The Cross
Under the Cross

Listen to the News
English
Indonesian
Search
Archives
Photos
Pattimura
Maps
Ambon Info
Help Ambon
Statistics
Links
References
Referral

HTML pages
designed &
maintained by
Alifuru67

Copyright ©
1999/2001 -
1364283024
& 1367286044


Ambon - Island 

 

AMBON Berdarah On-Line
About Us

 

 

  Ambon Island

  Ambon City

 

 

   Latupatti

  Want to Help?

From: "Joshua Latupatti" <joshualatu@hotmail.com>
Date: Fri, 05 Oct 2001 11:25:44

MEMANG MUNAFIK ATAU HANYA BEGO?
download artikel in print friendly version     Tanggapan-tanggapan Joshua Lainnya 

Salam Sejahtera!

Saudara-saudara sebangsa,

Kita akan melihat tingkah-pola dan komentar dari beberapa tokoh, yang mencerminkan "kebodohan", atau "kemunafikan", ataupun kedua-duanya! Paling tidak, itulah pendapat saya! Silahkan menyimak!

KORIDOR.COM [30 SEP 2001, 0:17]
Ustadz Dja'far Umar Ancam Megawati
Konflik AS-
Afghanistan Jadi Isu Domestik

koridor.com [30 Sep 2001, 0:17] Panglima Laskar Jihad Ahlus Sunnah Wal Jama'ah Ustadz Dja'far Umar Thalib mengeluarkan ancaman, agar Pemerintahan Presiden Megawati, tidak menawarkan bantuan lebih dari sekedar lip service kepada Amerika Serikat. "Megawati bisa menghitung hari, sebelum didorong dari kekuasaannya," kata Dja'far Umar Thalib, sebagaimana dilansir ASIAWEEK October 5 2000.

JOSHUA:
Dengan mengaku dirinya sebagai "orang beriman", si "
Dustadz Jahad" menganjurkan Presiden RI untuk "bersikap munafik" dan "menipu AS"! Inikah sifat seorang "Muslim sejati"? Teladan semacam inikah yang akan diperlihatkan "orang beriman" kepada "orang kafir"?

Di pihak lain, si "Dustadz Jarah" mengaku "sangat nasionalis", untuk menghalalkan kebaiadaban "laskar jahad"-nya di Maluku! Apakah pembelaan membabi-buta terhadap si Osama 'setan teror' Laden dan Taliban, dengan "mengancam Presiden NKRI" adalah sikap seorang nasionalis sejati? Cobalah sedikit kritis!!!

REPUBLIKA; Rabu, 26 September 2001 20:51:00
Lasykar Ababil Jabar Dukung
Osama
Laporan: Irfan Junaedi

Bandung-RoL--Tuduhan Amerika Serikat yang menyebutkan Osama bin Laden sebagai pelaku peristiwa WTC dikecam anggota Lasykar Ababil Jabar. Menurut mereka tuduhan itu merupakan fitnah yang tidak beralasan. Lasykar Ababil juga menilai tuduhan itu sangat merugikan umat Islam secara luas.

JOSHUA:
Jika memang AS hanya sekedar menuduh, mengapa "para idiot" ini tidak mampu membuktikan bahwa tuduhan AS tersebut, tidak benar? Orang yang memfitnah tidak pernah menacari bukti, tapi AS mencari bukti, dan "keterkaitan si
Osama 'setan teror' Laden dengan tragedy WTC-P sudah semakin kelihatan! Apa sebenarnya yang merugikan umat Islam secara keseluruhan? Arab Saudi, Emirat Arab, dan malah sebagian warga Muslim Afganistan sendiri, tidak merasa dirugikan! Yang dirugikan adalah rezim Taliban, yang Pemerintahannya "tidak sah", dan yang menyengsarakan warga Muslim Afganistan, terutama Muslimahnya!

REPUBLIKA; Rabu, 26 September 2001 20:51:00
Dalam aksinya, sebagian anggota organisasi bikinan PPP itu mengenakan sorban untuk menutup wajahnya. Selain itu, mereka juga membawa poster yang menyebutkan bahwa
Osama bukanlah teroris. Milyader Arab yang kini diduga bermukim di Afghanistan itu, kata mereka, mujahid yang membela Islam.

JOSHUA:
Gunakan logika anak kecil saja! Jika si
Osama 'setan teror' Laden, bukan seorang teroris, mengapa dia bersembunyi? Jika dia memang difitnah, mengapa dia tidak mengadukan AS ke Mahkamah Internasional? Nantinya para idiot ini akan beralasan bahwa Mahkamah Internasional adalah "Mahkamah Kristen-Yahudi"! Coba katakan, "Pembelaan Islam" model apa yang dilakukan si Osama 'setan teror' Laden?

Yang paling menyedihkan dari intelektual orang-orang ini adalah bahwa, "jika seseorang membuat teror, dia bukan Islam, tetapi jika dia menghadapi konsekwensi dari tindakannya, barulah dia diakui sebagai Muslim, dan malah "Pahlawan Islam"!

REPUBLIKA; Rabu, 26 September 2001 20:51:00
Selain itu, mereka juga mengusung dua spanduk putih yang dibentang selama demo. Kedua spanduk itu berisi kecaman terhadap bangsa Yahudi yang kini berada di belakang aksi Amerika. Lewat spanduk itu mereka meminta agar kaum Yahudi segera dijauhkan dari umat Islam.

JOSHUA:
Lihat argumentasi kampungan mereka! AS yang sudah menemukan keterkaitan si
Osama 'setan teror' Laden dgn tragedi WTC-P mereka katakana "memfitnah", tetapi "tanpa menyodorkan bukti apa-apa, mereka menuduh Yahudi berada di balik AS! Kebodohan kemudian beranak kebodohan, sebab bagaimana Yahudi bisa dijauhkan dari umat Islam, sedangkan Israel memiliki warga negara yang Muslim, baik Yahudi maupun etnis Arab, yang punya wakil di Parleman dan punya hak suara??? Mengapa bangsa ini begitu gampang dibodohi oleh para idiot pendusta seperti ini???

REPUBLIKA; Rabu, 26 September 2001 20:51:00
Dalam pernyataan sikap yang ditandatangani Ketua Lasykar Ababil Jabar, Makki Yuliawan, mereka mengutuk cara Amerika menyesatkan opini publik. Saat ini, kata Makki, dalam pernyataan sikap itu, Amerika telah menuduh Islam sebagai teroris. Opini seperti itu, menurutnya, terus dikembangkan secara luas.

JOSHUA:
Lihatlah jurus "ular membalik ekor"! AS tidak menuduh Islam, tetapi para idiot pendusta ini yang meraup kejahadan si
Osama 'setan teror' Laden dan Rezim Taliban, dan mejadikannya masalah Islam, tanpa dasar apa-apa, selain dari cinta "terror dan fulus' si Osama 'setran teror' Laden dan membela ideologi lusuh si Taliban! Laskar-laskaran murahan semacam inilah yang meracuni akhlak dan membodohi serta menyesatkan umat!

 

REPUBLIKA; Rabu, 26 September 2001 20:51:00
Mantan Menhan Mahfud MD; Pemerintah Jangan Halangi
Jihad ke Afganistan
Laporan: Yulianingsih

Yogyakarta-RoL--Pengamat sosial politik Universtas Islam Indonesia Yogyakarta Prof Dr Moch Mahfud MD menyatakan pemerintah jangan menghalangi upaya umat Islam Indonesia yang akan berjihad ke Afganistan. ''Ini merupakan solidaritas sesama muslim untuk saudaranya di Afganistan yang hendak diserang Amerika Serikat.''

JOSHUA:
Por. Dr. Munafik ini menyebut "Pemerintah", tetapi mengebiri tugas utamanya, yaitu "memerintah"! Masakan seorang Prof. Dr. tidak tahu bahwa yang akan diserang AS itu hanyalah "
Taliban", yang walaupun sudah "menjamin penyertaan Allah", tetap ditinggal pergi oleh sebagian besar Muslim Afganistan sendiri? Orang ini hanya bermuka munafik sementara dia menjadi Menteri, tapi begitu kembali masuk kandang, baru kelihatan tanduknya!

REPUBLIKA; Rabu, 26 September 2001 20:51:00
Menurut Mahfud, sebaiknya upaya umat tersebut diorganisir oleh ormas-ormas Islam. Sedangkan pemerintah hanya melakukan pengawasan dan pemantauan saja. Pemerintah dalam hal ini aparat boleh melakukan tindakan-tindakan tertentu jika kaum muslimin yang ingin pergi ke
Afganistan tersebut melakukan tindak kekerasan atau mengancam warga Amerika yang tinggal di Indonesia.

JOSHUA:
Saya tidak habis pikir bahwa seorang Mantan Menteri Pertahanan, malah tidak sadar akan masalah "kedaulatan negara"! Bagaimana mungkin sekelompok kecoak putih harus mengatur kebijaksanaan luar negeri sendiri, sementara Pemerintah Negara yang Berdaulat dijadikan "penonton" atau "panitia"! Memangnya di dalam negara ini, Agama yang berkuasa, Prof. Dr. Moch. Pandir?

REPUBLIKA; Rabu, 26 September 2001 20:51:00
''Kalau perlu justru pemerintah melakukan tindakan pendataan terhadap umat Islam sebelum dan sesudah pergi ke
Afganistan. Pemerintah harus memberi jalan untuk itu dengan memberikan arahan adminstratif yang harus ditempuh para relawan muslim itu untuk ke sana. Karena sikap arogansi Amerika yang akan menyerang Afganistan memang pantas untuk dilawan,'' tegas Mahfud.

JOSHUA:
Prod. Dr. Moch. Pandir, menggunakan istilah "arogan" yang memuakan itu lagi! Dia tidak berbeda dengan kelompok idiot yang suka berjingkrak-jingkrak di jalanan! Untuk ikut di dalam Pasukan Multinasional Penjaga Perdamaian, di bawah koordinasi PBB saja, ada prosedurnya yang harus dituruti! Sekarang, si Prof. Dr. Moch. Pandir mengatakan bahwa "Pemerintah harus ini dan harus itu", sedangkan satupun aturan atau prosedur Nasional, maupun Internasional untuk itu, "tidak ada"! Jangan-jangan orang ini dulu sekelas dengan si
Dustadz Jarah di sekolah "teror Taliban"?!

REPUBLIKA; Rabu, 26 September 2001 20:51:00
Namun begitu Mahfud setuju dengan sikap MUI yang melarang adanya sweeping terhadap warga negara Amerika di Indonesia. Mahfud menyatakan, tindakan sweeping tersebut justru hanya akan mencoreng nama Indonesia di dunia Internasional.

JOSHUA:
Cocok! Munafik menggandeng munafik! Muka Indonesia sudah lama kelihatan seperti "toilet bekas" di mata dunia! Kalian hanya menambah hiasannya dengan kotoran! Jangan jauh-jauh! Sebutkan saja nama MUI di Malaysia dan mereka akan "tertawa cekikikan sambil membayangkan "Ayinomoto" (majelis urusan Ayinomoto)! Kalian cuma mampu meperbusuk wajah Indonesia di mata dunia! Orang-orang munafik yang memalukan!

 

HILVERSUM, SELASA 25 SEPTEMBER 2001 08:00 WIB
Organisasi Islam Akan Lengserkan Megawati Kalau Menjadi Boneka Amerika Razieq Shihab (RS): Jadi perlu saya sampaikan bahwa sikap menteri pertahanan yang sedemikian rupa, itu sikap yang kontraproduktif. Artinya, seharusnya adanya peringatan dari sejumlah elemen Islam termasuk rencana sweeping, jangan dilihat sebagai teror atau sebagai ancaman. Akan tetapi ini harus dilihat sebagai peringatan yang sebetulnya, kalau direspons dengan baik ini justru untuk keselamatan bersama.

JOSHUA:
Negara ini sudah dipenuh-sesaki oleh sejumlah idiot munafik, dari jenjang teratas sampai ke tepi-tepi jalan! Sweeping sudah dijalankan, si "RS-J" (Rumah Sakit Jiwa) ini mengaku "baru rencana"! Kalaupun memang baru rencana, apakah sebuah "rencana" sama dengan "peringatan"? Sebuah peringatan biasanya mengandung istilah "jika – maka"! AS belum menyerang
Taliban (jika), para idiot ini sudah melakukan sweeping (maka)! Sekarang mereka memaksa orang untuk menerima dalih pandir mereka, bahwa tindakan barbar mereka bukan ancaman dan bukan teror! Padahal, peringatan itu sejajar dengan ancaman!

Sekarang, kira-kira "respons baik Pemerintah macam apa" yang dimaksud oleh si RS-J ini! Menggunakan ide si Prof. DR Pandir untuk "mengkoordinir sweeping"? Lalu "keselamatan bersama" jenis apa yang akan dihasilkan oleh ide si RS-J? Atau mungkin "respins yang baik" itu diharapkan dari AS, misalnya dengan mengatakan, "Sudahlah mas RS-J, kami tidak akan meyerang Taliban kamu!" Atau AS akan menarik "turis"-nya dari Indonesia, sambil menggerutu, "Dasar barbar idiot ketinggalan jaman":!

.

HILVERSUM, SELASA 25 SEPTEMBER 2001 08:00 WIB
Yang kedua seharusnya pemerintah Indonesia, kalau mereka melihat dan menangkap aspirasi yang sedang berkembang di tengah rakyatnya, mustinya mereka menampung aspirasi tersebut dengan baik.

JOSHUA:
Sama dengan si Prof. Dr. Moch. Pandir, si idiot ini jadi latah dengan istilah "harus" terhadap Pemerintah yang Berdaulat! Lalu, apa memang sekelompok kecoak putih itu sudah dapat mewakili aspirasi bangsa Indonesia? Menurut saya, aspirasi idot berbau teror seperti ini, sebaiknya "ditampung di Cipinang, atau Nusakambangan", jika takut bahwa aspirasi ini menyumbat saluran toilet!!

HILVERSUM, SELASA 25 SEPTEMBER 2001 08:00 WIB
Seharusnya apa yang sedang berkembang di tengah rakyat Indonesia, khususnya umat Islam Indonesia ini, dengan berbagai macam rencana-rencana untuk melakukan perlawanan kepada Amerika Serikat, ini dijadikan sebagai masukan kepada pemerintah.

JOSHUA:
Dollar saja tidak bisa dilawan oleh Rupiah, bagaimana kecoak bisa melawan Ayam Jago? Makan saja sudah susah, bagaimana melawan yang punya "gudang roti, keju dan susu"? Atau mungkin dengan meraung-raung tanpa otak untuk membela si
Osama 'setan teror' Laden, dia akan jatuh kasihan untuk menaburkan sedikit fulus pembeli singkong, biar suaranya makin keras di telinga George W. Bush!

HILVERSUM, SELASA 25 SEPTEMBER 2001 08:00 WIB
Artinya pemerintah Indonesia itu mustinya menyerap dong aspirasi rakyat. Sampaikan kepada pemerintah Amerika Serikat bahwa kami bangsa Indonesia tidak mendukung rencana serangan Amerika terhadap
Afganistan tanpa bukti.

JOSHUA:
Hei, kunyuk tak berotak dan miskin akhlak, bukan kalian sendiri, laskar-laskar murahan dan majelis urusan Ayinomoto, yang bangsa Indonesia!!!

HILVERSUM, SELASA 25 SEPTEMBER 2001 08:00 WIB
Nah, kalau pemerintah melakukan itu, maka umat Islam tidak perlu turun ke jalan. Umat Islam tidak perlu melakukan sweeping. Masyarakat yang di bawah tidak perlu melakukan gerakan-gerakan anti AS, yang bisa menimbulkan betrok fisik dan sebagainya.

JOSHUA:
Yang unjuk biadab di jalanan itu "bukan umat Islam", tetapi kelompok kere yang "menunggangi dan menistai Islam", sambil menjilat si
Osama 'setan teror' Laden untuk menadah fulusnya! Demikian kerasnya arus "fulus teror" sehingga bekas Menteri Pertahanan berubah menjadi Prof. Dr. Moch Pandir MD! Hei, "Amin Rase", kelihatannya anda sudah mendapat saingan berat ya? Selamat! Kalian berdua "punya dosa di Maluku", dan seharusnya masuk daftar "pas-100 Provokator"-nya si SH-idiot, "putuhina" yang sudah beranak 3 menjadi 103! Sayang, negara ini terlalu penuh dengan kotoran kebodohan dan kemunafikan!!

Salam Sejahtera!!!

JL.

Received via email from: Alifuru67@egroups.com

Copyright © 1999-2001  - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML pages designed and maintained by Alifuru67 * http://www.oocities.org/baguala67
Send your comments to alifuru67@egroups.com