Koran Tempo, Jumat, 17 November 2006, Halaman A7 

Mengenang Rita di Hari Transgender

Hari transgender (waria) sedunia diperingati setiap tanggal 20 November untuk mengenang kematian Rita Hester. Dia adalah aktivis transgender dari San Francisco yang dibunuh orang tak dikenal pada 28 November 1998. Kematian Rita bukanlah kasus pembunuhan pertama terhadap transgender yang dilakukan kelompok non-transeksual.

"Setiap bulan setidaknya ada satu orang transgender terbunuh dengan alasan kebencian atau prasangka," kata Ketua Arus Pelangi Rido Triawan kepada Tempo kemarin. Kematian Rita dan semua kasus pembunuhan terhadap waria tidak pernah terungkap.

Hal serupa teijadi di Indonesia. Pada 2002, tiga waria yang bekerja sebagai pelacur di Tanjung Duren, Jakarta Barat, tewas ditembus timah panas. Dari hasil otopsi, kata Rido, peluru yang bersarang di tubuh ketiganya adalah milik polisi. "Sampai saat ini tidak ada tindakan apa pun dari aparat."

Selain itu, pada Oktober 2005, Vera alias Zainuddin juga terbunuh di Purwokerto, Jawa Tengah. Saat itu, menurut Rido, Vera tengah menunggu pelanggan di sepanjang Jalan S. Parman. Kemudian ada seorang pria datang dengan mengendarai mobil dan mengajak Vera ke sebuah perkebunan di jalan itu. "Di situ Vera ditusuk dan dianiaya sampai meninggal dunia," ujarnya.

Sama dengan kasus pembunuhan tiga waria tadi, sampai hari ini polisi belum menentukan tersangkanya. "Padahal kami sudah mengajukan sejumlah saksi kepada polisi," ujarnya.

Para aktivis dari lembaga-lembaga yang memberikan advokasi terhadap waria sengaja memperingati hari transgender atau transeksual untuk menumbuhkan kesadaran pubuk bahwa membenci kaum transgender masuk kategori kriminal. Bagaimanapun, mereka yang kerap terabaikan itu adalah saudara yang patut dijamin hak-haknya seperti pria dan wanita umumnya.

Arus Pelangi, yang berdiri Maret lalu, rencananya akan menggelar diskusi tentang evaluasi kasus-kasus diskriminasi terhadap waria. "Kami akan mengangkat kasus pembunuhan terhadap waria yang tidak pemah terungkap dan peraturan-peraturan daerah yang menyudutkari waria," ujarRido. • RINI KUSTIANI  

back