Pos Kota, Selasa, 11 Desember 2007  

Peringati Hari HAM, waria demo

‘Kami juga Manusia’

GAMBIR (Pos Kota) - Ribuan orang yang tergabung dalam Komite Rakyat Bangkit Melawan (KORBAN) menggelar aksi unjuk rasa di depan Istana Merdeka, Senin (10/12). Mereka long march dari Bundaran HI. Demo dalam rangka memperingati Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional ini, mengkibatkan kemacetan parah di Jalan Jenderal Sudirman, MH Thamrin, dan Medan Merdeka Selatan.

Aksi massa terdiri dari unsur Aliansi Rakyat Miskin, Komnas HAM, Kontras dan elemen massa lainnya, termasuk kaum waria dan anak-anak ini, mendesak pemerintah menghentikan diskriminasi sesama manusia dan menolak Perda Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum. "Perda tersebut jelas-jelas melanggar HAM," ujar teriak massa melalui pengeras suara. 

Selain itu, demonstran juga berorasi dan menggelar poster yang intinya menuntut pemerintah menyediakan pendidikan gratis, menentukan upah layak nasional, menuntaskan kekerasan negara di masa lalu, menyetop diskriminasi terhadap penyandang cacat, menindak tegas pelanggar HAM, dan lainnya. "Kami akan berupaya menyelesaikan seluruh kasus HAM secepatnya dan akan mengusut tuntas kasus Munir hingga selesai," kata Rida Saleh, wakil ketua Komnas HAM.

PELANGGARAN HAM
Kegiatan demonstrasi yang tampak tegang, sedikit terhibur oleh penampilan sekelompok waria yang tampak genit dengan dandanan menor. Setiap wartawan yang hendak memotret, mereka selalu berusaha tampil bergaya. "Ayo silakah potret kami. Mari kita buktikan bahwa waria memang ada dan sebagai manusia juga harus dilindungi haknya," ajak Yulie, ketua Forum Komonikasi Waria Indonesia, di hadapan puluhan wartawan yang memegang kamera.

Sementara itu, peringatan Hari HAM Internasional juga berlangsung di Gedung Joang, Jakarta Pusat. Ratusan orang yang terdiri dari LBH Jakarta, KAPSI dan Ghure melakukan orasi tentang pelanggaran HAM yang masih sering terjadi di Indonesia dan kasusnya tak pernah tuntas.

Dalam peringatan tersebut mereka menggelar drama teatrikal menceritakan tentang proses peradilan hukum di Indonesia yang timpang dan cenderung menindas rakyat kecil. "Pelanggaran HAM yang akan terjadi pada masa akan datang, adalah imbas dari pelanggaran HAM saat ini, sehingga ketertindasan HAM akan terjadi terus-menerus dari generasi ke generasi lainnya," kata Asfinawati, Direktur LBH Jakarta. (mia/st)@

back