Alkitab
jelas sekali menyatakan dalam I
Korintus 13 : 1-3, ¡°Sekalipun
kita menguasai semua bahasa manusia, memiliki bermacam-macam karunia dan
iman yang dapat memindahkan gunung, bahkan berkorban. Tapi kalau tidak
mempunyai kasih semuanya tidak berguna sama sekali.¡±
Satu
cerita yang luar biasa dalam Alkitab (Matius
18:21-35). Perumpamaan tentang pengampunan, dimana seorang hamba
berhutang pada rajanya 10.000 talenta. Pada saat waktu jatuh tempo hamba
ini dipanggil untuk melunaskan hutangnya, ternyata dia tidak mampu
melunaskan hutangnya. Maka Raja pun memerintahkan supaya ia dijual
bersama anak istrinya dan segala miliknya untuk membayar hutang, tapi
hamba itu menyembah serta memberikan berbagai alasan supaya Raja
memberikan kesempatan lagi. Akhirnya sang Raja berbelas kasihan,
membebaskan dan menghapus hutangnya. Tapi apa yang terjadi, ketika hamba
itu keluar dia bertemu dengan hamba yang lain yang kebetulan berhutang
padanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu dan berkata: ¡°Bayar
hutangmu!¡± maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: ¡°Sabarlah
dulu hutangku akan kulunaskan.¡± Tetapi ia menolak dan menyerahkan
hamba yang lain ini ke dalam penjara sampai dilunaskan hutangnya.
Menurut
saya perumpamaan ini merupakan suatu cermin yang sangat jelas tentang
kasih yang sejati. Dimana tidak satu alasanpun yang tepat yang dapat
mendukung kita untuk marah. Satu hal yang sangat penting yang ingin saya
sampaikan; Coba kita renungkan
begitu banyak hal yang kita buat yang tidak berkenan di hadapan Tuhan
setiap hari. Tetapi ketika kita datang dan memohon ampun, Tuhan
mengampuni. Bahkan Raja Daud menulis dalam Mazmur : ¡°Tuhan
melupakan pelanggaran kita¡±. Dan sekarang mari kita bandingkan
dengan orang lain yang melakukan kesalahan terhadap kita, mungkin 1
juta ¡°banding¡± 1.
Terkadang
sesuatu yang kita anggap baik ternyata salah di hadapan Tuhan. Bahkan
Firman Tuhan berkata kesucian dan kekudusan manusia hanyalah seperti
kain kotor di hadapan Tuhan.
Jangan
pernah mengaku Kristen jikalau kita tidak bisa mengasihi orang yang kita
anggap melakukan kesalahan kepada kita. Karena bagi saya, selama orang
atau manusia itu ¡°waras¡± dia tidak akan dengan sengaja melakukan
kesalahan. Hanya karena situasi dan kondisi pada waktu itu sehingga dia
mengambil keputusan yang tidak tepat. Jangan pernah kita melupakan hal
ini: ¡°Tuhan Yesus sudah
mengampuni dosa kita, bahkan kita sudah diselamatkan¡±.
Kalau
anda mempunyai alasan untuk marah kepada orang lain yang melakukan
kesalahan kepada anda, daftarkanlah semua kesalahan orang itu, kemudian
bacakan itu dihadapan Tuhan. Dan jika anda merasa anda tidak pernah
melakukan kesalahan, marahlah atau anda dapat menurut kemauan dan
kemampuan anda. Ketika anda marah kepada orang yang melakukan kesalahan
terhadap anda berarti anda sudah menghakimi orang itu. <END> |