" oleh Kamarian dan Seriawan??? Pada akhirnya, "serangan fiktif" ini selesai dengan "korban hilang", satu hanyut di laut dan yang lain "kembali ke Latu" (dan tentunya hilang juga)!!! Dusta yang menyedihkan atau bukan??

FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Korban meninggal ketiga juga terjadi di perairan Ori. Seorang nelayan muslim yang sedang berada di Bagan Ikannya dibunuh oleh kristen Kamarian. Setelah membunuh pemiliknya, selanjutnya penyerang kristen membakar Bagan tersebut. Hingga saat ini belum didapatkan nama korban meninggal tadi.

JOSHUA:
Inilah "korban ekstra" yang saya katakan tadi, yang luput dilaporkan oleh "partner sebar dusta" yang satu, atau pemberitaan yang lewat dari target "dusta", tetapi terlambat disepakati ulang! Karena itu, baik "nelayan", maupun "bagan"nya harus "lenyap", agar "duastanya" selamat!!! "nama korban" bukannya belum di dapatkan, tetapi "tidak ada"!!!

SOURCE REPUBLIKA
Insiden penembakan di laut yang menewaskan warga Muslim juga terjadi di perairan desa Laha. Dalam insiden tersebut, Hasan Lain (50) warga Laha tewas seketika setelah kepalanya ditembak dari belakang oleh warga kristen. Sulaiman, saksi mata mengungkapkan, peristiwa penembakan terhadap rekannya tersebut terjadi sekitar pukul 18.30 WIT. "Saat itu saya bersama Hasan sedang mengail di perairan Laha, tiba di bagan ikan miliknya, Hasan langsung naik ke bagan, sedangkan saya masih di perahu. Saat Hasan di atas bagan itulah, datang sebuah speed dari arah Hatiwe. Salah satu penumpang speed yang saya kenali bernama Adube, langsung menembak Hasan," kata Sulaiman.

FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Korban keempat adalah warga Laha yang bernama Hasan Lain (40). Dirinya meninggal setelah diserang oleh kristen yang mengendarai speed dari arah Hatiwe dan Tawiri. Menurut saksi mata, saat itu yang bersangkutan sedang mengail ditengah laut. Tiba-tiba datang sebuah speed dan langsung menembak korban. Korban meninggal seketika. Sulaiman, nelayan yang saat itu bersama-sama dengan Hasan mengungkapkan, saat itu dirinya bersama dengan Hasan pergi mengail. Tiba ditengah laut, Hasan naik ke sebuah rompong (Bagan). Saat itu, datang sebuah speed dari arah Hatiwe mendekati Hasan. Salah satu penumpang tersebut diketahui bernama Adebu. Adebu sendiri bagi kalangan nelayan di Laha sudah dikenal, sehingga tidak merasa curiga kalau orang itu akan berniat jahat. Namun tanpa diduga-duga, Adebu melepaskan tembakan ke arah kepala Hasan. Saat itu juga dia maninggal di tempat.

JOSHUA:
Secara sepintas, anda akan menangkap "keanehan pertama", bahwa "umur Hasan Lain" berbeda "10 tahun"!!! Berikutnya, si "saksi – Sulaiman" mengatakan kepada "republika" bahwa "bagan tersebut milik Hasan", tetapi kepda "laskar jahad", dia katakan "naik ke sebuah rumpon/bagan"!!! Seharusnya, si "republika" ini lebih "pandai berdusta" dari si "laskar", sebab "apa gunanya seorang pemilik bagan pergi ‘memancing’"??? Laha dan Tawiri dapat dikatakan sebagai "desa kembar", dan saya tidak mengerti mengapa "laskar dusta" menyebut "dari arah Hatiwe dan Tawiri", yang terpaut cukup jauh satu dari yang lain, lalu kemudian hanya menyebut Hatiwe saja!!!

Jika melihat peta Pulau Ambon, tentu anda akan berpendapat sama dengan saya, "melihat jarak, kecepatan dan bunyi mesin speedboat, faktor apakah yang masih tinggal untuk dijelaskan dengan istilah "t i b a – t i b a"??? Dalam hal ini, si "laskar jahad" masih lebih baik, karena menyebutkan bahwa "Adebu" itu "sudah dikenal" (unsur surprise)!!! Masalahnya, mengapa si Hasan harus ditembak dari belakang, padahal kedatangan "siapapun" di dalam situasi seperti ini, pasti akan diawasi dgn. curiga!!! Jika si "saksi" berada di dalam "perahu bagan", maka kemungkina besar dia akan "selamat", walau saya ragu bahwa dia "dapat melihat jelas peristiwa tersebut dan mengenali wajah "Adube"!! Jika dia masih di dalam "perahu" yang membawa mereka ke laut, saya tidak percaya kalau "Adube" mau "meninggalkan seorang saksi"!!!

Jika mungkin bahwa "Adebu" atau "Adube" ini adalah seorg. "nelayan", maka "membidik dan menembak "kepala" dari seseorang yang bergerak, di atas bagan yang beralun, dari speed boat yang bergerak cepat dan juga beralun, dengan satu tembakan dan "mengena" adalah "mujizat"!!! Ataukah hanya semacam "dusta murahan"???

SOURCE REPUBLIKA
Insiden berdarah juga terjadi di perairan Teluk Baguala, Ambon, setelah beberapa rombongan speed kristen menyerang kapal ikan Adeline 2 dan Adeline 3 I sekitar perairan Hutumuri. Akibat serangan tersebut, salah satu awak kapal, Muhammad Basri Tualasamonny (30) mengalami luka tembak di paha dan betisnya. Korban langsung dibawa ke rumah sakit Tulehu, Salahutu, Maluku Tengah daratan pulau Ambon. "Saat saya sedang makan siang di atas geladak kapal, tiba-tiba datang beberapa speed dari arah Haruku. Begitu mendekati kami mereka langsung melepaskan tembakan. Mendapat serangan mendadak saya langsung menyelinap di bagian mesin kapal. Tapi justru di bagain mesin itu saya mendapatkan tembakan di paha dan betis," kata Basri di RS Tulehu.

FORUM KOMUNIKASI AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Serangan pihak kristen juga dilancarkan terhadap warga muslim di perairan Hutumuri. Akibat serangan kali ini seorang warga Tial bernama Basri yang saat itu sedang mencari ikan di laut mengalami luka tembak serius setelah paha dan betisnya tertembus peluru. Hingga berita ini diturunkan korban masih di rawat di RS Tulehu. (ron)

JOSHUA:
Republika melukiskan "Muhammad Basri Tualasamonny (30)", sebagai "bagian dari rombongan nelayan yang berada pada dua kapal ikan", sedangkan "laskar jahad" melukiskannya sebagai "seorang nelayan", yang melaut sendirian!!!! Karena itu, "republika" harus mengatakan "beberapa speedboat" Kristen, sedangkan "laskar jahad" tidak! Lucunya, "beberapa speedboat itu hanya memakan "satu betis", dan tidak mendapatkan perlawanan!!! Lalu, entah bagaimana posisi si "Basri" di dalam perahu, sehingga "betis dan paha" nya kena tembakan, sedangkan bagian badan atasanya tidak, lalu siapa yang membawanya ke RS Tulehu! Bahwa hanya si "Basri" yang makan siang di geladak, menjauh dari yang lain, juga terasa aneh (persis seperti ibu Fatimah yang lagi duduk sendirian di bawah pohon di Gemba)!!! Karena dia menyelinap di balik mesin, hanya paha dan betisnya yang kena (luka serius, kata si laskar), tetapi, " mana ada kapal dengan mesin di geladak"???

Jika anda melihat di peta, Hutumuri itu sudah berada di luar Teluk Baguala, dan saya jadi heran bahwa di dalam suasana seperti sekarang ini, mengapa si "Basri" harus coba-coba ke sekitar pantai desa Kristen, kalau bukan untuk menantang, atau sebagai "umpan"!!? Jika rombongan penyerang benar berasal dari Pulau Haruku, maka kemungkinan besar mereka bergerak dari desa Kristen Haruku-Sameth atau Oma! Tapi, perbuatan ini pasti ‘tercium’ dari desa-desa Muslim di dekat situ, seperti Tulehu, Tengah-Tengah dan Tial!!! Anehnya lagi, desa Kristen Hutumuri yang dulunya dituduh sebagai "penerima 12 peti kemas berisi senjata dan amunisi, batuan Israel, Belgia dan Belanda, yang dibawa oleh sebuah kapal kontainer, ternyata "tidak bereaksi melihat "umpan di depan mata"!!?? Saya percaya, semua ini adalah "dongeng murah" untuk mendapatkan lisensi "h a l a l" bagi "perbuatan jahad" atau "rencana jahad" mereka!!!

Pendusta-pendusta rerpublik, dengan dusta dan hasutan yg. "menyedihkan" dan "memalukan"!!!

Salam Sejahtera!!!

JL.

Received via email from: Alifuru67@egroups.com

Copyright © 1999-2001  - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML pages designed and maintained by Alifuru67 * http://www.oocities.org/maluku67
Send your comments to alifuru67@egroups.com