|
|
From: "Joshua Latupatti" <joshualatu@hotmail.com> YANG DAMAI DAN YANG KETAKUTAN! Salam Sajahtera! Saudara-saudara sebangsa, Membaca situasi dan kondisi Ambon/Maluku akhir-alkhir (akhir-akhir -red) ini, saya bisa membagi masyarakat Ambon/Maluku ke dalam dua kategori besar, yaitu "kelompok yang damai" dan "kelompok yang ketakutan"! Penggolongan ini tidak didasarkan pada pertimbangan segi "agama", walaupun kegiatan keagamaan juga merupakan salah satu indikator yang diamati. Penggolongan didasarkan pa-'sikap warga' yang nampak pada kegiatan yang dilakukannya(kata dan tindak)! Kelompok Damai ini tidak mutlak berisikan warga yang cinta damai, tetapi mungkin labih tepat kalau saya katakan sebagai yang sudah "lelah atau jenuh dengan kerusuhan"! Kelompok ini biasa nya paling cepat "menyesuaikan diri" dengan situasi tenang yang dicapai, mencoba meletakkan masalah kerusuhan itu di belakang, dan berusaha menikmati hidupnya kembali di dalam ketenangan yang sudah lama tidak mereka rasakan. Di lain pihak, kelompok ketakutan juga bukan mutlak berisikan warga yang benci damai atau suka perang, tetapi yang kuatir pada akibat dan kelanjutan positif dari ketenangan yang dicapai. Walaupun mereka ingin sekali menikmati hidup normal mereka di dalam suasana tenang ini, pikiran mereka tidak sedikitpun bisa lepas dari 'dosa mereka ' di dalam kerusuhan tersebut!!! Mereka yang sudah biasa 'mengail di air keruh', biasanya takut memancing di air tenang, bening dan transparan, sebab 'ikan akan bisa mengenali wajah-wajah mereka'!!! Mari kita lihat cuplikan fakta berikut ini! CRISIS CENTRE DIOCESE OF AMBOINA Ambon, February 19, 2001 Berita ini memberikan "beberapa indikator" bagi kita. Konferensi ke 25 dari Angkata Muda Gereja Protestan Maluku (AMGPM) memperlihatkan bahwa di dalam kerusuhan, "pemuda Kristen" tidak hanya memikirkan masalah-masalah bertahan dan bertempur, tetapi memikirkan hal-hal lain seperti 'persiapan Konferensi ke25 AMGPM' ini!! Begitu situasi tenang dan kondusif tercapai, mereka segera 'menikmati hidup kepemudaan mereka, di dalam kegiatan organisasi yang berdasarkan agama'!! Hidup harus tetap jalan dan harus diisi dengan kegiatan-kegiatan positif! Kehadiran wakil-wakil Pemuda Islam setempat dapat kita lihat dari dua sisi. Dari sisi "Konferensi sebuah organisasi Pemuda Kristen", kehadiran wakil-wakil Pemuda Islam menghilangkan sebagian besar, kalau tidak seluruhnya, kemungkinan adanya tuduhan dan fitnahan seperti "konferensi Kristen RMS penyusun agenda kerja separatis"!!! Dari sisi lain, kehadiran wakil-wakil Pemuda Islam ini memperlihatkan bahwa "ada warga Muslim Ambon/Maluku yang masuk di dalam kategori 'kelompok damai' tersebut!!! Yang jauh lebih penting dari semua di atas adalah kenyataan bahwa "walaupun pohon Pela & Gandong sempat dibakar habis, tetapi akarnya masih hidup"!!! Walaupun tidak melibatkan campur tangan Pak Tani, secara alamiah pohon itu akan bertumbuh lagi, dan salah satu tunas barunya tiba-tiba muncul bersama konferensi ke25 AMGPM tersebut!!! Yang harus dilakukan oleh warga Ambon/Maluku, Salam-Sarani, adalah melindungi "pucuk muda" ini dari serangan hama penyakit seperti belalang, dan tikus-tikus lapar!!! Tunas muda - Pela & Gandong itu tidak hanya mencuat di situ saja!!! Saksikan yang satu ini!!! CRISIS CENTRE DIOCESE OF AMBOINA Ambon, February 19, 2001 Walau sempat dilanda beberapa kegalauan dan kepanikan, Wayame adalah desa "heterogen" yang masih tetap bisa dipertahankan! Bahwa kerusuhan maha besar yang melanda Ambon/Maluku masih belum mampu mencerai-beraikan warga Salam-Sarani desa Wayame, memperlihatkan bahwa 'akar Pela & Gandong' itu masih hidup!!! Hal ini juga memperlihatkan bahwa Wayame "tidak berada" atau "dapat melepaskan diri" dari "tekanan para perusuh yang tidak menhendaki adanya keharmonisan hidup Pela & Gandong di Ambon.Maluku!!! Bebas dari hama penyakit dan tikus-tikus lapar, hujan sekejap yang menyirami tanah yang masih penuh bara dan aroma kebakaran, telah mencuatkan satu lagi pucuk muda Pela & Gandong milik Salam-Sarani Ambon/Maluku!!!! Di samping sikap khas kesatria Siwalima yang diperlihatkan oleh warga Muslim Wayame, kita tidak boleh melepaskan pengamatan kita terhadap yang terjadi di salah satu 'basis Kristen', daerah Gudang Arang!!! Melihat wajah-wajah penolong yang Muslim, warga Kristen Gudang Arang yang terkenal "keras" seperti warga Benteng dan Kudamati, tidak sedikitpun memperlihatkan bekas-bekas kerusuhan panjang tersebut!!! Amarah dan dendam yang dalam dan panjang, pupus dalam sekejap oleh sebuah kebajikan!!! Saya tidak berusaha menyombongkan apa-apa, tetapi itulah "sifat alamiah dari warga Ambon/Maluku, Salam-Sarani, yang sempat "dirampas" di selama dua tahun terakhir ini!!! Inilah anugerah Tuhan yang diwariskan oleh leluhur kita, yang harus kita rebut kembali dan pertahankan, melalui perlombaan melakukan kebajikan, satu terhadap yang lain!!! Tentang kelompok yang lain, 'kelompok ketakutan", coba kita simak berita berikut! Source Dewan Pimpinan Pusat Forum Komunikasi AhlusSunnah wal Jamaah Satuan Gabungan Intel (SGI), Jum'at (16/2) sekitar pukul 12.00 WIT di kampung Tanah Lapang Kecil (Talake), Kodya Ambon. Anggota SGI yang bernama, Letda Zul Effendi kepergok massa kampung Talake hendak berbuat negatif dengan memasuki rumah Hasan Rumagia. Serempak massa berkumpul, sehingga anggota SGI (Gabungan Intel dari Mabes TNI - satu paket dengan Yon Gab) ditangkap massa, lalu diserahkan ke pihak Polres Ambon, setelah babak-belur.Hanya saja, masa yang menggebuki Zul Effendi tidak mengetahui kalau orang yang mencurigakan dan dihajar itu adalah anggota Intel. Mereka baru mengetahui setelah anggota Intel itu diperiksa pihak Kepolisian. Inilah "kelompok ketakutan" yang menganggap 'ketenangan & kedamaian' Ambon/Maluku, bukan sebagai berkat melainkan sebagai kutuk!!! Mereka sadar bahwa mereka "tidak bersih", dan di dalam terang perdamaian, "kekotoran mereka" akan semakin jelas terlihat! Karena itu, kerusuhan harus jalan terus! Ambon/ Maluku harus selalu diliputi kegelapan, supaya di dalamnya mereka bisa merejalela, tanpa kuatir bahwa 'kekotoran jubah putih mereka akan terlihat oleh umum'! Mereka tidak bisa tidur lelap di dalam suasana damai! Kejahatan tetap merongrong mimpi mereka! Hidup tidak bisa mereka nikmati lagi seperti sediakala, karena 'hantu keadilan' selalu membayang. Kegiatan keagamaan tidak lagi diisi dengan kesejukan Sorgawi, tetapi oleh panasnya hasutan, fitnahan dan niat jahat terelubung di balik ayat-ayat suci dan wajah santri! Ungkapan "Mayor(TNI) Kristen Ricky Samuel" adalah bukti nyata dari usaha-usaha 'membungkus dosa', dengan menggunakan agama sebagai ramuan utama bagi hasutan dan fitnahan beracun mereka! Kalap karena ketakutan terhadap keadilan dan kebenaran, kelompok ini berteriak "gelap, gelap, gelap!", dengan kedua tangan erat menutupi mata mereka, padahal cuaca amat cerah bermandikan sinar matahari!!! Coba kita teruskan! Source Dewan Pimpinan Pusat Forum Komunikasi AhlusSunnah wal Jamaah Saya tidak perlu berpanjang kalam untuk membuktikan bahwa berita dari "kelompok takut keadilan" ini hanyalah dusta besar!!! Anda cukup memperhatikan bahwa "inti" dari peristiwa 'Talake' ini yang adalah "penyitaan ratusan bom, amunisi dan senjata api' "tidak tercantum di dalam keseluruhan berita ini"!!! Itulah buktinya!!! Sadar sepenuhnya bahwa TNI dan Polri adalah pilar-pilar penopang ketenangan dan kedamaian, sebagai sarana menuju ke supremasi hukum dan keadilan, kelompok ini berusaha juga untuk meretakkan kedua pilar tersebut dengan jalan mengasut dan mengadu mereka!!! Untuk beberapa saat, usaha kelompok ketakutan ini seperti memperlihatkan hasil, lalu kemudian mati kutu, di dalam 'rekonsiliasi' TNI-Polri di MaKodam Ambon! Namun kita tentunya sadar, bahwa semakin kita berusaha untuk dekat dengan Tuhan, semakin gencar pula iblis berusaha menggoda dan menipu kita, agar kita menjauh dari Tuhan!!! Jika tidak, iblis bukanlah iblis!!! Kepada saudara-saudara Sarani Ambon/Maluku, saya ingin mengatakan bahwa kita tidak saja harus berterima kasih, mencontohi dan berlomba untuk berbuat yang sama terhadap saudara Salam kita, para pemuda Islam peserta Konferensi ke 25 AMGPM, dan warga Islam Wayame, tetapi kita sekarang dihadapkan pada tugas baru, yaitu melindungi mereka dari 'kelompok ketakutan' yang pasti tidak akan tinggal diam terhadap mereka-mereka yang berani menjalin hubungan dengan pihak Kristen, yang dianggap kafir dan haram!!! Akhirnya, izinkan saya memberikan dua contoh tambahan, dari 'hama penyakit' yang akan selalu merupakan ancaman, tidak saja bagi 'tunas muda Pela & Gandong' di dalam kehidupan kita, warga Salam-Sarani Ambon/Maluku, tetapi juga merupakan ancaman serius, bagi kehidupan bermasyarakat dan berbangsa di dalam negara ini!! Saat ini, saya sendiri tidak tertarik untuk mengomentari "sampah-sampah" ini, sebab ada hal-hal lain yang lebih penting dan berharga, untuk kita pikirkan dan kerjakan ber sama, sekarang ini!!! Salam Sejahtera!!! JL. contoh hama penyakit: eh ....jos ente jangan banyak omong dah.... From: "ridwan shamil" readone999@hotmail.com Hi! Dajjal Iblis!!! Sia-sia usaha lu mau bikin negara di Ambon, Received via email from: Alifuru67@egroups.com |