The Cross
Under the Cross

Listen to the News
English
Indonesian
Search
Archives
Photos
Pattimura
Maps
Ambon Info
Help Ambon
Statistics
Links
References
Referral

HTML pages
designed &
maintained by
Alifuru67

Copyright ©
1999/2001 -
1364283024
& 1367286044


Ambon - Island 

 

AMBON Berdarah On-Line
About Us

 

 

  Ambon Island

  Ambon City

 

 

   Latupatti

  Want to Help?

BERITA HARIAN UMUM SIWALIMA
EDISI: SELASA, 25 SEPTEMBER 2001

  1. Bom Guncang Kawasan PGSD, Satu Tewas, 4 Luka-Luka
  2. Kematian Dance Wattimena Masih Misterius
  3. Keluarga Dance Wattimena Ragukan Pernyataan Kapolres
  4. Sejumlah Nama Warnai Bursa Calon Gubernur
  5. UU Anti Teroris Tak Perlu Ditakutkan


Bom Guncang Kawasan PGSD, Satu Tewas, 4 Luka-Luka
Diduga Saat Mobil Berhanti Bom Dilemparkan

Ambon, Siwalima Terhitung hanya tiga hari setelah bom meledak di sebuah mobil truk di kawasan Galunggung dan menewaskan Dance Wattimena, sopir truk yang sedang mengangkut puluhan karung cengkeh dari arah Galala menuju Ambon, kini kelompok teroris kembali beraksi di kawasan PGSD dan RST Ambon, Senin, (24/09) kemarin sekitar pukul 12.00 WIT. Ledakan dasyat bom tersebut sempat menggemparkan warga kota, mengancurkan sebuah mobil angkot jurusan Air Salobar dengan nomor polisi DE 1324 AU, yang sedang meluncur dari arah kota, dan menewaskan seorang penumpang serta melukai 4 penumpang termasuk sopir

Korban yang tewas teridentifikasi bernama Ny Yohana Bernadus (57), sedangkan empat penumpang lain yang luka-luka teridetifikasi masing-masing, Elisabeth Titawael (27), Eddy Siloy, Herlin Makaruku (19) dan Anthony Lury (sopir ) (39). Korban yang luka-luka itu akhirnya dilarikan ke RSUD Dr Haulussy Kuda Mati, untuk mendapat perawatan intensif, maupun ada yang sekedar rawat jalan.

Informasi seputar ledakan bom di mobil angkot naas itu masih simpang siur. Namun Anthoni Luri pengemudi (Sopir) mobil naas itu kepada Siwalima mengaku tak tahu menahu tentang keberadaan bom didalam mobil penumpang yang dikemudikannya saat itu.

Sebab, saat itu dirinya sedang berkosentrasi untuk pinggirkan mobilnya ke tepi jalan, untuk menurunkan penumpang di depan kampus yang bersamaan dengan akan naiknya beberapa orang pemuda. Namun tiba-tiba terdengar teriakan seorang penumpang yang melihat bom dipenuhi asap didalam mobil, yang diikuti dengan ledakan keras.

Sesudah mahasiswa yang turun didepan kampus, saya tahu ada beberapa orang pemuda yang hendak naik kedalam mobil. Namun tiba-tiba ada seorang ibu dari dalam mobil berteriak ada bom dalam mobil. Bersamaan dengan itu saya langsung turun dari pintu depan untuk mencek kebenarannya, tiba-tiba terdengar ledakan keras dari dalam mobil.

Saat itu, saya pun harus berupaya berlindung dan menyelamatkan diri dari ledakan keras itu, tutur sang sopir itu.

Dia menduga, saat mobil berhenti ada orang yang sengaja meletakan atau melempar bom itu ke dalam mobil tanpa diketahui orang sekitar, sebab kawasan itu sangat ramai karena dipadati banyak orang yang sedang melakukan aktifitas di sepanjang ruas jalan itu. Ditempat terpisah korban Herlin Makaruku mengakui ledakan keras itu terjadi, saat dirinya hendak turun dari mobil.

Memang saat itu saya yang minta agar mobil itu berhenti didepan, karena saya akan turun. Tetapi saat turun dari mobil, tiba-tiba mendengar ada teriakan seorang ibu yang juga penumpang, kalau saat itu ada bom di dalam mobil. Selanjutnya, terdengar ledakan keras yang menghantam bagian dalam mobil, tuturnya polos.

Dari informasi yang dikumpulkan Siwalima di TKP menyebutkan, setelah peristiwa itu terjadi, pihak Polisi langsung mengamankan dua orang pemuda yang diduga ada kaitannya dengan insiden peledekan bom didalam mobil itu. Saat ini mereka sedang ditahan di Mapolda Maluku untuk dimintai keterangan.

Tahan 4 Saksi

Sementara itu Kapolres Pulau Ambon dan Pp Lease, Ajun Komisaris (ABK) Drs Hasanudin kepada wartawan kemarin mengakui sudah ada empat orang yang ditahan untuk dimintai keterangan sebagai saksi dalam peristiwa naas itu. Namun pada saat mereka hendak diperiksa, tiba-tiba dirinya dipangil Walikota Ambon Drs MJ Papilaja terkait denga peristiwa peledakan bom tersebut. Karena itu dirinya belum dapat memberikan keteranan dari empat saksi itu.

Jadi pada saat mereka diperiksa, saya dipanggil Wali Kota. Karena itu hasil pemerksaan empat saksi itu saya belum bisa sampaikan, termasuk kronologis peledakan bom tersebut sampai saat ini belum saya ketahui secara pasti, ujar Hasanuddin. Kapolres menambahkan, karena yang lebih mengetahui persis peristiwa itu adalah sopir dan kernekya, karena itu saat ini kita sementara memeriksa dan diharapkan mereka juga bisa mengungkapkan kronologsi peledakan itu, apakah bom itu di lempar atau bom itu sudah ada dalam mobil tersebut. Karena itu kita perlu periksa sopir dan kneknya, tutur Hasannuddin.

Menyangkut pengamanan di lokasi tersebut menurut Kapolres, kita koordinasi dengan Dan Sektor, Polda dan termasuk kami sendiri dari Polres, bagaimana pengamanan yang terbaik. Mengenai pelaku, menurut Kapolres, kalau memang sudah teridentifikasi, maka kita tunggu petunjuk dari Kapolda, dan kita juga harus koordinasi dengan Dan Sektor, dan Wali Kota.

Kapolres menghimbau kepada masyarakat, supaya dengan kesadaran dari masyarakat sendiri dapat membantu pihak aparat keamanan dalam hal ini Kapolres. Dan apabila masyarakat mempunyai informasi ada upaya-upaya untuk melakukan asksi atau ada yang mencurigai supaya segara menghubungi aparat kepolisian. Dengan adanya informasi tersebut maka proses penyelidikan terhadap berbagai permasalahan akan semakin cepat, dan ini lebih bagus, katanya.

Larangan Berjualan

Wali Kota Ambon Drs. MJ. Papilaja, MS yang didampingi Wakil Wali Kota Syarif Hadler, ketika di konfirmasi hasil pertemuan dangan Kapolres Pulau Ambon dan Pp Lease dengan kelompok graas root yang berjumlah 5 orang pimpinan Emang Nikijuluw, mengatakan, langkah-langkah yang sudah diambil oleh Pemkot adalah mengeluarkan surat yang di tujukan kepada Dan Sektor I dengan tembusan PDSDM, Pangdam, Kapolda dan Kapolers, supaya di sepanjang jalan PGSD itu tidak ada lagi yang berjualan, dan kita sudah siapkan papan larangan. Sementara tempat alternatif yang telah siapkan Pemda adalah di Jalan AM Sangaji dan Anthoni Reibok. Karena itu tadi ( kemarin-Red ) saya sudah panggil Kalpores untuk menjelaskan masalah ini kepada kelompok graas root, mengenai terjadinya ledakan bom tersebut.

Wali Kota juga mengatakan, bahwa Pemda Kota sudah pernah menemui perwakilan-perwakilan yang berjualan di tempat tersebut supaya tidak lagi melakukan aktifitasnya sejak tanggal 7 Agustus lalu, dan mereka sedang melakukan sosialisasi untuk tidak berjualan di tempat tersebut. Karena itu Saya menghimbau kepada masyarakat supaya dapat membantu aparat kepolisian didalam mencari siapa pelakunya. Sebab kalau ada masyarakat yang mengetahui dan ada yang mencurigai supaya segera lapor kepada aparat keamanan untuk diambil tindakan dan berani menjadi saksi. Aparat kepolisan juga mengalami kendala, karena masyarakat tidak mau menjadi saksi. Nah kalau masyarakat tidak mau membantu aparat kepolisian untuk mengungkapkan siapa pelakuknya, ya, sangat susah untuk menyelesaikannya. Karena itu, saya menghimbau kepada masyarakat agar dapat membantu aparat kepolisian dan bersedia menjadi saksi maupun berani mengungkapkan orang-orang yang dicurigai. Terkadang masyarakat mau memberikan informasi tetapi tidak mau menjadi saksi, ini kan susah untuk penegakkan hukum, kata Papilaja. (SW-12O/23F)


Kematian Dance Wattimena Masih Misterius
Solidaritas Puluhan Sopir Truk Demo ke DPR

Ambon, Siwalima

Insiden peledakan bom rakitan didalam mobil truk Toyota Rino warna merah, Jumat, (21/9) di Kawasan Galunggung, tepatnya di depan cafe Roboth, Jalan Sultan Hasanudin, Kecamatan Sirimau, yang mengakibatkan sopir truk Dance Wattimena tewas seketika, dinilai banyak alangan masih misterius. Pasalnya sesuai informasi yang dihimpun siwalima, saat mengendarai mobil, Dance Wattimena sedang didampingi rekannya bernama Parlan yang saat itu duduk di sampingnya. Anenya, kalau bom meledak di dalam mobil lalau mengapa Dance Wattimena sendiri yang tewas sementara rekannya yang bernama Parlan luput dari maut?

Sementara itu ada juga sebagian kalangan yang mempertanyakan posisi truk yang terlihat rapih di jalan, seolah-olah tidak terkena ledakan bom. Pasalnya kalau bom meledak dari dalam mobil maka posisi mobil tidak seprti yang terlihat, bahan mungkin bergeser ke tepi jalan dengan posisi yang tak karuan.

Sementara itu karena merasa solidaritas teman sekerja, puluhan sopir truk siang kemarin turun demo ke Baileo Rakyat Belakang Soya untuk menyampaikan aspirasi mereka kepaa para wakil rakyat, terkait dengan kematian sopir truk, Dance Wattimena. Selain meminta pengamanan dari aparat TNI/Polri, atas aktivitas sopir truk, mereka juga meminta Kapolres Hasanuddin untuk mengklarifikasi pernyataannya bahwa diperkirakan bom yang meledakan mobil truk naas tersebut berada di dalam mobil dan atau dibawa oleh sopir untuk berjaga-berjaga.

Pasalnya ada keanehan dengan peledakan bom yang menyebakan Dance Wattimena tewas. Sebab, ketika mengendarai truk dari arah Galala, Dance saat itu didampingi seorang rekannya bernama Parlan, yang duduk di kursi depan bersama Dance. Anehnya juru bcara dari rombngan sopir truk itu, kalau memang bom meledak dari dalam mobil, lalu mengapa hanya Dance Wattimena yang tewas sedangkan rekannya tidak. Bahkan lecet sedikitpu pun juga tidak. Karena itu kematian Dance Wattimena oleh banyak kalangan dianggap masih misterius. Namun Kapolres yang saat itu bereda di DPRD Kota langsung meminta maaf khususnya kepada para sopir, seraya menjelaskan bahwa keterangan yang disampaikannya beberapa hari itu merupakan keterangan sementara yang didapat dari beberapa saksi. Jadi perlu saya katakan bahwa keterangan itu masih sementara, ujar Kapolres Hasanuddin. Para sopir truk langsung meminta agar di tempat-tempat transaksi perlu ada penjagaan ketat oleh beberapa aparat keamanan.

Sementara itu, Kapolres Hasanuddin menyambut baik permintaan para sopir truk tersebut, namun beliau jujur katakan permintaan ini sangat sulit untuk dijawab. Lho kok bisa?. Yah, permintaan ini sulit dijawab dan permintaan ini sama seperti yang diajukan oleh anak buah saya. Dalam artian, saya pernah menyuruh anak buah saya untuk segera menempati asrama Polres, tetapi mereka juga mengatakan apakah ada jaminan keamanan bagi mereka dan keluarga mereka, ujarnya jujur. Namun, seberat dan sesulitnya masalah ini Kapolres Hasanuddin mengatakan akan berupaya semaksimal mungkin.

Menurutnya, masalah keamanan di Kota Ambon bukan hanya menjadi tanggungjawab dirinya saja, tetapi ini juga menjadi tanggungjawab Sektor dan tanggungjawab seluruh lapisan masyarakat. Selain itu Kapolres Hasanuddin pun mempersilakan para sopir truk untuk melakukan transaksi asalkan dapat pintar-pintar membaca situasi. Silakan bapak-bapak bertransaksi asalkan dapat membaca situasi, minimal dapat membaca apakah situasi memungkinkan untuk bertransaksi ataukah tidak. Kalau memungkinkan untuk transaksi maka silakan bertransaksi, tetapi kalau tidak memungkinkan maka jangan dulu melakukan transaksi, anjur Kapolres. Selain Kapolres Hasanuddin, Kasi Intel Kodam pun mengatakan pihak Kodam selalu memantau dan memonitoring semua perkembangan yang terkait dengan transaksi. Dan masalah ini akan disampaikan kepada Dandim. Selain itu juga, Kasi Intel mengharapkan agar keadaan transaksi dikembalikan seperti sedia kala. Dalam artian, kalau memang dulu sopir truk Islam yang membawa mobil dari Galala-Tugu Trikora maka biarlah kondisi itu berjalan seperti itu, untuk menghindari hal-hal yang tidak diingankan. (SW-27L)


Keluarga Dance Wattimena Ragukan Pernyataan Kapolres
Sherly: Papa Saya tidak Membawa Bom

Ambon, Siwalima

Bukan saja utusan kelompok Grass root Kristen yang merasa tidak puas dengan pernyataan Kapolres Pulau Ambon dan Pp Lease, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Drs Hasanuddin, terkait dengan insiden peledakan bom di Galunggung yang menewaskan Dance Wattimena. Pihak keluarga korban Dance Wattimena juga tidak menerima baik keterangan Kapolres tersebut. Anak kandung Wattimena, Sherly Wattimena mengatakan, pernyataan Kapolres tersebut, lebih-lebih dikatakan bahwa bom itu milik bapaknya dan dibawah untuk menjaga diri. Saya tidak terima baik pernyataan Kapolres, apalagi kalau sampai katakan bom itu milik papa saya dan dibawa untuk menjaga diri.

Papa saya itu orangnya baik dan beliau selalu mendengarkan semua omongan kami. Dan yang perlu saya tekankan disini, papa saya tidak pernah terlibat dalam pembuatan senjata-senjata rakitan, jadi tidak benar kalau bom itu milik papa.

Sebelum keluar Kota untuk menjalankan aktivitasnya mengangkut barang dari Saparua untuk dikirimkan ke Ambon, papa selalu berdoa dengan kita sekeluarga, setelah itu papa akan memeriksa isi mobilnya, minimal papa selalu mengecek ada apa didalam mobilnya, jadi tidak benar itu bom milik papa.

Papa saya tidak sejahat yang diomongkan banyak orang, untuk itu jangan katakan papa saya itu jahat atau provokator, tandasnya terisak-isak.

Seperti yang dilansir Siwalima pekan lalu, Kapolres Hasanuddin mengatakan dari hasil penyelidikan sementara ternyata bom yang meledak itu berasal dari bawah jok tempat duduk si Wattimena, sambil menduga bom itu milik Wattimena yang sengaja dibawah untuk menjaga diri.

Ketika mendatangi redaksi Siwalima kemarin, siswa kelas III SMU Negeri I Ambon ini mengatakan ketika mendengar berbagai berita miring mengenai bapaknya, pihak keluarga marah dan tidak terima baik. Dan prinsipnya, kami keluarga berpendapat bahwa ada orang yang sengaja menaruh bom didalam mobil Wattimena. Untuk itu, anak korban meminta kepada pihak Kepolisian untuk segera mengusut tuntas masalah ini dan yang paling penting para pelaku peledakan bom ini harus ditangkap dan diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Kami keluarga berharap, pihak kepolisian harus menangkap pelaku peledakan bom itu, karena bagaimanapun akibat perbuatannya papa saya meninggal dan dituduh yang macam-macam. Juga harus berusaha untuk mencari tahu asal bom itu dari mana dan bagaimana sampai bom itu bisa ada dalam mobil papa dan selain itu pihak kepolisian harus menyampaikan argumen mengapa sampai pihak kepolisian berkesimpulan bahwa papa yang bawah bom, pintanya memelas.

Ditambahkan juga, ketika tiba di rumah kondisi tubuh bapaknya sudah tidak utuh lagi. Bagian tubuh sebelah atas masih utuh sedangkan tubuh bagian bawah hancur semua, wajah sebelah kiri hancur, mulutnya dirobek, bagian pinggang sampai ke kaki dicincang dan kulit kakinya dilepas dan diletakan di punggung belakang. Kalau mereka katakan papa dibom pasti bagian tubuh yang lain juga ikut terbakar, untuk itu menurut prediksi kami keluarga, papa dipukul dengan benda keras yang tumpul, namun kami keluarga tidak berniat melimpahkan masalah ini ke pengadilan, tuturnya.

Kapolres Gegabah

Hal yang sama juga diprotes oleh praktisi hukum, Simon Noya,SH. Dia, tidak sependapat dengan keterangan Kapolres Hasanuddin yang menyatakan berdasarkan investigasi sementara, tidak ada orang yang melempar bom bahkan diduga bom yang meledak diletakkan korban di jok tempat duduk. Kepada Siwalima di Ambon kemarin Noya mengatakan dirinya sangat sesalkan pernyataan Kapolres P Ambon Dan PP Lease dimana pernyataan disampaikan sebelum investigasi secara lengkap dilakukan terhadap mayat dan bom yang meledak pada saat itu.

Menurut Noya, penjelasan itu didasari setelah itu ada ditemukan fakta-fakta baru yang menimbulkan kecurigaan kuat bahwa sebenarnya akibat kematian dari Watimena itu bukan disebabkan karena bom yang ada di jok tempat duduk itu, justru dugaan kami ada pihak yang terlibat di dalam kematian si Watimena.

Berdasarkan analisa kami, tidak mungkin bom meledak di bawah jok tempat duduk sopir, kalau dikatakan demikian, mari kita melihat kondisi mobil itu yang ternyata hanya kaca mobil saja yang pecah sementara yang lain tidak seperti jok dan sebagainya masih utuh. Berdasarkan keterangan saksi mata, korban mengalami putus kaki rata, bola mata hilang sehingga kemungkinan ada pihak lain yang membunuh korban. Menyangkut muatan pun tidak sebanyak 22 karung cengkeh dan 6 karung pisang melainkan sekitar 80 karung cengkeh serta beberapa karung pisang, sesuai keterangan pemilik Ny. Serly Wairata, tidak seperti yang disampaikan Kapolres yang terkesan tidak akurat karena investigasi tidak optimal.

Belum lagi korban yang diserahkan oleh kepolisian kepada keluarga tanpa ada hasil visum dokter. Jadi sekali lagi, kami menyesali pernyataan kepolisian secara gegabah tanpa dilandasi oleh hasil investigasi yang optimal, tandasnya mengulangi rasa sesal. (SW-27L/11D)


Sejumlah Nama Warnai Bursa Calon Gubernur
Mailoa: Jangan Dulu Bicarakan Suksesi Maluku I

Ambon, Siwalima

Walaupun berbagai nama sudah digulirkan untuk mewarnai bursa calon Gubernur Maluku periode 2002-2007, menyusul beberapa figur terbaik putra daerah yang disebut-sebutkan untuk maju ke pentas politik paling bergenggsi, seperti, Dr Ir MS Latuconsina, Etty Sahuburua, SH, Brigjen TNI purn Karel Rahahalu, dan John Mailoa, Fredy Latumahina dan para kandidat lain yang namanya belum mencuat kepermukaan. Namun, Ketua DPD PDI-P Maluku, John Mailoa yang dikonfirmasikan mengenai pengisian sejumlah nama yang telah mewarnai bursa calon Gubernur, mengharapkan untuk saat ini sebaiknya kita tidak usah dulu membicarakan suksesi Maluku I atau calon-calon yang akan mengisih daftar itu.

Menurutnya, sejumlah nama yang diangkat oleh masyarakat mengenai calon-calon Gubernur Maluku itu masih perkiraan dari masyarakat sendiri tetapi belum tentu yang terjadi demikian sebab mekanisme pencalonan ada dan sudah tentu kita harus berjalan sesuai dengan mekanisme serta aturan-aturan yang mengatur tata cara pencalonan dan pemilihan Gubernur.

Proses pemilihan Gubernur Maluku masih jauh dan marilah kita memberikan ketenangan bagi Gubernur yang ada untuk bekerja dan tidak usah diganggu dengan hal yang masih bersifat wacana, jelas Mailoa kepada Siwalima, kemarin di Baileo Rakyat Karang Panjang. Hal ini, menurutnya demi kepentingan rakyat sebab masyarakat Maluku masih berada dalam suasana kerusuhan yang belum juga pulih secara utuh. Untuk itu jangan dulu kita membicarakan hal-hal yang masih menjadi wacana yang masih jauh dari kegiatannya, pinta Mailoa.

Menyinggung soal namanya yang disebutkan masuk dalam bursa calon Gubernur Maluku, Mailoa mengatakan, dirinya mempunyai muka dan tampang tidak untuk menjadi Gubernur Maluku. Saya merasa tidak pantas untuk menjadi Gubernur Maluku. Jadi mengapa nama saya mesti dikembangkan di media massa, katanya sembari menambahkan masih ada orang yang lebih pantas untuk menjadi gubernur. (SW-19T)


UU Anti Teroris Tak Perlu Ditakutkan

Praktisi hukum, Abdul Kahar Panigfat, SH mengatakan sudah saatnya Indonesia memberlakukan Undang-Undang (UU) anti teroris guna mengantisipasi aksi teroris yang terjadi di Amerika Serikat (AS) menjalar sampai ke Indonesia teristimewa imbasnya sampai ke Maluku. Untuk mencegah jangan sampai aksi teroris menjalar sampai ke Indonesia dan khususnya di Maluku maka perlu diberlakukan UU anti teroris dan untuk mencegah terjadinya aksi teroris maka perlu adanya penegakan hukum agar peristiwa-peristiwa yang mengarah pada mencelakakan keselamatan jiwa dan harta benda tidak sampai terjadi di masa-masa yang akan datang, tandas Panigfat kepada Siwalima di Ambon, Sabtu (22/9). Apalagi Indonesia sebagai satu negara yang berlandaskan hukum harus memikirkan serta mengantisipasi aksi teroris agar dimasa yang akan datang masalah ini tidak lagi terjadi, baik itu dalam ruang lingkup NKRI maupun di luar negeri. Menurutnya, kalau memang gagasan untuk memberlakukan UU anti teroris di Indonesia ini sudah pernah dikemukan oleh Wakil Presiden (Wapres) Hamzah Haz yang juga adalah pucuk pimpinan maka sebagai warga yang baik kita harus mendukung gagasan tersebut. Bila perlu kita harus bertemu baik itu secara formal maupun informal untuk membicarakan masalah ini lebih lanjut. Selain itu, kalau memang kita semua punya komitmen yang baik untuk mengantisipasi masuknya teroris ke Indonesia, maka UU anti teroris itu sangat perlu sekali.

Memang untuk saat ini UU anti teroris bukanlah sebuah kebutuhan mendesak tetapi mungkin kedepan itu adalah suatu kebutuhan yang tidak bisa dipungkiri sebagai kebutuhan mendesak sebab kalau kita tidak antisipasi terjadinya aksi teroris maka kita akan terlambat. Jadi, mungkin perangkat peraturan perundangan-perundangan harus dipikirkan untuk dirumuskan oleh lembaga-lembaga yang berkompotensi agar menjawab berbagai persoalan yang terjadi, ujarnya.

Menyinggung soal aksi teroris yang bisa menjalar sampai ke Maluku, Panigfat mengatakan dirinya tidak berpikir sampai sejauh itu. Bahkan dirinya menilai kemungkinan ke arah itu sangat kecil sekali. Saya harapkan agar masyarakat jangan mengkait-kaitkan aksi teroris dengan kondisi konflik yang sementara terjadi di Maluku. seluruh lapisan masyarakat termasuk aparat keamanan dan pemerintah harus punya kesadaran yang baik untuk sama-sama menyelesaikan konflik ini agar kedamaian segera tercipta di bumi rempah-rempah ini, katanya.

Ditambahkannya, bagi orang yang punya kesadaran hukum UU anti teroris itu tidak boleh dijadikan sebagai sebuah ketakutan ataupun kecemasan, tetapi justru UU itu harus dipakai untuk mengantisipasi jangan lagi terjadi tindakan brutalisme yang pada akhirnya mengancam jiwa Warga Negara Indonesia (WNI) maupun Warga Negara Asing (WNA). Untuk itu UU anti teroris tidak perlu ditakutkan, tetapi yang perlu ditakutkan dan ditekankan adalah keamanan individu dan soal kemanusiaan, tambahnya. (SW-27L)

Received via email from: M @ Ambon@yahoogroups.com

Copyright © 1999-2001  - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML pages designed and maintained by Alifuru67 * http://www.oocities.org/baguala67
Send your comments to alifuru67@egroups.com