From: "Joshua Latupatti" <joshualatu@hotmail.com>
Date: Mon, 10 Sep 2001 11:48:41
LIPPO DAN MUHAMMADIYAH
download artikel in print friendly version Tanggapan-tanggapan Joshua Lainnya
Salam Sejahtera!
Saudara-saudara sebangsa,
Kali ini saya mencoba untuk melihat agak lebih jauh dari Maluku, tetapi apa yang akan saya
ungkapkan tidak akan jauh dari "pengalaman saya di Maluku, khusunya Ambon"! Kalau tidak
salah, sebelumnya saya sudah pernah mengomentari pernyataan sejenis! Karena ternyata
muncul lagi, saya pikir tidak ada salahnya kalau saya komentari lagi!
ERAMUSLIM, JAKARTA
Muhammadiyah Galang Ormas/Pemuda Islam Hadapi James Riady
Tgl. publikasi: 1/9/2001 15:41 WIB
eramuslim, Jakarta-Pernyataan bos Lippo Group, James T. Riady, di situs Fortune bakal
berbuntut panjang. Pasalnya, Majlis Tabligh dan Dakwah Khusus (MTDK) PP Muhammadiyah
akan menggalang ormas, orsospol, serta organisasi kepemudaan Islam untuk menggugat
pernyataan blak-blakan bos Lippo itu akan mengkristenkan desa-desa miskin di Indonesia.
JOSHUA:
Suatu pameran kebodohan dan niat jahat! Apa yang mau digugat? Digugat dimana?
Pengadilan goblok mana yang mau menerima sebuah gugatan yang didasarkan pada istilah
"akan"? Jika segerombolan manusia yang menamakan diri mereka FPI, meraung-raung di
depan "Sarang Ular" yang dipasangi nama MPR, untuk mengganti Dasar Negara, Pancasila,
dengan "Piagam Jakarta", tidak perlu dituntut, mengapa pernyataan seorang James Riady
yang "akan" mengkristenkan desa-desa miskin di Indonesia, harus digugat? Ini juga belum
memperhitungkan kemungkinan bahwa apa yang dikatakan sebagai "pernyataan James Riady"
di atas adalah semacam "penafsiran belaka"!? Itulah yang saya sebutkan sebagai "pameran
kebodohan" (dan kemunafikan)!
Jika MTDK itu memang punya "niat baik" untuk mencari kebenaran (walaupun saya tidak
melihat sedikitpun kebenaran di sana), bukankah MTDK sebagai yang katanya "Majelis", bisa
melakukan gugatan sendiri? Mengapa harus "menggalang massa"? Apakah keuntungan yang
akan diperoleh di dalam hubungannya dengan ke berhasilan suatu gugatan? Tidak ada! Yang
ada adalah niat jahat dari sebuah "Majelis" yang merasa tidak punya dasar hukum yang kuat
untuk melakukan suatu gugatan, sehingga menghasut massa untuk memaksakan kehendak
busuk melalui kekacauan dan kerusuhan! Lihatlah "amukan ke27 ormas penunggang
Islam,Komnas HAM, Munir, Mer-C, MUI, Puspom TNI, dll" , untuk mengubah "sebuah sarang
penyamun" menjadi "poliklinik"! Apa hasilnya selain dari kekacauan dan kerusuhan yang
berkepanjangan di Maluku? Itulah yang saya sebutkan sebagai "niat jahat"!
ERAMUSLIM, JAKARTA
wawancara ekslusif reporternya dengan James T Riady. Wawancara berlangsung saat
kunjungan wartawan Fortune ke kediamannya yang mewah, berkamar 16, di tengah danau,
serta dilengkapi lapangan golf dan heliped, di kompleks perumahan mewah Lippo Karawaci,
Tangerang, Banten.
JOSHUA:
Anda mungkin berpikir bahwa penggalan reportasi ini adalah hal yang lumrah! Jika demikian,
anda salah besar! Bagian ini tidak terlepas dari "niat jahat" untuk memancing "kecemburuan
dan kebencian pada manusia-manusia yang mengaku bertuhan, tetapi tidak percaya pada
Tuhan! Jika anda percaya bahwa "rejeki anda ada di tangan Tuhan", mengapa anda tidak
memintanya ke Tuhan tetapi sibuk melirik "rejeki orang lain"? Bagian ini tidak terlepas dari niat
jahat yang sama, yaitu "menggalang massa" (menghasut dan menanamkan kebencian
massal)! Jika kemudian salah satu dari "anak Perusahan Lippo", diserbu massa, dijarah dan
dibakar, maka "Majelis Penghasut" seperti MTDK sudah siap dengan ayat ayat untuk
menghalalkan kebiadaban tersebut, "kecemburuan sosial"!
ERAMUSLIM, JAKARTA
Dalam artikel itu diceritakan, sebelum memulai wawancaranya, James mengajak wartawan itu
melakukan kebaktian bersamanya. Si penulis artikel juga menggambarkan "kesalehan"
seorang James Riady sebagai seorang Kristiani fanatik. Hal itu tergambar misalnya, pada saat
si wartawan diajak bersama mencicipi hidangan, James mengajak berdoa bersama. "Bless this
meal. Bless the people who prepared it. Thank you for this life, Jesus!" (Tuhan berkati hidangan
ini. Berkati juga orang-orang yang telah menyiapkan hidangan ini. Terima kasih Jesus, atas
pemberian hidup ini). Demikian doa James mengawali wawancaranya dengan wartawan
Fortune.
JOSHUA:
Saya tidak akan mengatakan bahwa saya ini seorang Kristen yg. taat, tetapi saya "berdoa
sebelum makan, keluar rumah, tidur", dll sb! Apa yang salah dengan berdoa, apalagi di rumah
saya sendiri? Jika diajak berdoa oleh James Riady, dan tidak mau, ya tidak usah ikut berdoa!
Kalau mau konsisten juga, tidak usah ikut makan!
ERAMUSLIM, JAKARTA
Artikel itu selanjutnya memaparkan James sebagai anak milyader Mochtar Riady yang
menguasai imperium bisnis, khususnya di bidang jaringan telekomunikasi. Ia, tulis artikel itu,
menguasai lebih dari 50 kompani bisnis raksasa (pribadi maupun publik) khususnya dalam
bidang TV kabel, telepon selular, online shopping, dan jasa internet. Total aset yang dimiliki
keluarga James tak kurang dari 12 milyar US$ (lebih dari Rp 100 triliun).
JOSHUA:
Apa gunanya mengulang-ulang berita yang "tukang becak se-Jakarta saja sudah tahu", kalau
bukan untuk menghasut? Mengapa MTDK-munafik ini tidak menggalang massa untuk
menggugat si "eyang Haji Muhammad Soeharto dan gerombolan OrBa-nya", un tuk
mengembalikan kekayaan negara yang mereka rampok dengan "melacurkan jabatan"?
Mengapa seorang "profesor dan Ketua MPR" bisa memiliki perusahan dan bisnis pendidikan,
tidak dipertanyakan, tetapi "seorang pengusaha memiliki perusahaan" harus dijadikan
masalah? Karena "pengusaha itu seorang Kristen dan Cina" pula! Di mata manusia-manusia
munafik ini, "hal itu sudah merupakan dua dosa", kata Theo Syafei!
ERAMUSLIM, JAKARTA
Pada bagian akhir tulisan itu, Fortune mengutip pernyataan James yang menyatakan bahwa
dirinya saat ini tidak begitu peduli lagi dengan bisnisnya yang melimpah. Karena saat ini dia
(James), katanya, tidak suka lagi dengan urusan tetek-bengek bisnis. "I don't like the details of
running a business," ujar James.
JOSHUA:
Bagian ini hanyalah merupakan "intro" untuk membawa presepsi sekelompok orang bodoh
yang mudah terhasut, bahwa "James Riady akan menumphkan kekayaannya yang sudah tidak
berarti itu, ke dalam kegiatan KeKristenannya"!
Dalam bentuk yang lain, "usaha menjatuhkan tokoh Kristen" seperti ini sudah terjadi dan
masih terjadi di Maluku! Setelah sebuah Perusahaan atau Perusahaan Negara/Daerah yang
dulunya "hidup segan-mati tak mau", kemudian berkembang dibawah kepemimpinan seorang
Kristen, maka mulaialah manusia – manusia tak berguna dan terlalu pengecut untuk bersaing
secara fair, melakukan segala macam cara dengan mengandalkan "sentimen agama dan ras"
untuk mengambil alih kedudukan tersebut! Manusia-manusia jenis yang sama itulah yang
sekarang "sedang tercekik dengki" untuk menggoyang Lippo! Lain tidak!
ERAMUSLIM, JAKARTA
Artikel itu juga menggambarkan, belakangan ini James tengah berkonsentrasi untuk
mengembangkan sistem sekolah pribadinya yang mewah di Lippo Village. Di mana para
guru-guru Kristennya dilarang merokok di kelas maupun saat-saat jam istirahat.
JOSHUA:
Tidak ada sesuatu yang salah di dalam mengembangkan sekolah yang diasuh! Pengembangan
tersebut malah merupakan suatu keharusan, dan semua pengelola sarana pendidikan seperti
Muhammadiya dan Amien Rais melakukannya! Mewah itu relatif terhadap mana kita
perbandingkan. Mewah itu tidak salah, dan bukan untuk semua orang. Tidak merokok juga
tidak salah, dan merupakan pilihan bagi setiap orang. Berhentilah menebar sampah untuk
mengotori pikiran dan akhlak umat!
ERAMUSLIM, JAKARTA
Ia berharap bisa membuka 1000 sekolah Kristen di desa-desa miskin di seluruh Indonesia. Ia
mengatakan bahwa upayanya itu dalam rangka untuk mengangkat standar moral dan spiritual
rakyat Indonesia. James juga mengaku pernah bertemu rekan aktivis gerejanya Pat Robertson,
lalu berdikusi tentang rencananya untuk membuka jaringan Kristen di Indonesia.
JOSHUA:
Jangankan berharap membuka 1000 sekolah, berharap membuka 1000.000 sekolahpun tidak
ada salahnya! Kristen di Indonesia adalah "sah", dan karena itu, mendirikan sekolah Kristen
juga harus "sah"! Lain halnya jika "berharap membakar 1000 sekolah Kristen setiap tahun"! Ini
adalah "niat busuk", walaupun "orang masih belum bisa digugat berdasarkan sebuah
‘harapan’"! Jika "harapan" tersebut dianggap sebagai "tantangan" bagi Muhamma diyah, mengapa
tidak ditanggapi dengan "harapan" yang sama untuk membuka 1000 Pesantren bagi
peningkatan standar moral dan spiritual rakyat Indonsesi? Masalahnya adalah, tindakan seperti
yang dilakukan oleh "Majlis Tabligh dan Dakwah Khusus (MTDK) PP Muhammadiyah, malah
"merusak moral dan spiritual rakyat Indonesia!
ERAMUSLIM, JAKARTA
Berkaitan tulisan di Fortune itulah, MTDK PP Muhammadiyah akan mengajak seluruh
komponen ormas dan kepemudaan Islam, bertemu di Aula PP Muhammadiyah Jl Menteng
Raya No 62 Jakarta, Senin (03/09/2001) pukul 09.00 WIB. Agenda pertemuan adalah untuk
merumuskan langkah strategi bersama menghadapi gerakan kristenisasi yang dilakukan
kalangan Kristen, khususnya yang telah dinyatakan secara demonstratif oleh James T. Riady.
(stn)
JOSHUA:
Hai orang-orang munafik, langkahnya sederhana saja! Dirikan juga 1000 Pesantren tandingan!
Jika kalian tidak mampu, bukanlah "massa" yang harus kalian galang, tetapi "dana"! Jika tidak
mampu "makan keju", makan saja "singkong" dan bersukurlah dengan singkong tersebut!
Tidak perlu "menyangkal rezeki dari Tuhan" dengan menggalang pemakan singkong untuk
membenci pemakan keju! Jangan berpura pura adil, seakan-akan "islamisasi" itu tidak ada!
Bukankah kalian malah "bersyukur" dengan "sunat karbitan laskar jahad terhadap warga
Kristen Maluku"???
Sekarang coba kita telusuri "sorotan lain tentang Lippo"! Saya bukan pembela Lippo dan saya
juga tidak kenal James Riady, tetapi yang benar itu harus dibenarkan, dan yang salah harus
disalahkan!
FROM: TIMUR LENG KADUNGNGETAN@YAHOO.COM
Date: Thu, 6 Sep 2001 07:09:11-0700 (PDT)
Subject: LIPPO IS AMONG THE DANGEROUS ONES
To: APAKABAR@RADIX.NET
LIPPO IS AMONG THE DANGEROUS ONES!
Upaya-upaya pengambil alihan bisnis secara tak bermoral juga banyak dilakukan oleh LIPPO
GROUP. Mereka dengan cara rekayasa telah mengambil alih bisnis MATAHARI yang memiliki
beberapa departemen store atau pusat perbelanjaan.
JOSHUA:
Saya tertarik dengan ungkapan "tak bermoral" di atas! Mengapa orang boleh seenaknya
menuduh tindakan orang lain sebagai "tak bermoral", tanpa satu kalipun memberikan contoh
konkritnya? Padahal, negara ini "kaya" dengan contoh-contoh bisnis tak bermoral! Pihak
"Sorga" saja kewalahan mencatat bisnis tak bermoral yang dikelola "Keluarga Cendana dan
kroni-kroninya"! Para Menteri dan Anggota Parlemen dan Petinggi Militer/Polri, malah tidak
ketinggalan! Baru saja saya sebutkan satu contoh, bagaimana "Haji Kalla" di Makassar
berbisnis tak bermoral, misalnya dengan mensponsori pembakaran toko-toko dan angkot milik
pengusaha turunan Cina, agar bisa menjadi penguasai bisnis Makassar! Lalu apa yang
dilakukan Lippo?
FROM: TIMUR LENG KADUNGNGETAN@YAHOO.COM
Kelompok Lippo juga dikenal sangat agresip mengambil alih beberapa Bank dan beberapa
perusahaan properti dan lagi-lagi caranya diduga kurang bermoral. Banyak pihak sudah mulai
membicarakan kekotoran-kekotoran kelompok Lippo dan terhadap eks manager atau direktur
perusahaan yang diambil alih , biasanya kelompok Lippo yang dikomandani oleh James Riady
melakukan tindakan licin dan sangat merugikan.
JOSHUA:
Setelah menuduh orang melakukan tindakan "tak bermoral", lalu mengukuhkannya hanya
dengan isitlah "diduga"??? Alangkah ilmiahnya tulisan yang berbau "dugaan" ini? Sebuah
perusahaan atau bank yang kuat dan bonafit tidak akan mudah diambil-alih!!! Artinya, yang
sampai kena digaet Lippo adalah perusahaan dan bank yang sudah "sekarat"! Jika saya
mengambil alih sebuah bank yang "sekarat", mana mungkin saya tetap mempercayakan
pengelolaan bank tersebut pada pengelola yang lama, yang membuat bank tersebut sekarat?
Jika bank tesebut memang kuat dan bonafit, tetapi saya berhasil menggaetnya juga, maka
pastilah ada "pihak ketiga" yang ikut bermain! Inilah inti dari masalah di bawah ini!
FROM: TIMUR LENG KADUNGNGETAN@YAHOO.COM
Pemerintah hendaknya mewaspadai kelompok Lippo yang licin, bukankah mereka didenda
sebanyak US $ 8 juta oleh pengadilan Amerika karena melakukan hal-hal pelanggaran ?
Apakah dengan kemampuan demikian mereka sudah cukup membayar pajak yang layak
dinegara ini ? Dalam daftar pembayar pajak terbesar 150 orang, nama keluarga Riady tak
tercantum, sedangkan nama-nama beberapa direktur perusahaan yang bahkan lebih kecil dari
kelompok Lippo tercatat. Mana mungkin orang percaya bahwa penghasilan James Riady lebih
kecil dari direktur perusahaan?
JOSHUA:
Pemerintah siapa yang harus waspada? Ketika mendengar nama "Lippo", bukan "pajak
negara" yang melintas di dalam benak Pemerintah, tetapi "pajak pribadi" mereka! Membawa
masalah ini kedepan umum, dan mengajak orang banyak untuk mencurigai Lippo, adalah
tindakan munafik! Kalaupun Lippo memang bermain kotor, maka Pemerintah sebagai "Wasit"
yang harus diperta nyakan!!! James Riady didenda hanya karena sebagai orang luar, dia tidak
dibenarkan oleh hukum di AS untuk menopang kampanye Clinton secara finansial! Tidak ada
"hal-hal" pelanggaran, dan hanya ada "hal" pelanggaran! Inipun bukan urusanmu, karena tidak
dibayar dengan uang bapakmu, atau uang rakyat, seperti yang dilakukan "Habibie" dengan
"pesawat mainannya"!
FROM: TIMUR LENG KADUNGNGETAN@YAHOO.COM
Lobi keluarga Lippo terhadap oknum-oknum pemerintah memang luar biasa,
JOSHUA:
Lobi tidak ada salahnya, dan lobi tinggal lobi, jika kita memiliki Pemerintah yang "jujur" dan
"kuat" (moral dan imannya)! Tetapi namanya juga "Pemerintah Indonesia"! Yang "haram" saja
bisa menjadi "halal" karena alasan kondisi yang memaksa! Bukankah "perempuan sekarang
menjadi pemimpin yang halal", karenanya?
FROM: TIMUR LENG KADUNGNGETAN@YAHOO.COM
mereka juga menguasai Bursa Saham Jakarta sehingga dengan gampang mengeruk dana dari
GOES PUBLIC yang penuh rekayasa. Justru Kelompok Lippo mulai berjaya setelah
terbentuknya Bursa Efek Jakarta dimana mereka malang melintang dengan GOES PUBLIC ,
kemudian rekayasa AKUISISI INTERNAL, STOCK SPLIT dan berbagai rekayasa canggih yang
merugikan pemodal. ini suatu fakta kuat yang patut dicermati !
End of forwarded message from Faried Basalamah
JOSHUA:
Orang barat bilang "ini semua bull shit"! Hanya orang dungu yg. berbicara tentang "fakta yang
kuat", tanpa menyodorkan satupun contoh konkrit! Sekali lagi saya katakan, "jika pemain yang
bersalah tidak diberi kartu kuning/merah, maka yang harus dibui adalah wasitnya"!
FROM: TIMUR LENG KADUNGNGETAN@YAHOO.COM
Tulisan berbobot di atas bukanlah satu tumpangan untuk supaya berhati2. Sama seperti
ajudan Presiden Suharto yang bernama Pariaji. Maka James Riadypun seorang konglomerat
yang senang berbakti Di hotel mewah tempat ibadah hasil rekayasa pendeta pendeta yang
sangat mencintai kekayaan.
JOSHUA:
Tulisan di atas hanya berbobot sebagai "hasutan" ! Haji Soeharto menggunakan "agama"
sebagai salah satu "cakar" untuk tetap di puncak kekuasaan, agar bisa bertambah kaya
dengan menjarah ke kayaan negara! James Riady tidak "menunggang agama" untuk
membesarkan Lippo! Jika ada Pendeta yang mencintai kekayaan, itu adalah urusannya
dengan Tuhannya, dan bukan urusan kamu!! Alasan utama dari "Kebaktian di hotel mewah"
adalah "kesukaran untuk mendirikan Gereja", dan "kemudahan untuk membakar Gereja", di
dalam negara ini!
FROM: TIMUR LENG KADUNGNGETAN@YAHOO.COM
James dikenal di kalangan Christian Businessmen sebagai tokoh rohani Yang sangat
dikagumi. Sehingga banyak pendeta yang sangat2 merindukan Punya jemaat seperti beliau.
JOSHUA:
Jika ada pendeta yang "merindukan James sebagai jemaat", maka Pendeta tersebut identik
dengan Majlis Tabligh dan Dakwah Khusus (MTDK) PP Muhammadiyah, yang hanya mengaku
bertuhan, tetapi tidak percaya pada Tuhan, bahwa Gereja itu hidup karena Roh Kudus, dan
bukan karena James T. Riady!
FROM: TIMUR LENG KADUNGNGETAN@YAHOO.COM
Bapaknya sudah seperti pendeta yang berkotbah Sebagai rohaniwan jutawan. Pertanyaannya?
Apakah salah berbakti dalam kemewahan?
JOSHUA:
Tidak salah! Raja Daud dan Salomo punya kekayaan yang jauh lebih besar dari Lippo!
Kebaktian model "Lazarus" yang miskin juga tidak salah! Tempat dan keadaan bukan
masalah, selama ibadah dilakukan di dalam "Roh dan Kebenaran"!
FROM: TIMUR LENG KADUNGNGETAN@YAHOO.COM
Pertanyaannya? Apakah jahatnya, jutawan di Indonesia aktip dalam persekutuan? Bukan
salah, Bukan Jahat. Tetapi berhati2-lah. Nila setitik rusaklah susu sebelanga. Tetapi bukan
sekedar noda nila Yang mengotori susu sebelanga. Namun pengaruh jahat dan cara cara Yang
jauh dari kehidupan kristen sejati. Akan dijangkitkan melalui persekutuan.
JOSHUA:
Peringatannya hanya sepihak! Ingat bahwa "nila itu milik yang miskin juga, milik semua orang!
Orang kaya dilarang menggunakan kekayaannnya untuk menindas yang miskin, sedangkan
orang miskin tidak dibenarkan untuk menjarah dan membakar harta milik orang kaya dengan
alasan "kecemburuan sosial"! Ini hanya sekedar satu contoh dari sekian yang ada!
FROM: TIMUR LENG KADUNGNGETAN@YAHOO.COM
Tulisan di atas tersebut, adalah baik untuk menjadi pengimbang kenyataan Kehidupan
peribadahan yang sedang marak2nya di Indonesia. Di jebloskannya Pemilik fuji color ke
penjara. Itupun menyumbangkan Satu kenyataan. Bahwa tidak mudah orang kaya Indonesia
beribadah Dalam ketulusan seorang Kristen yang sudah bertobat.
JOSHUA:
Sebelum dikatakan sebagai "tulisan yang baik" lebih baik jika kita pertanyakan terlebih dahulu,
"Apakah tulisan tersebut dapat dijadikan "bahan tuntutan" di Pengadilan? Jika tidak, maka
tulisan tersebut sekelas dengan "hasutan"! Ingatlah juga bahwa kasus Pemilik Fujicolor jangan
dirata-ratakan kepada semua yg. kaya!
FROM: TIMUR LENG KADUNGNGETAN@YAHOO.COM
Jadi pertobatan seorang konglomerat lainnyapun, perlu dipertanyakan? Benarkah ia bertobat?
Atau ganti siasat?
JOSHUA:
Sejujurnya, ini bukan urusan kamu dan saya! Pertanyakanlah dirimu sendiri di hadapan Tuhan
dan biarkanlah Tuhan menggunakan hakNya untuk menilai orang!
FROM: TIMUR LENG KADUNGNGETAN@YAHOO.COM
Tetapi saat ini iapun Bertambah giat melakukan pembesaran Injil. Bukan pengabaran Injil.
Karena yang dilakukannya. Hanyalah perkara phisik bukan rohani
JOSHUA:
Dari mana kamu tahu? Apakah kamu punya bukti? Bagaimana kamu bisa menilai "rohaninya
James T Riady"? Berhati-hatilah sebab bagian ini sudah "mirip" dengan tulisan-tulisan di atas!
FROM: TIMUR LENG KADUNGNGETAN@YAHOO.COM
Tidak keliru untuk meneropong bahaya yang ada di segala agama. Ketahuilah bahwa akan
datang masa sukar. Dan munculnya penipu2 Yang justru senangnya di rumah2 ibadah.
JOSHUA:
Bagaimana hasil teropongnya? Apakah James T Riady masuk golongan "penipu yang senamg
di rumah ibadah"? Bagaimanakah kriteria penilaian yang anda gunakan? Berhati-hatilah agar
tidak terjebak ke dalam "penggeneralisasian"!
FROM: TIMUR LENG KADUNGNGETAN@YAHOO.COM
Nah, jadi kalau kita lihat. Timbulnya huru hara selalu datangnya Justru dari golongan dan
pemimpin2 agama. Memang seyogianya setiap pribadi kita. Mematangkan diri. Jangan cepat
percaya kepada segala macam pengaruh ajaran yang Mengatas namakan agama. Belum lagi
peperangan antara Khomeini dan Sadam Husein. Hanya membuktikan pemimpin yang kuat itu
sebagai Manipulator agama yang paling keji. Dan rakyat yang beragama samapun bisa
dipengaruhi demikian rupa. Alias bloon sekali. Pada kenyataannya agama agama sering
dimanipulasi. Entah oleh penjajah kapir, entah oleh para penguasa padang pasir, Entah oleh
santri, entah oleh penginjil. Entah oleh para menteri. Pada saat agama dimanipulasi. Maka
pada saat itulah orang beragama Menjadi Atheis seperti Ku Klux Klan, Taliban dan Laskar
Jahat???? Selamat beragama, moga moga ketemu Tuhan yang sumber kebeneran
JOSHUA:
Anda boleh mengunakan Maluku dan Poso sebagai contoh konkritnya! Dalam skala yang lebih
kecil, semuanya akan anda dapatkan di Al Fatah! Jangan lupa bahwa kegiatan yang sama
sedang ramainya diprakarsai oleh "Majlis Tabligh dan Dakwah Khusus (MTDK) PP
Muhammadiyah"!
Salam Sejahtera!!!
JL.
Received via email from: Alifuru67@egroups.com

Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML pages designed and maintained by Alifuru67 * http://www.oocities.org/baguala67
Send your comments to alifuru67@egroups.com |