|
|
Masariku Update Daily Report 27 April 2001 Hari ini tepatnya pukul 09.45 WIT Umat Islam Maluku membuat pernyataan sikap atas dikibarkannya bendera Pelangi oleh Front Kadaulatan Maluku (FKM) pada tanggal 25 April kemarin, yang sekaligus merupakan HUT RMS. Pernyataan sikap yang berlangsung didepan Masjid A'Nur-Batu Merah itu diikuti oleh sebahagian besar masyrakat islam Maluku yang lebih khususnya lagi Kota Ambon. Hal ini terlihat dri berbondong-bondongnya yang datang untuk memberi dukungan kepada Umat Islam di Kota Ambon. Sebelum disampaiknnya pernyaaan sikap ini terlebih dahulu disampaikan orasi oleh Ketua Satgas AMNM ustad Muhamad Atamimi. Didepan uamt Islam Ammbon (Ambon -red) Atamimi menyampaikan bahwa, Umat Islam akan terus berjuanng (berjuang -red) sampai titik darah penghabisan untuk mempertahankan kedaulatan NKRI. Ditambahkannya, bahwa dua tahun sudah umat Islam Maluku menahan diri dari semua kegiatan FKM/RMS yang ingin memisahkan diri dari NKRI. Bagi Umat Islam, kegiatan rekonsiliasi yang dilakukkan untuk melurukan perdamaian tidak akan diterima, dan bagi mereka yang mengatasnamakan umat islam dalam kegiatan rekonsiliasi akan berhadapan dengan Umat Islam Maluku. Hal ini disampaikannya secara tegas dihadapan peserta orasi tersebut. Ia juga mengajak umat Islam Maluku untuk menentang siapa saja yang ingin memisahkan diri dari NKRI. Dibawah ini adalah pernyataan Sikap Umat Islam Maluku: Kami Umat Islam Malukku Dan Lebih Khusus Lagi Kota Ambon Dengan Mengucapkan Allahu Akbar .. Allahu Akbar .. Allahu Akbar .. mengajukan tuntutan sebagai berikut: 1. MENUNTUT PERTANGGUNG JAWABAN POLITIK DAN HUKUM KEPADA PDSDM DAN PANGDAM XVI PATTIMURA ATAS JAMINAN YANG DIBERIKAN KEPADA MASYARAKAT MALUKU UNTUK MENINDAK TEGAS SETIAP GERAKAN SEPARATIS TERMASUK YANG DILAKUKAN OLEH FKM. 2. MENDESAK PDSDM UNTUK SEGERA MENANGKAP dr. ALEX MANUPUTTY DKK, YANG DENGAN SENGAJA DAN MELAWAN HUKUM TELAH BERBUAT MAKAR TERHADAP KEDAULATAN NKRI 3. TUNTUTAN INI HARUS MENJADI PETIMBANGAN PDSDM DAN PANGDAM XVI PATTIMURA, SEBAB TIDAK ADA PILIHAN LAIN SELAIN MENYATAKAN PERANG SAMPAI TITIK DARAH PENGHABISAN TERHADAP SETIAP GERAKAN SEPARATIS TERMASUK FKM 4. MENDESAK TNI DAN POLRI AGAR TIDAK RAGU-RAGU UNTUK MENGAMBIL TINDAKAN TEGAS SESUAI HUKUM YANG BERLAKU KEPADA dr. ALEX MANUPUTTY DKK. KIAMI UMAT MUSLIM MALUKU DAN KOTA AMBON AKAN BERADA DI GARDA PALING DEPAN UNTUK MEMBASMI SEPARATIS REPUBLIK MALUKU SELATAN YANG NYATA-NYATA TELAH MEMBENTUK NEGARA DALAM NEGARA. Setelah mengikuti pernyataan sikap Umat Islam Maluku, massa melakukan arak-arakan menuju masjid Al-Fatah. Diantara massa yang melakukan arak-arakan tersebut terlihat juga mahasiswa STAIN dengan membawa spanduk dan bendera merah putih. Setibanya di Masjid Raya Al-Fatah, massa kemudian melakukan orasi di persimpangan Jalan A.Y. Patty. Dalam orasi ini mereka juga memberikan ultimatum kepada PDSDM agar menyelesaikan masalah ini (penaikan bendera Pelangi) dalam 3 hari, kalu tidak maka Laskar Jihad Ahul Sunah Wal' Jamaah akan membantai umat Kristen yanng ada Maluku sampai ke pulau Jawa. Kemudian mereka membakar beberapa buah ban mobil. Setelah itu massa kemudian melakukan arak-arakan menuju Kantor Gubernur KDH Tkt I Maluku untuk menyampaikan pernyataan sikap tersebut. Namun arak-arakan ini dihadang oleh aparat keamanan, yang kemudian terjadi aksi lempar-melempar. Dalam insiden ini salah satu wartawan media cetak lokal -Suara Maluku- Kace Mayaut terkena lemparan batu pada bagian kanan mata kakinya. Menurut keterangan yang disampaikan korban, bahwa ia dilempari oleh seorang warga muslim yang kemungkinan bukan berasal dari dalam negri (Indonesia). "Orang yang melempar saya itu berpostur tubuh tinggi-besar, itu bukan ciri orang Indonesia, lanjutnya". Juga terdapat satu korban tembakan atas nama Jance Talakua (35). Korban yang merupakan karyawan PT. PELNI ini sedang menyaksikan aksi demonstarsi dari lantai VI gedung tersebut dan mengalami luka pada bagian perut. Sampai saat ini korban sedang menjalani perawatan intensif di RSU Dr. Haulussy Ambon. Menjelang sore harinya, satu informasi yang mengejutkan adalah rumah dari salah satu tokoh rekonsiliasi dari umat Muslim Ambon, Malik Selang dilempari batu oleh Laskar Jihad Ahul Sunah Wal' jamaah menyebabkan keluarganya (Malik Selang) meminta swaka keamanan pada Polres PP. Ambon & PP. Lease yang terletak di Perigi Lima - Ambon. 28 April 2001 Kembali P. Buru diguncang oleh perusuhyang kali ini perusuh menyerang desaWaenalut, Leksula, Buru Selatan. Penyerang yang menggunakan pakaian serba hitam itu, secara membabi buta menyerang wargadesa,bahkan rumah pendudukpun tidakluput dari incaran perusuh. Selain merusak dan membakar pemukiman penduduk mereka juga mejarah isi rumah sebelum merusak dan membakarnya. Selain mengadakan aksi penjarahan dan pembakaran,perusuh juga merusaki rumah penduduk dengan menggunakan loader yang biasanya digunakan untuk menggusur jalan untuk merusaki rumah penduduk. Dalam insiden penyerangan ini 2 warga desa Waenalut mengalami luka-luka, mereka masing-masing adalah: - Ny. Titi Solissa Louder (Loader -red) yang digunakan untuk merusaki rumah penduduk tersebuta dalah milik PT. Waenalut, yang juga diduduki oleh perusuh dan menjarah radio SSB yang biasanya digunakan untuk melakukan komunikasi dengan induk perusahaannya di Kota Ambon. Selain pemukiman penduduk dan perusahaan dibakar dan di jarah, perusuh juga mengrusakan rumah Ibadah (Gereja) di desa Waenalut itu. Informasi lain yang kami terima adalah, Laskar jihad Ahulsunah Wal' Jamaah telah menggunakan kekuasaannya terhadap Umat muslim di Ambon untuk tidak diperbolehkan warga Muslim melakukan hubungan dagang dengan warga Kristen dalam bentuk apapun. Hal ini terbukti dari beberapa warga Kristen yang adalah pedagang sayuran. Mereka kemarin pagi setelah kembali dari desa Wayame untuk membeli sayur dari warga muslim di Wayame. Mereka hanya bisa mengeluh "katorang su seng bisa bali sayor di acang lai, kar'na Jihad su dudu jaga acang Ambon. Jadi kalo hari ini sayor mahal jang basudara dong maraeeee". 29 April 2001 Info yang baru kami terima, bahwa Sekretaris MUI Malik Selang sekarang ini sedang mengalami perawatan di RS Al' Fatah akibat luka tusukan yang sangat serius yang dialaminya. Dan sampai berita ini diturunkan Sekretaris MUI dan juga salah satu calon Wakil Walikota Ambon ini sedang dalam keadaan kritis. (joszie) Masariku Network Received via email from: Masariku@yahoogroups.com |