Home > Kliping berita >
2000-2005
|
2006
|
2007
|
2008
|
2009
Bahasa asing

Kliping-kliping Berita 2007


Waria Minta Perlakuan Diskriminatif Dihapus
Koran Tempo, Sabtu, 15 Desember 2007
JAKARTA - Pemerintah diminta memberikan kesempatan kerja di sektor formal bagi kelompok waria di Indonesia. Selama ini kesempatan kerja bagi mereka masih terbatas dan kelompok waria selalu mendapat perlakuan diskriminatif saat akan bekerja di sektor formal.
Eksistensi Kaum Marjinal
Playground, Tuesday, December 11, 2007
Sepenggal lirik diatas adalah pelesetan dari lagu Britney Spears yang aslinya berjudul “I’m Not a Girl, Not Yet a Woman”. Lirik diatas cukup menggambarkan eksistensi kaum waria yang hingga saat ini masih terpinggirkan.
Aktivitas Unjuk Rasa Protes Perda Tibum
Warta Kota, Selasa, 11 Desember 2007
Balai Kota, Warta Kota - Ratusan aktivis yang tergabung dalam Komite Rakyat Bangkit Melawan (Korban) menggelar unjuk rasa memeringati Hari Hak Asasi Manusia (HAM) sedunia dengan berpawai ke seputaran Monas. Saat berada di depan Balai Kota DKI, para aktivis itu mengkritisi Peraturan Daerah (Perda) tentang Ketertiban Umum yang dianggap melanggar HAM.
Perda Tibum Melanggar HAM
Rakyat Merdeka, Selasa, 11 Desember 2007
Jakarta, RM - Aksi unjuk rasa menolak Perda Ketertiban Umum (Tibum) kembali digelar berbagai aliansi warga miskin di depan Balaikota, Jakarta, kemarin. Kali ini, unjuk rasa digelar oleh elemen yang tergabung dalam Komite Rakyat Bangkit Melawan (KORBAN).
‘Kami juga Manusia’
Pos Kota, Selasa, 11 Desember 2007
GAMBIR (Pos Kota) - Ribuan orang yang tergabung dalam Komite Rakyat Bangkit Melawan (KORBAN) menggelar aksi unjuk rasa di depan Istana Merdeka, Senin (10/12). Mereka long march dari Bundaran HI. Demo dalam rangka memperingati Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional ini, mengkibatkan kemacetan parah di Jalan Jenderal Sudirman, MH Thamrin, dan Medan Merdeka Selatan.
Perda Tibum Digoyang Lagi
Non Stop Jakarta, Selasa, 11 Desember 2007
NONSTOP, TIBUM-Perda Ketertiban Umum (Tibum) kembali digoyang massa yang menilainya melanggar HAM. Mereka terdiri dari kaum ibu, waria, dan anak-anak yang jumlahnya 100 orang lebih. Demontrasi ini digelar di depan Balaikota, Jl Medan Merdaka Selatan, Jakarta, Senin (10/12), oleh Korban Komite Rakyat Bangkit Melawan.
Tuntut Penuntasan Kasus HAM
Investor Daily , Selasa, 11 Desember 2007
Ratusan massa dari berbagai elemen masyarakat berunjuk rasa menuntut penuntasan sejumlah kasus kemanusiaan saat memperingati Hari Hak Azasi Manusia (HAM) di Jakarta, Senin (10/12). Dalam orasinya, saat ini pemerintah masih tumpul menciptakan terobosan pemnuhan HAM. Berbagai kejahatan masa lalu hingga kini banyak yang belum tuntas. Di sisi lain, korban pelanggaran HAM seolah menjadi terasing di tengah tuntutan keadilan.
Winky Wiryawan Geli Dicium Lelaki
Kompas, Senin, 10 Desember 2007
BANDUNG, KCM - Ini bukan gosip: Winky Wiryawan, DJ yang juga main film, pernah berciuman dengan sesama lelaki. Bahkan, akunya, ia sampai merinding dibuatnya.
Waria Tewas Diceburkan ke Kali
Pikiran Rakyat, Jumat, 7 Desember 2007
JAKARTA - Puluhan waria menuntut pembubaran Satpol PP DW Jakarta. Beberapa orang oknum Satpol PP, mereka tuding terlibat dalam tindak penyerangan hingga menyebabkan tewasnya seorang waria tiga pekan silam.
Waria Nongkrongin Balaikota DKI
Lampu Merah, Jumat, 7 Desember 2007
JAKARTA PUSAT - Belasan aktivis perkumpulan waria yang berasal dari Arus Pelangi, hari Rabu (5/12) kemarin mendatangi kantor Balaikota DKI Jakarta, sambil membawa keranda warna hitam. Mereka memprotes Pemprov DKI Jakarta yang dinilai tidak serius menangani kasus tewasnya waria yang disebabkan oleh kekerasan yang diduga dilakukan aparat satpol PP saat melakukan penertiban.
Demo Waria
Suara Pembaruan, Kamis, 6 Desember 2007
Rekan Tuntut Pemprov DKI Tertibkan Satpol
Sentana, Kamis, 6 Desember 2007
Jakarta, SENTANA - Puluhan waria menuntut pembubaran Satpol PP DKI Jakarta. Beberapa orang oknum Satpol PP mereka tuding terlibat dalam tindak penyerangan hingga menyebabkan tewasnya seorang waria tiga pekan silam.
Keluarga Korban Tuntut Pemprov DKI Minta Maaf
Republika, Kamis, 6 Desember 2007
JAKARTA Sejumlah waria berunjuk rasa di Balai Kota DKI Jakarta," kemarin (5/12). Mereka menuntut Pemprov DKI meminta maaf pada keluarga Elly Susanna alias Sayep yang tewas dalam razia PSK di Taman Lawang oleh Satpol PP pertengahan bulan lalu.
Operasi Petugas Tramtib DKI Makan Korban
Rakyat Merdeka, Kamis, 6 Desember 2007
Seorang waria bernama Ely diduga tewas setelah dilempar oleh petugas Tramtib DKI Jakarta ke Kali Ciliwung, saat operasi penertiban pada November 2007.
'Bubarkan Satpol PP'
Pos Kota, Kamis, 6 Desember 2007
GAMBIR (Pos Kota) - Puluhan warga di antaranya kaum waria tergabung Kelompok Arus Pelangi mendatangi Balaikota Pemda DKI, Rabu (5/12). Mereka memprotes karena salah satu rekan mereka diduga tewas diceburkan anggota Tramtib dan Linmas DKI.
Disuruh Untuk Minta Maaf
Non Stop, Kamis, 6 Desember 2007
NONSTOP, WARIA - Kemarin, belasan wana berunjuk rasa di depan kantor Gubernur. Mereka membawa poster-poster kecil yang salah satunya bertuliskan: "Usut tuntas kematian Eli", "Jangan lakukan tindak kekerasan".
Teman Tewas saat Razia, Waria Demo
Media Indonesia, Kamis, 6 Desember 2007
Puluhan pria setengah wanita alias waria yang tergabung dalam komunitas Arus Pelangi mendemo Balai Kota DKI Jakarta, kemarin.
Waria Desak Fauzi Bowo Minta Maaf
Koran Tempo, Kamis, 6 Desember 2007
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo didesak meminta maaf atas kekerasan yang dilakukan anggota Satuan Polisi Pamong Praja terhadap almarhum Elly Susana.
Waria Tuntut Pembubaran Satpol Pamong Praja
Harian Kontan, Kamis, 6 Desember 2007
DKI - Kemarin, puluhan waria dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Arus Pelangi melakukan aksi demonstrasi. Mereka menuntut permintaan maaf dari Gubernur DKI Jakarta serta pembubaran Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Soal Kematian Susanti Waria Meradang
Berita Kota, Kamis, 6 Desember 2007
Kematian waria bernama Susanti alias Sayep (46) di Kali Ciliwung memojokkan Satpol PP DKI.
Waria Berunjuk Rasa
Suara Pembaruan, Rabu, 21 November 2007
'Kami Juga Punya Keinginan Seks'
Pos Kota, Rabu, 21 November 2007
JAKARTA (Pos Kota) - Sejumlah pengendara yang melintasi di Budaran HI, kemarin sepertinya mendapat hiburan gratis. Tak sedikit di antara mereka tersenyum dan menatap nakal terhadap puluhan waria yang menggelar demo di sana.
Waria Juga Minta dihargai
Non Stop , Rabu, 21 November 2007
NONSTOP, WARIA - Puluhan kaum waria dan gay berdemo di bundaran HI, Selasa (20/11). Mereka meminta kepada SBY untuk menghargai kaum yang dianggap terpinggirkan. Konkretnya, mereka menginginkan agar pemerintah menghapus produk undang-undang yang diskriminatif.
Kaum Waria Tuntut Kesetaraan
Indo Pos, Rabu, 21 November 2007
JAKARTA - Demonstrasi yang terjadi di Bundaran Hotel Indonesia tampak berbeda dari hari-hari sebelumnya. Sejumlah waria yang tergabung dalam Jaringan Solidaritas Transgender melakukan aksi damai tepat pada Hari Transgender Internasional, kemarin.
Kaum Transgender Tuntut Persamaan Hak
Berita Kota, Rabu, 21 November 2007
Jakarta, BK – Suasana Bundaran Hotel Indonesia di Jl. Thamrin, Selasa (20/11) siang mendadak riuh. Sejumlah pria gemulai kerumun di sana.
Tramtib Datang Nyawa Waria Melayang
Pelita, Rabu, 21 November 2007
MUNGKIN terlalu berlebihan kalau dibilang Tramtib datang nyawa seorang waria melayang. Tapi itulah kenyataan yang terjadi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pekan lalu.
200 Waria Aksi Damai di Bundaran Hotel Indonesia
TEMPO Interaktif, Selasa, 20 November 2007
Sekitar 200 orang waria dan kelompok lintas gender akan menggelar aksi damai di bundaran Hotel Indonesia, pukul 12.00 siang ini. Mereka memperingati 9 tahun hari transgender internasional.
Lari dari Tramtib, Waria Tenggelam
Warta Kota, Senin, 19 November 2007
Menteng, Warta Kota - Demi menghindari kejaran petugas Tramtib Jakarta Pusat, seorang waria bernama Elly Susanna alias Sayep (58) nekat menceburkan diri ke Kali Ciliwung, di Jalan Latuharhari, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (17/11) pukul 21.30. Namun warga Jalan Kramat Sentiong RT 11/08, Senen, Jakarta Pusat itu tidak bisa berenang sehingga tewas tenggelam.
Lolos dari kejaran trantib waria tewas tenggelam
Pos Kota, Senin, 19 November 2007
GAMBIR (Pos Kota) - Nasib waria satu ini mengenaskan. Panik lantaran dikejar-kejar petugas trantib, dia nekat nyemplung ke kali Banjir Kanal, Jl Latuharhary, Jakpus, Sabtu (17/11) malam. Esoknya tubuh pemilik salon ini ditemukan mengambang sudah menjadi mayat.
Waria Tewas Tenggelam saat Operasi Trantib
Indo Pos, Senin, 19 November 2007
NASIB naas harus dialami seorang waria bernama Elly Susanna, 48. Warga Kramat Sentiong RT 11/8 No E 43 A, Jakarta Pusat, tewas tenggelam karena berusaha kabur dari kejaran petugas trantib, Sabtu (17/11) malam lalu.
Kasus Penganiayaan Alm. Irfan Maulana Belum Ada Kejelasan
JCSC, 8 Oktober 2007
Tanggal 8 Januari 2007 yang lalu, Irfan Maulana (14), Joki 3 in 1, dianiaya oleh petugas Polisi Pamong Praja (Pol. PP) hingga wafat di jalan Pakubuwono IV kecamatan Kebayoran Baru Jakarta Selatan ketika Pol. PP melakukan penertiban para Joki 3 in 1. Kondisi alm. Irfan adalah gambaran kondisi anak-anak miskin yang tidak mendapatkan perlindungan hak-haknya oleh Negara. Anak-anak miskin dipaksa mencari uang untuk memenuhi kebutuhan mereka dan keluarganya, dibiarkan berhadapan dengan konflik yang begitu keras saat mereka bekerja, termasuk ditangkapi bahkan dibunuh oleh aparat pemerintah daerah, Pol. PP.
Perda Tibum DKI Pukulan yang Menyakitkan Rakyat Miskin
Kompas, Sabtu, 6 Oktober 2007
Jakarta, Kompas - Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia akan memfasilitasi warga miskin dan kelompok waria yang akan terkena dampak dari munculnya Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum atau Tibum. Ditjen HAM menaruh perhatian atas hak mereka untuk hidup.
Bakal Sulit Mangkal di Jalan, Waria Desak Perda Tibum Distop
Detikcom, 5 Oktober 2007, 13:15:12
Jakarta - Mendagri Mardiyanto didesak membatalkan Perda Ketertiban Umum yang dibuat Pemprov DKI Jakarta. Perda itu dinilai membatasi lapangan kerja waria.
Pasca Perda Tibum, Tiap Malam Waria Ditongkrongi
Indo Pos, Kamis, 4 Oktober 2007
Jakarta - Forum Komunikasi Waria (FKW), Yayasan Srikandi Sejati, dan Arus Pelangi kemarin mendatangi kantor Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) di Menteng, Jakarta Pusat. Mereka mengadukan adanya diskriminasi selama proses hukum dalam kasus pembunuhan Vera alias Zainuddin oleh orang tak dikenal di Purwokerto, Jawa Tengah, pada 29 Oktober 2005 lalu dan berbagai tindak kekerasan lainnya. Kasus ini sudah ditangani Pengadilan Negeri Purwokerto.
Sebungkus Nasi dari Kaum Pinggiran
Koran Tempo,  Kamis, 4 Oktober 2007
"Bagaimana membedakan waria yang beneran dengan yang jadi-jadian," ujar Sri Sulistyanti, 70 tahun. Belasan muda-mudi yang duduk di tikar hanya saling memandang sambil menahan geli atas pertanyaan si nenek.
Kaum Waria Tegaskan Tolak Perda Ketertiban
Kompas, Rabu, 26 September 2007
JAKARTA, KOMPAS - Kaum wanita-pria atau waria menolak Peraturan Daerah DKI Jakarta tentang Ketertiban Umum yang akan diberlakukan. Perda tersebut dinilai diskriminatif dan mengkriminalkan rakyat miskin dan kelompok-kelompok masyarakat tertentu, termasuk kaum waria.
Waria dan Aliansi Masyarakat Miskin Tolak Perda Tibum
Suara Pembaruan, Rabu, 26 September 2007
[JAKARTA] Menjelang pengesahan Peraturan Daerah (Perda) DKI Jakarta No 11 Tahun 1998 tentang Ketertiban Umum (Tibum), protes warga Jakarta semakin bergema. Berbagai aliansi masyarakat dibentuk khusus untuk menolak Perda tersebut.
Penegak Hukum Diminta Tak Diskriminatif
Koran Rakyat, Kamis Kliwon, 20 September 2007
PURWOKERTO - Kalangan penegak hukum diminta serius dan tidak diskriminatif dalam penanganan kasus dalam proses peradilan kematian salah satu waria, Vera alias Zaenudin.
Penanganan Hukum Dinilai Masih Diskriminatif
Radar Banyumas, Kamis Kliwon 20 September 2007
PURWOKERTO - Penegakan hukum bagi kaum moniritas di Indonesia dinilai masih diskriminatif. Hal itu tercermin dari masih lambatnya penanganan kasus kemanusiaan yang muncul pada kaum waria, gay, lesbi dan transgender.
Dua Tahun, Penganiayaan Waria Belum Tuntas
Suara Merdeka, Kamis 20 September 2007
PURWOKERTO - Setelah dua tahun, kasus penganiayaan yang mengakibatkan meninggalnya Vera alias Zainuddin seorang waria di Purwokerto, belum terungkap juga.
Bercumbu Sesama Jenis, Dina Ditampar Pegawai Rutan
Tribun Timur, Rabu, 19-09-2007
Makassar, Tribun - Tim pemeriksa dari Kantor Wilayah Departemen Hukum dan HAM (Kanwil Depkumham) Sulawesi Selatan turun ke Rumah Tahanan Negara (Rutan) Makassar, Rabu (19/9). Tim memeriksa Juhaedah, petugas yang diadukan melakukan penganiayaan tahanan bernama Dina.
Kelompok LGBTI Inginkan Pemberitaan Lebih Berimbang
Sekitar Denpasar, Jumat, 14 September 2007
Langsung maupun tidak langsung, media ikut serta menumbuhkan stigma pada kelompok lesbian, gay, biseksual, transgender, dan interseksual (LGBTI). Hal tersebut dilakukan melalui iklan, tayangan, maupun liputan yang bahkan cenderung mendiskriminasi kelompok LGBTI.
Masyarakat Miskin Tolak Perda Tibum
Berita Kota, Kamis, 13 September 2007
JAKARTA, BK - Gelombang protes menyusul disahkannya perda baru pengganti Perda No 11/1988 tentang Ketertiban Umum, terus mengalir. Kini nada protes itu datang dari belasan elemen masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Miskin (ARM). Mereka meminta Menteri Dalam Negeri (Mendagri) membatalkan Perda Ketertiban Umum (Tibum).
Aliansi Rakyat Miskin Keberatan Perda Ketertiban Umum DKI
Gatra, 12 September 2007
Jakarta - Aliansi Rakyat Miskin (ARM) menyampaikan keberatan secara administratif terhadap revisi Perda DKI Kakarta No.11 Tahun 1988 tentang Ketertiban Umum dan menyatakan akan melakukan gugatan judicial review jika Perda tersebut disahkan oleh Departemen Dalam Negeri (Depdagri).
Leona Lo, Transseksual Singapura, Terobsesi Menghapus Malu "Kaumnya”
Indo Pos, 11 September 2007
Sepuluh tahun lalu, seorang transseksual Singapura Leonard sukses melakukan operasi kelamin menjadi perempuan. Bagi Leona Lo – namanya setelah menjadi "perempuan" – sukses itu bukan tujuan akhirnya. Obsesinya menghapus rasa malu di kalangan mereka yang memiliki kasus psikologis yang sama dengannya.
Karima: Transseksual Muslim
Radio Nederland Siaran Indonesia, 21 Agustus 2007
Karima Tieleman berubah dari laki-laki menjadi perempuan dan enam tahun kemudian memeluk agama Islam. Tetapi di kalangan muslim pun ia tidak diterima seperti diharapkannya. Sudah menjadi nasibnya bahwa ia tidak diterima oleh lingkungannya dan harus melawan penolakan. 'Saya senang dengan kehidupan saya, tetapi berjuang terus kadangkala melelahkan juga.' Demikian Karima.
Sikap Komprehensif Islam Terhadap Perilaku dan Organisasi Kaum Gay (Homoseksual) dan Lesbian
Anjar Nugroho, 11 Agustus 2007
Pada hari Ahad, tanggal 5 November 2006 berlangsung peristiwa yang menyentak masyarakat Banyumas dan sekitarnya, yakni pendeklarasian perkumpulan kaum homoseksual Banyumas yang diberi nama “Arus Pelangi”. Reaksi pun diberikan oleh pelbagai organisasi Islam maupaun para tokoh Islam Banyumas.
Abdellah Taïa Pecinta Lelaki
Radio Nederland Siaran Indonesia, 03-08-2007
Penulis Abdellah Taïa adalah orang Maroko pertama di negerinya yang secara terbuka menyatakan dirinya pecinta sesama laki-laki. Wawancara dan buku-bukunya membuat heboh besar di Maroko. Saat ini Taïa berada di Amsterdam, mempromosikan bukunya Broederliefde atau Cinta Saudara Laki-laki yang baru terbit di Belanda.
Dibilang Happy Salma, Tersenyum Malu
Indo Pos, Sabtu, 28 Juli 2007
KONTES Kebaya Waria yang berlangsung di kawasan Cideng, Jakarta Pusat, kemarin berlangsung meriah. Puluhan waria dari berbagai provinsi di Indonesia menunjukkan kepiawaiannya berlenggak-lenggok di atas catwalk.
Empat Argumentasi yang Mendasari Perda-perda Bernuansa Agama
Syir'ah, 17-7-2007
Jakarta – Mencermati kian maraknya perda-perda bernuansa agama (Islam) di Tanah Air, paling tidak ada empat argumentasi yang bisa direkam sebagai landasan adanya perda-perda tersebut.
Kontroversi Fikih: Menyisakan perkawinan
Kompas, Sabtu, 14 Juli 2007 - Humaniora
Kaum homoseksual atau juga transeksual, ada waria, gay, dan lesbian terserak di sekitar kita dengan seribu satu persoalannya. Memang banyak kontroversi tentang mereka, menimbulkan riak di masyarakat. Banyak stereotip yang terus bertumpuk, seperti mengatakan, soal seksualitas satu ini tidaklah sederhana.
20 Waria Protes Revitalisasi Karebosi
Fajar, Kamis, 12 Juli 2007
MAKASSAR — Sedikitnya 20 waria yang tergabung dalam Komunitas LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender/ Transeksual) menggelar aksi demo di DPRD Makassar, Rabu, 11 Juli.
Takut Digusur, Puluhan Waria Geruduk DPRD Makassar
Detik.com 11/07/2007 12:25 WIB
Makassar - Puluhan waria "menyerbu" gedung DPRD Makassar Jl Andi Pettarani, Rabu (11/7/2007). Mereka berharap agar penertiban Lapangan Karebosi yang menjadi tempat mangkal mereka tak menggusur lapangan kerja mereka.
Perda yang Diskriminatif tanpa Naskah Akademik
Ujungpandang Ekspres, Kamis, 5 Juli 2007
MAKASSAR, Upeks — Untuk menghindari lahirnya sebuah peraturan daerah (Perda) yang diskriminatif, idealnya harus ada naskah akademik yang komprehensif. Kemudian dalam proses penyusunannya juga ada partisipasi masyarakat sebagai uji publik.
Relasi Agama dan Negara yang Terus Digugat
Kompas, Selasa, 26 Juni 2007 - Opini
Hingga 62 tahun Indonesia merdeka, perdebatan untuk menentukan kedudukan agama dalam negara masih saja terus berlangsung. Di tengah pertentangan antara kelompok yang pro dan kontra di tingkat nasional, beberapa pemerintah daerah justru telah memberlakukan ajaran agama sebagai dasar regulasi, yang mengatur kehidupan publik di daerahnya.
Komnas HAM Sudah Wakili Kekuatan Sosial
VHR, 22 Juni 2007 - 14:10 WIB
Jakarta - Anggota komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia yang baru terpilih cukup merepresentasikan kekuatan sosial masyarakat. Keberagaman latar belakang profesi anggota diharapkan mewakili seluruh aspirasi masyarakat.
Alasan Mbak Yuli Gagal Jadi Anggota Komnas HAM
Detik.com, 21 Juni 2007 - 21:00 WIB
Jakarta - Sejumlah anggota DPR menepis tudingan gagalnya Yulianus Rettoblaut atau Mbak Yuli dalam fit and proper test menjadi anggota Komnas HAM karena dia waria. Lantas?
DPR Masih Fobia pada Waria
VHR News, 21 Juni 2007 - 19:48 WIB
Jakarta - Dewan Perwakilan Rakyat seharusnya memberikan hak affirmative action atau pemenuhan hak lebih dalam menyeleksi Yulianus Rettoblaut sebagai anggota Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia.
DPR Tetapkan 11 Nama Calon Anggota Komnas HAM
Hukum Online, 21/6/07
Setelah melakukan proses fit and proper test secara maraton selama satu minggu, Komisi III DPR RI akhirnya menetapkan 11 nama calon anggota Komnas HAM. Nama-nama yang ditetapkan itu merupakan hasil saringan dari daftar 43 nama yang disodorkan Panitia Seleksi Komnas HAM ke Komisi III DPR RI.
Perjuangan waria itu kandas
Pos Kota, 21 Juni 2007
JAKARTA (Pos Kota) - Perjuangan Yulianus Rettoblaut untuk memperjuangkan kaumnya melalui cita-citanya menjadi anggota Komnas HAM akhirnya kandas. Perjalanan panjang mulai pendaftaran, verifikasi syarat, maju dalam fit and proper test hingga pengerahan pendukung ternyata hanya membuahkan satu suara saja dalam voting anggota Komisi III.
Yulia Dicecar Anggota DPR Soal Perkawinan Sesama Jenis
Detik.com, 21/06/2007 - 00:53 WIB
Jakarta - Yulianus Rettoblaut, waria yang mengikuti uji kelayakan menjadi anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mendapat cecaran mengenai perkawinan sesama jenis dan kebebasan.
Dicecar Pertanyaan Kawin Sejenis
Indo Pos, 21 Juni 2007 
Jakarta - Uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) terhadap calon anggota Komnas HAM 2007-2012 Yulianus Rettoblaut, 46, di ruang sidang Komisi III DPR RI tadi malam diwarnai pertanyaan seputar peraturan yang tidak mengakomodasi kaum waria.
Belasan Waria Meriahkan Seleksi Anggota Komnas HAM di DPR
Detik.com, 21 Juni 2007 - 21:38 WIB
Jakarta - Ada sedikit keramaian berbeda di ruang Komisi III DPR. Kali ini dalam seleksi uji kepatutan dan kelayakan, belasan waria ikut menyemarakkan suasana.
Komnas HAM
Koran Tempo, Rabu, 20 Juni 2007

Belum Menjabat Sudah Dicurhati
Indo Pos, Rabu 20 Juni 2007
JAKARTA - Meski baru calon anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Yulianus Rettoblaut, 46, sudah mendapat kepercayaan. Kemarin siang, perwakilan keluarga korban pelanggaran HAM Sunarsih menemuinya di kantin Kompleks MPR/ DPR untuk mengadukan ketidakjelasan nasib tragedi Trisakti.
KADI Minta Makna Diskriminasi Diperluas
Hukumonline, 18 Juni 2007
RUU Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis justru dinilai diskriminatif, karena tidak mengakomodir kaum marginal lain.
Kerahkan Puluhan Waria, Ujian Pakai Sanggul
Indo Pos, Senin 18 Juni 2007
Yulianus Rettoblaut, 46, menancapkan tonggak sejarah baru. Dialah waria pertama dan satu-satunya yang akan menjalani proses uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) sebagai calon anggota Komisioner Komnas HAM, 20 Juni nanti. Apa saja yang akan dilakukan supaya bisa lolos?
Waria terkesan sampah masyarakat
Pos Kota, Minggu, 17 Juni 2007
Cilandak (Pos Kota) - Keprihatinan mendalam akan perlakuan terhadap kaum waria yang hingga kini terkesan menjadi sampah masyarakat karena dianggap tidak berguna, mendorong Yulie Rettoblaut, 46, terterik menjadi anggota Komnas HAM.
RUU Penghapusan Diskriminasi
Indo Pos, 16 Juni 2007
JAKARTA–Rancangan Undang-Undang (RUU) Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis (PDRE) yang kini tengah digodok DPR diminta diperluas cakupannya. Tak hanya diskriminasi ras dan etnis, namun segala bentuk diskriminasi yang terjadi di masyarakat seperti terhadap kaum lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT), penyandang cacat, dan penghayat kepercayaan.
Waria Ancam Penjarakan Polisi Penembak Waria
Rakyat Merdeka: Minggu, 10 Juni 2007
YULIANUS Rettoblaut memang belum menjadi anggota dan baru calon anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Namun demikian, Yulianus sudah sesumbar mau memenjarakan polisi yang menembak mati waria di Jakarta Barat pada 2002 dan 2004.
Seleksi Diharapkan Perhatikan UU HAM
Kompas, Kamis, 7 Juni 2007
JAKARTA, - Sejumlah organisasi non-pemerintah berharap Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat menggunakan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia dan Prinsip-prinsip Paris sebagai dasar memilih komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia periode 2007-2012.
Waria Calonkan Diri Jadi Anggota Komnas HAM
Harian Global, Kamis, 7 Juni 2007
Panggung perpolitikan di Indonesia semakin menarik. Keberanian perorangan atau kelompok sebagai warga negara Indonesia (WNI) untuk memperjuangkan haknya pun patut disikapi dengan serius. Berhasil tidaknya perjuangan itu, tergantung kepada kemampuan individu.
Waria Mendaftar Jadi Anggota Komnas HAM
Berita Kota, Kamis, 7 Juni 2007
JAKARTA, BK - Gedung Nusantara II DPR, Rabu (6/6), mendadak heboh ketika anggota Komisi III kedatangan tamu istimewa yakni sebanyak 15 waria berpenampilan seksi dan berdandan menor.
Belasan Waria Datangi Komisi III
Indo Pos, Kamis, 7 Juni 2007
JAKARTA - Belasan waria, kemarin, mendatangi Komisi III DPR RI. Para waria yang terlihat "cantik-cantik" itu ternyata mendampingi rekannya, Yulianus Rettoblaut, yang sedang menyerahkan berkas calon anggota Komnas HAM ke Sekretariat Komisi III, Gedung DPR, Senayan.
Lembaga Islam Harus Merubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Kaum Homoseksual
Syir'ah, 7-6-2007
Situbondo- Mulai dari literatur klasik sampai pada faktanya hari ini, kaum homoseksual selalu diberi pandangan tidak ramah. Ia menjadi makhluk dan golongan yang begitu tidak diuntungkan. Untuk itu, mulai saat ini, pandangan masyarakat yang negatif itu harus diubah, sebagai satu cara untuk memanusiakan mereka. Dan itu yang harus dilakukan oleh lembaga Islam.
Munculnya Tokoh Homoseksual Dianggap Preseden Buruk Bagi Penegakan HAM
Syir'ah, 6-6-2007
Jakarta- Jika kaum homoseksual yang lolos dalam seleksi calon Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) itu diloloskan dalam fit and proper test (uji kelayakan dan kepatutan) oleh DPR, maka menurut Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ihwan Syam sebagai preseden buruk bagi penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia.
Perilaku Homoseksual Menyimpang dari Islam
Syir'ah, 6-6-2007
Jakarta- Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ihwan Syam menyatakan bahwa homoseksual menyimpang dari ajaran agama Islam. Ia menyangkal bahwa perilaku homoseksual bisa terjadi karena bawaan sejak lahir.
FPDIP Janji Perjuangkan Hak 3 Juta Waria
Detikcom, 06/06/07 17:19 WIB
15 Waria yang menyambangi wakil rakyat di Gedung DPR diterima FPDIP. Secara gamblang, mereka minta FPDIP memperjuangkan hak-hak mereka sebagai kaum minoritas. Dalam pertemuan dengan anggota FPDIP Nur Suhud, Ketua LSM Arus Pelangi Rido Triawan, meminta FPDIP untuk memfasilitasi pertemuan waria dengan anggota DPR lainnya.
Waria mengejutkan DPR
Detikcom, 06/06/07 17:19 WIB, Foto News
15 Waria menemui anggota dewan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (6/6). Mereka diterima sejumlah anggota DPR.
Kepala Daerah Awam Bikin Perda
Indo Pos, Jumat, 1 Juni 2007
JAKARTA - Penyiksaan 80 orang gay di Isfahan, Iran, beberapa waktu lalu mendapat kecaman keras dari kelompok lesbian, gay, biseksual, dan transeksual (LGBT) Indonesia. Pasalnya, tindakan tidak berperikemanusiaan itu dilakukan tanpa alasan jelas.
Pemuka Agama Dapat Kurangi Sikap Homofobia
Media Indonesia, Rabu, 30 Mei 2007
JAKARTA (Media): Pemuka agama dapat berperan lebih aktif dalam mengurangi sikap homofobia dengan menginterpretasi ulang ayat-ayat kitab suci yang bersifat diskriminatif terhadap hak kaum lesbian, gay, biseksual, dan transeksual (LGBT).
Hukum tak Mampu Hilangkan Homophobia
Hukum Online, 29 Mei 2007
Masyarakat masih gemar melecehkan. Payung hukum tidak bisa diandalkan. Agama juga dituding melanggengkan homophobia. Komunitas Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) sedunia ternyata punya ‘hari raya’. Mereka telah menetapkan 17 Mei sebagai Hari Internasional Melawan Homophobia.
Arus Pelangi Kecam Diskriminasi Iran
VHR, Mon, 28 May 2007 19:36:03 +0700
Jakarta – Organisasi pembela hak kaum lesbian, gay, biseksual, dan transeksual Arus Pelangi mengecam keras tindakan sewenang-wenang aparat keamanan kota Isfahan, Iran, yang menangkap dan menganiaya 80 orang homoseksual.
Keluarga Ienes, Keluarga Waria
VHR, Mon, 28 May 2007 18:44:36 +0700
“Perempuan” itu berjuang keluar dari tubuh laki-laki. Sepanjang hidup menghadapi diskriminasi. Akhirnya dia menemukan keluarga.
Yulianus Rettoblaut: Memperjuangkan HAM
Suara Pembaruan, Minggu, 13 Mei 2007
Selama ini waria sering dijadikan olok-olokan, ditiru cara bicara maupun gerak tubuhnya yang maksudnya sekadar sebagai banyolan. Dianggap lucu karena tidak normal. Dalam kenyataan pahit yang lain, waria sering pula diidentikkan dengan penjaja seks komersial (PSK).
Mbak Yuli: Waria Calon Anggota Komnas HAM
Radio Nederland Siaran Indonesia, 10 Mei 2007
Satu dari 43 orang calon komisioner Komnas HAM berasal dari kelompok minoritas. Dia seorang waria, namanya Yulianus Rettoblaut, akrab disapa mBak Yuli. Berikut profil Mbak Yuli disusun reporter KBR68H Faryansah.
Waria Harus Tingkatkan Peran di Masyarakat
VHR, Thu, 10 May 2007 15:11:10 +0700
Jakarta - Untuk menekan stigma negatif di masyarakat, kelompok minoritas seperti lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) harus lebih meningkatkan peran di masyarakat. Pasalnya, saat ini waria dihadapkan pada stigma ganda. Dengan meningkatkan peran di masyarakat, upaya untuk merebut kembali hak kesetaraan, misalnya pekerjaan di sektor formal dan informal, akan terbuka.
Gay Situbondo Ultah, Undang Kiai
Syir'ah Online, 3-5-2007
Banyuwangi- Kaum Gay Situbondo (G-Do), Banyuwangi Jawa Timur baru-baru ini memperingati ulang tahun (ultah) perkumpulannya yang telah berusia empat tahun. Berbagai tokoh diundang dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah hingga tokoh masyarakat lain. Sebagian hadir, sementara tausiyah disampaikan oleh kiai.
May Day 2007
blogsome.com, 1 May 2007
Ribuan orang dari berbagai organisasi masyarakat dan serikat buruh memperingati Hari Buruh 1 Mei 2007 (May Day) di depan Istana Negara, Jakarta. Berbagai tuntutan kepada pemerintah disampaikan. Salah satu kelompok masyarakat yang rentan terhadap perlakuan diskriminatif adalah kelompok waria, lesbian, gay, biseksual, transgender atau transseksual (LGBT).
Buruh Mulai Padati Depan Istana Merdeka
Media Indonesia Online, Selasa, 01 Mei 2007
JAKARTA--MIOL: Ratusan buruh dari Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi dan Tangerang (Jabodetabek) mulai memadati depan Istana Merdeka, Merdeka Utara, Jakarta Pusat memperingati Hari Buruh Internasional (May Day), Selasa (1/5).
Fasilitasi Pasangan Sejenis
Indo Pos, Sabtu, 28 April 2007
IKLIM demokrasi pasca-reformasi 1998 yang telah digulirkan, ternyata belum sepenuhnya membuka kran bebas berpendapat dan berpendirian. Itu terlihat dengan masih banyaknya sikap diskriminasi yang dialami oleh komunitas lesbian, gay, biseksual dan transgender atau transeksual (LGBT).
Pembunuh Waria Akhirnya Tertangkap
Koran Rakyat, sabtu 28 april 2007 
PURWOKERTO-Kasus pembunuhan Vera alias Zaenudin, waria warga Kampung Sri Rahayu RT 2/10 Karangklesem, Purwokerto Selatan akhirnya terungkap. Jajaran Reserse dan Kriminal Polsek Purwokerto Selatan berhasil membekuk Gogi Yusanto (24), pelaku pembunuhan yang terjadi pada Sabtu 5 November 2005 lalu.
Aniaya Waria hingga Tewas, Ditangkap
Suara Merdeka, Sabtu, 28 April 2007
PURWOKERTO - Setelah melakukan penyelidikan tak kenal lelah sekitar 18 bulan, jajaran Polsek Purwokerto Selatan kemarin berhasil mengungkap kasus penganiayaan terhadap Zaenudin alias Vera (27), waria asal Kampung Sri Rahayu, Karangklesem, Purwokerto Selatan. Polisi berhasil menangkap pelakunya, Gogi Yosanta (24), warga Jl. Kol. Sugiyono RT 2/5, Purwokerto Kulon, Kecamatan Purwokerto Selatan.
Pembunuh Waria Diringkus
Radar Banyumas, Sabtu Kliwon, 28 april 2007 
PURWOKERTO - Masih ingat pembunuhan seorang waria, akhir tahun 2005 silam di Jalan S. Parman, Purwokerto? Saat itu korbannya adalah Vera alias Zaenudin (27), warga Jalan Sri Raharjo RT 2 RW 10 Karang Klesem, Kecamatan Purwokerto Selatan.
Komnas HAM tak Ubah Nama Calon Komisioner
Kompas, Sabtu, 28 April 2007 
JAKARTA, KOMPAS - Paripurna Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM menyepakati tidak mengubah 43 nama calon komisioner periode 2007-2012 yang terpilih. Rapat yang digelar Jumat (27/4) di Kantor Komnas HAM dihadiri enam dari tujuh komisioner periode 2002-2007 yang tidak mencalonkan kembali.
Tim Seleksi Pilih 43 Calon Komisioner HAM
Kompas, Rabu, 25 April 2007
JAKARTA, KOMPAS - Tim Seleksi Calon Komisioner Komisi Nasional HAM periode 2007-2012 telah memilih 43 calon dari 68 calon komisioner yang maju dalam tes wawancara. Mereka dipilih karena masuk dalam pemeringkatan tim seleksi.
Seleksi Komisioner HAM Juga Diikuti Waria
Kompas, Selasa, 17 April 2007 
JAKARTA, KOMPAS - Panitia Seleksi Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia periode 2007-2012 kemungkinan akan memilih lebih dari 35 bakal calon komisioner. Di antara calon komisioner terdapat pula perwakilan dari kalangan waria.
MA Belum Serahkan Putusan Perda Pelacuran
VHR, Mon, 16 Apr 2007 15:29:17 +0700
Jakarta – Para tergugat Perda Nomor 8/2005 tentang Pelarangan Pelacuran hingga Senin (16/4) belum juga menerima salinan putusan penolakan kasasi yang mereka ajukan dari Mahkamah Agung.
Karena Bermesra Di Kedai Pesona
Tempo - Edisi. 06/XXXIIIIII/02 - 8 April 2007
Dituduh berbuat tak senonoh, sepasang gay babak-belur dihajar massa. Polisi menganiaya lebih sadis.
Total Security dan Arus Pelangi Donor Darah
Radar Banyumas - Selasa Kliwon, 3 April 2007
PURWOKERTO - Sebanyak 30 peserta didik satpam Garda Total Security Sokaraja menyumbangkan darahnya dengan menggelar donor darah sukarela. Bekerja sama dengan Arus Pelangi dan PMI Banyumas, kegiatan sosial yang berlangsung Senin (2/4) kemarin menjadi kegiatan rutin setiap kali penerimaan siswa baru di pusat pendidikan satpam ini.
Semua Mengaku Punya Komitmen pada Waria
VHR, Thu, 22 Mar 2007 11:48:10 +0700
Jakarta – Hampir seluruh calon anggota Komnas HAM yang mengikuti uji publik mengaku mempunyai komitmen pada kelompok minoritas seperti waria yang sering mendapatkan perlakuan diskriminatif. Mereka menyatakan berkomitmen mengangkat harkat dan martabat kelompok rentan ini agar sejajar dengan warga negara yang lain.
Aku Wanita Tunavagina
VHR, Fri, 09 Mar 2007 15:13:04 +0700
Disiksa. Dikucilkan. Dia tak patah menjalani kerasnya hidup.
Sore itu Nancy, 53 tahun, berselonjor di kantor Yayasan Srikandi Sejati. Rumah di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur, itu selalu ramai karena menjadi tempat berkumpul para transeksual. Mereka biasa disebut wanita pria alias waria.
KMAD Tolak Diskriminasi Terhadap Perempuan
Beritapagi, Jumat, 9 Maret 2007
Palembang, BP - Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional, puluhan perempuan yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Anti Diskriminasi (KMAD), Kamis (8/3) melakukan aksi unjuk rasa.
Pasangan Gay Disiksa di Aceh
Kabar Indonesia, 4-Mar-2007, 00:52:06 WIB
Polisi memaksa Hartoyo, seorang homoseksual, untuk bertelanjang bulat setelah puas menyiksanya. Cercaan dan makian terus menderanya.
Fatayat NU Gelar Workshop Lesbian dan Gay
Syir'ah Online, 2-3-2007
Jakarta - Keberadaan kaum transeksual, seperti lesbian dan gay, semakin meningkat jumlahnya di pelataran bumi ini. Sebagai sebuah kelompok minoritas, tak jarang mereka menerima stempel negatif dari masyarakat. Kerap ungkapan melanggar sunnah Allah melekat dalam diri mereka. Bagaimanakah sebenarnya agama Islam memandangnya?
Rido Triawan: Hak LGBT Belum Terpenuhi
Syir'ah Online, 2-3-2007
Jakarta - Berkaitan dengan workshop yang diadakan Fatayat NU hari ini tentang lesbian dan gay dalam pandangan Islam, ternyata jumlah waria di Ibu Kota Jakarta yang masuk data Forum Komunikasi Waria (FKW) sebanyak 4.600 orang. Untuk daerah lain belum ada data akurat mengenai jumlah yang sebenarnya.

Perda Berupaya Menghapus LGBT
Syir'ah Online, 2-3-2007
Jakarta - Workshop yang diadakan Pengurus Pusat (PP) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) mengenai pandangan Islam terhadap lesbian dan gay ditanggapi positif dan dipandang sebagai terobosan yang berani untuk membahas seksualitas dalam Islam oleh Rido Triawan, ketua Arus Pelanggi, organisasi yang konsen mengkampanyekan pemenuhan hak LGBT itu.
Hartoyo, seorang homoseksual disiksa di Aceh
Radio Nederland, Thu, 01 Mar 2007 06:00:04 -0800
Polisi memaksa Hartoyo seorang homoseksual, telanjang bulat setelah puas menyiksanya. Cercaan dan makian terus menderanya. Tak tahan, Hartoyo melaporkan penganiayaan yang menimpa dirinya kepada Komnas HAM. Bagaimana kisahnya? Berikut laporan kantor berita 68h di Jakarta.
Larangan Kawin Sejenis, Diskriminatif?
Majalah Adil - Februari 28th, 2007 at 1:24 (Perspektif)
Baru-baru ini kota Banyumas dihebohkan oleh berdirinya Arus Pelangi Banyumas, sebuah organisasi yang menjadi wadah khusus kaum gay, lesbian, dan biseksual, serta transjender-transeksual (LGBT).
Kaum Minoritas dan Pandangan Politisi
Sumatera Ekspres, Rabu, 28 Februari 2007 
JIKA kita dapat meminta kepada Tuhan sebelum kita dilahirkan, pasti semua orang akan memilih untuk dilahirkan sebagai manusia serba sempurna. Terlahir sebagai kaum minoritas, entah minoritas suku, minoritas agama atau minoritas seksual (waria, gay, lesbi) pasti bukan keinginan kita. Semua itu adalah kehendak sang Pencipta.
Perda No 2/2004 Mendiskriminasi Perempuan
Beritapagi, Selasa, 27 Februari 2007
Palembang, BP - Pasal 8 Perda No 2 Tahun 2004 tentang Peelacuran, dianggap telah mendiskriminasi kaum perempuan. Sebab, pada perda itu tidak ada penjelasan terperinci sehingga kata pelacuran nyaris diidentikkan dengan perempuan.
Biseksual atau Homoseksual?
Kompas, Minggu, 25 Februari 2007 (Psikologi)
"Ibu, saat-saat terakhir menjelang kelulusan saya di sekolah dasar, saya mengalami kejadian luar biasa yang hingga saat ini pun masih terbayang. Saya benar-benar terkesan dan sampai saat sekarang pun penghayatan perasaan yang timbul saat kejadian tersebut masih hidup dalam diri dan benak saya..." Demikian L (laki-laki, 31).
Waria dan Gay di Palembang Keberatan dengan Perda Pelacuran
Detikcom, 23/02/2007 22:03 WIB
Palembang - Komunitas gay dan waria di Palembang keberatan dengan adanya Perda No 2/2004 tentang Pemberantasan Pelacuran. Sebab komunitas mereka disinggung-singgung dalam perda itu.
Waria 200, Gay 300 di Palembang
Radar Palembang, Jumat, 23 Februari 2007
RADAR PALEMBANG, MINORITAS — Kaum transseksual, lesbian dan gay di Kota Palembang ingin diakui eksistensinya. Kalangan ini meminta aturan-aturan yang mendiskriminasikan mereka dirubah.
Perda Pelacuran Harus Direvisi
Beritapagi, Jumat, 23 Februari 2007
Palembang, BP - Peraturan daerah (Perda) Kota Palembang No 2 tahun 2004 tentang Pemberantasan Pelacuran, harus direvisi oleh pemerintah dan DPRD setempat. Alasannya, definisi pelacuran yang dicantumkan di peraturan ini, tidak jelas.
Waria yang Mendapat GelarDoktor (HC) Karena Peduli AIDS
Realita, Edisi 12, 19 Februari - 04 Maret 2007
Status waria di kalangan masyarakat masih dianggap sebagai penyakit sosial. Banyak orang yang menganggap mereka harus dijauhkan karena kedekatannya dengan seks bebas dan penyakit AIDS. Tapi siapa sangka, ternyata ada sebagian kaum itu yang peduli soal AIDS. Bahkan dari perjuangannya, mereka layak dianugerahi gelar Doctor Honoris Causa (HC) dari Northern California Global University Amerika. Bagaimana perjuangan Merlyn Sopjan hingga meraih penghargaan itu?
Masih Banyak Peraturan Mendiskriminasi Waria
Realita, Edisi 12, 19 Februari - 04 Maret 2007
Keberanian Merlyn. menjadi Calon Walikota Malang dan dua orang waria, Nancy Iskandar (Ketua Forum Waria se-DKI Jakarta) dan Yulianus Rettoblaut (Ketua Forum Waria se-Indonesia), dalam bursa pencalonan anggota komisioner Komnas HAM sepatutnya mendapat apresiasi.
Komnas HAM Lawan Arus Besar
Indo Pos, 16 Februari 2007
Jakarta, oleh Ariyanto - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) sepertinya hendak menancapkan tonggak sejarah baru dalam pemenuhan dan perlindungan HAM di Indonesia. Setidaknya, itu terlihat dari lolosnya dua perwakilan waria dalam bursa pencalonan anggota Komnas HAM 2007-2012. Mereka adalah Yulianus Rettoblaut (Yuli) dan Nandy Iskandar (Nancy).
Kaum Waria Menuntut Pengakuan sebagai Warga
Asasi, edisi Januari-Februari 2007
Kali ini ASASI menurunkan dua hasil perbincangan kami dengan Mbak Yulia Rettoblaut (Ketua Forum Komunikasi Waria Indonesia) dan Mbak Nancy Iskandar (Ketua Forum Komunikasi Waria Cabang DKI Jakarta).
Reog, Cinta Tak Sampai
Kompas, Minggu, 28 Januari 2007 (Kehidupan) IV
Warok tidak bisa dipisahkan dari reog. Seni reog di Ponorogo, Jawa Timur, adalah ajang penampilan warok. Melalui tarian itu, seorang warok berunjuk kekuatan, sekaligus menancapkan pengaruh di tengah masyarakat.
Politik Kebudayaan Warok
Kompas, Minggu, 28 Januari 2007 (Kehidupan) III
Cerita warok Ponorogo, Jawa Timur, dimulai dengan legenda tokoh sakti. Perubahan zaman menghadapkan budaya itu pada banyak dilema. Konsep warok pun tertantang untuk ditafsirkan ulang sesuai semangat zaman.

Gemblak Pun Berganti Gadis
Kompas, Minggu, 28 Januari 2007 (Kehidupan) II
“Saya pernah jadi gemblak Warok Dasuki asal Desa Jajar, Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo, dari waktu umur 12 tahun-18 tahun," kata Subasir (64), Selasa (23/1) siang itu.


Generasi Terakhir Warok Ponorogo
Kompas, Minggu, 28 Januari 2007 (Kehidupan) I
Ponorogo, Jawa Timur, lekat dengan budaya warok yang tumbuh sejak tujuh abad silam. Kini, tradisi itu tergerus karena makin sedikit orang yang mau menempuh olah fisik, jiwa, dan pikiran untuk jadi . warok. Warok-warok tua yang tersisa mungkin bakal jadi generasi terakhir.
Komnas HAM: Waria Calonkan Diri sebagai Komisioner
Kompas, Senin, 22 Januari 2007
Jakarta, Kompas - Nancy Iskandar, Ketua Forum Waria Se-DKI Jakarta, dan Yulianus (Yuli) Rettoblaut, Ketua Forum Waria Se-Indonesia, Jumat (19/1), mendaftarkan diri sebagai calon anggota komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Pencalonan itu didorong keinginan memperjuangkan nasib waria di Indonesia.
Waria Ingin Jadi Anggota Komnas HAM
Jawa Pos, Sabtu, 20 Januari 2007
JAKARTA - Di antara para calon yang berminat menjadi anggota Komnas HAM periode 2007-2012, ada dua waria. Mereka adalah Nandy Iskandar, 52 alias Nancy dan Yulianus Rettoblaut, 45 yang akrab disapa Mami Yuli. Kemarin, dua waria itu diantar belasan waria lain mendatangi kantor Komnas HAM di Jl Latuharhary, Menteng, Jakarta Pusat.
2 Waria Daftar Jadi Anggota Komnas HAM
Detikcom, 19/01/2007 10:58 WIB
Jakarta - 2 Orang waria, Nancy dan Yuli, datang ke Komnas HAM ditemani 11 temannya. Jangan salah, kedatangan mereka bukan untuk mengadukan nasibnya, tapi mendaftar menjadi anggota Komnas HAM.
Pakai Make Up Tebal, Ditutup dengan Lagu Cinta
Indo Pos, Jumat, 5 Januari 2007
Kaum waria tak mau lagi diidentikkan dengan kehidupan malam yang vulgar. Beberapa waktu lalu, sejumlah perkumpulan waria tampak asyik dengan turnamen boling. Meski bercucuran keringat dan bermake up tebal, mereka tetap genit dan atraktif.
Home > Kliping berita >
2000-2005
|
2006
|
2007
|
2008
|
2009
Bahasa asing