Pos Kota, Senin, 19 November 2007
|
Lolos dari Kejaran Trantib |
GAMBIR (Pos Kota) - Nasib waria satu ini mengenaskan. Panik lantaran dikejar-kejar petugas trantib, dia nekat nyemplung ke kali Banjir Kanal, Jl Latuharhary, Jakpus, Sabtu (17/11) malam. Esoknya tubuh pemilik salon ini ditemukan mengambang sudah menjadi mayat. Jasad korban, Elly Susana, 44, alias Sayeb, warga Jalan Kebun Sayur RT ll/08, Kramat Sentiong, Senin, ditemukan setelah Pk. 13.30 oleh Rahmat, warga Cideng, saat memancing di Kali Banjir Kanal, Cideng, sekitar 15 jam setelah tenggelam. Peristiwa ini berawal dari adanya operasi yang digelar Satpol PP di Jl Latuharhary, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (17/11) malam sekitar Pk. 21.00. Saat itu korban bersama rekan-rekannya yang tergabung dalam kelompok Arus Pelangi sedang berkumpul di jalan tersebut menikmati malam Minggu sambil ngobrol. Kedatangan petugas trantib yang tanpa diduga membuat waria ini panik dan lari kocar-kacir. Elly dan dua temannya sesama waria, Norma, 26, dan Gita, 25, menceburkan diri ke sungai. Gita dan Norma berada di dalam air. sekitar 30 menit. Keduanya tidak melihat Elly muncul ke permukaan. "Saya takut dan menghindar ke seberang sungai, karena petugas nyambit kami dengan. batu" ujar Gita. Lantaran tidak timbul juga akhirnya teman-teman korban melaporkan kejadian ini ke Polsek Menteng yang langsung berkoordinasi dengan Polsek Tanah Abang dan Polsek Gambir, dimana arus sungai mengalir ke wilayah itu ". Sekitar Pk. 13:30 tubuh Elly ditemukan sudah menjadi mayat. Keningnya dan kepala bagian belakang terdapat luka seperti bekas kena benda keras. Rudy Suyapto, 57, kakak korban, mengakui memang adik bungsunya, kerap kumpul bersama teman-temannya di jalan itu, namun ia percaya adik bungsunya tidak menjual diri. "Ia sudah hidup mapan, punya rumah dan usaha rias pengantin," ungkap Rudy. Elly, bungsu dari 7 bersaudara ini sehari-hari tinggal ber sama keponakannya, Gunawan, 17. "Hari ini tante janji ngajak jalan-jalan untuk ngerayain ulang tahunku," tutur Gunawan sambil sesunggu kan. Dari hasil visum luar, jernazah korban terdapat luka di bagian kepala. Belum diketahui penyebab luka tersebut. TRANTIB DIPROTES
Subandi, Kasudin Tramtib dan Linmas Jakpus ketika dihubungi mengakui adanya operasi penertiban WTS. "Kami tidak tahu kalau ada yang menceburkan diri ke kali, karena petugas tidak melakukan pengejaran. Mungkin mereka takut ketika tahu ada petugas," ujarnya.(C7/arta/j) |