Sentana, Kamis, 6 Desember 2007  

Waria Tewas Diceburkan Ke Kali Ciliwung

Rekan Tuntut Pemprov DKI
Tertibkan Satpol

Jakarta, SENTANA - Puluhan waria menuntut pembubaran Satpol PP DKI Jakarta. Beberapa orang oknum Satpol PP mereka tuding terlibat dalam tindak penyerangan hingga menyebabkan tewasnya seorang waria tiga pekan silam.

Aksi unjuk rasa ini digelar 20-an orang waria di depan Balaikota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Rabu (5/12/2007). Selain unjukrasa ke Balaikota, para waria juga mengadu ke Komnas HAM di Jalan Latuharhari, Jakarta Pusat.

Ketua Arus Pelangi Ridho Triawan dalam orasinya mendesak Pemprov DKI Jakarta menindak tegas anggota Satpol PP yang perilakunya sudah keterlaluan. Operasi penertiban selama ini lebih mirip penyerangan dan berbau kekerasan.

"Kita desak pemprov menindak tegas Satpol PP. Kalau tidak bisa ditertibkan, lebih baik dibubarkan saja, karena fungsinya tabrakan dengan kepolisian," serunya.

Tewasnya Elly Suzanna, disebutnya sebagai contoh perilaku keterlaluan Satpol PP. Kejadian berlangsung pada 17 November lalu di Taman Lawang, Jakarta Pusat. Seperti biasa, malam itu Elly sedang 'gaul' dengan teman-temannya sesama waria. Mendadak belasan orang anggota Satpol PP datang melakukan penye rangan dengan melempari batu ke arah waria yang sehari-hari mangkal di sana.

Mendapat serangan tak terduga itu para waria spontan membubarkan diri. Tiga orang yang sempat tertangkap diceburkan ke sungai Ciliwung yang mengalir di Manggarai-Dukuh Atas, dan Elly Suzanna termasuk satu di antaranya.

Karena panik, Elly malah tenggelam dan terbawa arus. Jasad pemilik salon rias pengantin di Kramat Sentiong itu baru ditemukan sore keesokan harinya. Mayat Elly mengambang di Kali Cideng dengan luka memar di sekujur tubuh.

Komunitas waria dan LSM Arus Pelangi telah melaporkan kasus ini ke Komnas HAM dan kepolisian. Bila hingga akhir Desember tidak ada tindakan tegas pada oknum Satpol PP bersangkutan, unjuk rasa lebih besar akan mereka gelar.

Namun tuduhan tersebut disangkal Kepala Dinas Tramtib dan Linmas Pemprov DKI, Harianto Badjoeri."Tidak ada tindakan kekerasan yang dilakukan anggota kita (Satpol PP-red)," tegasnya di Jakarta, kemarin.

Mantan Kadis Pariwisata itu menuturkan pihaknya tidak mempersoalkan keberadaan waria. Namun, kata Badjoeri, yang dilarang adalah tempat mereka mangkal. "Mereka itu mangkal menjajakan diri seperti tempat prostitusi," ketusnya.

Apabila waria tersebut mengindahkan imbuan untuk tidak mangkal di tempat umum, maka itu tidak akan jadi masalah. "Namun karena mereka tidak mau, terpaksa kita lakukan penertiban, tapi tidak dengan menggunakan cara kekerasan," ungkapnya. DET/STN

back