Kehidupan
G
Andy
Satria:
Allah menciptakan secara berpasang pasaangan, siang malam, gelap terang. laki peremouan dan sebagaimana banyak contoh lainnya.
Namun Allah betbuat sekendaknya, selalu ada anomalinya, contohnya pada kita-kita disini, ya mengapa ya ada "jeruk suka minum jeruk" seperti kata josua dlm iklan.
Tapi ini bukan tampa maksud pasti ada gunanya, itulah rahassia yg membuat yaaa kita jadi istimewa, punya "rasa beda".
Tiada yg salah jikalau kita jadi berbeda, kalau itu hanya sekedar rasa, tapi akan lain kalau itu jadi perilaku yang kita lahirkan disanalah harga kita.
Aku pun juga dulu sesali mengapa aku ini, ada apa, kok jadi begini. Beruntungnya aku lahir dilingkungan yg konservatif dimana orang belajar untuk menahan keinginan supaya dinilai baik, ya bagi sebagian orang ini sebuah kemunafikan, tapi bagiku inilah suatu cara mencapai keselarasan.
Setelah aku bisa keluar dari lingkungan kuno( kataorg sekarang) aku masih membawa pelajaran konservatif itu sehingga tetap hati hati, namun diluar dunia serba beda, apa dulu yg disembunyikan boleh dibeberkan secara terbuka. Aku coba dekati kehidupan ini pertama terasa hangat, makin didekati namun terasa bukan hangat lagi hanya kegerahan, dan ini bukanlah hidup yg akan kujalani.
Sekarang aku masih sering chat, dan kesukaan ku adalah bertanya, apa yg anda cari dalam kehidupan "gila" sepertiini dan anehnya mereka selalu berkata aku tak tahu aku akan kemana dan ada apa denga aku ini, walau awalnya mereka berkata aku menikmati kok hidup ini , aku hanya geleng kepala.
Oke sahabat iiitu sebagai pengantar sedikit tentang aku yg di sudut_sepi semoooga kita dapat berbagi
Membicarakan masalah tidak akan meyelesaikannya, tapi paling tidak kita telah membagi beban di dada.
Semoga diforum ini kita bisa watawa saubil haq, watawa saubil sabr
Haykal:
Saya pernah hidup hanya mengikuti sahwat pada lembah-lembah kehidupan yang sangat kelam pada jaman jahiliyah dulu,
tapi saya tak bisa menemukan kebahagian, hidup penuh dengan kegamangan, sebelum akhirnya Allah menyelamatkan diri
dan hidup saya dengan hidayahNya, ternyata kebahagian yang hakiki terletak pada kepatuhan pada Allah dan sejauh
mana diri kita bermanfaat bagi sesama.
nang bond:
waduh mas andi, kisah hidup panjenengan kok sepertinya nyindir saya ?
memang bener mas, " jeruk kok makan jeruk ya ?", tapi enak tho ? he... he.....
Setuju seratus persen mas, memang di kehidupan yang "beda" tuh butuh energi ekstra,,,, tahan banting,,,,,
ketakutan ketahuan orang, begadang, emang bener kok ... dunia yang panasssssssss.. kata orang panas itu hawa
neraka jadi jauhilah yang panas - panas..
sedikit cerita nih, setiap pekerjaan pasti ada goalnya, selama ini yang saya alami biasanya, kita akan sering
"goyah" kalau tidak selalu memegang apa yang akan kita capai... baik dalam jangka pendek maupun panjang....
misalnya minggu ini kita memperbanyak dzikir tertentu, tentunya dengan memahami artinya..... begitu dan
seterusnya........ awal - awalnya sering lupa... tapi lama - lama enjoy juga kok dan tentu saja ada
kepuasan tersendiri.
Semoga Allah selalu membawa kita bersama orang - orang yang lurus
tedja kusuma:
SEPAKAT!!!
Yang ada hanya kebahagiaan semu dan syahwat yg tiada habis2nya. meskipun masih jarang2 bisa menikmati saat2 kepatuhan kepada Allah SWT. namun saya sepakat dg pak wastu/nirmana (kok kayak crita di Bobo sih hehehe :P), bahwa saat kita patuh dengan segala yang digariskan Allah maka disitulah letak kebahagiaan dan kenikmatan abadi yang tiada taranya.
Duh kapan ya bisa merasakan hal yang abadi itu secara permanen...??? :)
Haykal:
Sekarang, kalau saya tidak berusaha bijak, saya ingin menendang kalau ada pria yang bertemu di lift atau di
jalan atau di mal yang menyampaikan pesan-pesan 'suka' sama saya. Tapi tentunya kita harus menolak kejahatan
dengan kebaikan bukan? Terutama kalau aku ketemu dengan orang-orang dari masa lalu, aku masih suka menyapa dan
tersenyum.
Ada seribu satu alasan mengapa saya berhijrah, sedikit yang bisa saya tuliskan adalah sbb :
Pertama, kita semua tahu kehidupan tersebut sangat dilaknat oleh Allah dan merupakan perbuatan yang melampaui batas,
seperti yang dilakukan oleh kaum nabi Luth yang ditenggelamkan ke dalam bumi setelah dihujani batu panas. Bahkan
saya pernah mendengar pada jaman Nabi SAW bahwa hukuman bagi orang yang melakukan sex sejenis adalah di bunuh.
Sementara aku masih diberi kesempatan untuk hidup, untuk apa kalau bukan diberi kesempatan untuk bertobat?
Kedua, tuntutan lingkungan sosial. Di dunia ini tidak ada tempat yang nyaman bagi orang dari dunia G. Ketika kita
sudah cukup dewasa, punya penghasilan yang cukup, banyak perempuan yang mengelilingi kita, tentunya akan aneh
jika kita masih selalu sendiri. Kesendirian itu justru akan memberikan cap sosial bahwa kita G, karena sekarang
informasi telah melewati batas-batas, nenek saya aja yang pernah hidup jaman belanda tahu apa itu G.
Ketiga, untuk proses penyembuhan. Terus terang, dulu aku menerima kedaan bahwa diri aku G, karena kalau diri
kita tak menerima, siapa lagi yang akan menerima diri kita? tapi penerimaanku bukan penerimaan yang statis,
aku terus berusaha untuk memperbaiaki diri karena salah satu hal yang membuat aku terus bertahan hidup adalah
harapan untuk sembuh dan menjalani hidup secara normal. Bagaimana kita mau sembuh kalau masih berkubang dalam
dunia G. Memang hal yang paling sulit dalam kehidupan adalah melupakan masa lalu, kita sadar masa lalu kita buruk,
tapi tak bisa diulang dan telah menjadi catatan hitam dalam sejarah kita, kita tidak bisa menebusnya kecuali
dengan berbuat baik dimasa datang. Semoga taubat kita menjadi kafarah bagi perbuatan dosa kita.
Keempat, selama aku menjalani dunia g, aku tak mendapat kebahagian yang sebenarnya, hanya kebahagian semu
karena tipu daya setan. Hidup tak punya masa depan, oke-lah kita sekarang masih muda, karir oke, tampang keren,
tapi aku tidak mau menjalani masa tua nanti hidup dalam kesendirian dan terlupakan seperti Leonardo da Vinci.
Tentunya proses hijrah bukanlah proses instant, perlu usaha yang keras, pengorbanan dengan diri, harta dan
air mata. Betapa aku harus meninglakan kampung halaman ribuan kilometer dan orang tua yang aku cintai untuk
memulai hidup baru dan melupakan masa lalu. Dan dalam proses itu kadang menguat kadang melemah, aku masih
dalam proses pembelajaran juga, terus-menerus memperbaiaki diri dan memperbaharui tekad untuk berhijrah.
Aku yakin semua ini hanya karena hidayahNya juga, aku sendiri heran mengapa dulu cinta berubah jadi benci, sayang jadi
'jengah' . Maha Suci Allah yang jiwaku berada ditanganNya, yang telah menyelamatkan kehidupanku, Ya Allah aku bertaubat
kepadaMU.
Andy Satria:
Hasrat seks sejatinya merupakan dorangan bagi mahluk hidup melakukan proses perkembang biakan, sebagai insting
yang paling dasar dari mahluk hidup.
Namun pada manusia seksualitas di beri nilai lebih, sebagai salah satu sarana dalam membina hubungan. Untuk
mengaturnya agama agama memberikan aturan yaitu pernikahan dimana orang yg ada di dalamnya bisa membina hubungan
jangka panjang dan bertanggung jawab. Maka seks menjadi suatu yang mulia , menyenangkan, menenangkan. Buah dari
pernikahan menghasilkan keturunan yang akan mengikat pasangan utk semakin kuat . Waktu berjalan hasrat seksual
tidak lagi menggebu namun kedekatan yang lama menimbulkan rasa kasih sayang yg lebih tulus bahkan hasrat seksual
tidak lagi penting. Pasangan ini akan bahagia bersama sampai hari tua dan maut yang bisa memisahkan. Sungguh
romantis dan menyejukan.
Namun pada kasus homoseksual, seks telah kehilangan makna, fungsi reproduksi tidak ada, yang ada hanya hasrat
semata mengikuti gelombang perasaan seksual (libido). Pasangan sejenis mulanya kebanyakan punya mimpi yang muluk,
akan bersama, mencari ketenangan yg tidak didapatkan pada wanita, dan ujung ujungnya seks, seks dan seks.
Dasar insting seks lelaki yang tidak cukup dengan satu pasangan, maka mulailah pertualangan, yang tiada akhirnya.
Dibuat pembenaran ran yg naif, seks hanya sebagai salah satu untuk membina relationship kok ngak utama, tapi setelah
seks didapatkan keduanya saling berlalu, dan memcari pasangan baru begitu terus, terus dan terus. Sampai tidak tahu
lagi hubungan apa sih yang dicari , akhirnya seks telah menjadi candu yang memabukan, dan susah untuk keluar. Saat
saya bertanya kepada berapa teman apa yg anda cari, awal nya ketenangan pada sosok seorang pria, rasa tenang dan
nyaman. Tapi mengapa kok seks akhirnya mereka tak bisa jelaskan. dan beribu alasan klise di kemukakan, yang sungguh
tidak bisa diterima logika.
Jika kecanduan seks dapat dilakukan dengan siapa saja dan dimana saja dengan metoda sesuai dengan fantasi masing
masing yang gila. Setelah saya dengar pengalam teman yg telah melakukanya sungguh saya tidak nyaman dengan perilaku
itu. Itu bukanlah seks yg saya mau.
Saat ini dengan kemudahan komunikasi , orang orang lebih mudah mengakses terhadap hasrat hasrat mereka, dan
celakanya ini seks sejenis kabarnya telah menjadi fenomena dikalangan remaja muda belia yang masih mencari diri.
Apakah ini suatu eksplorasi ketidak tahuan seksual, orientasi yg beda atau mereka anggap ini seks yang low risk
karena tidak ada ada yg bakalan hamil, nauzubilahiminzalik
Sekarang seks sejenis telah menjadi seks sesat lagi menyesatkan dan para pelakunya selalu mencari oraang untuk
diajak masuk, terutama yg muda.
Masalah sekarang telah menjadi rumit, dari dampak sosial sampai kesehatan dari perilaku yg sungguh bejat ini.
Jasmine:
Saya akan bercerita tentang pengalaman seorang SSA yg saya ambil hikmah di balik pengalaman hidupnya.
Dulu saya berpikir bahwa sebagai SSA adalah suatu yg tidak dapat di rubah; seperti "cacat" fisik yg memang harus di jalani dengan
kesabaran dan ketabahan.
Bagi saya menjadi SSA adalah suatu ketentuan-Nya, saya anggap sebagai cobaan hidup yg tiada berkesudahan.. walau berusaha
untuk sabar tapi saya selalu mempertanyakan "apa hikmah" di balik ini semua, atau ini suatu hukuman dari dosa nenek moyang atau
dikehidupan yg lampau ada kejahatan yg harus di balas dengan hukuman di dalam reinkarnasi berikutnya??
pemikiran saya itu berubah ketika aya membaca sebuah kisah di majalah kartini (lupa edisinya, maklum
kejadianya sudah lama sekali). Didalam rubuik oh mama oh papa, ada seorang SSA yg menyadari sejak SMP bahwa dirinya hanya
tertarik kepada sesama, awalnya dia ingin mendapatkan pengakuan dari orang-orang sekitarnya; hal terberat yg dia rasakan ketika
harus menyampaikan keadaanya kepada kedua orang tuanya.
Sang Ayah begitu tegar menghadapi pengakuan sang anak yg tentunya jauh di luar harapan nya, tapi jiwa besar sang ayah mau
menerima kondisi anaknya dengan tidak henti-hentinya mengajak sang anak untuk mau " menjalani pengobatan"
Sang anak memberontak baginya dia tidak sakit, jadi tidak perlu "berubah" dari apa adanya dirinya sekarang, saya salut pada posisi
sang ayah yg senantiasa mengingatkan, memberikan nilai-nilai agama kepada anaknya dan ketiak si anak terjerumus ke dunia kelam
sang ayah tidak menjauh dan membencinya; justru semakin intensif memberikan pertolongan, uluran tangan dan senantiasa ada
ketika si anak jatuh bangun mencari kebahagian di dalam dunia "semunya".
Pada akhirnya si anak di berikan hidayah oleh-Nya, dengan niat berhijrah si anak pergi beribadah Haji, pulang dari haji si anak
menerima usulan sang ayah untuk menikah dengan seorang gadis, di dalam kisahnya di ceritakan bagaiman Allah SWT pemilik hati
manusia mampu membalikan hati hamba-hamba-Nya, cinta itu tumbuh dengan sendirinya antara mereka apalagis etelah kelahiran
buah hati mereka.
Teman-teman, hidup adalah cobaan dari-Nya; apakah kita hendak mensyukuri nikmat-Nya atau malah
mengikarinya, apapun ketentuan-Nya Dialah yang maha Adil karena bagaimanapun kondisi kita , kita selalu diberikan "PILIHAN" di
dalam hidup.
Kalau menanam padi rumput pasti ada tapi menanam rumput mana mungkin padi ada??? kalau mau hidup di jalan-Nya godaaan itu
pasti ada tapi hidup di dalam kesesatan kebahagian itu tidak pernah ada;)
tedjakusuma:
sudah liat berita kriminal beberapa hari/minggu ini. Di jawa barat,
ada seorang berumur (40-an taon??) yang menggarap para remaja di
lingkungannya selama 7 tahun. bayangkan 7 tahun, tanpa ada yg bisa
mencegah ato menindaknya? bayangkan berapa banyak korban tak berdosa
yg akan menanggung "beban hidup" seumur hidup???
di jakarta, ada remaja yg menggarap anak2 umur 6-7 tahunan karena
dendam dia pernah digitukan oleh orang laen.
masih ingat robot gedhek??? bagaimana perkembangan korban2 dia??
siapa yg memperhatikan mereka?? bagaimana reaksi orang tua mereka??
apakah kita peduli kpada mereka?? apakah kita punya solusi kepada
mereka?? mereka adalah calon2 SSA yg baru............. apakah kita
punya kewajiban kepada mereka?? ataukah........ kita merupakan salah
satu korban sperti itu?? ataukah ini jawaban dari hadis nabi (kalo
gak salah), bila kamu menemukan kaum homosexual berhub. sex maka
bunuhlah keduanya. karena ternyata akibat buruk yg ditimbulkan lebih
besar bila keduanya tidak dimatikan. contohnya : akhirnya korban
perkosaan sejenis itu pun akan melakukan hal yg sama dan melakukan
dendam yg sama kepada orang lain. dan terus menjadi reaksi
berantai.........
saya sempat berdiskusi dengan teman. kenapa bila perempuan yg
diperkosa laki2... maka dia punya trauma sexual untuk mencintai dan
berhub. sexual dengan laki2. namun, knpa seorang lelaki yg diperkosa
laki2...... dia malah mencari pemenuhan kebutuhannya dari sesama
lelaki. kenapa dia tidak membenci lelaki dan malah menyukai
perempuan?? haloooo........ apakah ada psikolog ato psikiater disini
yg bisa memberi jawaban???
pliss, bila memang dosa ini tanggung jawab kita pribadi masing2 dan
untuk menyembuhkannya merupakan tergantung usaha pribadi masing2.
apakah kita tidak ingin menolong ato memberi solusi bagi mereka yg
membutuhkan jawaban?? bila kita sudah tau solusi dan jawaban dari
permasalahan ini, tolong berbagi.
saya sedih melihat korban2 itu. para calon SSA :(
tedjakusuma:
Saat ini dengan kemudahan komunikasi , orang orang lebih mudah
mengakses terhadap hasrat hasrat mereka, dan celakanya ini seks
sejenis kabarnya telah menjadi fenomena dikalangan remaja muda belia
yang masih mencari diri. Apakah ini suatu eksplorasi ketidak tahuan
seksual, orientasi yg beda atau mereka anggap ini seks yang low risk
mqzf:
Apa memang mereka yang mengalami pelecehan seksual oleh sejenis pada
masa kecil itu akan selalu mengalami SSA juga ketika sudah
dewasa?
Memang sih ada yang bilang, salah satu faktor penyebab
seseorang
mengalami SSA adalah karena pelecehan sejenis pada waktu
kecil. Pernah
saya dengar komentar dari psikolog, bahwa yang bisa jadi SSA
itu yang
pada waktu peristiwa itu dia juga merasa senang, antara lain
jika
perlakuan pelaku tidak kasar. Jadinya dia menganggap itu
sebagai
pengalaman menyenangkan dan ingin diulangi lagi. Tapi kalau
perlakuannya kasar, nggak tahu lagi, mungkin jadinya trauma
dan dendam
kali ya.
Pernah dengar cerita tentang anak jalanan di Jakarta? Kalau
nggak salah
saya pernah baca di Kompas dulu. Anak-anak jalanan itu udah
biasa
dijadikan obyek seks para preman tanpa mereka berani melawan
hanya
dengan imbalan beberapa rupiah saja. Kalau nggak salah pake
istilah
"di-bo'ol" atau apa gitu untuk perlakuan sodomi. Bukan cuma
preman
dewasa, tapi yang remaja juga berani melakukannya pada anak
yang lebih
kecil. Yang ini kayaknya bukan murni SSA tapi pelampiasan
hasrat sesaat
saja, dan mungkin untuk menunjukkan superioritas. Dan para
korban
kalaupun mereka setelah dewasa melakukannya juga, mungkin
bukan karena
mereka jadi mengalami SSA, tapi karena mengikuti kebiasaan
pendahulunya.
Solusi? kita harus punya akses dulu ke mereka baru bisa
melakukan sesuatu....
Noeg:
Pernah baca buku tentang Protokol of Zion?, yang berisi
strategi Zionis Yahudi untuk menguasai dunia. Protocol itu
ditulisnya tahun 1905. Protocol itu juga yang membuat Hitler
memusuhi kaum Yahudi dan memasukkan mereka ke kamp konsentrasi
dan membunuhnya dalam kamar-kamar gas.
Meskipun ditulis seabad yang lalu, tapi sepertinya
langkah-langkah yang diambil Yahudi sekarang masih sejalan
dengan apa yang tertulis disitu. Menguasai ekonomi dunia,
menyebarkan faham demokrasi tapi yang kebablasan agar negara
non-Yahudi kacau dan tidak sempat berkembang, membiarkan
negara berkembang tenggelam dalam hutang, dlsb.
Satu lagi strategi mereka adalah menyibukkan masyarakat negara
non-Yahudi dalam mengejar materi, dan melampiaskan nafsu.
Dengan begitu mereka tidak akan sempat berpikir untuk
membangun kekuatan yang akan melawan mereka.
Alat mereka yang paling utama adalah media massa. Dengan
menguasai media sepenuhnya mereka bisa mengatur apa yang harus
disuapkan ke otak masyarakat dunia.
Jadi jangan heran kalau media massa sekarang mengumbar hal-hal
yang berbau seks. Dan jangan heran juga kalau seks jadi candu,
karena memang sedang dirayakan dimana-mana. Merayakan
kebebasan seks sudah menjadi simbol budaya yang "modern". Yang
sebenarnya ditujukan untuk merusak dan melemahkan kita.
handy radian:
Kalo ngeliat sinetron..
Iya nih, aku juga ama sangat prihatin..
tadi malem tuh ada 2 sinetron, ndak tahu apa judulnya,
pas mbuka tipi, mas gonta ganti channel (nomer 5, ups
itu khan parfum ya..), ada anak-2 SMU yg SSA di
ekspos, kayaknya udah BIASA gitu..
Khan kesian adik-2 kita..
Yok opo iki rek..
nang bond:
Iya betul Pak, Judul Sinetronnya Cinta Memang
Gila..................
nah,,, gila bener kan ?
Tapi,,,,,,,, tiap generasi kan tantangannya berbeda ?
jadi mungkin .......... mungkin lho.......... sekarang mau
jadi orang "baik" or "jelek" maksudnya pilih sorga or neraka
kan jelaaaaaaaasssssssssss gitu lho.....
mau bergaul dengan sufi ???? banyak.....
bergaul dengan preman juga banyak !!!!!!!!
makanya paaaaakkkkkk....
yang udah punya penerus.........
Jaga........ jaga............. jaga.......... hati nya ya
.......... !!!!!!!!
handy radian:
Kekekekek... iya nak... suwun nasehat-e
Maksudku tuh gini.. mbok ya ada jalan keluar happy
ending kalo si yg SSA itu jadi non-SSA, khan cerita
bisa dibikin tho..
Jadi nanti mas Nangbond kalau bikin scenario, bikin si
SSA itu sadar, kalo bisa kerna ikut milis kita ini..
Bhre Rakian:
Nimbrung dikit, bukan nimbrung soal seks, aku lagi gak
kumat, tapi
soal sehubungan tulisan rekan kita:
" Noeg wrote:
Pernah baca buku tentang Protokol of Zion?, yang
berisi strategi Zionis Yahudi untuk menguasai
dunia."
Aku ingin tambahkan bahwa ada buku serupa dan ada kaitannya
sekedar
sebagai referensi yang di tulis oleh orang Indnesia " Dajal
dan
Simbol Setan " karangan Toto Asmara. Ternyata aspek masalah
ini
sangat luas, yang tanpa kita sadari telah merasuk ke kehidupan
ilmiah / akademis / finansial kita sehari-hari. Salam.
paraclytos:
Kebetulan saya mengikuti berita itu, dan beberapa berita
sebelum dan sesudahnya. Sungguh, hal seperti itu;ah yang dulu
mendorong saya untuk menekuni psikologi, berharap untuk
menemukan solusi dan harus kecewa menyadari bahwa psikologi
ternyata telah berselingkuh dengan liberalisme dan
sekularisme, sementara agama menutup dirinya rapat-rapat.
Selama ini menghadapi kasus-2 ini masyarakat (hukum) cenderung
untuk lebih memperhatikan pelakunya: Berapa hukumannya, kapan
dihukumnya, perlakuan apa yg diterima di penjara, pasal2nya,
dll. Sementara masyarakat tidak tahu harus berbuat apa,
sehingga kadang-2 cuma bisa pasrah, mengawinkan anaknya,
mengungsikan ke tempat yang jauh, atau dikirim ke pesantren
(Baca: TPA, Tempat Pembuangan Anak, seperti pemilik mobil
menitipkan mobilnya ke bengkel dan hanya tahu bayar pokoknya
itu mobil diperbaiki tanpa mau belajar dan melibatkan diri,
apalagi mencegah agar hal tragis seperti itu tidak terjadi
pada anak/keluarga lain). Belum ada suatu sistem dalam hukum
negara kita untuk mengurusi korban, kalaupun ada harus
berhadapan dengan masyarakat yang tidak sadar betapa
pentingnya pendampingan sepanjang hayat bagi anak korban
pelecehan seksual, dibandingkan dengan rasa malu (dan bersalah
pada diri sendiri karena kecolongan) ketika kasus anaknya (mau
tidak mau) selam proses pendampingan diungkit lagi.
Tergantung tujuan kita, kita bisa mulai dari hal sederhana
yaitu menyerukan kepedulian ini. Kalau cuma di milis ini sih
gak ada yg baca, paling cuma member. Gimana kalo surat pembaca
di media cetak dan surat kabar, psikolog, LSM, psikiater,
lembaga profesi, lembaga negara, dll dimanfaatkan?
Pendampingan yang terkoordinasi memang mutlak penting, karena
di dunia pelecehan seksual berlaku sindrom vampir: Pelecehan
seksual akan menimbulkan penurunan harga diri, sheingga korban
cenderung untuk mengambilkan harga dirinya naik ke posisi
semula dengan merekonstruksi peristiwa itu dengan bertukar
posisi sebagai pelaku. Dengan cara ini, ia membalas dendam
pada pelaku asli yang tidak mampu dibalasnya secara langsung,
jadi ia membalas dendam secara imajiner. Meskipun kita bisa
memahami hal ini, tentunya tidak bisa dibiarkan terjadi kan?
Langkah yang lebih berani adalah memberikan support berupa
pikiran, keahlian, tenaga, dana, dan waktu untuk mewujudkan
sistem atau minimal suatu forum dimana kepedulian ini berwjud
lebih nyata. Siap nggak? Daripada nunjuk2 atau nuding2,
mending saya mengajukan diri sebagai SDM pertama. Masalahnya
kan gak bisa diwujudkan sendiri tanpa senjata. Nah, apa yg
kita perlukan untuk mewujudkannya? Ayo kita sama-sama
berpikir.
Selagi berpikir (anggaplah PR), marilah kita luangkan waktu
1-5 menit tiap habis shalat untuk menmdoakan para korban,
semoga Allah berkenan menyinari kalbu para korban dengan
cahaya hidayah-Nya sebagaimana Ia telah menerangi bumi-Nya
dengan cahaya matahari dan rembulan-Nya. Amin.
andy satria:
Sebenarnya kita terlalu asik dengan diri kiita, kita begitu
takut kita kecemplung saat menolong orang lain, Terus terang
saya tidak takut lagi ketemuan ama teman senasib, yang perlu
disiapkan apakah kita sudah siapkan segala sesuatunya yg bisa
buat kita aman saatmelakukan pertolongan ini telah jadi
standar pertolongan apa saja.
pasang niat tulus, jangan ketemuan di tempat tertutup, sperti
aku ketemu teman sambil duduk di warung tenda pinggir jalan,
atau bicara 6 jam di stasiun kereta apa. Yang perlu ambil
kendali, mau jadi pendengar yg baik jangan beri pendapat jika
ngak yakin kita menjawab denga tepat. Isyaallah pulang
selamat.
Untungnya saya jika ketemu oraang aku kok ngak nafsu liatnya (
ha ha ha) enak aja ngobrol ini itu.
Semua tulisan ku yang belakangan mengenai apa yg dicari, apa
yg malah didapatkan itu berasal dari hasil bicara dengan org
org.
Sebenarnya banyak lho yg ingin hijrah, hanya sebagian masih
gamang.
Kata MQZ aku suka sermpet bahaya, kadang aku fikir benar juga.
Tapi setiap ketemu org orang aku makin yakin SSA ini bukan lah
jalan ku, kalau pun tetap berkeras emang ngak bisa sia sia.
aku juga ngak ngajak semua sahabat disini lakukan ini lho ,
kareena kondisi psikologis kita beda beda. Yang paling mungkin
kita amati aja anak anak yg ada disekitar kita apa ada
kecendrungan kesana? lebih baik dibimbing dari awal akan baik
hasilnya.
Apalagi yg muda muda ya, kita harus bantu mereka, karena
mereka punya hasrat yg kuat, tapi pengetahuan kuraang, mau
curhat tapi dimanfaatkan, ini sungguh mengerikan. Inilah yang
harus kita cermati. Karena aku dengar dikalangan ABG pria
merka melakukan eksprorasi seks mereka dgn sejenis karena LOW
RISK, ini sungguh gila.
Mungkin rekan rekan bertanya kok mau maunya, pergi kebandung,
carim teman bicara, atau tunggu teman bicara sampai tengah
malam di trotoar atau bicara dengan org distaiun dari pagi
hingga zohor, sebab aku merasa dulu waktu aku masih smu dan
kuliah aku ingin bertanya, dan ingin ada yg memberikan aku
rasa empati tapi aku ngak berani ungkapkan ini karena aku
sangat malu, aku jadi anak yg tertutup, cendrung minder, walau
aku tidak tergolong anak bodoh. Kalau saja waktu itu ada yg
bantu aku aku ngak lama lama dalam renungaan panjang tentang
diri yg tidak ada habis habisnya, aku menghabisskan banyak
waktuku untuk meratapi diri. Tapi aku juga bersyukur jikamakau
melakukan pencarian keluar lalau ketemu ama yg salah, tak
terbayangkan pula akan jadi apa aku saat ini.
Sekarang aku ingin jangan ada lagi anak baik baik yang ingin
mencari tahu ada apa dengan rasa bedanya jangan mereka ketemu
org yg salah. Sekarang coba dilihat dalam chanel chat begitu
terbukanya org mengeksplotasi diri, dan di grups grup yang
lain begitu terbuka orang mengiklankan diri. Semoga groups
kita jangan begitu. Ingat groups kita banyak lho anggota
pasif, semoga adalah yg potensial untuk hijrah tapi masih
ragu, semoga saja jagan ada yg oportunis.
Sudah saat nya bagim yg telah mempunyai pemahaman yg baik
tentang apa yg kita rasakah, mulailah ulurkan tangan untuk
bantu yg lainnya keluar. JIka niat kita baik Allah ngak sia
sia kok.
Tapi ingat, walau bagaimanapun kita adalah orang yg rentan,
selalu punya bahaya laten jangaaan pernah lupa ini.
Kedekatan yg dibina jangan terlalu personal sebab akan
membakar diri sendiri
Tips pertolongan
Pastikan jika anda lakukan pertolongan tehnik yg anda lakukan
aman bagi anda, siapkan langkah langkah darurat jika semua tak
terduga. Paling tidak pake jurus langkah seribu ha ha ha
|