Penciptaan
Sebagian
besar dari kita, telah merasakan kecenderungan terhadap sejenis
ini sejak kita masih kecil, meskipun baru setelah menginjak
remaja mengetahui bahwa ternyata sifat yang kita miliki ini
menyimpang, berbeda dari yang lain. Dengan tetap tidak menutup
kemungkinan bahwa penyimpangan ini bisa saja baru terjadi kemudian,
karena pengaruh lingkungan, sosial, atau trauma kejiwaan. Bagi
yang telah merasakannya sejak kecil, mungkin pernah bertanya
"Mengapa Allah menciptakan saya seperti ini? dengan kecenderungan
untuk melakukan hal yang dilarang?". Dan bagi yang merasakannya
karena pengaruh dari luar, mungkin juga pernah bertanya "Mengapa
Allah membiarkan saya disesatkan? Mengapa Allah menciptakan
kondisi-kondisi yang membuat saya ingin melakukan hal yang dilarang?.
Jika anda menganggap bahwa penciptaan diri anda adalah sesuatu
yang buruk dan jahat, maka ada yang bisa dianggap lebih buruk
dan lebih jahat dari itu. Bahwa Allah Yang Maha Pengasih dan
Penyayang juga telah menciptakan setan dan iblis sumber dari
segala kejahatan dan keburukan. Allah yang Maha Kuasa juga menciptakan
hawa nafsu sumber dari kesesatan di dalam diri setiap manusia.
Penciptaan
setan dan hawa nafsu oleh Allah SWT bukanlah suatu kesalahan
atau ketidak-sengajaan. Dan bukan pula bahwa setan itu adalah
mahluk Allah yang telah lepas dari kendali Allah, sehingga mereka
mampu berbuat seenaknya. Setan tetap dalam kendali Allah, dan
Allah memang berkehendak demikian bahwa setan akan menjadi sumber
dari segala kejahatan dan keburukan. Dengan sarana penciptaan
setan dan hawa nafsu itulah Allah akan menguji keimanan kita
dan keyakinan kita akan kekuasaan-Nya dan keagungan-Nya.
Bayangkanlah,
jika Allah tidak menciptakan setan dan hawa nafsu sebagai penggoda
iman manusia. Manusia akan menjadi mahluk yang statis, tidak
berkembang. Manusia akan menjadi seperti malaikat. Padahal Allah
telah menetapkan bahwa manusia adalah mahluk dengan derajat
tertinggi. Bahkan iblis dan malaikat telah diperintahkan Allah
agar bersujud di kaki Nabi Adam a.s. Untuk itulah Allah menyiapkan
berbagai macam cobaan dan godaan bagi manusia, agar terbukti
bahwa manusia pantas menjadi mahluk yang tertinggi derajatnya.
Akan
tetapi Allah telah menetapkan bahwa tidak semua manusia bisa
mencapai derajat tertinggi, bahkan sebagian dari mereka bisa
memiliki derajat yang lebih rendah dari hewan. Derajat manusia
bisa diumpamakan seperti tunas suatu pohon. Tunas itu bisa tumbuh
menjadi pohon yang tinggi besar dan kokoh, tapi bisa juga dia
tidak mampu tumbuh malah membusuk di dalam tanah. Tunas itu
bisa tumbuh jika dia mampu menyerap segala kebaikan dari tempat
ia tumbuh dan dan menyalurkannya ke ujung tunas untuk bergerak
dan tumbuh ke atas. Gerak dan tumbuh ke atas itu bagi manusia
adalah "mujahadah" atau perjuangan yang sungguh-sungguh.
Mujahadah hanya akan timbul jika ada sesuatu yang menghalangi,
mengancam, atau berusaha membelokkan jalan. Dengan ber-mujahadah
pohon iman kita akan akan tumbuh semakin tinggi dengan akar
yang semakin kuat. Untuk itulah Allah menciptakan setan dan
hawa nafsu. Untuk menumbuhkan dan menguji keimanan kita. Untuk
membuktikan siapa yang sanggup bermujahadah paling teguh. Untuk
membuktikan siapa yang patut berada di derajat paling tinggi.
Untuk
itu pulalah Allah berkehendak dengan segala ke-Maha Kuasa-anNya
untuk menciptakan kita dalam kondisi seperti yang kita dapati. (mqzf)
|