|
|
PERISTIWA KERUSUHAN DI LATA-LATA
Catatan : Tulisan ini dikutip sesuai aslinya, dari sebuah block note yang diseludupkan keluar dari Lata-Lata. Block note ini kemudian dibawah oleh ketua Klasis GPM Bacan dan diserahkan pada komisi umum persidangan sinode XXXIV GPM di gedung Baileo Oikumene Ambon. Penulis tidak mencantumkan namanya pada block note ini, namun hanya disampaikan secara lisan. Demi keselamatan penulis maka kami tidak mencantumkan namanya disini. Demikian pula beberapa bagian buku ini kami sensor, berkaitan dengan pertimbangan strategis penyelamatan mereka. Pada tanggal 05 Pebruari 2000, terjadilah atu peristiwa tragis yang menyebabkan hancurnya desa Lata-Lata. Sekaligus menghancurkan pula kehidupan umat gembalaan Yesus Kristus. Desa Lata-Lata diserang oleh pasukan Jihad sebanyak kurang lebih 10.000 orang, dan merupakan pasukan jihad gabungan dari Ternate, Tidore, Makian, Kayoa, dan Bacan. Termasuk seluruh desa yang ada di wilayah kecamatan Bacan. Alat perang merekapun canggih, diantaranya: Senjata api, granat, bom rakitan, senjata rakitan, panah wayar dsb. Dan justru karena kecanggihan alat perang mereka ditambah dengan jumlah pasukan jihad yang begitu banyak, menyebabkan kami tidak sanggup bertahan. Bayangkan saja jumlah pasukan mereka 10 000 jiwa lebih, dibandingkan dengan jumlah jiwa perang desa Lata-Lata yang hanya sekitar 400 orang, tentu saja tidak berimbang. Di lain pihak mereka kuat karena ada aparat kemanan yang turut terlibat di dalam penyerangan itu. Tindakan inilah yang tentu saja kita semua sesalkan dan tidak pernah kita bayangkan akan terjadi seperti ini. Akibat serangan tersebut menyebabkan 34 nyawa warga desa Lata-Lata melayang seketika, dan 3 orang ditawan pasukan jihad. Dua orang anak Berty Safaty ditawan ke Kayoa, dan satunya lagi sekarang sudah dikembalikan.. Sedangkan satu orang anak perempuan yang usianya baru satu tahun lebih, ditawan ke Tidore, yaitu anak dari bapak Enos Kueso. Anak tersebut sampai sekarang belum dikembalikan. Adapun nama-nama korban kerusuhan tanggal 05 Pebruari 2000 antara lain sbb: 1. Maria Faici Almarhum {Matius Tarusi} ditembak mati oleh Fiber disekitar tanjung Soko, saat memancing ikan disekitar tanjung tersebut mayatnya ditemukan di depan desa Sidonga Palu dikebumikan disana, sedangkan ke 33 orang yang meninggal dalam pertempuran hari itu, mayatnya telah kami kebumikan melalui upacara pemakaman secara kristen danmereka digelar sebagai 'MARTIR KRISTUS". Selain ke 34 korban jiwa tersebut diatas, ada pula data jemaat Akedabo yang meninggal di Lata-lata antara lain ; 1. Pdt. Yusuf Pattiasina Bapak Pendeta dibawah ke Bokimiake dengan cara diikat tangannya dihadapan aparat kepolisian Kecamatan Bacan bersama aparat TNI, beliau sempat mendapat ancaman dan hinaan serta fitnah dari Kapolsek Labuha, Bpk. Tanase, beliau dituduh sebagai provokator di desa Akedabo dan Lata-lata. Dan perlu diketahui bahwa rombongan aparat keamanan yang tiba di Goji saat itu bukan seluruhnya aparat keamanan saja tetapi juga bapak kepala wilayah kecamatan Bacan, Bpk. Taha Albaar, BA. Jadi sudah jelas bahwa mereka-mereka inilah yang menginginkan kematian Pdt. Y. Pattiasina. Kemudian perlu diketahui pula kisah penangkapan Bapak Pendeta beliau sebetulnya selamat dari ancaman pembunuhan namun sangat disayangkan beliau sempat dilihat oleh orang-orang Bobo, yang datang bertamu dipondok Bapak Dolfus, nama dibelakang Seromadopo. Dari sinilah mulai tersiar berita ke desa-desa tetangga bahwa beliau ternyata ada di Lata-lata. Akhirnya "rombongan Baha" pun mulai beraksi saat ini Sabada menunjukkan sikap sebagai seorang Tentara, membombardir pantai Goji dengan Bom rakitan, menyebabkan semua orang lari tunggang-langgang. Sementara Baha dengan pedang terhunus ditangannya sambil menyerukan ancaman masyarakat Lata-Lata, katanya, "kalau sampai hari ini Bapak Pendeta Pattiasina tidak berhasil ditangkap maka besok pasukan Jihad akan datang menyerang kembali penduduk desa Lata-Lata, yaitu serangan "pembersihan" dan sudah jelas pasukan jihad akan memaksa orang Lata-lata sendiri mencari dan membunuh Bapak Pendeta Patty". Itulah ancaman yang dirancang oleh Baha dan teman-temannya. Jadi selain Baha dan Sabada, Cul dari desa Bosua pun turut terlibat dalam pembunuhan ini. LATA-LATA MASUK ISLAM KARENA PAKSAAN DAN INTIMIDASI Beberapa hari setelah peristiwa kerusuhan tanggal 05 Pebruari 2000, dan pada saat itu semua warga desa Lata-lata berada di puncak gunung Seromadopo dan dipinggiran-pinggiran pantai mulai dari pantai Goji, Tagewa, Seromadopo sampai daerah sekitar Sarang burung, datanglah ancaman dari kepala desa Bokimiake dan Baha. Mereka memanfaatkan kesempatan pada saat bapak Welem Takala dan beberapa orang temannya pada hari minggu pagi tanggal 06 Pebruari menaikkan bendera putih sebagai tanda kekalahan (menyerah) pada pasukan jihad. Tapi bukan berarti menyerah untuk masuk islam. Kami beranggapan bahwa mungkin setelah kami menyerah untuk berperang, kemungkinan ada kebijakan dari PEMDA MALUKU UTARA untuk mengevakuasi ke tempat yang aman. Ternyata bukan itu yang kami alami malahan ancaman paksaan dan intimidasi yang kami terima. Cara pertama yang mereka tempu yaitu meminta kepala desa menghadap kepala desa Bokimiate dengan Baha. Dan pertemuan itu dilaksanakan diatas bodi jadi negosiasi antara kepala desa Lata-lata dengan kepala desa Bokimiate berlangsung diatas laut, tepatnya didepan pasar Lata-Lata (jembatan). Sementara warga masyarakat hanya menyaksikan pertemuan itu dari jauh. Dan kalimat yang diucapkan Kades Bokimiate saat itu hanya satu kalimat kata beliau "Bapak Kades Lata-lata, segera hubungi bapak punya masyarakat supaya keluar menyerahkan diri dan harus siap masuk islam". Hanya kalimat ini yang keluar dari mulut beliau tanpa ada persyaratan atau tawaran apapun dari bapak Kades Lata-Lata. Andaikata saat itu kades Lata-Lata masih punya alasan ini dan itu maka sudah pasti beliau akan dibunuh diatas bodi. Akhirnya dengan hati yang hancur bercampur kesedihan, Kades Lata-lata terpaksa menerima kenyataan itu walaupun pahit rasanya. Dan setelah "berita paksaan" itu sampai ketelinga kami semua, tidak ada satupun yang dapat menahan tangisnya. Jadi betapa menderitanya kami, baik secara lahir maupun bathin. Seolah-olah kami semua adalah orang-orang yang sudah tidak memiliki hak hidup lagi didunia ini. Kemudian sesudah berita ini diterima oleh bapak kades, selanjutnya dikoordinasikan dengan bapak pendeta Patty, ternyata beliaupun menyetujui hal itu. Sebab saat itu tidak ada tawaran apapun kecuali harus mengikuti kemauan mereka jika kami berani menolak tawaran mereka maka bayarannya adalah nyawa. Akhirnya kami semua sepakat menyetujui kemauan mereka, dengan satu tekad "demi mencari keselamatan jiwa maka kami harus bersikap cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati". Dengan berlandaskan pada keyakinan bahwa walaupun kulit kami berubah menjadi putih namun hati kami tetap merah. Dan kami bertekad untuk tetap menjadi jemaat GPM, sampai kapanpun. Dan cerita selanjutnya setelah kades Bokimiate mendapat jawaban positif dair kades Lata-lata mengenai peralihan agama beliau kemudian mengundang kepala pasukan jihad Kayoa, datang di Bokimiate. Selanjutnya kades Lata-lata bersama Sdr. Noku diundang ke Bokimiate. Mereka diundang menghadap kepala pasukan jihad untuk menyatakan kesediaannya masuk islam. Jadi surat pernyataan yang dibuat kepala desa hari itu dihadap kepala pasukan jihad dan dikawal oleh para pengawalnya dengan pedang pencabut nyawa Dan orang yang ditunjuk menjadi saksi pernyataan adalah Saudara Noku Faici dan Niko Gioma. Jadi sampai sekarang dari golongan Islam menganggap mereka bertiga sebagai "penyelamat umat" yang ada di Lata-Lata. Jadi berita yang sekarang ini tersiar di berbagai media masa bahwa "Lata-Lata masuk Islam karena kemauan sendiri" adalah berita bohong. Semoga dengancpenjelasan ini saudara-saudara umat Kristen di Manado, Ambon dan dimana saja, termasuk umat Kristen diseluruh dunia, tolong maafkan kami dan tolong selamatkanlah kami dari penderitaan yang kami alami saat ini. Karena keputusan menganut agama Islam memang telah mencoreng nama baik umat Kristen, namun perlu saudara-saudara pertimbangkan bahwa keputusan ini kami ambil dalam keadaan terpaksa. Sebab andaikata iman kami sebesar sebiji sesawi, seperti yang diungkapkan Yesus dalam Alkitab, maka kami siap bertahan dan siap pula untuk dibunuh. Tapi karena kami semua takut mati maka disinilah letak kelemahan kami sebagai orang-orang berdosa. Jadi sudah jelas bahwa status kami sekarang ini adalah "PETRUS". Justru itu kami harapkan segera ada pertolongan, supaya kami tidak melangkah lebih jauh menjadi "YUDAS". Itulah harapan dan keyakinan kami semua. Selanjutnya mengenai permintaan nama-nama KK yang ingin kembali ke agamanya semula, perlu diketahui bahwa kami semua ingin kembali. Sebab setelah kami menerima informasi dari kalian, maka kami mencoba menghubungi melalui pendekatan dari pintu ke pintu, ditambah lagi dengan pendekatan persuasif oleh ketua-ketua RT, ternyata hasilnya sama. Dan bukan hanya sebatas itu kami simpulkan, tetapi juga berdasarkan pengamatan kami selama ini, ternyata Islam yang kami anut sekarang ini hanya menempel di kulit saja. Jadi dalam buku ini kami mencoba memberikan data jumlah jiwa penduduk desa Lata-Lata per RT, supaya dapat diketahui oleh saudara-saudara. DATA JUMLAH JIWA PER RT
RT.01 : 123 orang STRATEGI PENYELAMATAN Berikut ini ada beberapa tawaran dari kami menyangkut upaya saudara-saudara untuk menyelamatkan kami. Tawaran dari kami sbb : .................... Cat : Bagian ini tidak bisa kami ungkapkan terbuka sesuai yang tertera pada buku aslinya, mengingat sifatnya yang strategis bagi upaya penyelamatan saudara-saudara yang masih terjebak disana. INFORMASI LAIN - LAIN 1. Jumlah anggota pasukan 511 Brawijaya yang sementara bertugas di Lata-Lata sebanyak 14 orang. Sesuai informasi bahwa mereka akan segera berangkat pulang ke Jawa karena situasi keamanan di Lata-Lata sudah benar-benar pulih kembali. Acara perpisahan sudah dilaksanakan pada tanggal 16 yang lalu. 2. Ustadz yang bertugas di Lata-Lata sekarang ini hanya satu orang. Asalnya dari Tabah-Cempaka, Kec. Jailolo. 3. Sampai sekarang perjanjian ganti rugi untuk bangunan kami belum ada sesenpun yang kami terima. malahan kami berusaha sendiri. 4. Posko Keadilan Peduli Umat {PKPU} yang katanya punya misi peduli umat, padahal sekarang sudah lari meninggalkan kami. AMANAT KAMI 1. Tolong sampaikan kepada Sinode GMIM, GPM dan gereja-gereja yang ada di Manado bahwa kami membutuhkan dukungan doa. 2. Khusus Sinode GPM, tolong disampaikan bahwa kami tetap milik GPM atau menjadi gereja manapun, yang penting kami berhasil exodus dari Lata-Lata. 3. Amanat khusus untuk Pdt. Y. Garera, tolong bapak awasi warga Lata-Lata yang ada di MAnado, kalau bisa jangan kembali ke Lata-Lata seperti Telda. Sebab setiap keluarga kita yang kembali ke Lata-Lata harus siap masuk Islam. Kalau tidak mau resikonya dibunuh. Jadi sekali lagi mereka tidak perlu ke Lata-Lata karena kami juga berusaha keluar. Dan yang kedua, tolong siapkan lokasi kami di Manado. KATA-KATA HINAAN Menurut orang Islam : NAMA-NAMA YANG PANTAS MASUK DAFTAR HITAM Nama-nama dibawah ini adalah nama-nama yang pantas menjadi buronan umat kristen seandarinya situasi tetap kacau. 1. Taha Albaar, BA (Camat Bacan) sudah pensiun PERMINTAAN 1. Kalau ada rol film, tolong kirim 1 buah supaya ada kesempatan kami membuat dokumentasi desa Lata-lata yang hancur saat ini, juga lokasi desa baru dan kehancuran rumah gereja yang saat ini tinggal puing-puing saja. 2. Tolong rahasiakan buku ini, termasuk penulis dan pembawa buku ini sebab kalau sampai tertangkap atau tercium oleh wartawan maka bayarannya sudah pasti NYAWA. Itu sudah menjadi harga mati, yang sudah tidak bisa ditawar-tawar lagi. Sekali lagi, tolong rahasiakan. 3. Tolong sampaikan amanat kami buat Pdt.Welem Hetari dan Pdt.Z.Pattipelohy di Batang dua bahwa kami meminta dukungan doa mereka. Amanat yang sama pula untuk Pdt. Y. Faici. 4. Yang sampai saat ini belum ada berita mengenai alamatnya. NAMA JEMAAT LATA-LATA YANG MENINGGAL SETELAH KERUSUHAN 1. Yakob Gama CATATAN 1. Buku ini sebenarnya rencananya kami kirim ke Manado, namun karena belum ada perhubungan Lata-lata - Manado maka terpaksa kami kirim ke Seram. 2. Untuk mengetahui maksud-maksud penting dalam buku ini, tolong hubungi Pdt.W.Hetharie, Sth. 3. Yang kami banggakan Bapak Pdt.Mahupale,Pdt.W.Hethari, dan lebih khusus Bapak Ketua Sinode......tolong selamatkan jemaat Lata-lata, sebab kami tetap bertekad menjadi jemaat GPM. 4. Semua maksud yang kami sampaikan, dalam buku ini adalah atas nama jemaat Lata-lata. 5. Ingatan !!!!!! Rahasia ini bayarannya adalah nyawa, karena itu tolong rahasiakan masalah ini. Semoga Tuhan Yesus Memberkati Masariku Network Ambon Received via email from: Masariku@yahoogroups.com |