Hapsari, Perempuan Pertama Pimpin
PP PMKRI
Post Kupang, Restu Hapsari dari
DPC PMKRI Surakarta, akhirnya terpilih sebagai Ketua
Presidium/Mandataris Pengurus Pusat (PP) Perhimpunan
Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) periode
2002-2004. Restu tercatat sebagai perempuan pertama
yang memimpin PP PMKRI sepanjang sejarah organisasi
mahasiswa tersebut. Beberapa perempuan tercatat pernah
memimpin PMKRI, namun hanya di level Dewan Pimpinan
Cabang (DPC) PMKRI.
Hapsari terpilih dengan suara mayoritas
dalam sidang Majelis Permusyawaratan Anggota (MPA)
XXII PMKRI di Kupang, yang baru berakhir, Rabu (27/11)
dinihari pukul 03.00 Wita.
Dalam pemilihan Ketua Presidium/Mandataris
PP PMKRI yang diikuti 42 cabang PMKRI dari seluruh
Indonesia, Hapsari meraih dukungan 22 suara. Ia unggul
atas dua kandidat lainnya yakni Heri Soba (Bogor)
dengan 17 suara dan Ansi Lema (DKI Jakarta) dua suara.
Satu suara memilih abstain.
Dalam rapat pemilihan Ketua Presidium
PMKRI, semula ditetapkan lima calon masing-masing
Ansi Lema (DKI), Natalis Situmorang (Sumedang), Gustaf
Bapa (Kupang), Heri Soba (Bogor) dan Restu Hapsari
(Surakarta). Setelah disepakati dalam lobi yang dilakukan
para kandidat, hanya tiga calon yang maju dalam pemilihan
Ketua PMKRI. Dalam lobi yang dilakukan selama 20 menit
itu, dua calon menyatakan tidak bersedia untuk dicalonkan
yakni Natalis Situmorang dari PMKRI Sumedang dan Geradus
Bapa, PMKRI Cabang Kupang, sehingga tinggal tiga calon
yaitu Soba, Lema dan Hapsari.
Dalam pemilihan yang dilakukan melalui
voting terbuka, Restu Hapsarai memperoleh 22 suara.
Terpilihnya Hapsari sebenarnya sudah bisa ditebak
sebelumnya. Satu-satunya kandidat perempuan ini mendapat
sambutan hangat saat dia memaparkan visi dan misi
kandidat Selasa (26/11) malam.
Restu Hapsari yang juga salah satu pengurus
pusat PMKRI periode 2000-2002, dalam pemaparan visi
dan misi mengatakan, keputusannya untuk maju menjadi
salah satu kandidat Ketua Presidium Pusat PMKRI bukan
karena perspektif gender tetapi ia yakin akan kemampuannya
untuk membawa PMKRI menjadi sebuah organisasi yang
berkualitas dan bebas dari diskriminasi maupun dikotomi.
Setelah terpilih, Restu Hapsari langsung
mengambil alih pimpinan sidang yang membahas tentang
rencana pelaksanaan Rakerda PMKRI yang akan berlangsung
di Medan 2003, serta menetapkan Manado Propinsi Sulawesi
Utara sebagai tempat penyelenggaraan Kongres Nasional
PMKRI XXIV tahun 2004 mendatang.
Menurut Ketua Panitia Kongres Nasional
PMKRI XXIII, Maksi Making di Kupang, Rabu (27/11),
komposisi kepengurusan lengkap PP PMKRI periode 2002-2004
akan ditentukan mandataris terpilih, Restu Hapsari
yang dibentuk dalam waktu satu bulan ke depan. Setelah
pengurus terbentuk, akan diikuti dengan pelantikan
yang dijadwalkan berlangsung di Jakarta.
Dia mengatakan, semua peserta dari kawasan
barat Indonesia yang mengikuti kongres dan MPA sudah
pulang ke daerah asalnya masing-masing dengan menumpang
KM Doloronda, Rabu (27/11) siang. Sementara peserta
kongres yang masih berada di Kupang berasal dari Ambon,
Jayapura, Biak dan Nabire. Mereka baru pulang dengan
jadwal KM Dobonsolo sekitar dua pekan mendatang. (ben)