|
|
Masariku Report 129 Laporan ini kami kemukakan tanpa menyebut sumbernya, mengingat sifatnya yang rahasia demi kelangsungan penyidikan. Laporan intelejen ini sifatnya resmi, dan didapat oleh team Masariku Ambon dalam perjalanan ke Pulau Seram beberapa waktu yang lalu. Dasar : 1. Hasil Pemantauan dilapangan tanggal 5 Februari 2001 Laporan : Dari : Dirahasiakan a. Sumber Berita : Dirahasiakan ISI LAPORAN Situasi di Wilayah Kecamatan Wahai Dari batas Kecamatan Bula sampai dengan Kecamatan Taniwel pada umumnya dapat terkendali. Hanya dibeberapa tempat, tempat kejadian banyak terdapat isu-isu dan informasi yang sering berkembang sehingga masyarakat menjadi panik, bahkan ada yang pergi meninggalkan tempat tinggalnya kedaerah lain. Aktifitas masyarakat setiap hari berjalan tidak normal. Langkah yang diambil Petugas : Selalu memberikan pembinaan dan sering juga memberikan patroli disiang hari maupun dimalam hari untuk memberikan ketenangan buat masyarakat. Khusus masyarakat Trans dataran Pasahari maupun masyarakat Kristen asal Trans dan Status Pegawai Negeri Sipil dan Status Karyawan - Karyawan Perusahan berangsur-angsur pergi meninggalkan daerah/tempat tinggalnya ke daerah asalnya melalui kapal-kapal yang datang mengangkut ternak sapi, muat kayu maupun kapal-kapal lainnya. Keadaan Pengungsi : Pada umumnya semua berada di didaerah pegunungan, keadaan kondisi kesehatan mereka sering kali terganggu dikarenakan kekurangan gisi maupun kekurangan obat-obatan, banyak yang terserang penyakit Diare, Malaria, Batuk dan Penyakit lainnya. Bantuan Dari Pemerintah : Sampai saat ini belum ada. Khusus Dusun Mulunet, Dusun Sadar, Dusun Rumah Tiga, Pengungsi asal Banggoi maupun yang ada didataran pegunungan sampai saat ini juga belum dapat bantuan.
Bantuan Obat : Obat sudah saya berikan sesuai petunjuk komendan akan tetapi tidak lengkap dengan banyaknya pengungsi yang ada. Kegiatan Pengungsi : Pada umumnya pengungsi berada didaerah pegunungann dan pada umumnya mereka membuat rumah-rumah darurat dan juga kebun-kebun. Mengenai Kondisi dan Situasi : Kelihatan masih ada orang-orang tertentu yang selalu mempolitisir keadaan dan situasi sehingga bisa menjadi konflik baru lagi, mereka selalu mempermasalahkan orang-orang Saparua, orang asal Maluku Tenggara, dan pengungsi yang berada didataran pegunungan. Setahu saya orang saparua maupun asal Tenggara diwilayah ini tidak begitu banyak, kebanyakan mereka berstatus Pegawai negeri Sipil dan Karawan Perusahan yang sudah bertahun-tahun tinggal di wilayah ini, inilah yang menjadi suatu alasan saja untuk mempengaruhi masyarakat. Kedudukan Pos Pasukan : Perbatasan Bula-Wahai 623 : 7 Orang Data Gereja dan Rumah Terbakar seluruhnya : Jumlah Seluruhnya 19 Gereja Data Jumlah Orang Yang Beralih Agama dari Kristen ke Muslim : Jumlah Seluruhnya 10 KK Jumlah Jiwa 29 Orang antara lain : Desa Kobisukti 7 KK, Desa Samal 3 KK masih ada lagi tempat lain yang semuanya dan menurut keterangan dari mereka, mereka dipaksa. Data Jumlah Rumah yang dijarah : 1. Bapak LANONG asal keturunan cina, hampir semua barang miliknya di jarah termasuk 1 buah gudang beras yang di bongkar. 2. PLN Kobisonta, alat-alat penting listrik dijarah termasuk 1 buah dinamo star ukuran 100 Kg dan 1 buah motor dinas PLN ( YAMAHA) serta 1 buah gudang PLN dijarah, diperkirakan kerugian ratusan juta rupiah. 3. Tambak Udang Arara, Banyak alat-alat penting dijarah termasuk 1 buah gudang di bongkar. Data Serangan : Dusun Mulumet diserang pada tanggal 24 Januari 2001 pada jam 05.00 pagi. Dusun Sadar diserang pada tanggal 23 Januari 2001 pada jam 08.30 pagiserentak dengan Desa Kobimukti, Dusun Rumah Tiga, UPT. O, UPT. N Desa Samal, Desa Samal.L Desa Samal SPC, Desa Samal SPD. Data tibanya Pasukan Jihad di Kecamatan Wahai : Tibanya Pasukan Jihad di Kecamatan Wahai pada tanggal 17 Januari 2001, diangkut dengan Long Boat dari kecamatan Bula olah Saudara MUSTAFA KIHALI Keponakan Kepala Desa Kobi Sadar. Tibanya Pasukan Jihad didesa Kobi Sadar pada tanggal 22 Januari 2001 diangkut dari kecamatan Bula oleh Saudara UPANG menantu Sekretaris desa Kobi Sadar dengan mempergunakan Long Boat, Pasukan Jihad yang beroprasi dikecamatan Wahai dipimpin oleh Hi. TALIB KAPAELU mantan kepala desa Jote dan juga mantang anggota DPRD Tingkat II Maluku Tengah selama 2 periode. Pasukan Jihad ditampung dirumah sekretaris desa Kobi Sadar. Penangkapan Hi. TALIB bersama dengan beberapa orang yang terlibat didalam penyerbuan dan pembakaran yang ditahan di Pesantren KORI UMA oleh Pasukan Gabungan sementara ini semuanya sudah dilepas kembali dengan membuat pernyataan. Lampiran data-data kebakaran rumah penduduk, Gereja Data Korban dan Data Jumlah Pengungsi sebagai Berikut : Dusun Mulu Met Desa Seti : UPT Tanah merah : Desa SPG Kobi sonta : Desa SPD Kobi Sonta : Desa Kobi sonta AI dan AII : Dusun SPD Samal : Dusun SPG Samal : Desa Samal : Desa Samal DI : UPT Kobi MUKTI : Desa Kobi Sadar : Dusun Rumah Tiga : Trans Mandiri UPT. M : UPT. O Sari Putih : Desa Air Besar : Ibu Kota Kecamatan Wahai : Dusun Batu Kafira : Desa Rumah Sokat : Data-data Korban : 1 Warga Trans Kobi Sonta A I Kampung Dua asal Jawa Tengah, dibantai di perjalanan SPD Samal. Korban meninggal dianiyaya dengan parang. 2 orang korban ibu dan anak yang tidak dikenal. Ibunya berumur sekitar 35 tahun, dan anaknya sekitar 15 tahun. Korban dibuang disekitar dusun Seti Bakti, tepi kanan jalan poros trans Seram. Korban dianiaya, ibunya kedua susunyanya dipotong bersama dengan lengan tangan kanan, sedangkan anak perempuan pergelangan tangan kiri dipotong. Mayat korban tidak bisa diangkat dan dikuburkan di tempat. Menurut data terakhir yang saya terima dari masyarakat, korban berasal dari unit UPT.0 Sari Putih. Suaminya berasal dari pulau Saparua, sedangkan korban berasal dari daerah Buton mengikuti agama suami {Kristen}. 1 warga trans Banggoi asal Maluku Tenggara, bapak Ambo meninggal di desa Kobi Sadar. Menurut saksi mata bapak Eddy Sitanaya, korban diambil dari rumahnya di UPT Kobi Mukti kemudian dibawah ke desa Kobi Sadar. Korban dianiaya dengan pisau dan kemudian dibawah ke ujung kampung. Kemudian korban dipotong dan sampai saat ini mayatnya tidak diketahui. 1 warga trans UPT.M hilang tanpa jejak, sampai saat ini belum diketahui nasibnya. Bapak Harjo Lani {Kristen} asal Jawa Timur. 1 Warga Wahai asal Saparua, Desa Porto, bapak Cak Nanlohy meninggal. Korban dianiaya dengan parang di daerah hatilang kota Kecamatan Wahai, dua hari kemudian baru ditemukan mayatnya. 1 Warga desa Rumah Sokat mantan kepala desa meninggal. Menurut keterangan dari masyarakat korban dibom dulu baru dibakar, yang hanya tinggal abunya saja. Namanya bapak Silas Makasale. Data-Data Jumlah Pengungsi Sebagai Berikut : Pengungsi asal Banggoi yang tergabung dengan pengungsi desa Aki Ternate jumlah seluruhnya 512 orang, Banggoi 17 KK/122 jiwa, Aki Ternate 90 KK/390 jiwa terdiri dari anak-anak dan orang tua, yang saat ini berada di dusun Kalilili dan dusun Banitam. Pengungsi dusun Wahai jumlah KK 73/280 orang ditambah pengungsi asal Wahai Kamp dari Werinama dan Tehoru 40 KK/160 jiwa. Jumlah seluruhnya 440 orang terdiri dari anak-anak dan orang tua yang berada di dusun Waibo dan Dusun Waiwaikani. Pengungsi dusun Mulumet desa Setibakti jumlah 60 KK/236 orang, ditambah pengungsi asal Werinama dan Tehoru 50 KK/240 orang. Jumlah jiwa seluruhnya 476 0rang. Pengungsi desa SPD Samal dan desa SPC Samal jumlah 12 KK/60 orang, berasal dari desa Alang dan penduduk setempat. Terdiri dari orang tua dan anak-anak berada di desa Wamusi. Pengungsi dusun Sadar desa Kobisadar jumlah 46KK/217 orang, berada di dusun Elew 10 KK, desa Kabohari 16 KK, dusun Wainila 10 KK. Pengungsi dusun Rumah Tiga desa Kobisadar jumlah 15 KK/60 orang, berada di dusun Elew. Terdiri dari orang tua dan anak-anak. Pengungsi UPTO dan UPTN Sariputi jumlah 20 KK Jumlah jiwa 70 orang berada di Desa Kabohari dan Desa Elimata terdiri dari orang tua dan anak-anak. Pengugnsi Ibu Kota Kecamatan Wahai jumlah : Pengungsi Rumahsokat jumlah : Dusun Pohon Lemon Kecamatan Wahai terdapat 14 KK jumlah jiwa 42 orang terdiri dari orang tua dan anak-anak. DATA-DATA : TERTANGKAP ORANG-ORANG YANG MEMBAKAR GEREJA UNIT TANAH MERAH DAN GEREJA DESA SPG KOBISONTA 1. MUSTAFA ASAL GESER GORONG Karyawan Pengaspalan jalan Pemborong Bapak Pau Asal Masohi menurut keterangan dari mereka imbalan 1 (satu) buah rumah Rp. 200.000,- ada yang sudah dibayar dan ada juga yang belum. DATA ORANG-ORANG TERLIBAT MENGGERAKAN MASSA DESA SPD SAMAL DESA SPG SAMAL DESA KOBI MUKTI/UPTN DESA MARASAHUA SUAKARSA Keterangan : masih ada beberapa orang lagi di Desa-desa lain yang tidak dapat saya ambil namanya. DAFTAR : NAMA-NAMA KEPALA KELUARGA YANG MASUK ISLAM 1. WIYONO (SEKDES) Sunat masal dilaksanakan oleh Bapak JAINI dari Pondok Pesantren KORI UMA. Demikianlah laporan ini saya buat untuk diketahui dan menjadi bahan pemeriksaan selanjutnya. Masohi, 26 Pebruari 2001 Tembusan : Provided By Masariku Network Received via email from: Masariku@yahoogroups.com |