Hanya Titik Hitam
Baru
kusadari,
Bahwa apa yang aku pikir sedang aku lihat
Hanyalah persepsi yang dibuat otak
atas sinyal-sinyal dari saraf mata
Bahwa
apa yang aku pikir sedang aku dengar
Hanyalah persepsi yang dibuat otak
atas sinyal-sinyal dari saraf telinga
Dan
bahwa apa yang aku pikir sedang aku rasa dan sentuh
Juga hanyalah persepsi yang dibuat otak
atas sinyal-sinyal dari sekujur saraf kulit
Sedangkan
otak sendiri
tak pernah dan tak bisa mendengar
tak pernah dan tak bisa melihat
tak pernah dan tak bisa merasakan dan menyentuh
***
Bisa
saja segala benda di sekelilingku ini
yang aku pikir sedang aku lihat, aku dengar, aku rasa dan sentuh
sebenarnya
tak pernah ada
Karena otak yang berkata bahwa dia melihat, mendengar, merasakan
dan menyentuh
sebenarnya tidak melihatnya, tidak mendengarnya,
juga tidak merasakan dan menyentuhnya
Bisa
saja mata, telinga, hidung, dan kulitku
sebenarnya
tak pernah ada
Karena otak yang hanya mampu menerima sinyal darinya
sebenarnya tak pernah merasakan keberadaannya
Bisa
saja sosok tubuhku ini
sebenarnya juga
tak pernah ada
Karena otak yang berkata bahwa tubuh ini ada
sebenarnya terkurung rapat di dalam tengkorak
(yang juga bisa saja sebenarnya tak pernah ada)
***
Bisa
saja otakku ini
sebenarnya hanya sebuah titik hitam kecil
di antara trilyunan titik hitam lain
yang terserak entah dimana
yang
dikuasai sebuah Kekuatan
yang mampu membuat titik-titik hitam itu menyangka
bahwa mereka adalah sosok-sosok tegap
yang hidup di dalam suatu alam
***
Betapa
bisa
titik hitam kecil itu begitu bodoh
dengan menyangka
bahwa apa yang dia kira dia lihat, dengar, sentuh dan rasa
adalah sesuatu yang menjadi tujuan keberadaannya
adalah sesuatu yang memberi arti akan keberadaannya
Bukankah
akan lebih berarti
jika dia mencari Sang Penguasa itu
memohon
menghiba
mengabdi
menghamba
kepada-Nya
Agar
titik hitam kecil itu
suatu saat atas kehendak-Nya
dapat menjadi sosok tegap sesungguhnya
***
-Noeg-
Jakarta, 261203
|