INDO POS, Minggu 10 September 2006 |
UU Perkawinan Digugat |
JAKARTA- Kaum homoseksual sebagai warga negara yang hak-haknya dilindungi UUD seharusnya diberi hak dan perlindungan agar bisa menikah secara sah. Karena itu, revisi terhadap UU Perkawinan No 1 Tahun 1974 dengan memasukkan poin perlindungan dan pengabsahan kawin sesama jenis sudah tidak bisa ditawar lagi. Demikian dikemukakan Redaktur Indo Pos Ariyanto de Carlos dalam acara bedah buku Indahnya Kawin Sesama Jenis di Pusat Kebudayaan Prancis (CCF), Jalan Salemba Raya, kemarin malam. "Sebenarnya tuntutan agar UU Perkawinan direvisi sudah dilakukan. Tapi Depdagri pada waktu itu menyatakan tidak akan pernah mengizinkan pernikahan sesama jenis karena penduduk Indonesia mayoritas beragama Islam," tutur Ari. Selama ini sebagian besar umat Islam memang menganggap bahwa homoseksual termasuk dosa besar dan sumber malapetaka. Biasanya mereka mendasarkan pendapatnya itu pada kisah umat Nabi Luth yang diazab Tuhan karena perilaku seksual menyimpangnya itu. "Azab yang ditimpakan kepada mereka tidak terkait homoseksual, tapi sebagai bentuk murka Tuhan terhadap umat Nabi Luth yang menghina nabi dan para tamunya. Kisahnya secara lengkap bisa dibaca di Surat Luth dan Hud," jelas dia. "Kebenaran itu kan terkait erat dengan relasi kuasa dan pengetahuan. Kuasa agama, kuasa media, kuasa budaya, kuasa bahasa, dan kuasa fatwa haram dari ulama yang menyatakan bahwa homoseksual itu tidak normal, tidak sehat, dan tidak alami itulah yang membentuk stigmatisasi negatif itu," terang Ari. Sementara itu, aktivis homoseksual dari Arus Pelangi Widodo Budi Dharmo menyatakan bahwa menjadi gay ternyata menyenangkan. "Heteroseksual (berhubungan dengan lain jenis) itu konvensional, sedangkan homoseksual itu sensasional," kata Dodo berseloroh. Dodo mengemukakan bahwa sebagai warga negara dirinya sepakat kaum homoseksual diberi hak untuk menikah secara formal. Dengan menikah secara legal dan dilindungi negara, maka ada kontrol sosial dari masyarakat dan tidak seks bebas yang justru sangat rentan dengan penyakit HIV/AIDS. (anz) |