Perlukah
Keterbukaan kepada Pasangan?
tedjakusuma:
Ada yg suka nonton di tv7 jam 14.00 wib (dulu 13.00 wib), serial
Everwood. Ini cerita tentang dokter ahli bedah yg sukses dan ngetop
dari New york yang pindah ke kota kecil. dia baru sadar bahwa dia
dulu mengabaikan keluarga dan anak2nya, stelah kematian istrinya baru
dia ingin mngubah diri dg 'hijrah' (ini crita hijrah jg lho hehe :P)
ke kota kecil Everwood (?) agar bisa menata diri lebih baek dan bisa
memperhatikan sang anak. disitu dia buka praktek dokternya. critanya
bagus2, ada yg tentang percintaan anak muda, konflik keluarga,
konflik batin dokter yg harus mengaborsi, dll. disajikan dengan
menarik dan tidak berlebihan kayak sinetron indonesia hehehe. paling
yg gk spakat dg serial ini ya kehidupan bebasnya aja. nah salah satu
episode yg berhub dgn milist ini :
Ada seorang istri yg dah lama ditinggal suaminya kerja diluar kota.
kmudian saat sang suami kembali, si istri menyambutnya dg hangat dan
akhirnya mereka bercinta. (temen saya yg nonton bareng saya
nyeletuk... "eh abis gitu kok gak mandi sih??" "kan keringetan"
hahahha :D). nah, ternyata si istri setelah bercinta beres2 kamar dan
menemukan kondom di clana suaminya. Si istri langsung curiga. dia
mendiamkan aja. saat sang suami ada di rumah, sering beberapa kali
ada telp. masuk yg tidak ada suaranya. beberapa saat/hari kemudian,
si istri bertanya knp dia bawa kondom? apa perlunya barang itu? si
istri terlihat sakit hati. sang suami menerangkan bahwa dia sangat
terpaksa berselingkuh dan segalanya sudah berakhir. dia merayu sang
istri bahwa dia hanya mencintai sang istri. akhirnya si istri luluh.
si istri smpat bertanya "apakah dia lebih muda??" "apakah dia lebih
cantik dan menarik dari aku???". si suami diam saja. namun istrinya
sudah luluh dan hubungan mereka cair dan mesra kembali.
Suatu saat, ketika sang suami akan berangkat ke luar kota kembali dan
bermain2 dg anaknya. ada telp masuk, si istri yg mengangkat... si
penelp. diam saja... hening. sang istri dengan emosional kemudian
bilang "suami saya sudah menceritakan segalanya. hubungan kalian
sudah berakhir. jangan ganggu kami yg sedang berbahagia". setelah
beberpa saat hening, si penelp bilang "saya mohon maaf. sampaikan
salam saya untuk dia". klik. dan taukah suara siapa itu? SUARA
LELAKI. si istri langsung shock (saya terdiam! HMmm... apalagi adegan
selanjutnya). si suami yg gak sadar kmdian menemui sang istri. dengan
tersenyum2. si istri hanya bilang "dia tadi menelp". kmudian sang
istri melampiaskan kekecewaannya dengan memarahi dan menggugat sang
suami. saya lupa dialognya tp yg dalem banget adalah "Saat saya
memelukmu seakan2 saya tidak bisa meraihmu. saya telah berusaha
menjadi dan melakukan yang terbaik untukmu agar saya bisa
membahagiakan dan merasakan kehangatanmu tetapi ternyata kamu tetap
terasa jauh" (sebenernya ngomongnya gk gini sih...tp intinya gitu
kali. intinya sang istri tuh menyadari kalo ada yg "ganjil" dg hub
mereka dan dia merasa penyebabnya adalah dirinya shg. dia berusaha
mmperbaiki terus menerus dirinya agar membahagiakan suaminya). si
suami diam saja, dan kemudian mengambil tas nya dan pergi dengan muka
yg sedih.
Hmmm....
ayo para ikhwan, perempuan ituuu.......perasaannya ternyata halus.
jangan menyakitinya yaaa.........:)
smoga kita bisa menjadi lebih baek
M justagirl:
chkkk ckkk ckkkkk tuh yahhhhh dimana2 yg diselingkuhin emang
ngk enk, apalagi pas tau selingkuhannya sama2 laki juga...ehmm
dalam bo yang jadi perempuannya!
But yg perempuan juga sama aja, kalo udah merit trus punya
selingkuhan taunya sama2 perempuan juga bikin sakit lakinya.
Intinya sih yg diselingkuhin posisinya sakit, mo pasangannya
SSA mo enggk tetep dalem.
Tapi ehmm jangan salah juga lhoo, bagi pihak yang nyelingkuhin
disangka emang ngk pusing apa? Berasa dilema berada dalam
sikon mendua. Posisinya terjepit dan ngak enak!
Jadi inget2 yang emang udah berkomitmen apa lagi sudah terikat
perkawinan mending dijauh2in deh hal2 yang bisa mengantarkan
ke hubungan yang bikin susah diri sendiri ntarannya.
Memasukinya emang terasa ada kesenangan dan tantangan sendiri,
tapi lama kelamaan bikin susah diri sendiri. Peringantan ini
juga berlaku buat saya biar kalo udah merit insya allah bisa
benar2 manteb. Amin.
Actually teman2 disini yg masih melajang, mengalami or pernah
mengalami SSA ada ketakutan ngk buat menikah? Saya pribadi
sedikit banyaknya ada ketakutan untuk melangkah kesana. Scr
fisik n tampilan I'm totaly woman, but independent and agak
picky banget memilih co. In d diffrent side ya itu suka punya
hubungan yang deeply sama sesama teman perempuan, hal ini yang
sebenarnya membuat saya takut membuat hubungan baru. ehmmm....
Haykal:
Dalam praktek berumah tangga nggak se-ideal itu sih, aku
terbuka pada istri pada hal-hal yang dapat memperkokoh rumah
tangga kami, aku akan terbuka jika hal tersebut banyak
manfaatnya daripada mudharatnya. Tapi kalau aku terbuka malah
akan meretakan rumah tangga, ya simpan saja. Itu hanya bagian
masa lalu, dan masa lalu aku adalah miliku pribadi, masa
berbagi adalah masa setelah menikah.
Aku nggak merasa membohongi istri karena selama ini aku setia
dan yang terpenting istriku bahagia.
Rindu Lentera:
In case kalau isu ini di bicarakan istri dan katakanlah in
case lagi kalau istri bertanya ( dengan persepsi bahwa isu ini
saya pikir sudah lumayan memasyarakat ) bagaimana.?
Pengandaian ini tidak bermaksud dan berarti menambah ketakutan
untuk berumah tangga, tapi semata karena memang ada sisi itu
di dalam diri kita yang menurut saya tidak bisa dihilangkan
tapi kita hanya bisa menghindarinya.
Haykal:
Aku pikir jika isteri bertanya, itu pertanyaan aneh, udah
jelas-jelas kita menikah dan bersuamikan dia, rumahtangga kita
harmonis, itu pertanyaan yang mengada-ngada. Aku gak akan
menjawab pertanyaan itu tapi akan ditunjukan dengan komitmen
dan kesetiaan. Jika kita menjadi suami yang baik, pertanyaan
itu nggak bakalan muncul.
Dan jika tetap pertanyaan itu muncul, aku nggak bakalan
terbuka karena akan menykitkan hati istriku dan menggoyahkan
rumahtngga yang baru dibina, biarlah akan disimpan sebagai
rahasia yang paling dalam sepanjang hidup dan paling akan
menjadi 'joke-joke' segar setealh masa tua nanti.
Andai aku terbuka pun untuk apa? eksistensi diri? wah, rumah
tangga itu 'kehidupan nyata' bukan 'omong kosong'
eksistensi, egoisme dan hal lainnya yang muluk-muluk....
handy radian:
aku setuju ama mas Haykal
Kite-2 khan SSA bukan berarti bego.. jadi ya cari akal
lah, spy kalo pembicaraan itu datang, kita bisa pake
topeng kita dulu..
Hidup khan bertopeng tho..?? tapi ke DIA jangan
bertopeng lho.. ndak ada gunanya..
M justagirl:
yup benar Mas Haykal
Kalo banyakan mudharatnya dari pada manfaatnya ngapain di
omongin. Satu point yang perlu dicatatat bagi yang SSA : Jadi
diri sendiri sebenernya ngk perlu pake topeng macem2....
Tunjukin aja dengan komitmen dan kesetiaan. Tidak bertopeng
pada Allah bisa diwujudkan dengan komitmen pernikahan yang
dijalani sesuai aturan-Nya.
Rindu Lentera:
He..he...maksud pertanyaannya sih ibarat perang kita sudah
punya strategi bagaimana menghadapi perang itu. Dan juga
maksud dari : "Kalau istri bertanya", seandainya ada
kebocoran tentang masa lalu kita tapi sumbernya bukan dari
kita.Nyuwun sewu kalo kemarin kurang detail. Aniwei tidak
mengatakan yang sesungguhnya atau bertopeng mungkin lebih baik
demi menyelamatkan bahtera.
Jasmine:
ikut nimbrung yach:)
Pada zaman kahlifah umar bin khatab ada seorang Bapa yg datang
kepada Khalifah untuk mengadukan
masalahnya, dia mempunyai seorang putri yg hendak di lamar
seorang pemuda. Dulu putrinya pernah mencoba bunuh diri karena
patah hati dengan cara mengiris urat nadinya, untung saja
ayahnya memergokinya dan berhasil menyelamatkanya.
Sang ayah bertanya kepada Khalifah, apakah dia harus
menceritakan kejadian tsb kepada calon suaminya?? Khalifah
umar
menjawab jangan kamu membuka aib seseorang di masa lalu yg
telah Allah SWT tutupi di hadapan manusia.
Jika kamu lakukan hal tsb maka saya sendiri yg akan menghukum
mu.
Jika Allah SWT saja sudah menjadikan orang yg hijrah
(bertobat) kembali fitri (putih) kenapa juga kita manusia
malah mencoba
mencari-cari dan membuka "hitam" di masa lalu;)
Pri O:
Ya saya setuju dgn Bapak Haykal.. (Udah bapak2 kan?
hehehe...).
Saya mengalami sendiri realita ini. Ada saatnya kita
tdk hrs terlalu terbuka, demi kebaikan keluarga
tentunya. Meski bisa dibilang hal ini munafik atau
apalah, ya mungkin ini bagian dari pengorbanan yg hrs
dilakukan.
Hidayat:
Saya cuman mo cerita tentang pernikahan saya
Sewaktu sebelum setahun kami pacaran, aku cerita sama
pacar tentang keadaanku yg sebenarnya. Hubungan kami
sempat menegang sesaat, lalu akhirnya pacar saya ini
memberikan tanggapan yang cukup wise. "Saya mau
memberikan kesempatan pada kamu, tapi jika kesempatan
itu disia2kan maka saya akan jadi orang yang paling
bodoh yang pernah ada".
Hubungan kami membaik, dia kukenalkan dgn teman-teman
baik di 'dunia' ini. Aku bisa bercerita tentang
'gosip-gosip' di dunia SSA ini. Sempat juga kami
berargurmen soal apakah g itu perlu open ato gak or
should I be open to my parents or not. Tapi saya belon
bisa membagi 'beban-bebanku' sepenuhnya karena
terkadang saya gengsi untuk menceritakannya. Ada rasa
malu jika mau bercerita tentang perasaan-perasaan yang
ada di dalam diri.
4 tahun kami pacaran, kemudian nikah. So far we are
like good friends. Karena saya punya kemampuan masak
yang lebih daripada dia, saya yang jadi tukang masak
dirumah, dia jadi asistennya. Dia punya kemampuan
mengatur rumah, maka dia yang mengatur rumah saya jadi
asistennya, dan masih banyak lagi.
Soal sex, alhamdulillah gak menjadi masalah. Awal-awal
ketika nikah aja yang sempat jadi masalah. Entah
karena grogi, nervous, ato sesuatu hal, diriku gagal
di medan laga. Sampai sempat terpancing minum Kuku
Bima TL yang hasilnya tentu saja tidak tokcer.
Seminggu kami menikah, tidak ada hubungan yang
berhasil. Saya kemudian berangkat ke LN. 7 bulan dia
nyusul dan ketika di LN itulah akhirnya sex bisa
berjalan lancar.
Kemudian kami terpisah lagi karena dia mengambil riset
di negara lain. Pertemuan sangat jarang, hanya sbulan
sekali. Ketika saya sndiri itulah godaan muncul dan
mengganggu pikiran. Beberapa pertemuan terakhir saya
mencoba untuk mendiskusikannya. Lumayan ada kemajuan
yang berarti, saya mulai bercerita agak banyak tentang
kondisiku jika dia gak ada di sampingku. Meskipun
diskusinya masih gak lama karena rasa gengsi masih
tetap ada. So far, I made a progress. In fact,
pertemuan terakhir, kami sempat ngobrol-ngobrol santai
tentang gay-dar. Nevertheless, we made progress.
The way she accepts me give me courage to live. In my
mind, I do wish that she can be totally my best
friend. It means that there are still plenty of
homeworks to do...
Haykal:
Bung Pri,
Kalau anda setia dan teguh pada komitment berumah tangga,
jangan merasa 'munafik' apa yang disembunyikan dari istri? toh
kita sama dengan suami-suami yang lainnya. Karena sekarang
kita sudah berhijrah, bukan seperti yang dulu lagi....
Rindu Lentera:
Mas Hidayat,
Thank you for sharing the story. Hope to find a queen of my
life like yours.!!
handy radian:
Kita haru ngeliat case by case.. depend on who you are
and your spouse is. (pake spouse, ada mbak M)..
Waduh pake boso londho rek..
Alhamdulillah, mas Hidayat's story tuh bikin aku kembang
kempis, kalo aku beda, istriku jadi cemburu berat kalo
ada jeruk ngeliatin aku, ato ada jeruk keren..
Padahal akunya sih.......... maunya ke jeruk itu.. ups
naudzubillahmindholiq..
Padahal aku cuek-2 aja..
Tapi dengan SIKAP, kalo aku tuh "hijrah", insya Allah
lancar-2 aja tuh..
Susah ih (biar kaya mbak M ngomongnya), untuk nulis..
kalau diskusi kali lancar ya.. maklum, aku banyak
ngomong..
andy satria:
Setelah dibaca bagi rekan yg telah bekeluarga, ya terdapat
dua versi, ada yng telah terbuka, ya seperti bung Hidayat ( ente
beruntung) atau yang masih menyembunyikannya.
Keduanya punya alasan yang sama sama bisa diterima. Yang lalu
biar berlalu, jangan jadikan ini sebagai kenangan yg ingin
diulang, tapi pelajaran yang berharga.
Seperti kata bung MQZ , seandainya kita bisa kembali kemasa
lalu tentu kita ingin memperbaiki kesalahan yg telah kita
lakukan .
Tapi kata Kahlil Gibran, kehidupan tidak berhenti pada waktu
tertentu, ataupun berjalan mundur.
Bagi rekan rekan yang yang telah nikah ini adalah awal jihad
baru lho, jika gagal kita bukan lagi menghancurkan diri kita
sendiri tapi orang yg paling kita sayangi, walau kita tak bisa
berikan gairah kita sepenuhnya.
Yang jelas jangan ada lagi Dusta diantara kita.
Semoga anda anda yang telah bekeluarga Allah memberikan
kesabaran. Jalan masih panjang!
Kalau aku sih ingin terbuka ingin suatu saat ini terbuka,
karena ngakkuat sendiri memendam rasa! tapi gimana
caranya??????
mqzf:
buat yang mau terbuka sama pasangannya:
Sebelum memutuskan untuk terbuka, mending dipancing-pancing
dulu. Pancing sedikit untuk tahu komentar dia tentang masalah
ini. Jangan langsung dibuka gubrak. Kalau mau disembunyikan
terus ya silakan saja, menurut saya itu tidak berarti kita
membohongi pasangan, tapi hanya sekedar menyimpan rahasia.
cobatry1:
Kasus saya waktu itu adalah memberitahu kondisi SSA saya ke
istri
saat "gagal" di malam pertama pernikahan kami. Tapi istri saya
salah
mengerti. Dianngapnya itu sudah masa lalu dan setelah menikah
saya
tidak memiliki lagi perasaan SSA. Dampak positifnya pernikahan
kami
selama beberapa tahun pertama itu baik-baik aja. Dampak
negatifnya
dia tidak aware bahwa suaminya masih punya potensi untuk
"nakal".
Ketika pada suatu saat akhirnya saya "nakal" dan ketahuan (dia
lihat
sms mesra dari bf saya). Terpaksa saya mengakui hubungan itu
tapi
tentu saja tidak bisa cerita detail mengenai apa yg kami
lakukan
saat dating. Karena itu tentu akan lebih menyakitkan hatinya
yg
sudah sangat sakit. Tapi hikmah dari kepergok ini adalah ruang
gerak
saya untuk berbuat "nakal" menjadi menyempit.
handy radian:
Mas Andy : Jangan dipikirin kalo ndak ngasih tahu
istri, tambah dipikirin tambah pingin ngasih tahu,
padahal mas andy belon tahu manfa'atnya (pake "ain"
lho..) Kalo inget malah baikkan istighfar, minta ampun
ama perbuatan yg dulu mas andy kerjain.
Setan tuh mempengaruhinya dari mana-2, hal baik jadi
buruk, kerna udah ditunggangi setan..
Hal baik mas andy mau ngasih tahu, tapi landasannya
bukan Lilahi Ta'ala, tapi kerna nafsu pingin ngeluarin
uneg-2 doang..
Curhat doang aja bisa ditunggangi setan khok..
Pri O:
Welcome to the wild world deh buat Mas haykal.
Juga buat yg lain2nya yg akan segera menyusul.
Sekedar berbagi cerita. Saya sudah menikah memasuki
bulan ke-8. Sebelum menikah,ada semacam pergolakan
batin yg sangat luar biasa, antara takut menjalaninya
dan keinginan membahagiakan ortu/keluarga. Selama ini
saya memang sangat luar biasa undercover. Boleh
dibilang ngga bakal deh org tau bahwa saya SSA,
apalagi istri saya ini adalah pacar saya yg ke-8.
Semakin jauh anggapan org tentang itu.
So...org2 pasti menganggap "apa kurangnya saya?".
Penampilan fisik yg OK, karir yg lumayan dll.
Saya sempat stress menghadapi hari2 menjelang
pernikahan saya. Malah sempat terpikir utk kabur,
pergi ke tempat entah dimana yg tdk ada org lain
mengenal saya dan saya bisa memulai hidup lebih baik
sesuai keinginan saya.Alhamdulillah, Allah masih mau
menunjukkan jalan buat saya.Saya banyak meminta
petunjuk-Nya utk diberikan jalan terbaik & keyakinan.
Allah telah memberikan ketenangan hidup pada saya.
Pernikahan saya berjalan lancar & saya dpt melihat
betapa bahagianya ortu & keluarga saya, sungguh tak
bisa dilukiskan dgn kata2.
Saat ini saya mulai menikmati perkawinan saya. Saya
benar2 dikelilingi oleh org2 yg mencintai saya sepenuh
hati. Istri, kakak, adik, ortu & keluarga istri.Istri
saya sempat hamil, namun krn kondisinya yg kurang fit,
mengalami keguguran.Sekarang dalam tahap pengobatan.
Mudah2an keinginan saya utk bisa memiliki anak
diperkenankan oleh Allah.Amin.
|