
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

HTML pages
designed &
maintained by
Alifuru67
Copyright ©
1999/2000 -
1364283024
& 1367286044
|
|

|
Jumat, 13 April 2001 16:42:00
Laskar Jihad Ultimatum Pendukung Gus Dur
Laporan: SUKIRNO
Ambon--RoL--Maraknya aksi dukungan sekelompok orang terhadap Presiden Abdurrahman
Wahid membuat Panglima Laskar Jihad Ahlus Sunnah Wal Jama'ah, Ustadz Ja'far Umar
Thalib, berang. Dia tidak bisa menerima kelompok pembela Gus Dur itu menamakan diri
mereka ''Laskar Jihad''.
Keprihatinan yang dirasakan ustadz Ja'far tersebut bukan lantaran penggunaan istilah Laskar
Jihad oleh pendukung Gus Dur, namun karena adanya ''pelecehan'' pendukung Gus Dur
terhadap makna jihad itu sendiri. Sebab itu ustadz Ja'far meminta agar pendukung presiden
menghentikan aksi mereka karena kalau tidak, ''Mereka pasti akan berhadapan dengan
pasukan saya!'' tandas Ja'far.
Ditemui di Ambon, Rabu (11/04/01), panglima Laskar Jihad itu menilai penggunaan istilah jihad
dalam membela presiden telah merendahkan makna jihad sendiri dan itu tidak pantas dipakai
oleh pendukung ''Mr Dur'' -- sebutan Ketua Ikatan Mujahidin Indonesia (IMI) Habib Husein Al
Habsyi untuk menyebut nama presiden. Panglima yang satu ini, Rabu (11/04/01) lalu, juga
mengklaim punya 150.000 anggota pasukan tempur yang siap menghadang massa pro-Gus
Dur di Jakarta.
''Perkataan jihad hanya pantas diperuntukkan dalam membela kebenaran agama. Sedangkan
jihad yang didengung-dengungkan oleh pendukung presiden adalah untuk membela pemimpin
yang zalim saja,'' kata Ustadz Ja'far.
Semua itu, lanjut Ja'far, dilakukan oleh pendukug presiden dengan harapan agar Wahid tidak
terancam kedudukannya dari kursi presiden. Dengan dasar ini saja, tambah ustadz
kharismatik itu, sudah jelas sekali kalau tujuan orang-orang yang menyuarakan jihad itu hanya
untuk kepentingan duniawi belaka.
Ustadz Ja'far juga menegaskan, Laskar Jihad yang dibentuk oleh Gus Dur tidak ada kaitannya
dengan Laskar Jihad Ahlus Sunnah Wal Jama'ah yang dipimpinnya. ''Misi Laskar Jihad yang
saya pimpin adalah dalam perjuangan agama dan membela rakyat jelata yang teraniaya,
sedangkan laskar bentukan Abdurrahman Wahid membela penguasa yang menganiaya rakyat.
Ini bedanya,'' tegas Ustadz Ja'far.
Menanggapi pandangan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bahwa jihad yang mereka serukan
untuk membela konstitusi, Panglima Laskar Jihad itu menganggap pendapat itu hanya untuk
melegitimasi nafsu dunia dengan memanfaatkan muatan agama saja.
''Dalam syariat, Majelis Ahlul Halli wal Aqdi (majelis pemutus perkara umat, dan di Indonsia
dikenal sebagai DPR/MPR -- Red) berhak menilai cara kerja penguasa dan memutuskan
apakah penguasa itu masih pantas dipertahankan atau tidak,'' tandas ustdaz Ja'far.

Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML pages designed and maintained by Alifuru67 * http://www.oocities.org/maluku67
Send your comments to alifuru67@egroups.com
|