The Cross
Under the Cross

English
Indonesian
Search
Archives
Photos
Pattimura
Maps
Ambon Info
Help Ambon
Statistics
Links
References
Referral

HTML pages
designed &
maintained by
Alifuru67

Copyright ©
1999/2000 -
1364283024
& 1367286044


Ambon Island 

 

AMBON Berdarah On-Line
About Us

 

 

  Ambon Island

  Ambon City

 

 

   Latupatti

  Want to Help?

From: "Joshua Latupatti" <joshualatu@hotmail.com>
Date: Tue, 27 Feb 2001 12:57:19

RE: KALIMANTAN - LASKAR JIHAD MELEMPEM?
download artikel     Tanggapan-tanggapan Joshua Lainnya 

Salam Sejahtera!

Saudara-saudara sebangsa,

Bukannya saya ingin memanfaatkan tulisan Sdr. HARRIS untuk melampiaskan kejengkelan atau malah kebencian saya terhadap "laskar jahad" ini, walaupun saya amat berterima kasih dengan adanya tulisan ini! Merasa "tidak berjuang sendirian" di tengah-tengah belantara kemunafikan dan kebohongan, adalah bagaikan setitik air sejuk ditengah siang hari terik yang membuat langkah anda tetap berayun! Saya akan dikatakan amat bodoh, jika kesempatan langka ini sampai lewat tak termanfaatkan! Biarlah orang banyak mengenal "apa dan siapa" sebenarnya mereka-mereka yang menamakan diri dengan istilah "laskar jihad" itu!!!

Terima kasih Bung Harris Chandra, dan izinkan saya menggunakan buah pikiran saudara ini sebagai acuan bagi komentar saya!!

HARRIS CH.:
Date: Mon, 26 Feb 2001 12:45:38 -0800 (PST)
From:[Harris Chandra] <"harris_chandra@yahoo.com>
Subject: Kalimantan - Laskar Jihad melempem ?
To: "apakabar@saltmine.radix.net

Kalimantan - Laskar Jihad melempem ?
Melihat kejadian di Kalimantan, saya menjadi teringat peristiwa di Maluku. Waktu itu katanya orang-orang dari agama tertentu telah diserang oleh orang-orang dari agama lain dan "laskar jihad" dari Jawa pergi ke Maluku untuk membantu saudara-saudaranya.

JOSHUA:
Dengan memanipulasi istilah "Lebaran Berdarah", masyarakat Muslim senegeri ini memperoleh pemahaman yang keliru, bahwa Muslim Ambon/Maluku yang teraniaya. Padahal pada Hari Lebaran 19 Januari 1999, yang berdarah adalah warga Kristen!!! Menyadari bahwa "target tidak tercapai sesuai dengan rencana", mulailah AL FATAH menyebar utusannya kemana mana, untuk "menyebar seruan jihad", dengan memutar balikkan fakta, termasuk istilah "Lebaran Berdarah" yang mereka ciptakan sendiri !!! Berbagai kisah fiktif seperti "penembakan jemaah IED, penembakan orang yang lagi sholat, perkosaan terhadap wanita Muslim dan lain-lain cerita dusta, disebar melalui Mesjid-Mesjid besar di Jawa, Pertemuan-pertemuan Dakwah dan selebaran-selebaran!!! Para penyebar 'kisah bohong' itu bervariasi, mulai dari praktisi hukum, perwira Polisi yang merangkap tokok agama, sampai ke Imam dan Ketua Yayasan Al Fatah sendiri. Tidak ketinggalan, si Suaedi Marasabessy dengan kesaksian RMS palsunya!!!

Di luar Ambon/Maluku, Kisah dusta berbau hasutan itu disambut hangat oleh para politisi munafik seperti Amien Rais, Hamsah H, Ahmad Soemargono, dll, yang kemudian diterjemahkan ke dalam berbagai aksi 'demo dan anarkis' melalui sekian tabliq dan apel!! Secara 'resmi', gerakan ini kemudian diujud nyatakan ke dalam bentuk "laskar jihad", pada apel sejuta umat yang mendapat restu Amien Rais!!!

Ketika sebagian kecil "laskar jihad" ini beraksi di Jakarta dan Bogor, sebagian besarnya sudah menyusup ke Ambon/Maluku, sebagai bentuk 'pembangkangan' terhadap larangan Presiden!!! Di bawah hidung Kapolda Jatim dan Pangdam Sudi Silalahi, laskar laskaran ini bergerak dengan nyaman dan terlindung, sementara "ber peti-peti kemas persenjataan, amunisi dan perlengkapan perang standart TNI/Polri, masuk Ambon/Maluku lewat Pelabuhan Tanung Perak pula!! Peristiwa LEDAKAN NGANJUK turut memberikan gambaran dari operasi yang mengubah "Pesantren menjadi basis Milisi dan Sedekah menjadi Amunisi"!!! Semuanya DEMI PERSAUDARAAN ISLAM, kata mereka!!!

Proyek laskar laskaran ini melibatkan beberapa oknum TNI/Polri, mulai dari tingkat jenderal, seperti Wiranto, Djaja Suparman, Suaedi Marassabessy dan Sudi Silalahi, sampai ke tingkat kopral, seperti Rustam Kastor, dan ka lapisan terbawah. Pendukung-pendukung gerakan laskar lasaran ini antara lain seperti ormas KISDI & FPI, media Sabili dan Republika, dan semuanya berada di bawah payung MUI. "Sadaqah" dari sebagian umat Islam Indonesia, dari para Habib di Arab, mengalir ke berbagai rekening Bank, seperti Bank BCA dan BNI-46 di Ambon, yang dikoordinir secara baik oleh bekas Menkeu kita, Fuad Bawazier!!!

Lalu Ambon/Maluku pun porak poranda karena proyek "Persaudaraan Islam" yang memiliki semangat penghancur maha besar itu!!

HARRIS CH:
Saya bukannya mau mengadu domba, tetapi saya menjadi heran karena tidak ada reaksi dari laskar jihad untuk membantu para saudara-saudara seagama di Kalimantan.

JOSHUA:
Jangan tanyakan betapa besarnya keheranan saya! Untuk memperhalus sisi barbarian mereka, sebagian dari pucuk pimpinan laskar laskaran jahad ini mencoba bersembunyi di balik misi sosial dan dakwah! Kata mereka, yang dikirim ke Ambon/Maluku adalah juga 'sarjana', 'juru dakwah', 'tukang', 'dokter', 'paramedis', sampai ke 'praktisi hukum'! Melalui situs 'laskar jihad', mereka sibuk sekali menyebut berbagai 'kegiatan sosial dan gerakan kebersihan, pelayanan kesehatan pada 'pos kesehatan/klinik', serta 'pengajian dan dakwah' untuk membangun spiritual Muslim Ambon/Maluku!!!

Tetapi, ketika Bengkulu, Jawa Tengah dan Jawa Barat ditimpa bencana alam, tidak satupun 'hidung jihad sosial' yang muncul di sana!!! Mana para tukang yang sanggup memperbaiki rumah yang hancur? Mana para dokter dan paramedis yang bisa memperhatikan kesehatan para korban? Mana para 'tukang dakwah' yang bisa menghibur warga yang notabene 99,99% Islam, saudara mereka??? Warga Madura yang terlantar di berbagai daerah Kalimantan dan Jawa, seperti di Semarang, sepertinya haram dikunjungi oleh 'Yang Dipertuan Agung Panglima Besar Laskar Jihad, Ustadz sahabat Rasullulah, Jaffar Umar Thalib", tetapi ke DPR untuk mengibuli umat dengan jumlah korban Muslim Batu Merah yang berubah ubah serta dua mayat fiktif, dia tak mau ketinggalan!! Jika "Sambas" hanya disuguhi oleh beberapa demo asal asalan di Jakarta, kemudian terlupakan, masakan kita bisa mengharapkan 'laskar Alloh yang gagah perkasa' ini untuk menengok "Sampit"???

Setelah merasa bahwa bagaimanapun juga, sifat bar barian mereka tidak bisa selalu ditutupi, tujuan perjuangan mereka yang semula hanya didasarkan oleh "persudaraan Islam", lalu diubah atau dipecah menjadi 'perjuangan membela integrasi', yang didasari pada sikap patriotisme dan nasionalisme sejati!!! RMS dan FKM yang diklaim sebagai "melulu Kristen Ambon/Maluku", lalu dijadikan komoditi penunjang 'sifat ksatria bela negara' mereka!!! Sayangnya, 'sifat yang mulia' ini tidak berlaku di Aceh untuk GAM! Kalau dilihat dari segi 'fanatisme sektarian' (sesama Muslim), absennya 'laskar jahad' di Aceh masih bisa kita pahami, walaupun nantinya disebut 'patriotisme dan nasionalisme seiman'!! Tetapi, warga Muslim Aceh itu juga menderita lahir bathin kan??? Dimanakah 'tim sosial laskar jihad' yang dibangga banggakan itu??? Yang amat lucu tetapi cukup memprihatinkan adalah bahwa, sementara 'laskar jahad' ini tak mampu menunjukan 'solidaritas Islam' mereka pada para saudara seiman di Aceh, para aktivis GAM yang juga Muslim, mencari perlindungan ke Amerika Serikat, musuh 'laskar laskaran' yang dicap "kafir-haram" itu!!! Para Pejuang GAM memilih berjuang dari Amerika, dan bukan dari Arab atau Afganistan!!! Apakah mereka ini 'lebih rendah Islamnya dari Islamnya laskar jihad'???

HARRIS CH.:
Kelihatannya para laskar jihad itu kencing dicelana karena ketakutan jika harus menghadapi para orang dayak yang benar-benar menginginkan perang.

JOSHUA:
Walaupun pada dasarnya saya sependapat dengan Sdr. Harris, ada beberapa hal yang mesti kita pikirkan juga, sesuatu yang lebih dari sekedar rasa enggan atau takut!

Motivasi: Perubahan-perubahan atau percabangan tujuan perjuangan dari 'misi keagamaan' menjadi 'misi sosial', lalu 'misi mempertahankan integrasi', memperlihatkan bahwa sejak awal, gerakan ini sudah memiliki 'motivasi yang salah'!!! Untuk bergerak di Aceh, Sambas atau Sampit, mereka bukannya disemati, tetapi malah dilumpuhkan oleh motivasi sendiri!!! Atau apakah tidak lebih baik kalau dikatakan bahwa laskar laskaran ini tidak memiliki motivasi apa-apa???

SDM: Mereka sekarang mengalami kesulitan SDM, sehubungan dengan 'banyaknya korban' dan 'banyaknya pembelot',selaini kesulitan di dalam usaha merekrut laskar baru! Umat Islam tidak pernah diberitahukan secara jujur, berapa korban laskar jihad sebenarnya! Walaupun Kampus Unpatti, misalnya, sudah amblas dimakan angkara, orang tidak pernah akan tahu, bahwa hancurnya Kampus Unpatti dibarengi dengan pembangunan kuburan masal laskar jihad di dalam kompleks Unpatti! Itu baru Unpatti! Belum lagi mayat yang dipotong potong agar pas dijahit di dalam karung, untuk dibuang ke laut!!! Yang membelot juga tidak sedikit, karena merasa tertipu dengan slogan 'misi sosial' dan 'kerja di perkebunan'! Setelah sadar bahwa mereka diperalat sebagai mesin pembunuh, penjarah dan pemerkosa, sebagian dari mereka menyelinap pulang ke desa asal dengan bantuan warga Kristen Ambon/Maluku, dan sebagiannya menjadi Kristen! Berkurangnya kepercayaan dan naiknya biaya perekrutan laskar baru, membuat mereka kekurangan SDM. Sementara itu, keberadaan Batalyon Gabungan juga membawa pengaruh yang tidak kecil! Hakekat YonGab sendiri memperkecil kemungkinan adanya desertir TNI/Polri yang leluasa bergerak tanpa terdeteksi! Peritiwa Pemberangusan Komando Siluman Wijaya II, membuat para desertir berpikir dua kali untuk ikut beraksi, belakangan ini!!! Tertutuplah salah satu sumber SDM yg. amat berharga bagi laskar jihad ini!!!

Dana (fulus): Sekaya atau sefanatik apapun seorang donatur, dia akan berpikir dua kali untuk terus memberikan sumbangan sadaqah kepada gerakan yang tidak membawa hasil seperti yang diinginkan. Warga Muslim yang sadar bahwa sadaqah mereka telah disalah gunakan, juga mulai urung memberi! Biaya-biaya permainan politik dari berbagai 'tokoh pendukung', termasuk 'biaya menyewa demonstran' juga tidak sedikit! Pengalihan prioritas dari 'merusuhkan Maluku' ke 'merusuhkan Jawa', tidak saja menyerap dana, tetapi juga sebagian SDM dari Maluku!

Itulah semua yang saya sempat pikirkan, dan yang jauh di atas sekedar rasa enggan atau takut!!! Melihat opini umum yang mulai berbalik, situasi di atas bisa saja melahirkan ketakutan yang luar biasa, tidak saja terhadap keharusan melakukan berbagai kegiatan di Aceh dan Sampit, tetapi terhadap eksitensi laskar jihad itu sendiri!!! Silahkan dtambahkan jika masih ada yang lain!

HARRIS CH.:
Atau laskar jihad itu hanya orang bayaran untuk membuat ribut di Maluku ?

JOSHUA:
Apakah ada 'sukarelawan sosial' yang harus direkrut seharga ratusan ribu rupiah, dan yang kemudian naik menjadi jutaan rupiah, per orang? Adakah 'pembela kebenaran' yang menjarah, me rampok, harta benda orang-orang yang dianggapnya kafir lagi haram? Adakah perjuangan di jalan Allah yang menghalalkan perkosaan, baik terhadap kaum yang disebut kafir, maupun terhadap saudari Muslimah sendiri? Apakah semangat dan tekad untuk mati syahid di jalan Allah, demi kebenaran, harus didukung dengan menggunakan perangsang keberanian saperti serum anjing gila? Apakah keberhasilan suatu misi sosial bisa diukur dari kemampuan melahirkan bayi haram sebanyak 40 orang perhari??? Mengapakah sebuah perjuangan suci (katanya begitu) harus diupayakan melalui berbagai kebohongan dan hasutan???

Saya rasa, jawaban saya bagi pertanyaan Sdr. Harris ini adalah:
"Ya! Dengan menunggangi agama Islam untuk menipu dan membodohi umat Isla

Salam Sejahtera!!!

JL.

Received via email from: Alifuru67@egroups.com

Copyright © 1999-2001  - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML pages designed and maintained by Alifuru67 * http://www.oocities.org/maluku67
Send your comments to alifuru67@egroups.com