|
|
Senin, 21 Mei 2001, 10:13 WIB Ambon, Senin Situasi Kota Ambon yang memanas dengan adanya aksi penyerangan sekelompok massa berpakaian loreng di kawasan pemukiman Mardika dan Soya Kecil, Kecamatan Sirimau, Kodya Ambon, Minggu malam (20/5), pada Senin pagi kembali tenang dan terkendali. Akibat pertikaian itu mengakibatkan enam orang warga meninggal, yaitu Rafelus Ferdinandus, Rudolf Gaspers, Weinan Tomasoa, Petrus, Brury Toisuta dan Setsisi Sebenan. Selain itu, 17 warga mengalami luka berat dan ringan, di samping belasan unit rumah penduduk di kawasan Mardika dan Soya Kecil terbakar. Tiga unit rumah penduduk di kawasan Karang Panjang juga terbakar akibat dihantam mortir maupun dibakar para penyusup itu. Sejumlah saksi mata kepada Antara, hari ini mengatakan, oknum-oknum berpakaian loreng itu berhasil menyusup ke lokasi permukiman warga di saat aliran listrik di kawasan Mardika dan Soya Kecil padam sejak pukul 16.00 WIT hingga pukul 21.15 WIT. Sejumlah warga setempat menyatakan penyesalan serta mempertanyakan pola pengamanan yang dilakukan aparat keamanan Yonif 521/Brawijaya, karena kenyataannya oknum-oknum tidak bertanggung jawab itu dapat menyusup masuk hingga ke pemukiman penduduk tanpa diketahui aparat. "Bayangkan saja jarak antara pos aparat 521/Brawijaya dengan permukiman kami hanya sekitar 25 meter, namun tidak bisa diantisipasi aparat keamanan, karena para penyusup itu berhasil masuk ke pemukiman untuk membantai warga dan membakar rumah penduduk," ujar sejumlah warga Soya Kecil. Mereka pun mencurigai aksi penyerangan itu dilakukan oleh orang-orang bayaran dan sudah terlatih serta mengetahui seluk belum daerah itu dengan baik. Aksi penyerangan itu pun mengakibatkan terjadinya pengungsian warga secara besar-besaran untuk mencari tempat perlindungan yang dianggap lebih aman. Kendati situasi Kota Ambon, Senin ini sudah terkendali, namun sebagian besar warga di kawasa! n Mardika, Soya Kecil dan Karang Panjang masih terlihat mengemasi barang-barang untuk mengungsi ke daerah pemukiman lain yang dianggap lebih aman. Penguasa Darurat Sipil Daerah Maluku, Saleh Latuconsina maupun Pangdam XVI/Pattimura Brigjen TNI I Made Yasa belum bisa dikonfirmasi tentang insiden tersebut. (Ant/ima) Copyright © 2001 Kompas Cyber Media. All right reserved. Privacy Policy
|