Louisiana Louisiana
Oleh: H. Tanzil

Salah satu cara belajar adalah dengan membaca. Bagaimana dengan membaca Novel, apakah membaca novel juga merupakan prosesbelajar?

Saya rasa jawabannya ya!

Sebab saya mempunyai keyakinan apapun jenis buku dan isinya pasti akan membuatkita belajar sesuatu. Tidak ada sebuah bukupun yang tidak berguna! Seburuk apapun buku tersebut, atau hanya satu kalimat saja dari sebuah buku yang dianggap berguna, saya akan katakan buku itu 'berguna'!

Keyakinan saya bertambah dalam ketika saya membaca Louisiana-Louisiana (disingkat Lolo). Novel Lolo menceritakan seorang mahasiswa (Randi) yang selepas SMU melanjutkan sekolahnya ke Kopenhagen (Denmark) untuk belajar di fak. Arsitektur. Selama disana Randi mengalami 'benturan budaya' . Di sini Randi ditokohkan sebagai mahasiswa playboy yang mudah jatuh cinta namun cerdas.

Sebenarnya cerita roman yang mengikat keseluruhan cerita termasukbiasa-biasa saja dan tidak terdapat konflik yang memuncak. Namun dibalik kisah percintaan Randi dengan sejumlah teman wanitanya tersebut lahirlahbenturan-benturan budaya yang menarik dan disajikan dalam suatu dialog yang cerdas.

Dialog-dialog cerdas tidak hanya berputar dari sisi percintaan, tapi meluas pada dialog budaya, seni, filsafat, design, dll. tema dialog yang berat disajikan oleh si pengarang dengan ringan dan mengambil contoh dari kehidupan sehari-hari yang mudah ditemui, sehingga dialog filsafat yang berat menjadi serasa ringan dengan contoh-contoh kesehariannya.

Membaca Lolo serasa mendengarkan kuliah kehidupan dan seni dari seorang dosen yang menarik, mungkin karena pengarang (Jamal W) adalah seorang dosen sehingga serasa dikuliahi, tapi jauh dari kesan menggurui.

Dari sinilah saya banyak mendapat 'pelajaran' akan banyak hal, ketika saya membaca sebuah tulisan budaya atau seni, saya sering membaca dengan dahi berkerut dan lelah, tapi ketika membaca Lolo saya membaca dengan ringan namun seketika itu juga wawasan berpikir saya terbuka! saya banyak mendapat pencerahan baru!

Yang unik di novel ini terdapat humor-humor yang membuat pembaca tertawa ngakak! sendiri (seperti kalau kita membaca Asterix) , rasanya saya baru menemukan novel yang menyelipkan beberapa humor yang biasa kita temui dalam e-mail.

Demikian komentar saya pribadi setelah membaca Lolo. Terima kasih yang tulus buat Mang Jamal yang sudah 'meng-kuliahi' saya melalui novelnya. Ditungu novel ke-duanya dengan isi yg lebih dashyat!

Saya banyak belajar dari Lousiana-Louisiana!

H O M E