|
|
RMS Ala Rustam Kastor Sama dengan Gaya DN Aidit Ambon, Siwalima (25/01/2001) - Gaya provokasi yang dilancarkan Rustam Kastor, dengan selalu menggelembungkan Republik Maluku Selatan (RMS) dan vonis keterlibatan Gereja Protestan Maluku (GPM) sebagai pengatur skenario awal ledakan kerusuhan Ambon, Maluku tanggal 19 Januari 1999, sama persis dengan cara-cara yang dilakukan DN Aidit seputar perisitwa G 30 -S / PKI. "Yang sedang dilakukan Rustam Kastor sama persis dengan DN Aidit yang selalu membesar-besarkan adanya Dewan Jenderal. Hanya bedanya, dalam kerusuhan Ambon ini, Rustam Kastor menggunakan RMS dan gereja sebagai otak," tegas mantan anggota MPR, Tjak Apituley kepada Siwalima, Rabu (24/1) di Ambon. Menurutnya, apa yang dilakukan Rustam Kastor sangat tidak beralasan dan lebih merupakan bentuk fitnahan keji kepada umat Kristen. "Dia tidak pernah tahu bahwa gereja sungguh-sungguh tidak pernah merancang kejahatan. Kalau kita simak bersama, justru kerjanya Rustam Kastor sekarang ini adalah jadi tukang fitnah," kecam Apituley. Masih menurut Apituley, karena jadi tukang fitnah maka Rustam Kastor jadi ahli seperti DN Aidit yang memutar balikkan Dewan Kepangkatan Perwira Tinggi dalam tubuh TNI AD menjadi adanya Dewan Jenderal. "Cara-cara Rustam Kastor ini, mengingatkan saya akan pesan Jenderal AH Nasution, bahwa fitnah itu lebih besar dan berbahaya daripada pembunuhan," ujarnya, sembari menambahkan, strategi inilah yang selalu dipakai pimpinan Partai Komunis ketika itu. Apituley mengatakan, jika gereja sampai merancang kejahatan maka sungguh merupakan dosa besar. "Tetapi nyatanya kan gereja tidak pernah merancang kejahatan. Kan aneh kalau Rustam Kastor mengatakan gereja merancang kejahatan, termasuk RMS mendalangi kerusuhan Ambon," tandas Apituley. Dikatakan, perilaku yang ditunjukan Rustam Kastor, justru mengingkari keberadaan dirinya sebagai mantan Danrem 174 Pattimura dan Kasdam Trikora. Artinya, sangat bertentangan dengan Presiden Gus Dur maupun petinggi militer di Maluku dan di Jakarta yang sangat hati-hati mengkaji kebenaran fitnahan model Rustam Kastor. "Ada apa sebenarnya sehingga sesudah pensiun dan tidak aktif lagi di militer lalu Rustam Kastor mulai memakai "baju Islam" dalam aktifitasnya? Kalau tudingannya seperti itu saya mau katakan, saya mau tanya, apakah saya bisa bilang laskar jihad itu bagian rekayasa dari Islam? Kan tidak. Islam tidak pernah mengajak orang harus membunuh, begitupun dengan umat Kristen. Jika kerusuhan 19 Januari itu adalah rekayasa orang Kristen dan RMS, apakah saya bisa bilang laskar jihad itu rekayasa dari DI/TII? Silakan sendiri mengurut kacang dengan berbagai peristiwa dan fenomena yang terjadi di Maluku," ujar Apituley sembari mengingatkan agar Rustam Kastor mulai meninggalkan keahliannya jadi tukang fitnah. (fan/tin) Rustam Kastor Berhenti Putar Balik Fakta Ambon, Siwalima (25/01/2001) - Opini yang dibentuk oleh Wakil Ketua Forum Pembela Keadilan Maluku (FPKM) Rustam Kastor yang menegaskan, tragedi 19 Januari 1999 sebagai awal kebangkitan RMS II, dinilai Koordinator Yudikatif , Semmy Waileruny, SH sebagai upaya memutarbalikan fakta. "Saudara Rustam Kastor jangan lagi memutarbalikan fakta dan jangan terlalu banyak berkelit, karena itu sudah menjadi keputusan pengadilan yang punya kekuatan hukum tetap yakni No 34 dan 50. Kalau saudara Kastor katakan RMS lebih indentik dengan Kristen, maka saya mau katakan itu adalah pernyataan yang keluar dari seorang yang tidak bermoral. Sebaliknya, sebagai seorang bekas jenderal, pasti mempunyai moral sebagai seorang pimpinan, moral sebagai seorang tentara yang baik," tandas Waileruny kemarin di Ambon. Waileruny mengingatkan, sebagai mantan Danrem 174 Pattimura dan Kasdam Trikora, Brigjen (Pur) Rustam Kastor sesungguhnya harus menyadari bahwa indikasi timbulnya ketegangan-ketegangan antar golongan, antar suku di Maluku terjadi tatkala Rustam Kastor sedang menjabat Danrem 174 Pattimura. Ketika itu, kata Waileruny, terjadinya perampasan hak-hak petuanan dari masyarakat dengan alasan untuk melakukan kegiatan-kegiatan keagamaan. "Saya sangat sadar bahwa begitu banyak teman-teman Muslim yang sudah tidak lagi percaya kepada saudara Kastor," papar Waileruny. (das)
|