2. KESALAHAN HAWA?
Ketiga agama itu sama-sama menyepakati satu kenyataan baku. Baik wanita maupun pria diciptakan oleh Tuhan Pencipta seluruh jagad raya. Tetapi perbedaan itu berawal segera setelah penciptaan manusia yang pertama, Adam, dan dan wanita pertama, Hawa. Konsep Yahudi Kristen tentang penciptaan Adam dan Hawa diceriterakan secara rinci dalam
Genesis 2 : 4 , 3 : 24. Tuhan melarang kedua mereka untuk makan buah dari pohon terlarang. Sang ular membujuk Hawa untuk memakannya dan Hawa kemudian membujuk Adam untuk sama-sama makan dengannya. Ketika Tuhan marah terhadap apa yang dilakukan oleh Adam, dia meletakkan kesalahan itu pada Hawa: "Wanita yang ENGKAU sertakan bersama saya di sini – dia memberi saya beberapa buah dari pohon itu dan saya telah memakannya."
Dengan sendirinya Tuhan pun berfirman pada Hawa:
"AKU akan menambah dengan sangat rasa sakitmu ketika mengandung; dan dengan rasa sakit engkau akan melahirkan anakmu. Keinginanmu adalah untuk suamimu dan dia akan menguasaimu."
Kepada Adam Tuhan berfirman:
"Karena engkau telah mendengarkan isterimu dan memakan buah dari pohon itu…. Terkutuk tanah karena engkau; dengan susah payah engkau akan memakan daripadanya sepanjang hidupmu…"
Konsep Islam tentang penciptaan pertama diketemukan di beberapa tempat dalam Al Qur’an, umpamanya :
"Wahai Adam, bertempat tinggallah kamu dan isterimu di sorga dan nikmatilah apa-apa yang engkau sukai, namun janganlah engkau mendekati pohon ini atau engkau akan menjadi orang yang zalim. Kemudian setan berbisik kepada mereka, bahwa Tuhanmu hanya melarang engkau dari pohon ini agar engkau tidak menjadi malaikat atau makhluk yang abadi. Dan setanpun bersumpah pada mereka berdua bahwa dia benar-benar adalah penasehatnya yang tulus. Demikianlah dengan tipuan setan menyebabkan kejatuhan mereka berdua; ketika mereka merasakan buah dari pohon itu maka tampaklah aurat mereka dan mereka lalu mulai menutupi badannya dengan daun-daun sorga. Tuhan mereka berseru, bukankah AKU telah melarangmu pohon itu dan memberi tahu kalian bahwa setan adalah musuhmu yang nyata? Mereka berkata: Wahai Tuhan kami, kami telah menganiaya diri-diri kami dan bila ENGKAU tidak mengampuni kami dan melimpahkan rakhmatMU pada kami, pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi…" surat 7 : 9-25
Memperhatikan dengan cermat apa yang diriwayatkan oleh kedua hikayat penciptaan itu terungkaplah adanya beberapa perbedaan yang esensial. Berbeda dengan Injil, Al Qur’an meletakkan kesalahan pada baik Adam maupun Hawa. Tidak seorangpun dapat menjumpai dalam Al Qur’an kesan sedikit apapun bahwa Hawa telah membujuk Adam untuk makan buah pohon larangan atau bahwa Hawa telah memakan buah itu sebelum Adam. Di dalam Al Qur’an Hawa bukanlah seorang penggoda, atau pembujuk, dan atau penipu. Lebih daripada itu Hawa tidak disalahkan atas derita ketika mengandung dan melahirkan. Menurut Al Qur’an Tuhan tidaklah menghukum seseorang karena kesalahan orang lain. Baik Adam maupun Hawa telah melakukan dosa dan kemudian memohon ampun Tuhan dan DIA mengampuni mereka.