The Cross
Under the Cross

English
Indonesian
Search
Archives
Photos
Pattimura
Maps
Ambon Info
Help Ambon
Statistics
Links
References
Referral

HTML pages
designed &
maintained by
Alifuru67

Copyright ©
1999/2000 -
1364283024
& 1367286044


Ambon Island 

 

AMBON Berdarah On-Line
About Us

 

 

  Ambon Island

  Ambon City

 

 

   Latupatti

  Want to Help?

Laporan Masariku Network Ambon (25/01/2001)

Perang Dingin antara Pangdam XVI Pattimura, Brigjen TNI I Made Yasa dan Kapolda Maluku Firman Gani kian meruncing. Dalam siaran persnya di TV (25/1), pernyataan Pangdam yang meminta adanya penegakan kejujuran dan kebenaran dalam investigasi atas hasil pengebrekan Yon-Gab TNI terhadap 9 anggota Polri dan seorang anggota TNI, terkesan menantang pihak Polri. Nuansa Kekesalan Pangdam ini mungkin dilatar-belakangi atas sikap Kapolda yang hingga kini belum memproses hasil kerja Yon-Gab. Kapolda bahkan dinilai telah menutup alibi keterlibatan Mayor Pol Drs Abdi Darman Sitepu dengan melakukan klarifikasi ketidak-terlibatan sang Mayor. Sebuah sumber menyebutkan bahwa secara prosedural sang Mayor yang sebentar lagi akan dilantik menjadi Dansat Brimob Polda Maluku ini, seharusnya tidak berada di lokasi kejadian apalagi ia diketahui berada di hotel dengan uang kontan sebesar Rp.30.000.000. ada apa ?

Terjadinya perang dingin antara kedua pucuk pimpinan ini, rupanya bukan baru dipicu oleh kasus pengebrakan Yon-Gab TNI. sebelumnya pihak Kodam juga tidak puas dengan sikap Polda Maluku yang tidak serius menanggani beberapa hasil kerja TNI seperti laporan adanya beberapa personil Polri yang sering meloloskan masuknya rombongan laskar jihad di pelabuhan Ambon, penangkapan 12 laskar jihad, dll.

Menariknya lagi, peristiwa tertangkapnya dua orang muslim saat membawa bom rakitan ke kantor gubenur dengan alasan ingin mengadakan transaksi dengan pihak aparat TNI AD bernama Sertu Sahara di Yon 733 (23/1), rupanya disinyalir sebagai upaya rekayasa pihak Polri untuk membalas aksi penggebrakan Yon-Gab (21/1) yang telah menjatuhkan image Polri. Pihak Pangdam kesal karena hingga kini kedua orang tersebut belum diperiksa secara tuntas oleh pihak Polda. Akibatnya Pangdam kemudian melakukan klarifikasi pers dengan membantah adanya nama sertu Sahara di kesatuan Yon 733 dan juga membeberkan pelaku penembakkan 2 anggota yon-Gab yakni satuan Brimob.

Informasi lapangan hasil percakapan dengan seorang aparat TNI, diperoleh informasi bahwa sepak terjang kapolda dianggap sering menghambat operasi TNI terhadap pembersihan laskar Jihad di Ambon. Bahkan pihak aparat TNI ybs menduga, adanya hubungan tertentu antara kapolda dengan Laskar Jihad. Menurutnya, Tak heran bila Kapolda secara bebas bisa memasuki wilayah kekuasaan laskar jihad tanpa ada pengawalan khusus selain hanya 2 orang ajudannya saja.

Menarik bila memperhatikan dan membandingkan penampilan Pangdam di tahun 2001 dengan penampilan perdananya di tahun 2000. saat itu, pangdam menjadi sorotan dan celaan masyarakat Kristen Ambon sebab akibat putusannya untuk menarik sejumlah pasukan jaga di sejumlah wilayah, sejumlah desa Kristen habis dibakar termasuk pula Universitas Pattimura. Lucunya, alasan masyarakat Kristen di tahun 2000 ini justru dipakai oleh pihak muslim saat ini untuk meminta pergantian Pangdam. Perubahan sikap pangdam dan perang dingin antar kedua institusi negara ini menarik untuk dicermati dalam kaitan dengan terjadinya mutasi sejumlah posisi elite TNI-AD belakangan ini ataupun gonjang-ganjing politik akhir-akhir ini.

Kabar terakhir dari Ambon menyebutkan bahwa hari ini team dari Mabes TNI untuk pengusutan hasi kerja Yon-Gab telah tiba di Ambon.

Dari kesepuluh orang aparat TNI-Polri yang tertangkap saat penggebrekan Yon-Gab, ada dua nama yang perlu diberi catatan

1. Mayor Pol Drs Riky Pais, Kabag Sabhara Polda Maluku. mantan orang Kristen ini diketahui telah berpindah agama setelah kawin dengan wanita muslim asal Ternate. Ricky diketahui turut terlibat dalam serangan kelompok muslim di wilayah batu merah yang berakibat terbakarnya gereja GPM Bethabara maupun serangan Muslim di Soa-Siu, Maluku utara.

2. Mayor Inf Nurdin, Staf Irdam XVI Pattimura, Yang bersangkutan sejak lama memang diketahui sebagai bagian dari kelompok militer pro kerusuhan dan salah satu bandar Narkoba di Ambon.

 

Masariku Network

 


Received via email from: Alifuru67@egroups.com

Copyright © 1999-2001  - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML pages designed and maintained by Alifuru67 * http://www.oocities.org/maluku67
Send your comments to alifuru67@egroups.com