|
|
Kerusuhan SARA Pecah di Pulau Buru Bagian Selatan Ambon, Kerusuhan bernuansa SARA kembali pecah di Desa Kase, Kecamatan Buru Selatan, Kabupaten Pulau Buru, Minggu siang sekitar pukul 11.00 WIT, mengakibatkan tiga warga meninggal dan empat lainnya hilang serta satu unit rumah penduduk terbakar. Informasi yang diperoleh dari Posko Gereja Maranatha, menyebutkan, tiga korban meninggal teridentifikasi bernama John Lesnussa (53)--guru SD I Kase--dan anaknya Edison Lesnussa (13), serta Frederik Lesnussa (67). Sedangkan empat orang yang hilang yakni Ny Theresa Dias Leskona (37)--juga guru SD I Kase--dan dua anaknya yakni Yongky Leskona (3) dan Alfin Leskona (5) serta Yongky Lesnussa (23). Dilaporkan juga bahwa, massa yang melakukan penyerangan berasal dari belakang Desa Kase serta dari arah timur dengan menggunakan dua "long boat". Ketua Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM) Pendeta Dr. IJW Hendriks, MTh, yang dihubungi secara terpisah menyatakan, telah melaporkan dan mengkoordinasikan kejadian itu dengan pihak Penguasa Darurat Sipil (PDS) Daerah Maluku untuk segera ditangani. "Saya pun telah meminta perhatian PDS untuk segera mengirimkan tambahan pasukan guna mengamankan wilayah tersebut terutama melindungi warga Desa itu, mengingat kemungkinan terjadi aksi penyerangan berikutnya sangat besar," katanya. Saat aksi penyerangan terjadi hanya terdapat tujuh aparat keamanan yang bertugas mengamankan desa itu, di antaranya lima aparat Polsek Buru Selatan dan dua aparat Koramil setempat sehingga tidak mampu menghadapi massa yang datang menyerang dalam jumlah besar. Ke-tujuh aparat TNI/Polri itu, dilaporkan juga tengah berupaya untuk melindungi warga Desa Kase yang lari mengungsikan diri ke hutan. Hendriks juga mengaku, belum mendapat konfirmasi balik dari PDS tentang langkah-langkah penanganan di lapangan. Ia mengakui, Minggu siang sekitar pukul 16.00 WIT jenasah para korban telah dievakuasi ke Leksula--Ibukota Kecamatan Buru Selatan--dengan dibantu aparat Koramil dan Polsek setempat. "Sampai saat ini (Minggu malam) pukul 22.30 WIT, saya masih menunggu hasil koordinasi antara PDS dengan dewan pembantunya. Jadi belum diketahui sejauh mana penangananya di lapangan," tambahnya. Sementara itu, Bidang Penerangan Posko Darurat Sipil yang dihubungi secara terpisah melalui telepon 351963 tidak berhasil memperoleh konfirmasi karena teleponnya tidak diangkat-angkat. Begitu pun Pangdam XVI/Pattimura yang dihubungi secara terpisah juga belum berhasil dikonfirmasi menyangkut kejadian itu termasuk langkah-langkah penanganan di lapangan. Hingga berita ini diturunkan sekitar pukul 23.00 WIT situasi di wilayah itu telah terkendali, sementara kondisi Kota Ambon dan sekitarnya tampak tenang. Received via email from: Masariku@yahoogroups.com |