ANALISA PERMINTAAN BAN MOBIL PRODUSEN DOMESTIK
PADA INDUSTRI BAN MOBIL DI INDONESIA
(Seminar Ekonomi Industri)
Oleh
AMIRIL MUKMININ
NPM 98112035
Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Universitas Lampung
Bandar Lampung
2001
Tabel 1 Penjualan Domestik Ban Mobil Menurut Produsen, 1991-1997
No Nama perusahaan
1991
1992
1993
1994
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
1.1.1 Produsen Ban Domestik
Produsen ban domestik dapat diartikan adalah sebagai pemroduksi ban
mobil yang berada dalam kawasan wilayah kesatuan negara Republik Indonesia
dari Sabang sampai Merauke dan telah disetujui atau mendapat izin usaha
dari pihak yang berwenang mengeluarkannya.
Ban-ban mobil yang diperdagangkan terdiri dari beberapa jenis tergantung
dari tipe kendaraan roda empat yang dimaksudkan, yaitu:
1. Sedan / sejenisnya : Terutama untuk kendaraan pribadi atau
dipergunakan untuk kepentingan pribadi dan keluarga, biasannya proses
replacement (penggantian) untuk bannya hanya dua kali setahun.
2. Bus / sejenisnya : dipergunakan untuk usaha pengangkutan orang dari
satu tempat ke tempat lain dalam kota maupun antar kota. Jarak tempuh dan
daya angkut yang besar menyebabkan proses replacementnya lebih cepat dari
kendaraan pribadi.
3. Truk / sejenisnya : Biasanya dipergunakan sebagai alat angkutan
barang baik dalam kota maupun antar kota, sama seperti bus, proses replacementnya
lebih cepat dari kendaraan pribadi .
4. Lain-lain : seperti Traktor dan kendaraan-kendaraan berat
lainnya.
Bagi kendaraan-kendaraan yang proses replacemenntya agak cepat sekarang
dapat dicari solusinya dengan membeli ban vulkasir yang mempunyai harga
yang murah.
Dari beberapa jenis yang disebutkan di atas dalam makalah ini penulis
tidak memasukkan kendaraan-kendaraan berat dalam proses perhitungan karena
bentuk pemakaiannya yang berbeda dengan tiga jenis kendaraan yang disebutkan
di atas.
1.1.2 Harga Ban Mobil Domestik
Proses pembentukan harga suatu barang sangat tergantung pada beberapa
faktor seperti :
- Bahan baku
: Ban mobil hampir sebahagian
besarnya terbuat dari karet. Sebagai nagara pertanian, Indonesia banyak
mempunyai perkebunan karet yang tersebar di seluruh wilayah nusantara dan
bertetangga dengan Malaysia yang merupakan produsen karet alam terbesar
di dunia. Jadi bahan baku untuk pembuatan ban mobil tersebut dapat diperoleh
dengan mudah oleh produsen domestik. Harga karet alam sangat mempengaruhi
pembentukan harga ban mobil.
- Proses pembuatan : teknologi yang digunakan
dalam pembuatan ban mobil atau lamanya proses dan kerumitan atau panjangnya
suatu proses pembuatan ban mobil juga bisa mempengaruhi harga yang terbentuk.
- Kualitas
: Kualitas ban sangat tergantung pada bahan baku dan proses pembuatannya.
Ban mobil yang baik adalah adalah yang dapat menjamin keamanan kendaraan
dan yang mempunyai daya tahan yang lama, hal ini bisa mempengaruhi harga
ban tersebut.
Selain faktor-faktor di atas masih banyak faktor lain yang dapat membentuk
perbedaan harga antar produsen-produsen domestik tersebut.
1.1.3. 1 Ekspor Ban MobilWalaupun dalam konteksnya sebagai produsen domestik ban mobil di Indonesia namun tidak menutup kemungkinan bahwa para produsen tersebut dapat memasarkan hasil produksinya ke luar negeri.
1. 1. 3. 2 Impor Ban Mobil
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
1. 1. 3. 2 Impor Ban Mobil
Meskipun produsen lokal telah mampu menghasilkan ban yang berkualitas,
ternyata impor ban masih terus menunjukkan peningkatan, meskipun nilainya
kecil, harus diakui impor tersebut sangat mengganggu pasaran lokal karena
harga yang diterapkan pada ban impor jauh lebih rendah 60% dari harga ban
lokal. Ban hasil produksi luar tersebut mutunya tidak sebaik ban lokal,
impor ban pada tahun 1996 tercatat sebesar 201 ribu unit, jumlah tadi sedikit
meningkat dari tahun 1995 yang hanya 195 ribu unit.
Tabel 3 Impor Ban Indonesia, 1992-1996
1992
1993
1994
1995
1996
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
1. 3 tujuan penelitian
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang ada penelitian ini
bertujuan: mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi quantitas permintaan
akan ban mobil domestik di Indonesia.
1.4 Kerangka Pemikiran
Sebagai suatu negara yang tak pernah berhenti berkembang dan
membangun tidak terlepas dari suatu sistem transportasi yang juga ikut
berkembang sebagai bagian dari suatu pembangunan negara.
Mobilitas penduduk yang tinggi harus didukung oleh suatu sistem transportasi
yang memadai sehingga dapat menciptakan suatu kegiatan ekonomi dan interaksi
ekonomi antar daerah yang berjauhan.
Pertumbuhan kegiatan ekonomi yang diiringi pertumbuhan permintaan akan
alat transportasi dan pendukungnya merupakan suatu keterkaitan yang tidak
dapat dipisahkan.
Pada penulisan ini, penulis meneliti akan quantitas permintaan ban
mobil produsen domestik di Indonesia yang dipengaruhi oleh
1. Harga rata-rata ban domestik itu sendiri, melalui perhitungan akan harga input, teknologi yang digunakan, dan kualitas ban yang dihasilkan.1.5 Metode Penelitian
2. Harga rata-rata ban luar negeri yang diimpor ke Indonesia.
3. Tingkat pendapatan perkapita masyarakat Indonesia yang berhubungan dengan pembelian terhadap kendaraan roda empat.
1.6 Alat Analisis
Penelitian ini menggunakan metode, dengan menggunakan suatu model fungsional
:
QBD = f ( PBD, PBI, Yp )
Dan hubungan struktural :
QBD = a – b1 PBD + b2PBI + b3Yp + et
Dimana ,
QBD : Quantitas permintaan ban domestik
PBD : Harga rata-rata ban domestik
PBI : Harga rata-rata ban impor
Yp : Pendapatan perkapita masyarakat
a : Konstanta
b1, b2, b3 : Koeffesien PBD, PBI, Yp
1.7 Hipotesa
Penulis mengajukan hipotesa bahwa harga ban domestik, harga ban impor
dan pendapatan perkapita masyarakat Indonesia berpengaruh secara nyata
terhadap permintaan akan ban domestik di Indonesia, yaitu
b1 # b2 # b3 # 0
1.8 Sistematika penulisan
Penelitian ditulis dalam lima bagian dengan sistematika penulisan :
bagian pertama merupakan pendahuluan yang membahas latar belakang, permasalahan, tujuan penulisan, kerangka pemikiran, metode penelitian, dan sistematika penulisan.Bagian kedua merupakan landasan teori dari model yang diajukan, kajian-kajian teoritis mengenai produksi ban dalam negeri ( ban domestik )
Bagian ketiga menggambarkan kondisi perkembangan produksi ban mobil di Indonesia beserta perkembangan kendaraan mobil .
Bagian keempat berupa analisis perhitungan data dan pembahasan masalah
Bagian kelima merupakan kesimpulan dan saran.
Daftar pustaka
Lampiran
1.9 Asumsi dan batasan yang digunakan
1. selera akan ban mobil tetap
2. kebutuhan akan ban mobil meningkat
3. ada perkembangan teknologi