Memamahbiak Firman
"Kuduskanlah
mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran."
(Yoh. 17:17) Merenungkan
firman Tuhan adalah salah satu kunci sukses dalam kehidupan dan
pelayanan kita (lihat Yos. 1:8, Mzm. 1). Merenungkan firman juga
merupakan langkah praktis untuk memperbarui pikiran – senjata vital
dalam peperangan rohani (lihat renungan: Medan
Tempur Strategis). Konsep
sesungguhnya di balik kata "meditasi" (perenungan) adalah
seekor lembu yang sedang memamahbiak. Sama seperti lembu mengunyah
makanannya berulang-ulang, kita seharusnya juga mengingat-ingat selalu
firman yang telah kita hapalkan. Sebuah keluarga
yang tinggal di tepi gurun. Suatu hari mereka keheranan karena melihat
biji-biji bertunas di pasir gurun yang berkadar garam tinggi di belakang
rumah mereka. Tidak seorang pun tahu bagaimana hal itu bisa terjadi.
Mereka sendiri sudah sering mencoba menanam tumbuhan, namun tanpa hasil.
Rahasia itu terpecahkan ketika mereka menemukan bahwa setiap hari sang
ibu membuang air cucian ke luar melalui pintu belakang. Setelah
berbulan-bulan, garam yang menghambat pertumbuhan itu pun terkikis dari
pasir. Kemudian suatu hari ia melemparkan beberapa biji melalui pintu
belakang. Tidak lama kemudian biji-biji itu pun bertunas. Demikian juga,
saat kita memenuhi pikiran kita dengan Firman Allah, firman itu akan
mencuci bersih pikiran-pikiran yang bertentangan dengan Alkitab dan
menyusun kembali ide-ide lain yang berpusat pada prinsip Allah. Dengan
merenungkan firman Tuhan, kita juga akan mulai melihat prinsip-prinsip
penerapan untuk kehidupan sehari-hari dan pelayanan kita. © 2003 Denmas Marto |