Apakah
Orientasi Seksual Adalah Bawaan Sejak Lahir?
Kesimpulan menyeluruh
yang terbaik dari peneliti-peneliti yang diakui adalah bahwa
homoseksualitas (sebagaimana sebagian besar kondisi psikologis
lainnya) disebabkan oleh kombinasi faktor-faktor sosial, biologis
dan psikologis.
Berikut kutipan-kutipan
dari para peneliti:
1)
Dr. Dean Hamer, peneliti "gen gay", dan juga seorang
gay:
"Gen adalah
perangkat keras... Data dari pengalaman hidup seseorang diproses
melalui "software seksual" ke dalam "sirkuit
identitas". Saya menyangka bahwa "software seksual"
adalah percampuran dari gen dan lingkungan, sangat mirip dengan
bagaimana software dari suatu komputer adalah percampuran dari
apa yang diinstal pabrik dan apa yang ditambahkan pengguna"
--P. Copeland and
D. Hamer (1994) The Science of Desire. New York: Simon and Schuster.
2)
Psikiater Jeffrey Satinover, M.D.:
"Seperti semua
kondisi perilaku dan mental yang kompleks, homoseksualitas adalah
... bukan eksklusif biologis dan bukan eksklusif psikologis,
tetapi merupakan hasil percampuran yang masih sulit diukur dari
faktor genetik, pengaruh dalam kandungan (intrauterine)... lingkungan
setelah kelahiran (seperti orang tua, saudara, dan perilaku
budaya), dan rangkaian kompleks dari pilihan-pilihan yang diperkuat
secara berulang-ulang yang terjadi pada fase kritis dari perkembangan."
--J. Satinover, M.D.,
Homosexuality and the Politics of Truth (1996). Grand Rapids,
MI: Baker Books.
3)
Ketika peneliti "gen gay" Dr. Dean
Hamer ditanya apakah homoseksualitas berakar hanya
dalam biologi, dia menjawab:
"Sudah pasti
tidak. Dari penelitian terhadap anak kembar, kami telah mengetahui
bahwa separuh atau lebih dari variabilitas dalam orientasi seksual
adalah tidak diturunkan. Penelitian kami mencoba mengarah ke
faktor genetik... tanpa menyangkal faktor psikososial."
--"Gay Genes,
Revisited: Doubts arise over research on the biology of homosexuality,"
Scientific American, November 1995, P. 26.
4)
William Byne, psikiater dengan gelar doktor dalam biologi,
dan Bruce Parsons (1993) dengan teliti menganalisa
semua penelitian besar biologi mengenai homoseksualitas. Mereka
menemukan tidak satupun yang secara pasti mendukung suatu teori
penyebab biologis.
--W. Byne and B.
Parsons, "Human Sexual Orientation: The Biologic Theories
Reappraised." Archives of General Psychiatry 50, no.3.)
5)
Psikiater Friedman dan Downey menyatakan bahwa "suatu
model biopsikososial" sangat cocok dengan pengetahuan kami
mengenai penyebabnya, dengan beragam kombinasi dari temperamen
dan kejadian lingkungan yang mengarahkan ke homoseksualitas.
Mereka mengatakan:
"Meskipun penemuan
neurobiologis terakhir menganggap homoseksualitas adalah ditentukan
secara genetis-biologis, kurang adanya bukti yang kuat untuk
suatu model biologis mengenai homoseksualitas"
--R. Friedman, M.D.
and J. Downey, M.D., Journal of Neuropsychiatry, vol. 5, No.
2, Spring l993.
6)
Sosiolog Steven Goldberg, Ph.D.:
"Sebenarnya
semua bukti berargumen melawan pernyataan bahwa ada suatu faktor
penyebab psilkologis yang menentukan dan saya tahu bahwa tidak
ada peneliti yang percaya bahwa faktor yang menentukan itu ada
... beberapa faktor memberikan kecenderungan, bukan memainkan
peran yang menentukan... saya tahu bahwa tidak seorang pun peneliti
yang berargumen bahwa homoseksualitas dapat dijelaskan tanpa
mengacu pada faktor-faktor lingkungan"
Goldberg menambahkan:
"Kritik kaum gay tidak menyebutkan konfigurasi keluarga
klasik"; dia hanya "memaksakan untuk membuang bukti-bukti
penting" atas keberadaan faktor keluarga. Penelitian-penelitian
yang mencoba menyanggah keberadaan dari pola keluarga klasik
dalam homoseksualitas adalah "meyakinkan hanya untuk mereka
yang butuh meyakininya."
--S. Goldberg (1994)
When Wish Replaces Thought: Why So Much of What You Believe
is False. Buffalo, New York: Prometheus Books.
7)
Suatu artikel mengenai gen dan perilaku dalam majalah
Science mengatakan:
"...interaksi
dari gen dan lingkungan adalah jauh lebih rumit daripada hanya
"gen jahat" dan "gen pintar" yang digembar-gemborkan
penerbitan populer. Memang, apresiasi yang diperbarui dari faktor
lingkungan adalah salah satu akibat utama dari meningkatnya
keyakinan pengaruh genetik dalam perilaku. Data yang sama yang
menunjukkan pengaruh gen juga menunjuk ke arah pengaruh yang
sangat besar dari faktor non-genetik."
--C. Mann, "Genes
and behavior," Science 264:1687 (1994), pp. 1686-1689
8)
Di antara kesimpulan yang dibuat Jeffrey Satinover dalam
"The Gay Gene":
(1) Ada komponen
genetik dalam homoseksualitas, tapi 'komponen' hanyalah cara
yang longgar untuk menunjukkan adanya hubungan dan pertalian
genetik. 'Hubungan' dan 'pertalian' tidak berarti penyebab.
(2) Tidak ada bukti
yang menunjukkan bahwa homoseksualitas adalah genetik-- dan
tidak ada peneliti yang mengklaim kebenarannya. Hanya media
dan peneliti tertentu yang melakukannya, ketika berbicara "in
sound bites" di depan publik.
--Jeffrey Satinover,
M.D., The Journal of Human Sexuality, 1996, p.8.
9)
Peneliti otak Dr. Simon LeVay mengatakan:
"Pada masalah
ini, opini yang diterima paling luas (dalam penyebab homoseksualitas)
adalah bahwa banyak faktor yang memainkan peranan."
Pada 1988, anggota PFLAG Tinkle Hake mensurvei sejumlah
tokoh terkenal di lapangan mengenai pandangan mereka tentang
homoseksualitas. Dia bertanya: 'Banyak peneliti mempercayai
bahwa orientasi seksual seseorang ditentukan oleh satu atau
lebih dari faktor-faktor berikut: genetik, hormonal, psikologis,
atau sosial. Berdasarkan ilmu pengetahuan terkini, apa pendapat
anda?'
Jawaban yang
didapat termasuk sebagai berikut: 'Semua di atas dalam suatu
konser'(Alan Bell) "Semua variabel tersebut' (Richard Green),
'banyak faktor' (Gilbert Herdt), 'kombinasi dari semua faktor
yang disebut' (Evelyn Hooker), 'semua faktor ini' (Judd Marmor),
'suatu kombinasi dari banyak penyebab' (Richard Pillard), 'kemungkinan
genetik dan hormonal, tetapi pengalaman seksual masa remaja
sangat mempengaruhi' (John Money), dan 'faktor genetik dan hormonal,
dan barangkali juga beberapa pengalaman masa kecil' (James Weinrich)."
(halaman 273)
--Simon LeVay (1996),
in Queer Science, published by MIT Press.
10)
Asosiasi Psikolog Amerika mengatakan
"Berbagai teori telah mengajukan sumber-sumber yang berbeda
untuk orientasi seksual... Namun, banyak peneliti berbagi pandangan
bahwa orientasi seksual dibentuk untuk kebanyakan orang pada
usia sangat muda melalui interaksi rumit dari biologis, psikologis,
dan faktor sosial."
--From the A.P.A.'s
booklet, "Answers to Your Questions About Sexual Orientation
and Homosexuality"
11)
Organisasi nasional P-FLAG ("Parents and Friends
of Lesbians and Gays") menawarkan booklet yang dipersiapkan
dengan bantuan Dr. Clinton Anderson dari American Psychological
Association. Berjudul "Mengapa Bertanya Mengapa?
Menunjuk Penelitian dalam Homoseksualitas dan Biologi."
pamflet itu mengatakan:
"Saat ini, tidak seorangpun peneliti yang telah mengklaim
bahwa gen dapat menentukan orientasi seksual. Para peneliti
meyakini bahwa mungkin ada komponen genetik. Tidak ada perilaku
manusia, termasuk perilaku seksual, telah dihubungkan dengan
tanda genetik hingga hari ini.... seksualitas, sebagaimana perilaku
yang lain, tidak diragukan lagi adalah dipengaruhi oleh faktor
biologis dan sosial."
Diterjemahkan
oleh mqzf dari artikel
Is Sexual
Orientation Fixed at Birth?
Copyright © NARTH. All Rights Reserved.
Updated:
30 September 2002

|