Republika, Kamis, 6 Desember 2007  

Keluarga Korban Tuntut Pemprov DKI Minta Maaf

JAKARTA Sejumlah waria berunjuk rasa di Balai Kota DKI Jakarta," kemarin (5/12). Mereka menuntut Pemprov DKI meminta maaf pada keluarga Elly Susanna alias Sayep yang tewas dalam razia PSK di Taman Lawang oleh Satpol PP pertengahan bulan lalu.

Elly meninggal 17 November lalu. Pada malam itu, korban sedang berada di Taman Lawang, Menteng, Jakarta Pusat, untuk bertemu rekannya sesama waria. Sekitar pukul 21.30 WIB Taman Lawang didatangi petugas Satpol PP yang sedang berpatroli. Kedatangan petugas otomatis membuat para waria berlarian.

Ketua Arus Pelangi, Ridho Triawan, yang turut berunjuk rasa bersama mengatakan, beberapa waria lain memilih mencebur ke Sungai Ciliwung untuk menghindari Satpol PP. "Tapi mereka tetap dilempari meski sudah di dalam sungai," kata dia, Rabu (5/12).

Elly memilih tidak berlari atau menyeburkan ke sungai. "Dia memilih menyerahkan diri karena korban tidak bisa berenang," ujar Ridho. Namun menurut keterangan teman-teman korban, kata Ridho, Elly malah diceburkan ke sungai. Petugas juga tidak berusaha untuk mencari tahu keberadaan Elly. "Kami lalu berupaya mencari dia bersama petugas SAR," cerita Ridho. Elly akhirnya ditemukan pada keesokan harinya, pada 18 November 2007 pukul 12.30 WIB. Di Kali Cideng Elly ditemukan sudah tidak bernyawa dan badan korban penuh memar.

Kepala Dinas Tramtib DKI Jakarta, Haryanto Bajuri, mengatakan tidak mungkin Elly berada di sana namun tidak menjajakan diri. "Itu bohong. Mau ngapain di sana kalau tidak jualan," ujarnya. Menurut dia, waktu kejadian korban tidak dikejar-kejar. "Tapi mereka kalau lihat petugas pasti kabur," sambungnya.

Dari segi ketertiban, terdapat larangan untuk menjajakan diri di pinggir jalan di Jakarta. "Dandan atau bersolek silakan tapi menjajakan dilarang," katanya. Mengenai tuntutan bagi Pemprov untuk mengajukan permintaan maaf, Haryanto mengatakan secara pribadi dan sebagai manusia ia turut berduka cita serta mendoakan Elly. ind

back