Seminar ekind lainnya (punya nona Afrini)


Departemen Pendidikan Nasional
Fakultas Ekonomi Universitas Lampung
Jl. Sumantri Brojonegoro No. 1
Gedung meneng Bandar Lampung 35145

ANALISA PERMINTAAN BAN MOBIL PRODUSEN DOMESTIK
PADA INDUSTRI BAN MOBIL DI INDONESIA
(Seminar Ekonomi Industri)

Oleh

AMIRIL MUKMININ
NPM 98112035

Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Universitas Lampung
Bandar Lampung
2001



I. PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Sebagaimana yang telah kita ketahui bersama bahwa kegiatan ekonomi di suatu wilayah/negara sangat membutuhkan suatu sistem transportasi yang memadai. Hal ini sangat berguna untuk menciptakan distribusi barang-barang yang diperlukan dan juga untuk kegiatan ekonomi lainnya.
Berkaitan dengan hal itu maka industri kendaraan bermotor, dalam hal ini kendaraan angkutan mobil dituntut untuk memanfatkan keadaan yang ada dengan sebaik mungkin, termasuk juga industri perlengkapan mobil yang ada diperlukan sebagai pendukung atas adanya suatu sistem transportasi yang baik dan memadai.
Mobil, baik itu mobil pribadi, mobil angkutan umum, mobil angkutan barang dan alat transportasi lain yang sejenisnya tak terlepas dari kebutuhannya atas ban sebagai bagian yang tak terpisahkan dari suatu mobil.
Industri ban mobil memiliki ketergantungan yang sangat kuat terhadap pertumbuhan penjualan kendaraan mobil. Ketika Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM) menikmati bulan madu karena daya beli masyarakat meningkat sehingga mampu membeli mobil, para produsen ban juga mendapat kucuran rejeki.
Hal tersebut di atas telah mengundang para pemain baru dalam industri ban mobil nasional untuk ikut berkecimpung dalam industri tersebut dan hal ini tentu saja diikuti oleh peningkatan kapasitas produksi ban mobil domestik.
Hingga saat ini ada beberapa perusahaan yang memproduksi ban mobil di Indonesia, yakni:
1. PT. Gadjah Tunggal
2. PT. Bridgestone Tire Indonesia
3. PT. Goodyear Indonesia
4. PT. Mega Rubber Fact.
5. PT. Oroban Perkasa.
6. PT. Industri Karet Deli.
7. PT. Ariga Mira RW
8. PT. Intirub
9. PT. Sumi Rubber Indonesia
Untuk sebuah kendaraan, ban merupakan salah satu komponen  cukup penting. Terlebih menurut pemerintah semakin besar kandungan lokal dalam kendaraan maka industri itu akan mendapatkan insentif dari pemerintah yang berbentuk kemudahan-kemudahan produksi.
Salah satu komponen yang bisa memberi kontribusi prosentase adalah ban. Sehingga perusahaan-perusahaan pembuat mobil lebih mengutamakan ban-ban produksi domestik, meskipun penjualan ban terbesar tetap dipengaruhi oleh proses penggantian (replacement).
Selama tahun 1994-1998 berdasrkan dat yang disodorkan asosiasi perusahaan ban Indonesia (APBI), pasar ban kendaraan bermotor termasuk mobil semakin membaik.
Pusat data bisnis Indonesia (PDBI) melihat penjualan mobil pada tahun 1997 mencapai 410 ribu unit atau meningkat 21, 6% dari tahun 1996 yang hanya sebesar 337 ribu unit.
Berikut data penjualan domestik ban mobil periode 1991-1997

Tabel 1  Penjualan Domestik Ban Mobil Menurut Produsen, 1991-1997
No Nama perusahaan                                                             1991                                 1992                                    1993                             1994
PT.Gadjah Tunggal
2.326.813 
2.427.948
3.011.061
 4.211.371
PT. Bridgestone TI
2.683.985
2.704.200
2.933.324
 3.487.437
PT. Goodyear Ind.
1.990.343
2.028.390
2.103.754
 2.262.585
PT. Mega Rubber Fac
725.884
852.484
919.802
 951.492
PT. Oroban P.
0
0
0
 0
PT. Indust. Karet Deli
178.876
213.264
253.859
 300.569
PT. Intirub
571.557
554.517
514.150
 498.930
PT. Ariga Mira RW.
7.811
1.392
2.979
 2.069
PT. Sumi Rubber Ind. 
0
 0
                                                            Total                          8.485.269                  8.782.195                              9.738.900                               11.714.453
 
No
Nama perusahaan 
1995 
1996 
 1997
1
PT.Gadjah Tunggal
6.511.965
8.622.307
11.826.000
2
PT. Bridgestone TI
4.104.664
4.375.991
5.175.000
3
PT. Goodyear Ind.
2.244.950
2.262.141
2.785.120
4
PT. Mega Rubber Fac
986.197
1.038.102
1.114.700
5
PT. Oroban P.
0
759.332
1.500.000
6
PT. Indust. Karet Deli
300.569
49.988
527.865
7
PT. Intirub
498.930
468.000
600.000
8
PT. Ariga Mira RW.
2.069
2.147
-
9
PT. Sumi Rubber Ind.
0
0
722.300
 
  Total 
14.887.308 
18.026.008 
 24.250.985

back ke mata kuliah
Sumber : APBI / Distribution Indonesia / PDBI / 1997

1.1.1    Produsen Ban Domestik
Produsen ban domestik dapat diartikan adalah sebagai pemroduksi ban mobil yang berada dalam kawasan wilayah kesatuan negara Republik Indonesia dari Sabang sampai Merauke dan telah disetujui atau mendapat izin usaha dari pihak yang berwenang mengeluarkannya.
Ban-ban mobil yang diperdagangkan terdiri dari beberapa jenis tergantung dari tipe kendaraan roda empat yang dimaksudkan, yaitu:
1. Sedan / sejenisnya :  Terutama untuk kendaraan pribadi atau dipergunakan untuk kepentingan pribadi dan keluarga, biasannya proses  replacement (penggantian) untuk bannya hanya dua kali setahun.
2. Bus / sejenisnya : dipergunakan untuk usaha pengangkutan orang dari satu tempat ke tempat lain dalam kota maupun antar kota. Jarak tempuh dan daya angkut yang besar menyebabkan proses replacementnya lebih cepat dari kendaraan pribadi.
3. Truk / sejenisnya :  Biasanya dipergunakan sebagai alat angkutan barang baik dalam kota maupun antar kota, sama seperti bus, proses replacementnya lebih cepat dari kendaraan pribadi .
4. Lain-lain :  seperti Traktor dan kendaraan-kendaraan berat lainnya.
Bagi kendaraan-kendaraan yang proses replacemenntya agak cepat sekarang dapat dicari solusinya dengan membeli ban vulkasir yang mempunyai harga yang murah.
Dari beberapa jenis yang disebutkan di atas dalam makalah ini penulis tidak memasukkan kendaraan-kendaraan berat dalam proses perhitungan karena bentuk pemakaiannya yang berbeda dengan tiga jenis kendaraan yang disebutkan di atas.
 
 

1.1.2  Harga Ban Mobil Domestik
Proses pembentukan harga suatu barang sangat tergantung pada beberapa faktor seperti :
-  Bahan baku           :         Ban mobil hampir sebahagian besarnya terbuat dari karet. Sebagai nagara pertanian, Indonesia banyak mempunyai perkebunan karet yang tersebar di seluruh wilayah nusantara dan bertetangga dengan Malaysia yang merupakan produsen karet alam terbesar di dunia. Jadi bahan baku untuk pembuatan ban mobil tersebut dapat diperoleh dengan mudah oleh produsen domestik. Harga karet alam sangat mempengaruhi pembentukan harga ban mobil.
-  Proses pembuatan  :   teknologi yang digunakan dalam pembuatan ban mobil atau lamanya proses dan kerumitan atau panjangnya suatu proses pembuatan ban mobil juga bisa mempengaruhi harga yang terbentuk.
-  Kualitas                 : Kualitas ban sangat tergantung pada bahan baku dan proses pembuatannya. Ban mobil yang baik adalah adalah yang dapat menjamin keamanan kendaraan dan yang mempunyai daya tahan yang lama, hal ini bisa mempengaruhi harga ban tersebut.
Selain faktor-faktor di atas masih banyak faktor lain yang dapat membentuk perbedaan harga antar produsen-produsen domestik tersebut.


1. 1. 3  Ekspor dan Impor Ban Mobi

back ke mata kuliah
1.1.3. 1    Ekspor Ban Mobil
1. 1. 3. 2    Impor Ban Mobil
Walaupun dalam konteksnya sebagai produsen domestik ban mobil di Indonesia namun tidak menutup kemungkinan bahwa para produsen tersebut dapat memasarkan hasil produksinya ke luar negeri.
Ekspor ban mobil ternyata mengalami peningkatan pesat selama tahun 1995 dan 1996 , ekspor ban pada tahun 1996 tercatat sebesar 7,67 juta unit atau mengalami peningkatan 61. 2% dari tahun 1995 yang hanya 4, 76 juta unit. Sebagian besar ekspor berbentuk ban untuk bus dan kendaraan berat lainnya. Peluang ekspor ban, menurut Indocomercial pada masa mendatang akan bersaing ketat dengan negara penghasil ban lain. Sedangkan saat ini saja harga ban Indonesia di luar negeri 15-20% lebih rendah dari harga domestik, hal ini dimaksudkan agar mempunyai daya saing yang tinggi dengan produsen dari negara lain. Berikut disajikan data ekspor ban mobil Indonesia.
Tabel 2 ekspor ban Indonesia, 1992-1996
                               1992                               1993                               199419951996
Jenis ban 
000 unit
000US$
 000 unit
 US$ 000
  000 unit
 US$ 000
000 unit
 US$ 000 
000 unit 
US$ 000
Sedan
1.129.5
21.854.2
743.9
14.910.4
896.9
19.514.0
1.790.1

 
40.470.7
1.777.7

 
41.760.7

 
Bus/truk
946.8
20.573.3
943.8
20.573.3
1.604.8
37.03.0
3.085.3
76.221.4

 
5.896.9

 
132.122.1

 
Total 
2.076.3 
42.427.5
 1.687.7
35.136.7
  2.501.7
 56.537.0
4.875.4 
116.692.1
7.674.6
173.882.8
Sumber: APBI / Distribution Indonesia/ PDBI / 1997

1. 1. 3. 2    Impor Ban Mobil
Meskipun produsen lokal telah mampu menghasilkan ban yang berkualitas, ternyata impor ban masih terus menunjukkan peningkatan, meskipun nilainya kecil, harus diakui impor tersebut sangat mengganggu pasaran lokal karena harga yang diterapkan pada ban impor jauh lebih rendah 60% dari harga ban lokal. Ban hasil produksi luar tersebut mutunya tidak sebaik ban lokal, impor ban pada tahun 1996 tercatat sebesar 201 ribu unit, jumlah tadi sedikit meningkat dari tahun 1995 yang hanya 195 ribu unit.

Tabel 3   Impor Ban Indonesia,  1992-1996
                                1992                            1993                              1994                            1995                             1996
Jenis ban 
000 unit
US$ 000
000 unit
US$ 000
000 unit
US$ 000
000 unit
US$ 000
000 unit
US$ 000
Sedan
52.465
1.892
69.069
2.169
71.407
4.529
151.554
5.171
184.332
5.892
Bus/truk
25.828
2.205
944
1.263
93.664
4.462
43.878
3.976
16.764
2.650
total 
78.293
 4.097
70.013
3.432
165.071
8.992
195.432
 9.146
201.096 
8.542
Sumber: APBI / Distribution Indonesia / PDBI / 1997



Kembali ke Mata Kuliah
1.2 Permasalahan
Berdasarkan data yang terdapat pada tabel 1 sebelumnya telah terjadi peningkatan akan permintaan ban mobil domestik di Indonesia, apakah hal ini ada kaitannya dengan beberapa faktor yang berhubungan dengan industri ban mobil di Indonesia sehingga perlu dikaji terhadap beberapa variabel yang dirasa cukup berperan dalam peningkatan permintaan terhadap ban mobil domestik di Indonesia.

1. 3  tujuan penelitian
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang ada penelitian ini bertujuan: mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi quantitas permintaan akan ban mobil domestik di Indonesia.

1.4   Kerangka Pemikiran
 Sebagai suatu negara yang tak pernah berhenti berkembang dan membangun tidak terlepas dari suatu sistem transportasi yang juga ikut berkembang sebagai bagian dari suatu pembangunan negara.
Mobilitas penduduk yang tinggi harus didukung oleh suatu sistem transportasi yang memadai sehingga dapat menciptakan suatu kegiatan ekonomi dan interaksi ekonomi antar daerah yang berjauhan.
Pertumbuhan kegiatan ekonomi yang diiringi pertumbuhan permintaan akan alat transportasi dan pendukungnya merupakan suatu keterkaitan yang tidak dapat dipisahkan.
Pada penulisan ini, penulis meneliti akan quantitas permintaan ban mobil produsen domestik di Indonesia yang dipengaruhi oleh

1. Harga rata-rata ban domestik itu sendiri, melalui perhitungan akan harga input, teknologi yang digunakan, dan kualitas ban yang dihasilkan.
2. Harga rata-rata ban luar negeri yang diimpor ke Indonesia.
3. Tingkat pendapatan perkapita masyarakat Indonesia yang berhubungan dengan pembelian terhadap kendaraan roda empat.
1.5   Metode Penelitian
Metode yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini yaitu metode kepustakaan, yang mengkaji literatur, media massa, buletin ekonomi, majalah dan lain-lain.

1.6   Alat Analisis
Penelitian ini menggunakan metode, dengan menggunakan suatu model fungsional :

QBD  =  f ( PBD, PBI, Yp )

Dan hubungan struktural :

QBD  =  a  –  b1 PBD   +  b2PBI  +  b3Yp  +  et

Dimana ,
QBD  : Quantitas permintaan ban domestik
PBD  : Harga rata-rata ban domestik
PBI  : Harga rata-rata ban impor
Yp  : Pendapatan perkapita masyarakat
a  : Konstanta
b1, b2, b3 : Koeffesien PBD, PBI, Yp

1.7 Hipotesa
Penulis mengajukan hipotesa bahwa harga ban domestik, harga ban impor dan pendapatan perkapita masyarakat Indonesia berpengaruh secara nyata terhadap permintaan akan ban domestik di Indonesia, yaitu
b1  #  b2  #  b3 #  0

1.8 Sistematika penulisan
Penelitian ditulis dalam lima bagian dengan sistematika penulisan :

bagian pertama merupakan pendahuluan yang membahas latar belakang, permasalahan, tujuan penulisan, kerangka pemikiran, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

Bagian kedua merupakan landasan teori dari model yang diajukan, kajian-kajian teoritis mengenai produksi ban dalam negeri ( ban domestik )

Bagian ketiga menggambarkan kondisi perkembangan produksi ban mobil di Indonesia beserta perkembangan kendaraan mobil .

Bagian keempat berupa analisis perhitungan data dan pembahasan masalah

Bagian kelima merupakan kesimpulan dan saran.


Daftar pustaka

Lampiran

1.9 Asumsi dan batasan yang digunakan

1. selera akan ban mobil tetap
2. kebutuhan akan ban mobil meningkat
3. ada perkembangan teknologi
DAFTAR PUSTAKA

back ke mata kuliah